Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI DEFISIENSI UNSUR HARA N, P, DAN K

ILMU TANAH
Dosen pengampu:
Rizka Novi Sesanti, S.P, M.P

Kelompok 1 :

Agung Rahmadi 21714036


Calvin Rafi Abid Hafizh 21714042
Ilham Syaiful Alam 21714050
Inas Amaliya Sajidah 21714070
Ni’mah Maula 21714057
Riska Dwi Saputri 21714063

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA


BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2021
I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah adalah bagian yang ada pada kerak bumi yang tersusun atas mineral
dan bahan organik dan secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuhkembangnya
tanaman dengan persediaan kebutihan air dan udara .
Dalam bidang pertanian, tanah juga tidak lepas hubungan nya dengan
kesuburan tanah agar didapatkan hasil panen yang maksimal. Mutu tanah pada
kesuburan tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia, dan biologi
yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Didalam tanah terdapat unusur-
unsur hara, yang mana tanaman juga memerlukan makanan dan nutrisi untuk
tumbuh dan berkembang. Nutrisi yang dibutuhkan suatu tanaman pada umumnya
merupakan bagian dari unsur-unsur hara, dimana secara garis besar jenis-jenis
unsur hara dibedakan menjadi dua, yaitu : makro, dan mikro.
Media tanam tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai poro-
pori makro (besar) (disebut lebih porus). Luas permukaan mencerminkan luas
situs yang dapat bersentuhan dengan air, energi atau bahan lain, sehingga makin
dominan fraksi pasir akan makin kecil daya menahan tanah terhadap ketiga
material ini.
Fraksi pasir umumnya didominasi oleh mineral kuarsa (SiO 2) yang sangat
tahan terhadap pelapukan. Perbedaan jumlah dan luas permukaan partikel-partikel
per satuan volume tanah, maka di lapangan jika tanah yang telah dibasahi
dirasakan dengan kulit jari-jari tangan, maka fraksi pasir akan terasa kasar dan
tidak lekat.
Caisim (Brassica juncea L) merupakan tanaman semusim, berbatang
pendek hingga hampir tidak terlihat. Daun caisim berbentuk bulat panjang serta
berbulu halus san tajam, urat daun utama lebar dan berwarna putih. Daun caisim
ketika masak bersifat lunak, sedangkan yang mentah rasanya agak pedas.
Caisim merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis, namun
mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim pada umumnya banyak
ditanam didataran rendah, namun dapat pula didataran tinggi. Caisim tergolong
tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi (panas). Saat ini, kebutuhan akan
caisim semakun lama semakin meningkat seiring dengan peningkatan populasi
manusia dan manfaat mengonsumsi bagi kesehatan. Menurut Rukmana (1994)
menyatakan caisim mempunyai nilai ekonomis tinggi setelah kubis crop, kubis
bunga dan brokoli.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu:


1. Untuk mengetahui bentuk tanaman caisim kekurangan unsur hara N
2. Untuk mengetahui bentuk tanaman caisim kekurangan unsur hara P
3. Untuk mengetahui bentuk tanaman caisim kekurangan unsur hara K
4. Untuk mengetahui bentuk tanaman caisim yang diberi pupuk NPK
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Unsur Hara

Unsur hara adalah bagian unsur kesuburan yang diserap oleh tumbuhan melalui
penyediaan nutrisi tanaman, penggambaran siklus hidup yang setidaknya untuk
kandungan unsur hara yang baik mengandung 500 ppm. (Hanafiah, 2007)
Unsur hara adalah bagian yang dibutuhkan tanaman dalam menunjang kesuburan
yang dibedakan enjadi dua bagian, yakni unsur hara mikro dan makro. (Sutejo,
1995)
Unsur hara makro ialah unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dengan jumlah
yang relatif besar. Daftarnya ialah sebagai berikut:
1. Nitrogen (N)
2. Fosfor atau phosphor (P)
3. Kalium (K)
4. Magnesium (Mg)
5. Kalsium (Ca)
6. Belerang atau sulfur (S)
Unsur mikro ialah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit.
Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil, tetapi penting untuk menunjang
keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Contoh unsur hara mikro yaitu
adalah:
1. Boron (B)
2. Tembaga (Cu)
3. Seng Ata Zinc (Zn)
4. Besi Atau Ferro (Fe)
5. Molibdenum (M )
6. Mangan
7. Khlor
8. Natrium
9. Cobalt
10. Silicone
III METODE PRAKTIK

3.1. Waktu Dan Tempat Praktikum

Waktu:
 Penyemaian dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2021
 Pemindahan dilakukan pada tanggal 24 Okrober 2021
 Pemupukan dilakukan pada tanggal 09 November – 16 November 2021
Tempat:
Dilaksanakan di kosan Riska Dwi

3.2. Alat Dan Bahan

A. Alat
1) Polybag
2) Cup aqua gelas
3) Ember
B. Bahan
1) Bibit caisin
2) Tanah (untuk semai)
3) Pasir
4) Pupuk N, P dan K
5) Air

3.3. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tanah kedalam tray sebagai media persemaian


2) Melakukan penyemaian denga n cara meletakan biji caisi satu
pertasu kedalam tray
3) Menyiram tanah yang telah ditamami hingga basah
4) Meletakan persemaian di tempat yang tidak terkena sinar matahari
langsung.
5) Ketika caisim sudah berkecambah dan berumur 12 hari setelah
semai, dilakukan pemindahan dari persemaian ke media tanam
yang telah disediakan.
6) Kemudian dilakukan pemupukan pada setiap minggu, setelah
caisim telah dipindahkan ke media tanam.
7) Melakukan pengamatan pada setiap caisim yang telah diberikan
perlakuan.
8) Setelah melakukan pengamatan selama satu bulan, maka caisim
dipanen dan ditimbang bobot dari setiap caisim yang telah
diberikan perlakuan.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

A. Perbandingan pemberian pupuk caisim

Perlakuan lengkap Perlakuan kurang (N)

Perlakuan lengkap Perlakuan kurang (P)


Perlakuan lengkap Perlakuan kurang (K)

B. Table hasil pengukuran tanaman caisin selama pengamatan

Pemupukan pertama

Uraian Tinggi Tanaman Lebar Daun


Lengkap 14 cm 4 cm
Tanpa N 12 cm 3,3 cm
Tanpa P 13,3 cm 4 cm
Tanpa K 14 cm 3,5 cm

Pemupukan kedua

Uraian Tinggi Tanaman Lebar Daun


Lengkap 19,5 cm 5,5 cm
Tanpa N 17 cm 5 cm
Tanpa P 18,8 cm 5 cm
Tanpa K 17,3 cm 3,8 cm

Pemupukan ketiga

Uraian Tinggi Tanaman Lebar Daun


Lengkap 23,6 cm 9 cm
Tanpa N 23 cm 6 cm
Tanpa P 23,5 cm 7,8 cm
Tanpa K 22,5 cm 5,7 cm

Pemupukan keempat
Uraian Tinggi Tanaman Lebar Daun
Lengkap 28,7 cm 11 cm
Tanpa N 26,7 cm 6,6 cm
Tanpa P 25,5 cm 8,5 cm
Tanpa K 21 cm 6,2 cm

Akhir/panen

Uraian Tinggi Tanaman Lebar Daun


Lengkap 31 cm 12,5 cm
Tanpa N 27,3 cm 7,5 cm
Tanpa P 26,5 cm 9 cm
Tanpa K 25,9 cm 8,8 cm

Uraian Berat
Lengkap 110 gr
Tanpa N 41 gr
Tanpa P 44 gr
Tanpa K 30 gr

4.2 Pembahasan

Dapat dilihat pada tabel di atas, bahwa pada tanaman yang diberi perlakuan
lengkap menunjukan pertumbuhan yang maksimal. Sedangkan pada tanaman
yang mengalami diferensiasi unsur hara antara lain :

 Kekurangan unsur hara nitrogen.


 Pertumbuhan tanaman berjalan lambat.
 Tanaman kurus dan kerdil
 Daun hijau kekuningan, pendek, kecil, dan tegak.
 Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning dan
layu.

 Kekurangan unsur hara phosfor.


 Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak
mengkilap.
 Tepi daun, cabang dan batang akar berwarna merah keunguan yang
lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.

 Kekurangan unsur hara kalium.


 Daun tua akan mengkerut dan keriting.
 Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan
mengering dan mati.
V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Unsur hara memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Disamping hal
tersebut, tanaman menangkap unsur hara untuk memenuhi nutrisi guna
memaksimalkan pertumbuhan.

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan selama 4 minggu dapat


disimpulkan bahwa tanaman caisin adalah salah satu tanaman yang tergolong
mudah untuk dibudidayakan dengan catatan pembudidaya rajin untuk merawat
tanaman budidaya agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam budidaya caisin
sangat diperlukan air. Jika tanahnya kering dapat membuat tanaman menjadi
kuning sehingga menurunkan kualitas dari tanaman tersebut.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Fahrudin, F. 2009. “Budidaya caisim (Brassica juncea L.)


menggunakan ekstrak teh dan pupuk kascing”. Skripsi tidak
diterbitkan. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Rukmana, R. 1994. “Bertanam petsai dan sawi”. Kanisias.


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai