Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS (RESITASI) TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Oleh:
RITA PATONAH
Dosen Program Studi: Pendidikan Akuntansi

ABSTRAK
Salah satu indikator dari keberhasilan proses pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan
terlihat dari tingkat angka kelulusan. Tingkat angka kelulusan menggambarkan tinggi rendahnya hasil
belajar siswa setelah melalui proses pembelajaran. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi
beberapa faktor diantaranya yaitu kualitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, termasuk
kualitas guru dalam menerapkan metode mengajar yang paling sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran yang diajarkannya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
pengujian hipotesis melalui analisis statistik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner (angket) kepada 39 orang siswa dan studi dokumentasi terhadap n ilai raport pada mata
pelajaran Akuntansi. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis Koefisien Determinasi (KD) untuk
menghitung besarnya pengaruh penerapan metode pemberian tugas (resitasi) terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Dan sebelum digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD)
terlebih dahulu dicari nilai r dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Penerapan metode pemberian tugas (resitasi) pada
mata pelajaran Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjar adalah sebesar 75,1 % dari kriterium yang
ditetapkan; 2) Pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjar
dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 79,87 dan berkategori baik serta mampu
melampaui nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70,00; 3) Besarnya pengaruh penerapan
metode pemberian tugas (resitasi) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi adalah
70,56 %, sedangkan 29,44 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci: metode pemberian tugas (resitasi), hasil belajar dan Akuntansi

PENDAHULUAN layak mengajar merupakan guru yang telah


SMK merupakan lembaga pendidikan menempuh pendidikan sarjana.
formal yang berorientasi untuk menyiapkan Selain itu, agar hasil belajar siswa setiap
peserta didik agar dapat di terima di dunia usaha. tahun senantiasa meningkat maka dalam proses
Sesuai dengan tujuannya tersebut maka SMK belajar mengajar sangat dibutuhkan guru yang
senantiasa memberikan bekal kompetensi benar-benar memiliki latar belakang pendidikan
keahlian kepada para peserta didik yang dapat sarjana keguruan. Sehingga guru tersebut
diterapkan ke dalam dunia usaha. Oleh karena mampu memahami berbagai teori pedagogis dan
itu dalam melakukan kegiatan pembelajaran mampu mengaplikasikannya ketika
guru dituntut untuk menerapkan suatu metode berlangsungnya proses belajar mengajar. Namun
mengajar yang mendukung terhadap pencapaian demikian di Indonesia tidak semua guru
tujuan. memiliki latar belakang pendidikan keguruan.
Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh Berdasarkan fakta menggambarkan
guru merupakan suatu kegiatan yang bertujuan bahwa secara umum kualitas pendidikan di SMK
untuk mencapai hasil belajar siswa secara yaitu: tingkat kelulusan berfluktuasi, masih
optimal baik berupa kemampuan kognitif, banyak guru yang belum layak mengajar
afektif dan psikomotor. Agar proses belajar berdasarkan kualifikasi S1 dan masih banyaknya
mengajar berjalan dengan baik maka guru harus guru yang berlatar belakang pendidikan non
mampu menggunakan metode mengajar yang keguruan. Hal tersebut dapat memungkinkan
tepat sesuai dengan karakter mata pelajaran yang berdampak pada kemampuan dan kualitas guru
diajarkannya. Kemampuan penggunaan metode dalam mengajar. Sehingga faktor kualitas dan
mengajar hanya bisa dimiliki oleh guru yang kemampuan guru dapat menyebabkan
benar-benar layak mengajar. Artinya guru yang terganggunya kegiatan proses belajar mengajar

Pengaruh Penerapan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Halaman 419


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Jurnal Ilmiah EDUKASI
Volume. 4 Nomor 4, Desember 2016

termasuk di dalam hal kemampuan penggunaan 4) Ada petunjuk/sumber yang dapat


metode mengajar. membantu pekerjaan siswa
Bertitik tolak pada masalah pokok maka 5) Sediakan waktu yang cukup untuk
sangat penting penting untuk dilakukan mengerjakan tugas tersebut
penelitian mengenai penggunaan metode b. Langkah Pelaksanaan Tugas
resitasi. Oleh karena itu skripsi ini diberi judul 1) Diberikan bimbingan/pengawasan
“Pengaruh Penerapan Metode Pemberian Tugas oleh guru
(Resitasi) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada 2) Diberikan dorongan sehingga anak
Mata Pelajaran Akuntansi”. mau bekerja
3) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa
METODE PENELITIAN sendiri, tidak menyuruh orang lain
Penelitian ini dilakukan dengan 4) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-
menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode hasil yang ia peroleh dengan baik dan
penelitian yang diguankan adalah metode sistematik
penelitian survey. Dalam penelitian ini c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
menggunakan total sampling dan analisis data Hal yang harus dikerjakan pada
yang digunakan adalah analisis Koefisien fase ini:
Determinasi dengan angka kasar, dimana 1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari
terlebih dahulu dicari nilai r dengan apa yang telah dikerjakannya
menggunakan Korelasi Product Moment. 2) Ada tanya jawab/diskusi kelas
Analisis Koefisien Determinasi digunakan untuk 3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik
mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dengan tes maupun non tes atau cara
terhadap variabel terikat (Y), yaitu Penerapan lainnya.
Metode Pemberian Tugas (X) terhadap Hasil Fase mempertanggungjawabkan
Belajar Siswa (Y). tugas inilah yang disebut “resitasi”
2. Berdasarkan hasil studi dokumentasi
HASIL PENELITIAN DAN terhadap nilai raport pada mata pelajaran
PEMBAHASAN Akuntansi semester 1 kelas X Akuntansi 1
1. Berdasarkan hasil penyebaran angket tentang SMK Negeri 1 Banjar nilai rata-rata mata
variabel penerapan metode pemberian tugas pelajaran Akuntansi yaitu 79,87. Nilai
(resitasi) pada mata pelajaran Akuntansi (X) tersebut merupakan hasil kumulatif dari nilai
terhadap 39 orang responden terkumpul ulangan harian, nilai tugas, nilai UTS dan
jumlah skor 1464. Sedangkan nilai total skor nilai UAS. Berdasarkan keterangan pada nilai
kriterium idelal adalah 39 x 5 x 10 = 1950. raport maka nilai rata-rata 79,87 termasuk
Dengan demikian penerapan metode kategori baik dan telah memenuhi nilai KKM
pemberian tugas (resitasi) pada mata yang telah ditetapkan yaitu 70,00. Hasil
pelajaran Akuntansi kelas X Akuntansi 1 belajar seorang siswa diperoleh dari hasil
SMK Negeri 1 Banjar adalah 1464:1950 = interaksi dari beberapa faktor yang
0,751. Hal ini berarti bahwa penerapan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa
metode pemberian tugas (resitasi) pada mata baik itu faktor yang bersifat intern maupun
pelajaran Akuntansi adalah sebesar 75,1 % faktor ekstern. Salah satu faktor ekstern yang
dari kriterium yang ditetapkan. Artinya guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
telah mampu menerapkan metode pemberian yaitu faktor lingkungan belajar yang
tugas (resitasi) dengan mengikuti langkah- diciptakan oleh guru melalui penerapan
langkah metode pemberian tugas menurut metode pembelajaran yang sesuai. Hal
Zain (2003:86) sebagai berikut: tersebut sejalan dengan pendapat menurut
a. Fase Pemberian Tugas Ahmadi (1997:103) faktor-faktor yang
Tugas yang diberikan kepada siswa mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
hendaknya mempertimbangkan: sebagai berikut:
1) Tujuan yang akan dicapai a. Faktor murid (raw input), dimana tiap
2) Jenis tugas yang jelas dan tepat anak memiliki kondisi yang berbeda-beda
sehingga anak mengerti apa yang baik dalam kondisi fisiologis maupun
ditugaskan tersebut psikologis
3) Sesuai dengan kemampuan siswa

420 Halaman Pengaruh Penerapan Metode Pemberian Tugas (Resitasi)


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Jurnal Ilmiah EDUKASI
Volume. 4 Nomor 4, Desember 2016

b. Faktor lingkungan (environmental input), nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu
yaitu lingkungan alami maupun sebesar 70,00.
lingkungan social 3) Besarnya pengaruh penerapan metode
c. Faktor instrument (instrumental input), pemberian tugas (resitasi) terhadap hasil
meliputi kurikulum, program/bahan belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi
pengajaran, sarana dan fasilitas serta guru yaitu 70,56% sedangkan 29,44% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
3. Besarnya pengaruh penerapan metode
pemberian tugas (resitasi) terhadap hasil Saran
belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi 1) Agar penerapan metode pemberian tugas
yaitu 70,56 % sedangkan 29,44 % (resitasi) pada mata pelajaran Akuntansi
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak lebih meningkat dari kriterium yang
diteliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa ditetapkan hendaknya guru Akuntansi
penerapan metode resitasi bermanfaat dalam senantiasa menerapkan metode resitasi
meningkatkan keaktifan siswa dalam dengan mengikuti langkah-langkah
mempelajari materi pelajaran sehingga dapat pelaksanaan yang sesuai dengan prosedur.
memantapkan hasil belajar siswa yang 2) Agar pencapaian hasil belajar siswa pada
dilakukan di dalam kelas. Hal itu sejalan mata pelajaran Akuntansi lebih baik,
dengan pendapat Ahmadi (1997:134) yang hendaknya guru Akuntansi meningkatkan
menyatakan: lingkungan belajar yang kondusif dan
Teknik pemberian tugas atau resitasi senantiasa memberikan motivasi kepada
biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa siswa.
memiliki hasil belajar yang lebih mantap. 3) Agar pengaruh penerapan metode pemberian
Karena siswa melaksanakan pelatihan selama tugas (resitasi) terhadap hasil belajar siswa
melakukan tugas, sehingga pengalaman pada mata pelajaran Akuntansi semakin besar
siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih hendaknya guru Akuntansi selalu berusaha
terintegrasi. menerapkan metode pemberian tugas
Selanjutnya lebih dikuatkan (resitasi) dengan lebih baik lagi.
berdasarkan uji hipotesis bahwa t hitung
sebesar 9,417 pada dk = (n – 2) = (39 – 2) =
37 dan α = 0,05, t tabel adalah 2,021. dengan DAFTAR PUSTAKA
demikian t hitung (9,417) lebih besar dari t Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar
tabel (2,021). Hal ini berarti H 0 ditolak dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Ha diterima. Jadi hipotesis yang diajukan Aksara.
diterima, yaitu penerapan metode pemberian Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
tugas (resitasi) berpengaruh terhadap hasil PT. Rineka Cipta.
belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar
PENUTUP Mengajar Melalui Penanaman Konsesp
Simpulan Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT.
Berdasarkan hasil penelitian yang Refika Aditama.
dilakukan maka dapat ditarik beberapa simpulan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
sebagai berikut: Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
1) Penerapan metode pemberian tugas (resitasi)
pada mata pelajaran Akuntansi di SMK
Negeri 1 Banjar berkategori baik dan
memperoleh nilai sebesar 75,1 % dari
kriterium yang ditetapkan.
2) Pencapaian hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjar
dapat dilihat dari nilai rata-rata yang
diperoleh siswa sebesar 79,87 dan
berkategori baik serta mampu melampaui

Pengaruh Penerapan Metode Pemberian Tugas (Resitasi) Halaman 421


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Jurnal Ilmiah EDUKASI
Volume. 4 Nomor 4, Desember 2016

422 Halaman Pengaruh Penerapan Metode Pemberian Tugas (Resitasi)


Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai