Abstact: The aim of this research was to analyze and explain the difficulty of teacher in
carrying out the judgment learning outcome citizenship education in SMP Negeri 2
Gadingrejo. The method which was used in this research was descriptive, with the subject of
research was citizenship education teachers. Data collecting techniques were using interview,
observation and documentation while the data analysis are using credibility test and triangulation.
The result of this research showed it was quite difficult for teachers in carrying out the
judgments of study result of the citizenship education namely difficulty in arranging
taxonomy level of Bloom, conduct validity and reliability question and determining final
score with PAN and PAN. The difficulty was because lack of understanding and the
capability of teachers in carrying out the judgments learning outcomes citizenship education.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan kesulitan yang dialami guru
dalam melaksanakan penilaian hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2
Gadingrejo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif, dengan subjek
penelitian guru Pendidikan Kewarganegaraan. Teknik pengumpulan data menggunakan
pedoman angket, wawancara, observasi dan dokumentasi sedangkan analisis data
menggunakan uji kredibilitas dengan perpanjangan waktu dan triangulasi
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan yaitu, kesulitan dalam menyusun jenjang taksonomi
bloom, melakukan validitas dan reliabilitas soal dan menetukan nilai akhir dengan PAP dan
PAN. Kesulitan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman dan kemampuan guru dalam
melaksanakan penilaian hasil belajar pendidikan kewarganegaraan.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui Negeri Sipil serta telah mendapat
bahwa guru pendidikan Kewarganegaraan sertifikasi pendidik dan dua orang guru
di SMP Negeri 2 Gadingrejo bukan berstatus honorer serta belum mendapat
merupakan lulusan Program Studi PPKn. sertifikasi.
Dua orang guru berstatus sebagai Pegawai
Berdasarkan data yang diperoleh oleh menyebutkan dan Menjelaskan. Hal ini
peniliti diperoleh informasi bahwa dalam dikarenakan guru PPKn SMP Negeri 2
membuat soal yang digunakan sebagai alat Gadingrejo menggangap bahwa kata
untuk melakukan penilaian hasil belajar operasional tersebut dapat mewakili soal
peserta didik, guru PPKn SMP Negeri 2 yang mereka buat dan juga dengan kata
Gadingrejo masih cenderung menggunakan operasional tersebut guru beranggapan
jenjang taksonomoni pada ranah Kognitif bahwa siswa mudah mengerti soal yang
saja yaitu menggunakan kata operasional akan dijawab oleh peserta didik.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh membuat soal yang digunakan sebagai alat
peniliti diperoleh informasi bahwa dalam untuk melakukan penilaian hasil belajar
peserta didik, Guru PPKn SMP Negeri 2 melakukan uji validitas dan reliabilitas.
Gadingrejo belum melakukan analisis soal Menurut mereka, Kualitas soal yang
denga reliabelitas dan Validitas butir soal. dibuat dapat dilihat dari banyaknya siswa
Hal tersebut disebabkan karena guru yang menjawab benar pada saat
beranggapan bahwa kualitas soal mereka mengerjakan soal.
buat sudah baik sehingga tidak perlu lagi
Norma sangat penting diketahui oleh guru
Melakukan Penilaian Acuan Patokan karena dengan kedua pendekatan penilaian
dan Penilain Acuan Norma tersebut guru dapat mengetahui kelompok
siswa, dengan PAP dan PAN guru juga
Hasil belajar seorang peserta didik tidak dapat mengevaluasi tentang materi yang
dianjurkan untuk dibandingkan dengan telah disampaikan apakah susah dapat
peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil dimengerti siswa atau belum. Berdasarkan
yang dimiliki peserta didik tersebut hasil angket, tentang pemahaman guru
sebelumnya. Dengan demikian peserta mengenai PAP dan PAN diketahui bahwa
didik tidak merasa dihakimi oleh guru guru PPKn SMP Negeri 2 Gadingrejo
tetapi dibantu untuk mencapai apa yang sudah memahami tentang PAP dan PAN,
diharapkan. Ada dua jenis acuan yang INFORMN 1 mengatakan bahwa ´3$3 LWX
dapat guru pakai dalam mengelompokan Penilaian Acuan Patokan yang digunakan
siswa yaitu: yang pertama, Penilaian acuan untuk menentukan kelulusan siswa dengan
norma (PAN) ialah penilaian yang suatu patokan atau sering disebut sebagai
membandingkan hasil belajar siswa KKM. Sedangkan PAN adalah Penilaian
terhadap hasil dalam kelompoknya. $FXDQ 1RUPD´, sejalan dengan pernyataan
Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan INFORMN 2 ´3$3 GDQ 3$1 DGDODK
VHEDJDL SHQGHNDWDQ ³DSD DGDQ\D´ GDODP acuan dalam menentukan nilai akhir
arti, bahwa patokan pembanding semat± VLVZD ´
mata diambil dari kenyataan±kenyataan .
yang kedua, Penilaia acuan Patokan (PAP) Berdasarkan hasil angket diperoleh
ialah, penilain yang membandingkan hasil informasi bahwa dalam mengelola nilai
belajar siswa terhadap suatu patokan yang hasil belajar siswa, guru mata pelajaran
telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian PPKn menjumlahkan keseluruhan nilai
ini menunjukkan bahwa sebelum usaha yang telah di dapatkan siswa baik dalam
penilaian dilakukan terlebih dahulu harus ulangan harian, latihan maupun tugas-
ditetapkan patokan yang akan dipakai tugas, INFORMN 1 mengatakan
untuk membandingkan angka-angka hasil bahwa ´GDODP PHQHQWXNDQ QLODL DNKLU
pengukuran agar hasil itu mempunyai arti siswa, saya menjumlahkan nilai yang
tertentu. siswa peroleh dari berbgai macam tes
yang saya berikan misalnya ulangan
Pemahaman guru tentang Penilaian Acuan harian, biasanya saya meminta siswa
Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan untuk menjumlahkan nilai sendiri, apabila
ada siswa yang merasa nilainya
belum mencukupi KKM maka siswa harian siswa dan juga sikap siswa sehari-
WHUVHEXW PHQJKDGDS VD\D´ kemudian KDUL GLNHODV VDDW SHODMDUDQ EHUODQJVXQJ´
INFORMN 2 Mengatakan bahwa ´GDODP
menntukan nilai akhir siswa, niali tersebut
bukan hanya dari nilai ulangan akhir saya
melainkan saya jumlahkan dengan nilai
Berdasarkan data yang diperoleh oleh Kewarganegaraan diukur melalui
peniliti, perilahal penilaian hasil akhir banyaknya siswa yang menjawab soal
siswa, guru Pendidikan Kewarganegaraan dengan benar. Ketiga, kesulitan guru dalam
sudah mengetahui tentang pendekatan menentukan nilai akhir dengan PAP
dalam penilaian yaitu Penilaian Acuan (Penilaian Acuan Patokan) dan PAN
Patokan dan Penilaian Acuan Norma. (Penilaian Acuan Norma).
Namun dalam penerapanya belum secara
maksimal digunakan oleh guru Pendidikan
Kewarganegaraan dalam menentukan nilai Saran
akhir siswa. Dalam menentukan nilai akhir,
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
guru menjumlahkan seluruh nilai yang
kesulitan guru PPKn SMP Negeri 2
sudah peserta didik peroleh baik dari
Gadingrejo dalam melaksanakan penilaian
tugas-tugas, ulangan harian, dan ulangan
hasil belajar peserta didik, maka penulis
tengah semester. menyarankan sebagi berikut :
Kesimpulan 1. Guru PPKn mengikuti pelatihan
mengenai prosedur dalam membuat
Dalam melaksanakan penilaian hasil soal sebagai instrument penilaian bagi
belajar PPKN, guru SMP Negeri 2 siswa dengan langkah yang baik serta
mengalami kesulitan yaitu : pertama, benar sesuai dengan ketentuan yang
kesulitan guru dalam menyusun taksonomi sudah berlaku.
Bloom dalam sebuah soal, guru cenderung 2. Bagi sekolah hendaknya guru
menggunakan jenjang taksonomi pada diberikan tugas mengajar sesuai
ranah kognitif saja karena beranggapan dengan bidangnya, sehingga guru
bahwa kata operasional pada jenjang tersebut memang memahami apa yang
kognitif mudah untuk dipahami siswa. diajarkan.
Kedua, kesulitan guru dalam melakukan 3. Bagi pemerintah mengadakan
Validitan dan Reliabilitas butir soal, guru pelatihan rutin kepada guru terutama
kurang melaksanakan validitas dan dalam pelaksanaan penilaian hasil
reliabilitas soal karena guru kurang belajar peserta didik yang sesuai
memahami prosedur dalam melakukan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
validitas dan reliabititas soal. Keefektifan Pendidikan (KTSP).
soal yang dibuat oleh guru Pendidikan
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Rasyid, Harun dan Mansur. 2007.
Evaluasi Pembelajaran Jilid 2. Penilaian Hasil Belajar. Bandung:
Bandung: Bumi Aksara. CV. Wacana Prima.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evalusi
Undang-Undang Nomor 20 tantang Pendidikan. Jakarta: PT
Kurikulum. 2003. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kemendikbud.
Kemendikbud. Undang-Undang Republik
Koyan, Wayan. 2011. Asesmen dalam Indonesia Nomor 14 Tentang Guru
Pendidikan. Singaraja: Universitas dan Dosen. 2005. Jakarta: Sinar
Pendidikan Ganesha Press. Grafika.
Permendiknas. Permendiknas No. 20 Uno, Hamzah. 2009. Profesi Pendidikan.
tentang Standar Penilaian Jakarta: Kencana.
Pendidikan. 2007. Jakarta: Sinar
Grafika.