Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Penilan Formatif Dan Sumatif

“Sebagai Syarat Perbaikan Nilai Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran”

Oleh:

Hermawan (PTI)
Nim.2019.06.0059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI SEKOLAH


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
TAMAN SISWA BIMA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Cara pandang baru sistem pendidikan kita di Indonesia saat ini, menghendaki adanya
inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang
dilakukan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk mengetahui bahwa materi
pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dapat dikatakan berhasil atau tidak yaitu dengan
memberi evaluasi kepada siswa. Dengan evaluasi pembelajaran maka dapat diketahui sejauh
mana siswa dapat menerima mata pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Disini penulis
akan membahas tentang penilaian formatif dan penilaian sumatif yang akan selaras dengan
kurikulum pendidikan merdeka belajar saat ini. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan
informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan intruksional berdasarkan kriteria dan pertimbangan
tertentu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif ?


2. Sejauh Mana Manfaat Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif ?
3. Apa Saja Berbedaan Dan Perbandingan Pada Penilaian Evaluasi Formatif dan
Evaluasi Sumatif ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.


2. Mengetahui Manfaat Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.
3. Mengetahui berbedaan Dan Perbandingan penilaian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI FORMAITF DAN EVALUASI SUMATIF


Evaluasi formatif (Formatif Test) adalah suatu tes hasil belajar dimana evaluasi tersebut
mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik itu telah
terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka
mengikuti suatu proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui
juga bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diatikan sebagai bentuk.
Dengan demikian maka evaluasi formatif merupakan suatu jenis evaluasi yang disajikan di
tengah program pengajaran yang mempunyai fungsi untuk memantau (memonitor), dimana
untuk dpat mengetahui kemauan belajar siswa dalam kesehariannya pada proses kegiatan belajar
mengajar demi memberikan suatu umpan balik, baik kepada siswa maupun seorang guru.
Bisaanya di sekolah-sekolah, tes formatif itu pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan
pelajaran yang akan diajarkan oleh seorang guru, setelah guru mengadakan atau melaksanakan
suatu tes formatif, maka alangkah baiknya ditindaklanjuti lagi jka ada bagian-bagian yang
memang belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan ke pokok bahasan baru terlebih dahulu
diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian mana yang sekiranya belum dikuasai atau
dipahami oleh peserta didik.
Dengan demikian tujuan dari evaluasi formatif adalah untuk memperbaiki tingkat
penguasaan materi dari peserta didik dan sekaligus untuk memperbaiki dalam suatu proses
pembelajaran. Pengertian formatif juga bisa diartikam sebagai penilaian yang dilaksanakan akhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan tes sumatif adalah suatu penilaian yang pelaksanaannya itu
dilakukan pada akhir tahun atau akhir program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan
pada akhir semester dari akhir tahun. Jadi, rujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai
oleh para siswa, yaitu seberapa jauhkah tujuan-tujuan kurikuler yang berhasil dikuasai oleh para
peserta didik, dan penilaian inipun dititikberatkan pada penilaian yang berorientasi kepada
produk, bukan kepada sebuah proses. Dan bagaimanapun, hasil yang peroleh dari tes sumatif
tampaknya menjadi keputusan akhir mengingat tidak adanya kesepakatan bagi guru untuk
memperbaiki kekurangan para siswa pada semester tersebut. Perubahan baru bisa dilakukan pada
tahun berikutnya atau sekedar bahan untuk penyempurnaan semester berikutnya.

B. MANFAAT EVALUASI FORMATIF DAN EVALUASI SUMATIF


Berbicara mengenai manfaat, mak evaluasi dan evaluasi sumatif mempunyai banyak
manfaat, baik bagi siswa, guru maupuun program itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain, yaitu
yang dikutip dari buku dasar-dasar evaluasi pendidikan :
a. Manfaat Bagi Siswa
1. Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengevaluasi bahan program
secaramenyeluruh.
2. Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa yang dikerjakan sudah
menghasilkan skor yang tinggi sesuai drngan yang diharapkan maka siswa merasa mendapat “
anggukan kapala ”dari guru, dan ini merupakan suatu tansa bahwa apa yang sudah dimiliki
merupakan pengetahuan yang sudah benar. Dengan demikian mak pengatahuam itu akan
bertambah membekas diingatan. Di samping itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan
memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang
sudah baik itu atau memperoleh yang lebih baik lagi.
3. Usaha perabaikan, dengan umpan yang diperoleh setelah melakukan tes. Siswa mengatui
kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan teliti siswa mengetahui bab atau bagaimana dari
bahan yang mana yang belum dikuasainya.
4. Sebagai Diagnosa, bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa merupakan hasil tes
formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagaimana bahan pelajaran yang masih
dirasakan sulit.

b. Manfaat Bagi Guru


Dengan telah mengatahui hasil tes foramtif yang diadakan, maka guru :
1. Mengetahui sampai sejauh mana bahan-bahn yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
Hal ini akan menentukan pola pakah guru itu harus mengganti cara menerangkan (strategi
mengajar) atau tetap dapat menggunakan cara (strategi) yang lama.
2. Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan merupakan bahan prasyarat bagian pelajaran
yang lain, maka bagian ini harus diterangkan lagi, dan barangkali memrlukan cara atau media
lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi, maka akan menganggu kelancaran
pemberian bahan pelajaran selanjutnya, dan siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.
3. Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.

c. Manfaat Bagi Program


Setelah diadakan tes maka diperoleh hasil. Dari hasil tersebut dapat diketahui :
1. Apakah program yang diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan
kecakapan anak.
2. Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum
diperhitungkan.
3. Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai.
4. Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.

Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 diantaranya yang terpenting adalah :
1. Untuk nenentukan nilai.
2. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima
program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka tes sumatif berfungsi sebagai tes
prediksi.
3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak
bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan
pindah ke sekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.

C. PERBEDAAN DAN PERBANDINGAN PENILAIAN EVALUASI FORMATIF DAN


EVALUASI SUMATIF
1. Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif
Mengingat masih banyaknya salah pengertian di antara guru-guru tentang pengaertian
formatif dan sumatif maka perlu kiranya dijelaskan kembali pengertian penilaian formatif dan
penilaian sumatif dan perbedaan antara kedua jenis penilaian tersebut.
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari atau
memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang kemudian selanjutnya dari hasil penilaian
tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki suatu proses belajar mengajar yang sedang atau
yang sudah dilaksanakan. Jadi, sebenarnya pada panilaian formatif itu tidak hanya dilakukan
pada tiapa akhir pelajaran akan tetapi bisa juga ketika proses pelajaran sedang berlangsung.
Misalnya, ketika guru sedang mengajar, guru tersebut mengajukan beberapa pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa untuk mengecek atau mendapatkan informasi apakah siswa telah
memahami apa yang telah diterangkan guru. Jika ternyata masih banyak siswa yang belum
mengerti, maka tindakan guru selanjutnya ialah menambah atau memperbaiki cara mengajarnya
sehingga benaar-benar dapat diserap oleh siswa. Dari contoh tersebut, jelas bahwa penilaian
formatif tidak hanya berbentuk tes tertulis dan hanya pada akhir pelajaran, tetapi dapat pula
berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan selama pelajaran
berlangsung ataupun sesudah pelajaran selesai. Dalam hubungan ini maka proses dan post-tes
yang bisaa dilakukan dalam sistem pelajaran termasuk dalam penilaian foramatif.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran
yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Adapun fungsi dan tujuannya ialah untuk
menentukan apakah dengan nilai yang diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus. Pengertian
lulus dan tidak lulus disini dapat berarti : dapat tidaknya siswa melanjutkan ke modul berikutnya,
dan dapat tidaknya seorang siswa mengikuti pelajaran pada semester berikutnya, dan dapat
tidaknya seorang siswa dinaikan ke kelas yang lebih tinggi. Dari apa yang telah dikemukakan,
jelas kiranya bahwa penilaian sumatif tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada
setiap akhir semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap modul, setiap akhir tahun
ajaran ataupun evaluasi belajar tahap akhir.

Dari uaraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian
sumatif bukan terletak pada kapan atau waktu tes itu dilaksanakan, tetapi terutama pada fungsi
dan tujuan tes atau penilaian itu dilaksanakan. Jika penilaian atau tes itu berfungsi dan bertujuan
untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar-
mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian formatif. Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan
bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan pencapaian
belajar siswa yang selanjutnya diperuntukan dengan penentuan lulus tidaknya seorang siswa,
maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.
2. Perbandingan Antara Tes Formatif dan Tes Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes formatif dan tes sumatif secara lebih
mendalam, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara keduanya. Agar dapat diketahui
tiap-tiap persamaan dan perbedaannya. Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 4 aspek, yaitu
fungsi, waktu, titik berat, atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi,
tingkat kesulitan soal-soal tes, cara menyekor dapat di tinjau dari:

a. Ditinjau dari Fungsinya


1. Tes formatif digunakan sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun program-program untuk
menilai pelaksanaan satu unit program.
2. Tes sumatif digunakan untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu
program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam
kelompok.

b. Ditinjau dari Waktu


1. Tes formatif dilakukan selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar
pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya
2. Tes sumatif dilakukan pada akhir unit catur wulan, ataupun semester akhir tahun atau akhir
pendidikan.

c. Ditinjau dari Titik Berat Penilaian


1. Tes formatif menekankan pada tingkah laku kognitif.
2. Tes sumatif sama-sama menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada
tingkat psikomotor dan juga kadang-kadang pada afektif akan tetapi walaupun menekankan
pada tingkah laku kognitif, yang diukur adalah tingkatan yang lebih tinggi.

d. Ditinjau dari Segi Alat Evaluasi


1. Tes formatif merupakan tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.
2. Tes sumatif merupakan tes ujian akhir.

e. Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang Dievaluasi


1. Tes formatif mengukur semua tujuan instruksional khusus.
2. Tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.

f. Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes


1. Tes formatif belum dapat ditentukan.
2. Tes sumatif. Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antara 0,35 – 0,70, Soal yang sangat
mudah dan soal yang sangat sukar

g. Ditinjau dari Skoring


1. Tes formatif, menggunakan standar mutlak.
2. Tes sumatif, kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi dapat pula dipakai standar
mutlak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya bahwa penilaian formatif dan sumatif yang ada di sekolah-sekolah itu
sebenarnya sudah dilaksanakan oleh para guru-guru, namun pada kenyataannya sekarang kedua
penilaian tersebut itu belum terealisasi dengan baik. Mungkin disebabkan karena memang para
guru-guru itu belum bisa membedakan ataupun mengetahui benar-benar secara jelas apa
penilaian formatif dan sumatif tersebut, sehingga optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan
belum terlaksanakan secara maksimal. Ketika seorang guru bisa benar-benar mengetahui dan
memahami penilaian formatif dan sumatif, maka para siswanya akan bisa naik kelas semua,
bahkan bisa lulus ujian yang nantinya akan dapat membawa nama baik sekolah. Dengan adanya
penilaian formatif, maka seorang guru dapat mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar
dan apabila para siswanya banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan
bahan pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Kemudian tes
formatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes sumatif karena apabila tes
formatif itu sudah tercapai dengan baik maka hasilnyapun akan berimbas pada penilaian sumatif.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian formatif, dan penilaian
sumatif mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang ada
di sekolah-sekolah. Penilaian formatif berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik
dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian
sumatif berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau
penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukkan bagi penentuan lulus
tidaknya seorang siswa tersebut, serta siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan penerapan
kurikulum baru merdeka belajar.

B. Saran
Para pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang pendidikan diharapkan agar lebih
peduli dalam mendukung penilaian pendidikan yang lebih baik agar dapat mengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam menerima mata pelajaran yang telah di sampaikan oleh guru sehingga
kurikulum merdeka belajar yang di harapkan dapat di terapkan secara efektif dan efisien di
seluruh tingkat pendidikan sehingga dapat tercapai kemandirian belajar siswa dan berpikir
visioner serta menciptkan inovasi baru dan dapat berkompetisi secara global.
DAFTAR PUSTAKA

1. Arends, I., R. 2007. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies. Penerjemah
Helly Prajitno Soetjipto & Sri Nulyatini Soetjipto. 2008. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

2. http://akademi-pendidikan.blogspot.com/2012/12/penilaian-formatif-dan-
sumatif.html#sthash.XQIJIF3u.dpuf

3. Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


.
4. Assessment Reform Group. 2002. Testing, Motivation and Learning. ARG- Nuffield
Foundation-EPPI Centre.

5. Black, P. 2004. The Nature and Value of Formative Assessment for Learning. King’s


College London.

6. Cruz, E. Diaz, H. & Kortemeyer, G. 2011. The Effect of Formative Assesment in Brazilian
University Physics Courses. Revista Brasileira de Ensino de Fisica, v. 33, n. 4, 4501.

7. Dufresne, J., Robert, G., J., William. Mestre, P., Jose. & Leonard, J., William. 2000. IT /
A2L : Assessing Student Knowledge with Instructional Technology. University of
Massachusetts Physics Education Research Group: UMPERG Technical Report PERG-
2000#09-SEP#1-28.

Anda mungkin juga menyukai