b. Pembahasan
komponen ekosistem darat buatan dan ekosistem darat alami lebih banyak ekosistem darat
buatan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel diatas.
c. Kesimpulan
Ekosistem darat buatan tidak selalu memiliki komponen penyusun yang lengkap seperti
ekosistem darat alami.
d. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dan ekosistem perairan dalam percobaan 1
adalah ekosistem darat lebih banyak jumlahnya.
VI. Pembahasan Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure
biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.
VII. Kesimpulan Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika
pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh
manusia.
a. Tujuan
1) Tempat plastik
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
d. Hasil Pengamatan
Pengelompokkan Sayuran
1 Bayam V
2 Kangkung V
3 Sawi V
4 Daun singkong V
5 Daun Pepaya V
6 Tomat V
7 Terong V
8 Cabe V
9 Melinjo V
10 Nangka V
11 Waluh V
12 Wortel V
13 Kentang V
14 Kacang panjang V
15 Kacang merah V
16 Buncis V
17 Kapri V
18 Mentimun V
19 Rebung V
20 Tauge V
e. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya.
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah buahnya.
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
g. Jawaban pertanyaan
C. Kegiatan Praktikum 3
1. Judul Percobaan : Struktur Sistem Pencernaan
Gambar
Sistem Pencernaan
Keterangan Gambar :
1. Rongga mulut
2. Kelenjar ludah
3. Kerongkongan
4. Lambung
5. Usus dua belas jari
6. Usus besar
7. Anus, dan organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan
8. Hati, dan
9. pankreaas
5 Model Pembelajaran NHT (Numbered head together)
Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan
kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari
berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT
pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari
model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan
menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok
kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari
sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian
ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti
ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam
mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008).
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam
langkah sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario
Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5
orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama
kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam
tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang
beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap
siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di
dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari
latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu,
dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam
menentukan masing-masing kelompok.
Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan
dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS
atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat
spesifik sampai yang bersifat umum.
Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang disajikan.
Numbered head together
a. Materi : Keliling dan Luas Bangun Datar
b. Alasan : Pada dasarnya model ini memang dapat digunakan.
c. Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
Kesimpulan
odel Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan temannya. Ciri umum pembelajaran
kooperatif yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil antara 4-5 siswa. Kelompok
tersebut dipimpin atau diarahkan guru untuk menemukan informasi-informasi yang sudah
dirangcang guru untuk menyelesaikan masalah.
Dari pengertian para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran yang membutuhkan kerjasama antara siswa. oleh sebab itu
pembelajaran kooperatif dirancang untuk membuat anak dapat bekerjasama, salah satunya
yaitu dengan melaksanakan pembelajaran berkelompok.
Pada pembelajaran kooperatif setiap siswa saling bekerjasama satu dengan yang lainnya
demi tujuan untuk mencapai hasil bersama. Model pembelajaran kooperatif sangat baik
untuk dapat meningkatkan komunikasi siswa, hasil belajar, proses penyelesaian masalah
dan penemuan.
Seperti di ungkapkan oleh Huda (2013) menyebutkan bahwa kelebihan dari model
kooperatif yaitu:
Hasil pembelajaran yang lebih tinggi. Hasil ini meliputi produktivitas belajar yang
semakin meningkat, daya ingat yang lebih lama, motivasi intrinsik yang lebih besar,
motivasi berprestasi yang semakin tinggi, kedisiplinan yang lebih stabil, dan berfikir
dengan lebih kritis.
Relasi antar siswa yang lebih positif. Relasi meliputi ketrampilan bekerjasama yang
semakin baik, kepedulian pada orang yang semakin meningkat, dukungan sosial dan
akademik yang semakin besar, kohesivitas yang lebih stabil, dan sikap toleran akan
perbedaan.
Kesehatan psikologis yang lebih baik. Kesehatan ini meliputi penyesuaian psikologis,
perkembangan sosial, kekuatan ego, kompetensi sosial, harga diri, identitas diri, dan
kemampuan menghadapi kesulitan.
Ada beberapa macam tipe model pembelajaran kooperatif, diantaranya:
Model Kooperatif Tipe STAD
Model Kooperatif Tipe Grup Ahli
Model Kooperatif Tipe TGT
Model Kooperatif Tipe TPS
Model Kooperatif Tipe Grup Investigation
Model Kooperatif Tipe NHT
Pada konten kali ini, kita akan membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT
atau Numbered Head Together
Pembelajaran dengan model NHT merupakan variasi dari pembelajaran kooperatif atau
diskusi kelompok. Langkah teknis pembelajarannya yaitu pertama-tama, guru meminta
siswa untuk
duduk berkelompok-kelompok. Masing-masing anggota diberi nomor. Setelah selesai, guru
memanggil nomor untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak memberi tahukan
nomor berapa yang akan presentasi selanjutnya. Begitu seterusnya sehingga semua nomor
terpanggil. Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua siswa benar-benar
terlibat dalam diskusi tersebut.