RESUME
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang diampu oleh Dadang Sudrajat, M.Pd.
Disusun oleh :
A. Konsep Dasar
Pelaksanaan pembelajaran di kelas membawa konsekuensi kepada
seorang guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, sebab guru
yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelas dan melaksanakan
evaluasi bagi siswanya baik secara individu maupun kelas. Evaluasi
merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar
siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun
keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan
maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi
belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian,
baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Yulinda Erma (2017, hlm. 143) penilaian atau evaluasi
adalah suatu sistem sistematis untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
efisiansi suatu program. Evaluasi dalam sistem pendidikan adalah salah satu
kegiatan yang sangat penting dilaksanakan secara teratur pada periode-
periode tertentu, antara lain untuk memantau kualitas mutu pendidikan dan
membantu proses belajar mengajar (PBM) di kelas, karena itu diperlukan
alat ukur. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat diketahui
seseorang berdasarkan hasil evaluasi, sehingga informasi yang bermakna
dapat diperoleh dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu dalam
praktiknya masalah pengukuran mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam proses evaluasi. Baik buruknya hasil evaluasi tergantung
pada hasil pengukuran.
Terdapat beberapa istilah yang sering disalahartikan dalam kegiatan
evaluasi, yaitu evaluasi (evaluation), penilaian (assessment), pengukuran
(measurement), dan tes (test). Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa “evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan”. Selanjutnya, dalam PP.19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan bahwa
“penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
Adapun makna evaluasi dalam bahasa arab disebut al-Thaqdir
bermakna penilaian. Akar katanya adalah al-Qimah bermakna nilai. Dengan
demikian secara harfiah evaluasi pembelajaran (Educational evaluation= al-
Taqdir al Tarbawy) diartikan sebagai penilaian dalam pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegitan pendidikan dan
pembelajaran (Anas Sudijono, 2009, hlm. 1).
B. Hubungan Pembelajaran, Evaluasi, Penilaian, dan Tes
Hubungan antara pembelajaran, evaluasi, penilaian dan pengetesan
dapat digambarkan sebagai berikut (After Brown, 2004, hlm. 5)
Erma, Y. (2017). Pemetaan Kualitas Empirik Soal Ujian Akhir Semester Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SMA di Kabupaten Klaten. Di Akses dari
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep
Sudijono, A. (2009). PENGANTAR EVALUASI PENDIDIKAN. Jakarta: PT Raja
Grafindo,
Brown, Douglas H. (2004). Language Assessment: Principles and Classroom
Practices. New York: Pearson Education.
Pandjaitan, Mutiara O. (2003). Penilaian Berbasis Kelas dengan Portfolio. A
Seminar paper presented at Indonesia University of Education.
Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran (Teori Dan Praktik). Di Akses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PEND
IDIKAN/196105011986011-
ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Evaluasi_Pembelajara
n__Makalah_.pdf