Oleh:
Hermawan (PTI)
Nim.2019.06.0059
1. Latar Belakang
Cara pandang baru sistem pendidikan kita di Indonesia saat ini, menghendaki adanya
inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang
dilakukan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk mengetahui bahwa materi
pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dapat dikatakan berhasil atau tidak yaitu dengan
memberi evaluasi kepada siswa. Dengan evaluasi pembelajaran maka dapat diketahui sejauh
mana siswa dapat menerima mata pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Disini penulis
akan membahas tentang penilaian formatif dan penilaian sumatif yang akan selaras dengan
kurikulum pendidikan merdeka belajar saat ini. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan
informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan intruksional berdasarkan kriteria dan pertimbangan
tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 diantaranya yang terpenting adalah :
1. Untuk nenentukan nilai.
2. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima
program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka tes sumatif berfungsi sebagai tes
prediksi.
3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak
bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan
pindah ke sekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.
Dari uaraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian
sumatif bukan terletak pada kapan atau waktu tes itu dilaksanakan, tetapi terutama pada fungsi
dan tujuan tes atau penilaian itu dilaksanakan. Jika penilaian atau tes itu berfungsi dan bertujuan
untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar-
mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian formatif. Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan
bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan pencapaian
belajar siswa yang selanjutnya diperuntukan dengan penentuan lulus tidaknya seorang siswa,
maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.
2. Perbandingan Antara Tes Formatif dan Tes Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes formatif dan tes sumatif secara lebih
mendalam, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara keduanya. Agar dapat diketahui
tiap-tiap persamaan dan perbedaannya. Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 4 aspek, yaitu
fungsi, waktu, titik berat, atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi,
tingkat kesulitan soal-soal tes, cara menyekor dapat di tinjau dari:
A. Kesimpulan
Pada dasarnya bahwa penilaian formatif dan sumatif yang ada di sekolah-sekolah itu
sebenarnya sudah dilaksanakan oleh para guru-guru, namun pada kenyataannya sekarang kedua
penilaian tersebut itu belum terealisasi dengan baik. Mungkin disebabkan karena memang para
guru-guru itu belum bisa membedakan ataupun mengetahui benar-benar secara jelas apa
penilaian formatif dan sumatif tersebut, sehingga optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan
belum terlaksanakan secara maksimal. Ketika seorang guru bisa benar-benar mengetahui dan
memahami penilaian formatif dan sumatif, maka para siswanya akan bisa naik kelas semua,
bahkan bisa lulus ujian yang nantinya akan dapat membawa nama baik sekolah. Dengan adanya
penilaian formatif, maka seorang guru dapat mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar
dan apabila para siswanya banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan
bahan pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Kemudian tes
formatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes sumatif karena apabila tes
formatif itu sudah tercapai dengan baik maka hasilnyapun akan berimbas pada penilaian sumatif.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian formatif, dan penilaian
sumatif mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang ada
di sekolah-sekolah. Penilaian formatif berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik
dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian
sumatif berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau
penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukkan bagi penentuan lulus
tidaknya seorang siswa tersebut, serta siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan penerapan
kurikulum baru merdeka belajar.
B. Saran
Para pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang pendidikan diharapkan agar lebih
peduli dalam mendukung penilaian pendidikan yang lebih baik agar dapat mengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam menerima mata pelajaran yang telah di sampaikan oleh guru sehingga
kurikulum merdeka belajar yang di harapkan dapat di terapkan secara efektif dan efisien di
seluruh tingkat pendidikan sehingga dapat tercapai kemandirian belajar siswa dan berpikir
visioner serta menciptkan inovasi baru dan dapat berkompetisi secara global.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arends, I., R. 2007. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies. Penerjemah
Helly Prajitno Soetjipto & Sri Nulyatini Soetjipto. 2008. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
2. http://akademi-pendidikan.blogspot.com/2012/12/penilaian-formatif-dan-
sumatif.html#sthash.XQIJIF3u.dpuf
6. Cruz, E. Diaz, H. & Kortemeyer, G. 2011. The Effect of Formative Assesment in Brazilian
University Physics Courses. Revista Brasileira de Ensino de Fisica, v. 33, n. 4, 4501.
7. Dufresne, J., Robert, G., J., William. Mestre, P., Jose. & Leonard, J., William. 2000. IT /
A2L : Assessing Student Knowledge with Instructional Technology. University of
Massachusetts Physics Education Research Group: UMPERG Technical Report PERG-
2000#09-SEP#1-28.