Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistematika dan Morfologi Kacang Tanah

Kingdom: Plantae

Divisi: Tracheophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas: Magnoliophyta

Ordo: Leguminales

Famili: Fabaceae

Subfamili: Faboideae

Genus: Arachis

Spesies: Arachis hypogaea

Kacang tanah adalah salah satu tanaman polong-polongan yang banyak


dibudidayakan di Indonesia. Tanaman kacang tanah sendiri merupakan tanaman semak
dengan tinggi sekitar 30 cm. Tanaman ini memiliki daun kecil berbentuk oval berwarna
hijau. Selain itu, kacang tanah memiliki bunga berwarna kuning dengan buah berkulit keras
dengan warna coklat seta memiliki serat di permukaannya. Jika dibuka, maka akan terdapat
biji kacang tanah yang berwarna coklat muda pada kulit bijinya dan bila kulit bijinya dikupas,
akan terlihat biji kacang berwarna putih.
Kacang tanah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu akar, batang, dan daun. Sementara
organ lain, seperti bunga, buah, dan biji merupakan organ reproduktif kacang tanah.
Umumnya, kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe berdasarkan bentuk atau letak
cabang lateralnya, tipe tegak lurus, dan tipe menjalar.

2.2 Habitat dan Penyebaran Kacang Tanah

Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia. Saat ini telah
menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Masuknya kacang tanah ke
Indonesia pada abad ke-17 dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis
sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597. Republik
Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.

Tanaman kacang tanah dapat tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian 500 m
diatas permukaan laut dengan curah hujan berkisar antara 800 mm hingga 1.300 mm per
tahunnya. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang tanah adalah sekitar 28o C hingga
32o C. Jika suhunya dibawah 10o C akan menghambat pertumbuhan kacang tanah sehingga
bunga tidak akan tumbuh dengan sempurna. Frekuansi sinar matahari juga merupakan salah
satu hal yang penting untuk perkembangan kacang tanah. Di Indonesia sendiri ada bebeapa
kawasan yang mampu memproduksi kacang tanah dalam jumlah yang besar seperti di Jawa,
Sumatera Utara, dan Sulawesi.

2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah adanya perubahan bentuk dikarenakan bertambahnya jumlah sel


yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel-sel yang membentuk makhluk hidup tersebut.
Pertumbuhan merupakan proses irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Pertumbuhan pada makhluk hidup bisa dilihat dari ukuran yang semakin
membesar. Pada tumbuhan sendiri ditandai dengan ukuran yang semakin bertambah. Akar
dan batang yang semakin besar dan kuat.

Perkembangan adalah proses perubahan fungsi organ-organ tubuh yang menjadi lebih
kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya diferensiasi sel. Diferensiasi sel adalah
proses mekanisme yang menyebabkan sel dengan struktur dan fungsi yang sama menjadi
berbeda, menjadi jaringan yang dewasa. Perkembangan pada tumbuhan contohnya dengan
munculnya bunga sebagai alat reproduksi.

2.4 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

 Faktor Internal
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-
hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi
yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang
berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian
dari tumbuhan.
 Faktor Eksternal

 Nutrisi

Tumbuhan memerlukan unsur-unsur makanan dan mineral dalam jumlah tertentu.


Nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak disebut makronutrien.
Makronutrien di antaranya adalah karbon, oksigen, nutrigen, fospor, magnesium dan
kalium. Sedangkan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
mikronutrien. Contoh mikronutrien adalah klor, besi, tembaga dan lain-lain.

 Cahaya Matahari

Cahaya matahari sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan


pada tumbuhan hijau. Cahaya matahari digunakan untuk membantu proses
fotosintesis.

 Suhu

Suhu di mana tumbuhan itu berada dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Cara
tumbuhan bertahan hidup akan suhu yang tidak tetap adalah dengan mengatur proses
penguapan yang terjadi pada daun. Jika suhu tinggi, tumbuhan akan meningkatkan
proses penguapan dan menurunkannya ketika suhu rendah.

 Kadar Air

Air memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan. Airlah yang mengatur laju pada proses fotosintesis dan mengedarkan
hasilnya pada seluruh bagian tubuh sel tumbuhan.

 Kelembapan Udara

Makin rendah kelembapan udara yang ada, maka makin cepat tumbuhan itu akan
melakukan respirasi. Kelembapan udara yang rendah memacu tumbuhan untuk
menyerap air dari dalam tanah.

 PH Tanah

Tumbuhan umumnya cenderung untuk hidup di tanah dengan derajat keasaman yang
mendekati netral yaitu tujuh. Semua itu tergantung pada jenis tumbuhan yang
digunakan.

2.5 Derajat Keasaman (pH)

PH tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah karena dengan mengetauhi


tingkat pH Anda dapat mengetahui mudah tidaknya unsur-unsur hara dalam tanah yang di
serap oleh tanaman. Hal itu disebabkan karena unsur hara akan lebih mudah diserap bila
tingkat PH pada tanah tersebut memiliki nilai yang netral.
Sedangkan untuk tanah yang memiliki nilai PH rendah atau asam akan lebih
berpotensi memiliki ion-ion Aluminum yang memfiksasi atau mengikat salah satu unsur
penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu unsur Fosfor (P).
Tidak hanya itu, bila nilai PH rendah dapat juga mengakibatkan tanaman kekurangan
unsur hara Nitrogen yang akan berdampak pada pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat dilihat
dari bawah daun yang akan menguning karena kekurangan klorofil dan setelah itu daun akan
mengering bahkan rontok.

HIPOTESIS

Pertumbuhan kacang tanah yang diberi asam dan basa akan sedikit terganggu
dibandingkan dengan kacang yang diberi air dengan pH netral. Tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimum pada pH tanah tertentu yaitu netral. Terlalu asam atau terlalu
basa akan memghambat pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

TANGGAL PENGUKURAN
POLYBAG
2 September 5 September 8 September 11 September 14 September
1 16 cm 18,7 cm 21,5 cm 25,5 cm 27,1 cm
2 17,3 cm 18,9 cm 20,2 cm 23,8 cm 26,6 cm
3 18,2 cm 19,1 cm 19,6 cm 22 cm 23,4 cm

4.2 Analisis Data

Polybag 1 adalah tanaman kacang dengan perlakuan pemberian air murni. Air murni
di sini berarti air mentah dari keran air. Kami menjadikan air ini sebagai air netral yang dapat
kami jadikan sebagai variabel kontrol. Dapat kita lihat pada tanggal 2 September 2018
tanaman kacang memiliki tinggi enam belas sentimeter. Kami mengukur tinggi ini dengan
acuan tanah dalam masing-masing polybag yang sudah kami samakan tingginya. Kemudian,
tiga hari berikutnya yaitu pada tanggal 5 September 2018 tinggi tanaman kacang bertambah
dua koma tujuh sentimeter menjadi delapan belas koma tujuh sentimeter. Tiga hari kemudian
pada tanggal 8 September 2018 didapatkan bahwa tinggi tanaman kacang di polybag satu
bertambah dua koma delapan sentimeter menjadi dua puluh satu koma lima sentimeter. Tiga
hari berikutnya tinggi kacang bertambah sebanyak empat sentimeter menjadi dua puluh lima
koma lima sentimeter. Pertambahan tinggi yang cukup signifikan yang bisa disebabkan oleh
banyak faktor. Terakhir pada tanggal 14 September tanaman kacang mengalami pertambahan
tinggi sebanyak satu koma enam sentimeter menjadi dua puluh tujuh koma satu sentimeter.

Pada polybag 2 adalah tanaman kacang yang diberi air dengan pH kurang dari tujuh
yaitu asam. Di sini kami menggunakan asam cuka atau asam asetat (CH3COOH) karena
mudah didapatkan dan harganya yang terjangkau. Kami mencampurkan asam cuka dengan
air terlebih dahulu baru kemudian disiramkan ke tanaman. Pengukuran pertama pada tanggal
2 September didapatkan data bahwa tinggi tanaman sebelum diberi perlakuan adalah tujuh
belas koma tiga sentimeter dari permukaan tanah dalam polybag. Tiga hari berikutnya, tinggi
tanaman kacang bertambah satu koma enam sentimeter menjadi delapan belas koma sembilan
sentimeter. Pada tanggal 8 September 2018, tinggi tanaman kacang bertambah satu koma tiga
sentimeter menjadi dua puluh koma dua sentimeter. Tiga hari kemudian yaitu pada tanggal 11
September 2018, tinggi tanaman kacang diukur kembali dan didapatkan bahwa tinggi kacang
bertambah sebanyak tiga koma enam sentimeter menjadi dua puluh tiga koma delapan
sentimeter. Dan pada hari terakhir pengukuran, tinggi kacang bertambah dua koma delapan
sentimeter menjadi dua puluh enam koma enam sentimeter.

Dari data di atas kita dapatkan bahwa pertumbuhan pada polybag 1 dengan polybag 2
tidaklah beda jauh. Namun, hanya dari dua data di atas dapat kita lihat bahwa sifat asam yang
diberikan pada tanaman kacang 2 mempengaruhi pertumbuhan kacang tanah tersebut.
Pertumbuhan kacang 2 menjadi lebih lambat dibandingkan dengan tanaman kacang dalam
polybag 1.

Polybag 3 adalah tanaman kacang yang diberi perlakuan penambahan pH lebih dari
tujuh yaitu basa. Dalam penelitian ini, kami menggunakan basa dari deterjen cair yang biasa
digunakan untuk mencuci baju sehari-hari. Kami memilih deterjen cair agar sama dengan
perlakuan asam yang kami lakukan. Deterjen cair juga mudah didapatkan dan terjangkau
untuk kantung pelajar. Sama seperti perlakuan pada polybag 2, deterjen kami larutkan
terlebih dahulu dengan air. Pada tanggal 2 September 2018, kami dapatkan data tinggi
tanaman kacang dalam polybag 3 adalah delapan belas koma dua sentimeter diukur dari
permukaan tanah dalam polybag. Tiga hari kemudian yaitu pada tanggal 5 September 2018,
tinggi tanaman bertambah sebanyak nol koma sembilan sentimeter menjadi sembilan koma
satu sentimeter. Pada tanggal 8 September 2018, kami mengukur kembali dan mendapatkan
tinggi tanaman kacang bertambah nol koma lima sentimeter sehingga menjadi sembilan belas
koma enam sentimeter. Pertambahan ini sangat kecil jika dibandingkan dengan data-data
sebelumnya. Tiga hari berikutnya, tinggi tanaman kacang bertambah sebanyak dua koma
empat sentimeter menjadi dua puluh dua sentimeter. Hari terakhir pengukuran didapatkan
data bahwa tinggi kacang bertambah satu koma empat sentimeter menjadi dua puluh tiga
koma empat sentimeter.

Membandingkan pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah pada polybag 1, 2, dan 3


sangat mudah dilakukan setelah mendapatkan data sekian rupa. Pada awal pengukuran
didapatkan data bahwa kacang pada polybag 3 paling tinggi baru kemudian diikuti kacang 2
dan 1. Sedangkan di hari terakhir pengukuran yaitu pada tanggal 14 September 2018 tanaman
kacang paling tinggi adalah tanaman kacang 1 diikuti 2 dan terkahir 3. Tentu hal ini sangat
bertolak belakang. Jadi dapat disimpulkan bahwa memberi air dengan kadar pH yang berbeda
pada kacang dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang sedemikian rupa. Dapat kita lihat
pada polybag 1 pertumbuhan kacang relatif stabil dan terjadi pertumbuhan yang sangat pesat.
Pada polybag 2 pertumbuhan tinggi kacang cukup stabil namun pertambahan tinggi yang
terjadi tidak sebesar pada tanaman kacang 1. Hal ini disebabkan oleh asam yang ditambahkan
pada kacang 2 sehingga menghambat pertumbuhan kacang 2 dan tidak menghasilkan
pertumbuhan yang memuaskan seperti pada kacang 1. Pada polybag 3 terjadi pertambahan
tinggi yang sangat minim jika dibandingkan dengan kacang 1 dan kacang 2. Hal ini
disebabkan basa yang ditambahkan bersifat menghambat pertumbuhan secara maksimal. Dan
dapat kita simpulkan bahwa di antara asam dan basa yang bersifat paling menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah dalam penelitian kami adalah basa.

4.3 Grafik

GRAFIK PERTUMBUHANTINGGI KACANG TANAH


30
27.1
26.6
25 25.5
23.8 23.4
21.5 22
20 20.2
19.6
18.2 19.1
18.9
18.7
17.3
15 16
Polybag 1
Polybag 2
10
Polybag 3
5

0
DAFTAR PUSTAKA

Isriana, Rahmi. 2017. Tanaman: Kacang Tanah.

https://sumber.com/edukasi/pengetahuan-umum/sumber/tanaman-kacang-tanah.html.
Diakses pada 6 Oktober 2018.

Pertanian, Materi. 2017. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Kacang Tanah.

http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-kacang-tanah/.
Diakses pada 6 Oktober 2018.

Isahi, Dosso Sang. 2016. Pertumbuhan dan Perkembangan (1): Pertumbuhan dan

Perkembangan pada Tumbuhan.

http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan/. Diakses pada 6 Oktober 2018.

Wesabhadrasana. 2017. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan: Pengertian dan

Faktornya.

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan.
Diakses pada 6 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai