Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

CO2 SEBAGAI PRODUK RESPIRASI

Disusun Oleh:

Patrisia Indri Kowaas 210311010015

PROGRAM STUDI AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Respirasi ialah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang
diikuti dengan pelepasan energi. Respirasi merupakan suatu proses kimiawi dengan
persamaan umum sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2→6CO2 + 6H2O + energi
Makhluk hidup memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan benda tak hidup.
Makhluk hidup melakukan aktivitas bemapas, bergerak, menerima dan menanggapi rangsang
perlu makanan, tumbuh dan berkembang biak. Sedangkan benda tak hidup tidak melakukan
aktivitas tersebut Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas (respirasi) Semua makhluk
melakukan respirasi untuk memperoleh energi. Energi yang dihasilkan merupakan hasil dari
proses pertukaran antara karbondioksida (CO2) dan oksigen (03) Di samping memperoleh
energi sebagai hasil, proses pernapasan sel juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh yakni CO: H2O. dan panas. Respirasi dipengaruhi oleh beberapa hal
yakni suhu, oksigen. karbondioksida, kadar garam anorganik dalam medium rangsangan
mekanik, dan adanya luka. Pada praktikum kali ini salah satu faktor yang diamati adalah
pengaruh suhu terhadap respirasi Suhu dalam proses respirasi harus dalam kondisi yang
ideal, karena suhu tinggi dapat merusak enzim sehingga metabolism tidak berjalan dengan
baik, sedangkan pada suhu rendah pun bisa menyebabkan enzim tidak aktif dan metabolisme
terhenti.

Pada praktikum ini tanaman yang digunakan adalah kecambah kacang hijau. Digunakannya
kecambah kacang hijau adalah karena tumbuhan ini merupakan suatu organisme yang
meskipun belum berkembang dengan sempurna, namun sudah bisa melakukan respirasi
Selain itu, kecambah kacang hijau tergolong jenis organisme tumbuhan kecil dan mudah
didapatkan serta mudah untuk dilakukan penelitian

1.2 Tujuan
Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (CO₂)
BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1 Alat dan Bahan

 Beker glass
 Tali
 Kain kassa
 Plastik
 Air
 Kapur sirih
 Kecambah kacang hijau (2 hari)

2.2 Cara Kerja

1. Larutkan kapur sirih ke dalam air


2. Biarkan hingga kapur mengendap
3. Pindahkan air jernih (merupakan air kapur) yang ada di atas endapan kedalam beker
glass. Lakukan dengan hati-hati agar endapan tidak terikut.
4. Pisahkan ke dalam 2 beker glass dengan volume yang sama (Botol A dan B)
5. Bungkus kecambah dengan kain kassa. Ikat dengan tali kemudian gantung jangan
sampai menyentuh air kapur (Botol B)
6. Botol A dan B di tutup rapat dengan plastik
7. Setelah 24 jam amati perubahan yang terjadi pada botol A dan B.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Kecambah Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan suatu tanaman yang walaupun ia
masih belum berkembang dengan sempurna tetapi sudah bisa melakukan pernapasan, hal ini
terbukti dari hasil percobaan yang telah diamati dimana kecambah Kacang hijau mampu
melakukan respirasi. Kecambah melakukan pernapasan untuk mendapatkan energi yang
dilakukan dengan melibatkan gas oksigen (O 2) sebagai bahan yang diserap/ diperlukan dan
menghasilkan gas karbondioksida (CO 2), air (H 2 O) dan sejumlah energi (Davey dkk, 2004).

Indikator Respirasi Indikator yang paling mudah dan murah untuk mendeteksi atau
mengukur secara kualitatif kadar CO 2 sisa pernapasan adalah air kapur. Menurut Suyitno
(2005) Penggunaan indikator ini memiliki prinsip yaitu:
Bila air kapur yang bereaksi dengan CO2 maka akan terbentuk butiran kapur. Apabila butiran
kapur masih bercampur (belum mengendap) maka air kapur akan menjadi keruh. Apabila air
kapur bereaksi dengan CO2 maka akan terbentuk lagi butiran kapur yang akan mengendap.

Anda mungkin juga menyukai