Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH FAKTOR KELEMBABAN UDARA TERHADAP

PERTAMBAHAN TINGGI BATANG TANAMAN JAGUNG

NAMA : RINI PURWANTI


NIS : 2166
KELAS : XII IPA 1
PROGRAM : ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG


KECAMATAN SEPUTIH AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kelambaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara, air selalu dalam
bentuk uap air kandungan uap udara dalam udara yang hangat jauh lebih banyak di
bandingkan dengan kandungan uap udara yang dingin. Kelembaban udara merupakan salah
factor yang di butuhkan oleh tumbuhan untuk menunjang pertumbuhannya. Kelembaban
udara yang optimal akan sangat membantu kesuburan tanah sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan tumbuhan sehingga tumbuhan dapat mencapai kondisi idealnya. Begitu pula
dengan tanaman jagung yang membutuhkan kelembaban yang optimal agar dapat
mempercepat pertumbuhannya terutama pertambahan tinggi batangnya.
Jagung merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung karbohidrat dan
merupakan tanaman yang sering ditanam oleh para petani di Indonesia. Tetapi akhir-akhir ini
cuaca di Indonesia selalu berubah sehingga mempengaruhi kelembaban udara yang ada, hal
tersebut juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
karena kelembaban udara yang merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung menjadi tidak menentu sebab jika
kelembaban udara terlalu kering atau terlalau lembab maka tanaman jagung tidak akan dapat
tumbuh secara optimal , selain itu pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung juga
dapat dipengaruhi oleh gangguan dari hama , dan perawatan yang tidak teratur.

1.2 Batasan Masalah


Pada penulisan karya tulis ini penulis membatasi masalh pada pengaruh factor kelembaban
udara pada pertumbuhan tinggi batang tanaman jagung.

1.3 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas penulis membuat rumusan masalah diantaranya sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh kelembaban udara terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman
jagung ?
2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan tinggi batang tanaman jagung pada udara yang
lembab dengan udara yang kering?

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kelembaban udara terhadap pertumbuhan tinngi batang
tanaman jagung.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tinngi batang tanaman jagung pada udara
yang lembab dengan udara yang kering.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Bagi petani pelitian ini dapat menambah informasi mengenai kelembaban udara yang
ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung agar dapat tumbuh secara
optimal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kelembaban Udara


Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada
kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan
maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah
menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya
disebut udara jenuh. (kuliahnyok. Wordpress. Com org/wiki Kelembapan ).

2.2 Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat pada dalam sebutir biji. Embrio
tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil yang lambat laun akan tumbuh makin besar
menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap.perkecambahan di mulai dengan imbibisi dan di
akhiri dengan redikula yang semakin memanjang atau melewati kulit.
Perkecambahan biji dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
a) Imbibisi adalah masuknya air ke dalam biji.
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolic.
c) Pemanjangan sel radikula , diikuti munculnya radikula dari kulit biji.
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuha primer.

2.3 Pertumbuhan Primer


Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga system jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang , dan daun.
Ujung akar dan batang akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel-sel meristematis.
Proses ini disebut pertumbuhan primer, sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi
sel-sel yang memiliki stuktur dan fungsi yang khusus.
Daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu
:
a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar. Sel-sel meristem didaerah ini akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan stuktur akar pertama.
b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan . pada daerah ini , sel-sel
mengalami pembesaran dan pemanjangan.
c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
memiliki struktur dan fungsi khusus.
2.3 Klasifikasi Tanaman Jagung
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnolophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

2.4 Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun
tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat
mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas
sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi),
pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol"
yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah
tangkai putik.Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung
tergolong berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar
berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari
buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.Batang
jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk
roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian


 Variabel bebas : Kelembaban Udara
 Variabel terikat : Tinggi batang tanaman jagung
 Variabel control : Biji jagung, tanah, air, nutrisi, cahaya

3.2 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah tanaman jagung

3.3 Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah 4 tanaman jagung

3.4 Waktu Penelitian


Tanggal penelitian :
Tempat penelitian :

3.5 Alat dan Bahan


1) Biji jagung
2) 4 buah polibag
3) Media tanam (tanah dan pupuk kandang)
4) Air
5) penggaris

3.6 Langkah Kerja


1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Menyedian media tanam berupa campuran dari tanah dengan pupik kandang dengan
perbandingan 3:1.
3) Memasukkan biji jagung ke media tanam.
4) Meletakkan bibit jagung pada tempat yang sama dan biarkan tanaman jagung tumbuh.
5) Meletakkan 2 tanaman jagung pada tempat yang lembab dan 2 tanaman jagung pada
tempat yang kering.
6) Menyirami tanaman jagung dengan air setiap pagi.
7) Mengukur tinggi batang tanaman jagung setiap 3 hari sekali.

Anda mungkin juga menyukai