Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN CO2 HASIL RESPIRASI

Ali Fachrudin*, Desi Solati, Lisca Puji Rustanti

Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
*Corresponding author : ali.fachrudin19@gmail.com

Abstrak

Respirasi merupakan suatu proses pengambilan oksigen molekuler O2 dari lingkungan dan pembuangan
karbondioksida ke lingkungan. Tujuan praktikum ini untuk mengukur besarnya CO2 yang dihasilkan dalam
proses respirasi pada manusia. Praktikum pengukuran CO2 hasil respirasi dilaksanakan pada hari Jumat, 31
Maret 2017 pukul 11.30 14.30 WIB di Laboratorium Fisiologi PLT (Pusat Laboratorium Terpadu) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.Hasil praktikum yang didapatkan diketahui bahwa jenis kelamin, berat badan, dan aktivitas
fisik mempengaruhi banyaknya CO2 yang dihasilkan. Orang probandus laki-laki, orang probandus dengan berat
badan lebih besar dan orang probandus yang melakukan aktivitas menghasilkan CO2 yang lebih banyak
dibandingkan orang probandus perempuan, orang probandus dengan berat badan lebih kecil dan orang
probandus yang tidak melakukan aktivitas.
Kata Kunci: CO2, laju respirasi, probandus

Abstract

Respiration is a process of taking O2 molecular oxygen from the environment and


removing carbon dioxide into the environment. The purpose of this lab to measure the
amount of CO2 produced in the process of respiration in humans. Respiratory CO2
measurement practice was conducted on Friday, March 31, 2017 at 11.30 - 14.30 WIB at
the Physiology Laboratory of PLT (Central Intergrated Laboratory) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. The results obtained practice known by type, weight, and physical activity
multilevel CO2 generated. Male probandus, probandus with bigger weight and probandus
who perform activities produce more CO2 than women probandus, probandus people
with less weight and probandus people who do not perform activities.
Keywords: CO2, probandus, respiration rate

PENDAHULUAN jaringan ke paru-paru. Fase berikutnya


pertukaran gas terjadi didalam jaringan
Sistem respirasi memiliki fungsi tubuh, pada saat sel-sel menerima O2 dari
untuk memasok oksigen ke dalam tubuh darah dan memberikan CO2 ke darah.
serta membuang CO2 dari dalam tubuh. Laju metabolisme adalah jumlah
Respirasi dapat juga diartikan sebagai total energi yang diproduksi dan dipakai
pengambilan oksigen molekuler O2 dari oleh tubuh persatuan waktu (Seeley, 2003).
lingkungan dan pembuangan Laju metabolisme berkaitan erat dengan
karbondioksida ke lingkungan. Sedangkan respirasi karena respirasi merupakan
respirasi internal atau respirasi seluler proses ekstraksi energi dari molekul
adalah proses penggunaan oksigen oleh sel makanan yang bergantungjawab pada
tubuh dan pembuangan zat sisa adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara
metabolisme sel berupa CO2 (Isnaeni, sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam
2006). respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:
Respirasi berkaitan dengn
metabolisme maupun sistem sirkulasi, C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + ATP
dimulai dari proses difusi O2 dari paru- (Tobin, 2005).
paru ke kapiler darah, oksigen kemudian
dibawa oleh hemoglobindarah ke sel-sel CO2 dengan air (H2O) yang
tubuh. Disaat bersamaaan, darah juga ditambahkan indikator BTB dan diteteskan
berperan dalam CO2 transpor energi dari NaOH akan membentuk warna biru.
B, dan C. Didalam keadaan beristirahat
CO2 + H2O H2CO3 (asam karbonat) nafas dilakukan secara normal,
dihembuskan ke udara terbuka, nafas
ditampung diplastik hingga penuh. Setelah
METODE PENELITIAN kantung plastik penuh dengan nafas,
segera dilipat pipa plastik bagian tengah
Waktu dan Tempat agar tidak ada udara yang keluar dari
Praktikum pengukuran CO2 hasil kantung plastik, dimasukkan ujung pipa
respirasi dilaksanakan pada hari Jumat, 31 plastik ke dalam gelas ukur A. Dikeluarkan
Maret 2017 pukul 11.30 14.30 WIB di udara dari kantung plastik sedikit demi
Laboratorium Fisiologi Pusat sedikit. Dalam gelas ukur A (sekarang
Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Syarif berwarna kuning) diberi setetes larutan
Hidayatullah Jakarta. NaOH dan diaduk. Jika warna belum
menjadi biru ditambahkan satu tetes lagi.
Alat dan Bahan Diulangi terus sampai warna menjadi biru.
Dilakukan pengukuran berapa ml NaOH
Bahan-bahan yang digunakan yang dipakai, dengan cara menampung
dalam praktikum ini meliputi aquadest, sejumlah tetesan yang sama banyaknya
NaOH 0,01 N, Bromtymol Blue (BTB). didalam gelas ukur 10 ml. Sekarang anda
Alat-alat yang digunakan antara lain harus lari-lari mengelilingi kampus sampai
selang plastik diameter 0,5 cm, kantung terengah-engah. Dilakukan tahapan no. 3-6
plastik 2,5 L, gelas ukur 100 ml 3 buah, perbedaannya ujung pipa plastik
botol tetes, gelas pengaduk, ember dan dimasukkan dalam gelas ukur C. Diukur
pipet tetes. volume kantung plastik agar tidak pecah
dengan meletakkan kantung plastik
Cara Kerja didalam air. Dihitung banyaknya mikromol
Kantung plastik diikat dengan pipa CO2 yang terdapat dalam satu liter udara
plastik secara erat sehingga tidak terjadi yang berasal dari hembusan nafas tersebut.
kebocoran, disediakan 3 gelas ukur 100
ml, diisi 50 ml air, ditambah 10 tetes BTB,
diaduk sampai rata. Bila belum berwarna
ditambah NaOH dengan memberi tanda A, HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel. 1 Pengamatan Pengukuran CO2 Hasil respirasi

Jenis Non-Exercise Exercise


Probandus
Kelamin NaOH (mL) CO2 (mmol) NaOH (mL) CO2 (mmol)
Annisa > 50 P 4,8 0,0131 3,6 0.0184
Masyita <
P 3,95 0,0126 3 0,1405
50
Yoby > 50 L 6,1 0.0088 2,2 0.213

Rizky < 50 L 4,4 0.0169 4,6 0.0612


Percobaan kali ini dilakukan dan berat badan tidak sesuai dengan
dengan membandingkan hasil pengukuran literatur Soewolo (2000), yang
molekul CO2 hasil pengukuran molekul menyatakan bahwa laki-laki dan orang
CO2 hasil respirasi berdasarkan jenis yang memiliki berat badan lebih besar
kelamin, berat badan, dan melakukan memiliki laju respirasi yang lebih tinggi.
aktivitas (exercise) dan tidak melakukan Hal ini dikarenakan laki-laki dan orang
aktivitas (non-exercise). Berdasarkan bertubuh besar memiliki massa otot yang
literatur Ganong (2011), faktor-faktor yang lebih besar dibanding dengan perempuan
mempengaruhi laju respirasi adalah dan orang yang bertubuh lebih kecil.
aktivitas tubuh, ukuran tubuh, jenis Massa otot yang lebih besar
kelamin, suhu tubuh, dan posisi tubuh. mengindikasikan kebutuhan akan O2 yang
lebih besar pula sehingga CO2 yang
Berdasarkan hasil pengamatan, dihasilkanpun akan lebih besar.
orang probandus setelah melakukan Ketidaksesuaian hasil percobaan dengan
aktivitas (exercise) rata-rata menghasilkan literatur disebabkan oleh penambahan
CO2 yang lebih sedikit dibandingkan tidak NaOH yang terlalu banyak sebelum proses
melakukan aktivitas (non-exercise). Hal ini respirasi pada gelas ukur A, B, dan C.
tidak sesuai dengan pernyataan Soewolo Sehingga setelah proses respirasi selesai,
(2000), semakin tinggi aktivitas maka laju tidak banyak NaOH yang dibutuhkan
respirasinya juga akan meningkat pula. Hal untuk membuat larutan menjadi netral
ini dikarenakan ketika kita melakukan kembali dan CO2 yang dihasilkan sangat
aktivitas berat, sel-sel pada otot kecil seperti misalnya pada percobaa
membutuhkan oksigen yang lebih banyak exercise, orang probandus C hanya
dikarenakan metabolisme yang cepat menghasilkan CO2 sebanyak 2,2 ml.
menuntut tubuh untuk menghasilakn ATP
(energi) yang lebih banyak pula untuk Isnaeni (2006), menyatakan bahwa
mengimbangi kehilangan energi yang lebih perubahan Bromtymol Blue menjadi
besar, sel-sel otot membutuhkan oksigen kuning disebabkan oleh kondisi larutan
yang lebih banyak sebagai bahan utama yang berubah menjadi asam. Hal ini
proses respirasi. Maka dari itu, dengan disebabkan CO2 yang dihasilkan saat
respirasi yang berlangsung cepat, CO2 proses respirasi berikatan dengan H2O dan
yang dihasilkan pun semakin banyak. membentuk asam karbonat dengan reaksi
sebagai berikut :
Jika dilihat dari jenis kelamin, hasil
pengamatan menunjukkan rata-rata CO2 CO2 + H2O H2CO3 (asam karbonat)
yang dihasilkan oleh orang probandus
(OP) perempuan lebih banyak dari pada Semakin banyak asam karbonat
OP laki-laki. Sedangkan berdasarkan yang terbentuk, akan menyebabkan larutan
perbedaan berat badan, OP yang memiliki Bromtymol Blue yang berfungsi sebagai
berat badan < 50 kg rata-rata indikator berubah menjadi kuning. Untuk
menetapkan larutan tersebut, dibutuhkan
menghasilkan CO2 yang lebih besar
sejumlah larutan basa (NaOH) sehingga
seperti pada percobaan non-exercise, dari
larutan berwarna biru kembali. Banyaknya
pada OP yang memiliki berat badan > 50
NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan
kg. Hasil kedua parameter jenis kelamin
larutan digunakan untuk menghitung Tobin, A. J. 2005. Asking About Life.
banyaknya CO2 yang dihasilkan. Thompson Brooks. Canada

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang


dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa jenis kelamin, berat badan, dan
aktivitas fisik mempengaruhi banyaknya
CO2 yang dihasilkan. Orang probandus
laki-laki, orang probandus dengan berat
badan lebih besar dan orang probandus
yang melakukan aktivitas menghasilkan
CO2 yang lebih banyak dibandingkan
orang probandus perempuan, orang
probandus dengan berat badan lebih kecil
dan orang probandus yang tidak
melakukan aktivitas.

Saran

Dalam praktikum lebih dilakukan


ketelitian agar hasil yang didapatkan dapat
sesuai literatur, serta mengurangi human
error pada saat praktikum.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih


kepada Dosen dan Laboran Laboratorium
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi yang
telah mempersiapkan keperluan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W. S. 2011. Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran. EGC. Jakarta
Isnaeni. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius.
Yogyakarta
Seeley, R. R et al. 2003. Essential Of
Anatomy and Physiology Fourth
Edition. McGraw Hill Companies.
New York
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi
Hewan. Depdiknas. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai