Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk emenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang diampu oleh

Dadang Sudrajat, M.Pd

Disusun oleh:

Ayesha Aprilia Sundawati 1906200


Rachma Alifia 1903520
Seni Siti Inayah 1902082

PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVESITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Selawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti–nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah
ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu pada proses pembuatan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung, 19 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................................ 2
1.4. Manfaat .............................................................................................................................. 2

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................................ 3

2.1. Konsep Evaluasi, Pengukuran dan Tes .............................................................................. 3


2.2. Strategi Dasar Penjabaran Tujuan dan Pengembangan Evaluasi Belajar-
Mengajar...................................................................................................................... 5

BAB III ANALISIS.................................................................................................................. 7

3.1. Konsep Dasar Pengukuran dan Penilaian........................................................................... 7


3.2. Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar................................................................................ 7
3.3. Sifat Evaluasi Hasil Belajar............................................................................................... 8
3.4. Penyusun Instrumen atau Alat Evaluasi Jenis Tes..............................................................9

BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 11

4.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 11
4.2. Saran.................................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru merupakan salah satu sumber ilmu bagi siswa di sekolah. Peran guru
cukup penting bagi tiap sekolah juga tiap siswa dan untuk memajukan
pedidikan di suatu negara. Sebagai pemeran penting dalam pendidikan sudah
selayaknya guru memberikan ilmu untuk para siswanya dengan oenuh ras
tanggung jawab.
Salah satu cara guru untuk memajukan sistem pendidikan adalah dengan
cara selalu melakukan evaluasi dan penilaian dalam kegiatan belajar-mengjar.
Evaluasi yang dimaksud adalah dengan melakukan perbaikan pada system
pengajaran dan pembelajaran. Sehingga diharapkan sistem pendidikan
berkembang dengan baik.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007
tentang standar penilaian pendidikan. Dalam peraturan tersebut disebutkan
bahwa
Standar penilaian pendidikan adalah standar penilaian nasional yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur , dan instrument penilaian hasil
belajar peserta didik, dan penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informsi untuk menentukan pencapaia hasil peserta didik
( Menteri Pendidikan Nasional, 2007).
Dengan demikian, guru sebagai pengajar diharapkan mampu memahami
konsep dan strategi evaluasi. Juga terampil dalam mengembangan instrument
evaluasi pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana memahami konsep evaluasi, pengukuran, dan tes
b. Bagaimana memahami strategi evaluasi pendidikan
c. Bagaimana cara mengembangkan instrument evaluasi pembelajaran
1.3 Tujuan
a. Untuk menyampaikan konsep tentang evaluasi pembelajaran
b. Untuk memberitahu kepada pembaca tentang strategi evaluasi pendidikan
c. Untuk memberikan informasi tentang tata cara mengembangkan
instrument evaluasi pembelajaran.
1.4 Manfaat
a. Memahami konsep evaluasi, pengukuran, dan tes
b. Mengetahui strategi evaluasi pendidikan
c. Mengimplementasikan cara mengembangkan instrument evaluasi
pembelajaran
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Evaluasi, Pengukuran, dan Tes

Model Proses Belajar-Mengajar awal, dapat digambarkan sebagai berikut.

Guru

Mengajar
Rencana
Evaluasi

SISWA Belajar TUJUAN

Berdasarkan model di atas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar-menajar dapat


diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru untuk mencapai
tujuannya.

A. Pengertian Belajar
Definisi dari konsep belajar yaitu selalu menunjukan suatu proses perubahan
perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
Secara visual, perubahan perilaku atau pribadi menurut Di Vesta dan Tompson
pada prinsipnya dapat digambarkan sebagai berikut.

Perilaku/pribadi Perilaku/pribadi
sebelum belajar Pengalaman, sebelum belajar
(pre-learning) praktik, latihan (pre-learning)
(learning
X=0 experiences) X1 = (X + 1) = 1
Y=1 Y1 = (Y + 1) = 2
Z=1 Z1 = (Z - 1) = 0
Perubahan itu mungkin merupakan suatu penemuan informasi atau
penguasaan suatu keterampilan yang telah ada. Mungkin pula bersifat
penambahan atau perkayaan dari informasi atau pengetahuan dan
keterampilan. Bahkan mungkin pulan merupakan reduksi atau menghilangkan
sifat kepribadian tertentu yang tidak dikehendaki.
B. Beberapa Karakteristik Perilaku Belajar
1. Perubahan intensional, dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan itu
dengan sengaja dan disadari dilakukannya dan bukan kaena secara
kebetulan
2. Perubahan itu positif, dalam arti sesuai seperti yang diharapkan (normatif)
atau kriteria keberhasilan (criteria of success) baik dipandang dari segi
siswa maupun dari segi guru
3. Perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu
bagi pelajar itu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat direproduksi
dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah (problem solving)
dalam kehidupan sehari – hari dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
C. Makna Manifestasi Perbuatan Belajar
1. Belajar merupakan perubahan fungsional
Pendapat ini dikemukakan oleh penganut paham teori daya (faculty
psychology). Paham ini berpendirian bahwa jiwa manusia itu terdiri atas
sejumlah fungsi-fungsi yang memiliki daya atau kemampuan tertentu.
Jadi, hasil belajar dalam bidang tertentu menurut teori ini akan dappat di
transferkan ke bidang-bidang lain.
2. Belajar merupakan perayaan materi pengetahuan
Pendapat ini dikemukakan oleh para penganut paham Ilmu Jiwa Asosiasi
yang lebih jauh lagi: paham empirisme, yang dipelopori oleh John Locke
dan Herbart. Paham itu berasumsi bahwa pada saat kelahirannya jiwa
manusia laksana tabula rasa (bersih tanpa noda) atau laksana bejana
kosong yang masih harus diisi agar dapat berfungsi. Oleh karena itu,
dalam konteks ini belajar dapat diartikan sebagai suatu proses pengisian
jiwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak – banyaknya
dengan melalui hafalan (memorizing).
3. Belajar merupakan perubahan perilaku dan pribadi secara keseluruhan.
Penapat ini dikemukakan oleh para penganut Ilmu Jiwa Gestalt, yang
bersumber dari paham organismic psychology. Dalam konteks ini, belajar
bukan hanya bersifat mekanis dalamkaitan stimulus response, melainkan
perilaku organisme sebagai totalitas yang bertujuan.
D. Hasil Belajar dan Kemungkinan – Kemungkinan Pengukurannya
a. Pengungkapan dan pengukuran hasil belajar
Salah satu dari tugas pokok guru adalah mengevaluasi taraf
keberhasilan rencana dan pelaksana kegiatan belajar – mengajar. Untuk
menimbang sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar
siswa secara tepat ( valid ) dan dapat dipercaya ( ralible ), kit
memerlukan informasi yang didukung oleh data yang objektif dan
memadai (adequate) tentang indicator – indicator perubahan perilaku
dan pribadi siswa.Kita biasanya berusaha mengambil cupikan ( sample
of behavioral changes) aja yang diharapkan mencerminkan
(representative) dri keseluruhan perubahan prilaku ( population of
behaviorl changes) itu.

2.2. Strategi Dasar Penjabaran Tujuan dan Pengembangan Evaluasi Belajar


– Mengajar

Tuuan belajar – mengajar ideal itu mungkin sekali dikaitkan dengan tujuan
pengembangan pribadi siswa individu secara utuh selama berada dan menjadi
tanggung jawab sekolah yang bersangkutan. Lebih jauhnya, siswa sebagai warga
Negara yang diharapkan oleh bangsanya (secara nasional) bahkan lebih jauh lagi
sebagai warga Negara (cosmo pollutant) dan sebagai insan hamba Allah, tuhn
Yang Maha Esa (secara universal).

Secara skematis kaitan tujuan – tujuan belajar mengajar itu dapat digambarkan
sebagai berikut.

Tujuan Universal Tujuan Nasional

Tujuan peendidikan
( Nasional )

Tujuan institusionl
(sekolah/satuan
pendidikan)

Tujuan kulikuler (bidang


studi/ mata pelajaran)

Tujuan intruksional
( satuan ahan pelajaran
atau kegiatan)

b. Strategi Dasar Pengembangan Evaluasi Belajar Mengajar


Sudah logis kalau evaluasi pada tingkat intruksional lebih bersifat
khusus atau spesifik sesuai dengan jenis dan bentuk kgiatan atau
satuan pelajaran bidang studinya, sedangkan jenjang berikutnya lebih
bersifat konfrehensif dan menyeluruh.
Bagi seorang guru, terutama yang bertanggung jawab memegang suatu
bidang studi, tugas evaluasi itu difokuskan pada tingkat intruksional.
Oleh karena itu, setiap gguru disamping harus mahir merumuskan
tujuan – tujuan intruksional secara cermat, ia juga harus mahir dalam
mengembangkan dan menggunakan instrumen evaluasi serta dapat
melakukan penilaian (scoring) dan penafsiran (interpretasi) hasilnya.
BAB III
ANALISIS

3.1 Konsep Dasar Pengukuran dan Penilaian


Istilah pengukuran, penilaian, dan evaluasi sering digunakan secara bergantian
serta dianggapsama karena hubungan antara istila-istilah tersebut sangat erat.
a. Pengukuran (Measurement)
Menurut Sutrisno Hadi pengukuran adalah suatu tindakan
utukmengidentifikasi besar-kecilnya suatu gejala. Pengukuran juga sering
diartikan sebagai usaha untuk mengetahui kedaan tentang sesuatu
sebagaimana adanya data tentang sesuatu. Hasil dapa berupa angka atau
uraian tentang fakta yang menggambarkan derajatkualitas, kuantitas, dan
eksistensi keadaan ssuatu diukur. Namun, hasil pengkuran belum dapat
menjelaskan sesuatu apabila belum ditafsirkan dengan cara
membandingkan dengan sesuatu patokan, norma, atau kriteria tertentu.
b. Penilaian (Evaluation)
Penilaian dalam kegiatan evaluasi hasil belajar adalah tindakan untuk
memberikn interpretasi terhadap hasil pengukuran yang telah dilakukan
dengan menggunakn norma – norma tertentu dengan tujuan untuk
mengetahui tinggi – rendah atau baik – buruk tentang aspek – aspek
tertentu yang di evaluasi. Hasil pengukuran tidak ada gunanaya tanpa
dinilai dengan menggunakan norma sehingga semu usah membandingkan
hasil pengukuran terhadap bahan pembanding berupa patokan atau norma
tertentu yang dikenal sebgai istilah penilaian.
3.2 Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi mengacu pada proses untuk membuat penilaian atau judgment dan
mengambil keputusan tentang hasil belajar siswa. Konsep dasar dari evaluasi
pendidikan adalah bagaimana mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
yang dilakukan guru dengan memerhatikan pelaksanaan evaluasi.
a. Pengertian Evaluasi
Menurut Wayan dan Sumartana (1986: 1), evaluasi pendidikan di
terjemahkan sebagai suatu tindakan tau proses untuk menentukan segala
nilai suatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada
hubungannya denga pendidikan.
b. Fungsi Evaluasi
Evaluasi pendidikan secara umum memiliki 3 fungsi, antara lain:
1. Evaluasi sebagai hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
menyusun rencana pembelajaran selanjutnya
2. Evaluasi hasil belajar berfungsi untuk mengukur tingkat kemajuan
siswa dalam belajar
3. Evaluasi hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki
proses pembelajaran (Sudijono, 2005: 8).
3.3 Sifat Evaluasi Hasil Belajar
Aktivitas pendidikan sebenarnya banyak berkaitan dengan aktivitas yang
abstrak mencakup sikap, minat, bakat, kepandaian, dan perilaku yang
merupakan tujuan pendidikan dalam cakupan wilayah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Oleh karena itu, diperlukan instrument intuk menilai tingkat
pencapaian proses belajar-mengajar. Menurut Sugihartono, dkk (2007: 135),
disebabakan pendidikan lebih banyak menyangkut hal – hal yang abstrak dan
kadang membutuhkan instrument tertentu untuk melihatnya. Maka, evaluasi
hasil belajar memiliki sifat – sifat yang khas sebagai berikut
a. Hasil evaluasi bersifat tidak langsung (indirect)
Sifat tidak langsung ini berarti hasil belajar siswa tidak dapat diamati
secara langsung dari kondisi fisik siswa yang terlihat. Namun, untuk
mengetahui kemampuan siswa harus menggunakan prosedur dan proses
yang benar yaitu menggunakan instrument yang tepat. Oleh sebab itu,
dalam penilaiannya tidak dapat langsung dilakukan. Tetapi, menggunakan
instrument sebagai alat pembantu dan keberhasilan hasil belajar tidak
semuanya dapat dilihat dengan segera
b. Hasil evaluasi bersifat kuantitatif
Dunia pendidikan dan pembelajaran berkaitan dengan sesuatu yang
abstrak. Namun demikian, dalam penilaiannya selalu dilakukan dalam
bentuk angka maupun huruf. Angka – angka tersebut menunjukkan
penilaian terhadap aspek – aspek tersebut yang selalu di kuantitatifkan
sehingga evaluasi bersifat kuantitif.
c. Hasil evaluasi bersifat relative atau tidak mutlak
Proses pembelajaran dan penilian pada siswa selalu ada kemungkinan
terjadi perubahan. Oleh sebab itu, evaluasi bersifat relative artinya hasil
evaluasi akan selalu berubah yang disebabkan terdapat factor – factor
tertentu yang memengaruhi proses dan pembelajaran siswa.
3.4 Penyusun Instrumen atau Alat Evaluasi Jenis Tes
Menurut Anderson dalam Mansyur dkk. (2009: 182), terdapat beberapa
prosedur penyusunan instrument evaluasi hasil belajar. Diantaranya:
1. Tentukan tujuan penilaian dan gunakan table taksonomi untuk menentukan
sel – sel yang sesuai untuk merumuskan tujuan tersebut
2. Tentukan banyaknya jumlah soal atau unit penilaian
3. Tuliskan tugas penilaian dari setiaap tujuan
4. Setelah tugas penilaian di review pihak lain, lakukan perubahan jika perlu
5. Siapkan unit penilaian atau soal
6. Persiapkan metode penilaian
7. Administrasikan soal atau unit penilaian
8. Analisis hasil pelaksanaan penilaian
9. Nilai skor siswa pada setiap unit penilaian atau ujian
10. Simpan instrument penilaian, hasil analisi, dan daftar skor siswa dalam file
folder

Adapun langkah – langkah dalam menyusun instrument atau soal evaluasi


hasil belajar
a. Menentukan ruang lingkup materi dan tujuan penilaian
b. Menentukan jenis soal
c. Menentukan jumlah atau banyaknya soal
d. Melakukan review oleh pihak lain dan melakukan perbaikan
e. Membuat rancangan soal, metode penilaian, bahasan
f. Mengadministrasikan soal sehingga siap digunakan
g. Menganalisis hasil evaluasi
h. Memberikan nilai pada masing – masing siswa
i. Melaporkan hasil evaluasi dan melakukan pembahasan sesame siswa
j. Mengarsipkan instrument, hasil analisis, dan skor masing – masing siswa
DAFTAR PUSTAKA

Makmum, Abin Syamsuddin. (1996). Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem


Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Irham, M. & Wiyani, N.A. (2014). Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai