PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dalam aspek fisiologis maupun ekologis, baik secara individu maupun
pertanaman.
Laju asimilasi bersih merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun
dan waktu. Laju asimilasi bersih tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami
penurunan dengan bertambahnya umur tanaman (Gardner et al., 1991). Laju
asimilasi bersih tanaman umur 4 minggu lebih Laju pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun.
Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan
meningkatkan laju pertumbuhan tanaman (Gardner et al., 1991). h kecil
dibandingkan laju asimilasi bersih umur 2 minggu.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini ialah :
1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana proses laju tumbuh dari tanaman
kedelai
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. pertumbuhan
3. muda (genuvile)
4. masak/dewasa (mature)
3
jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif. Akumulasi
bahan kering sangat disukai sebagai ukuran pertumbuhan. Akumulasi bahan
kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya
matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor
lingkungan lainnya. Distribusi akumulasi bahan kering pada bagian-bagian
tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan
produktivitas tanaman.
Laju asimilasi bersih merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun
dan waktu. Laju asimilasi bersih tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami
penurunan dengan bertambahnya umur tanaman (Gardner et al., 1991). Laju
asimilasi bersih tanaman umur 4 minggu lebi Laju pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun.
Untuk dapat tumbuh dan berkembamg dengan baik, suatu tanaman tidak
dapat terlepas dari sifat genetiknya dan faktor lingkungan dimana tanaman itu
tumbuh. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dibedakan atas lingkungan biotik dan abiotik. Pada prinsipnya
lingkungan abiotik dapat dibagi atas beberapa faktor, yaitu : suhu, air, cahaya,
tanah dan atmosfir (Ismal, 1979).
4
Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang
(Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
Famili :Leguminosae
Subfamili :Papilionoidae
Genus :Glycine
Species :GlycinemaxL
Kedelai yang tumbuh secara liar di Asia Tenggara meliputi sekitar 40 jenis.
Penyebaran geografis dari kedelai mempengaruhi jenis tipenya. Terdapat 4 tipe
kedelai yakni: tipe Mansyuria, Jepang, India, dan Cina.
1.Iklim
5
b.Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah
hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan
hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara
100-200 mm/bulan.
d.Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik
dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu
pemasakan biji dan pengeringan hasil.
2.MediaTanam
6
d.Tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebelumnya perlu
diberi bakteri Rhizobium, kecuali tanah yang sudah pernah
ditanami Vigna sinensis (kacang panjang). Kedelai yang ditanam
pada tanah berkapur atau bekas ditanami padi akan lebih baik
hasilnya, sebab tekstur tanahnya masih baik dan tidak perlu diberi
pemupukan awal.
f.Tanah berpasir dapat ditanami kedelai, asal air dan hara tanaman
untuk pertumbuhannya cukup. Tanah yang mengandung liat
tinggi, sebaiknya diadakan perbaikan drainase dan aerasi sehingga
tanaman tidak kekurangan oksigen dan tidak tergenang air waktu
hujan besar. Untuk memperbaiki aerasi, bahan organik sangat
penting artinya.
7
3.KetinggianTempat
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Rancangan percobaan
Perlakuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Tanaman kedelai yang tidak ternaungi, sejumlah 6 polibag.
b. Tanaman kedelai yang ternaungi, sejumlah 2 polibag.
D. Prosedur Kerja
Dalam pelaksanaan praktek labolaturium pengukuran laju tumbuh relatif
kali ini memiliki beberapa langkah kerja antara lain adalah:
1.Penanaman bahan tanaman yang akan dijadikan sampel, pada kali
ini menggunakan tanaman kedelai
2.Pengambilan sampel tanaman setiap 2 minggu sekali
3.Ketika pengambilan sampel, melakukan pengukuran tinggi
tanaman mulai dari pangkal tanaman sampai pada ujung
tanaman
4.Kemudian menghitung jumlah daun,dan jumlah buah ( pada saat
panen)
5.Lalu mengukur panjang akar terpanjang pada setiap tanaman.
6.Kemudian melakukan pengukuran berat basah tanaman dengan
cara mengukur dengan menggunakan timbangan analitik.
5.Potong tanaman menjadi beberapa bagian agar mampermudah
dalam pengukuran luas daun nantinya.
9
6.Lakukan pengukuran luas daun dengan menggunakan rumus luas
daun yang sudah ditentukan kemudian catat berat berat basah
tanaman tersebut.
7.Kemudian masukkan sampel tanaman yang telah ditimbang ke
dalam kantong kertas agar mempermudah dalam pengeringan
didalam oven.
8.Melakukan pengeringan ke dalam oven selama 24 jam
9.Lakukan pengukuran berat kering .
10
BAB IV
A. HASIL
Dari pelaksanaan praaktikum maka telah didapat hasil praktikum yaitu :
Pengamatan pada minggu ke 8
Pada Tanaman kedelai tidak ternaungi
Tabel 1. Tinggi tanaman (cm)
N
o tinggi tanaman ( cm )
1 19
2 36
3 35
4 39
5 34
6 32
No panjang akar ( cm )
1 7,3
2 9
3 14
4 18,1
5 22
6 12
11
o tanaman
1 11
2 14
3 7
4 16
5 12
6 12
Berat Basah
No
daun Buah Akar batang
1 0,13 11,56 0,2 3,29
2 2,47 8,85 0,3 1,82
3 1,56 5,89 6,33 1,42
4 0,37 12,24 0,59 3,2
5 2,53 9,32 0,33 2,07
6 2,82 10,97 0,43 2,54
Berat Kering
No
daun Buah Akar batang
1 1,74 4,06 0,27 4,06
2 1,13 3,96 0,17 3,96
3 0,97 2,36 0,25 2,36
4 0,75 3,54 0,32 3,54
5 0,9 3,34 0,19 3,34
6 0,92 4,01 0,24 4,01
No Luas daun
1 100,00
2 109,09
3 50,00
4 118,92
5 180,95
6 88,46
Pengamatan pada minggu ke 8
Pada Tanaman kedelai ternaungi
Tabel 1. Tinggi tanaman (cm)
N tinggi tanaman ( cm )
12
o
30
1
26
2
No panjang akar ( cm )
10,3
1
4,2
2
Berat Basah
No
daun Buah Akar batang
1,24 5,26 0,21 1,39
1
1,87 0,14 0,43 1,21
2
Berat Kering
No
daun Buah Akar batang
0,37 2,84 0,12 2,84
1
0,57 1,46 0,06 1,46
2
13
Tabel 7. Luas daun
No Luas daun
64,00
1
151,85
2
B. PEMBAHASAN
Pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik, yang
mencerminkan pertambahan protoplasma, hal ini terjadi karena ukuran sel
maupun jumlahnya bertambah.
Dari perhitungan laju tumbuh tanaman dan asimilasi bersih dapat kita
ketahui bagaimana pertumbuhan suatu tanaman dalam waktu tertentu. Dan apakah
tanaman mengalami fotosintesis yang baik atau tidak.
Luas daun dan umur tanaman juga mempengaruhi laju asimilasi bersih dan
laju tumbuh relatif tanaman. Semakin lebar daun sebuah tanaman maka semakin
besar juga asimilasi bersihnya.
Faktor faktor lain yang mungkin mempengaruhi laju tumbuh relatif dan
asimilasi bersih adalah ketersediaannya unsur hara yang terdapat didalam tanah
tersebut. Apabila unsur hara yang terdapat pada tanaman cukup banyak maka
tanaman menjadi semakin subur. Daun ataupun bagian tanaman yang lain juga
akan berkembang dengan baik sehingga sangat mempengaruhi LAB.
14
Faktor biologi juga mempengaruhi pertumbuhan dan lebar daun yaitu :
gulma
serangga
nematoda
macam-macam herbivora
15
BAB V
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17