METODE PENELITIAN
X O2
O2
Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jamur G. lucidum yang ada di
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jamur G. lucidum yang
Muhammadiyah Malang.
21
22
Jumlah sampel diperoleh dari perkalian antara jumlah perlakuan (t) dan
jumlah pengulangan (r). Jumlah pengulangan (r) dapat diperoleh dengan rumus
sebagai berikut.
(t-1) (r-1) ≥ 15
Keterangan:
(t-1) (r-1) ≥ 15
(4-1) (r-1) ≥ 15
3 (r-1) ≥ 15
3r – 3 ≥ 15
3r ≥ 18
r = 6 (6 kali pengulangan)
sebagai berikut.
n = t.r
= 4.6
= 24
simple random sampling. Hal tersebut karena setiap unit atau anggota mempunyai
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berbagai konsentrasi NAA yaitu
2012).
Agar tidak terjadi kesalahan makna dalam tiap variabel maka perlu
yaitu konsentrasi NAA 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm, dan 10 ppm.
24
Parameter yang diukur dari pertumbuhan miselium adalah berat basah dan
kering miselium.
kebasaan dari larutan dalam air (Hendaryono & Wijayani, 2012). Keasaman
3.5.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 3.1, diantaranya:
3.5.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini tersaji dalam Tabel 3.2,
diantaranya:
Bahan Jumlah
Tubuh buah jamur G. lucidum 6 buah
NAA 10 mg
Air kelapa 1,2 L
Kloramphenikol 1,2 g
Sukrosa 72 g
HCl 0,1 N 100 mL
NaOH 0,1 N 100 mL
Alkohol 70% 100 mL
Chlorox/Bayclin 100 mL
Betadine 5 mL
Aquadest 1 liter
3.5.2 Rancangan Percobaan
(RAL) yang terdiri atas satu variabel bebas, yaitu konsentrasi NAA. Penelitian
Gambar 3.3 dibawah ini merupakan denah RAL (Rancangan Acak Lengkap)
A1 D1 B6 D3 D6 A5
C2 B2 C3 A3 B4 C5
B1 A2 D2 B3 C4 B5
D5 C1 A4 D4 A6 C6
Keterangan:
A : NAA Konsentrasi 2,5
B : NAA Konsentrasi 5
C : NAA Konsentrasi 7,5
26
D : NAA Konsentrasi 10
1 : Pengulangan 1
2 : Pengulangan 2
3 : Pengulangan 3
4 : Pengulangan 4
5 : Pengulangan 5
6 : Pengulangan 6
Sterilisasi media
stok NAA sebanyak 10 ml dengan dengan dosis 1000 ppm (1 mg/ 1 ml)
adalah:
L.
menit.
28
dengan medium sebanyak 50 mL, maka larutan stok yang akan diambil
V1 M1 = V2 M2
Keterangan:
V1 : volume larutan stok yang dicari (x)
M1 : dosis larutan stok yang tersedia
V2 : volume medium yang akan dibuat
M2 : dosis medium yang akan dibuat
V1 M1 = V2 M2
x . 1000 = 50 . 2,5
1000 x = 125
x = 0,125
untuk membuat larutan NAA dosis 5 ppm, 7,5 ppm dan 10 ppm
kedalam 4 erlenmeyer 1 L.
alumunium foil
5. Sterilisasi Media
beaker glass.
yang homogen.
chlorox 1%.
c. Larutan Betadine
steril
tanggung.
31
sealama 1 menit.
menggunakan pinset.
foil baru.
erlenmeyer 500 mL
corong.
whatmann.
d. Berat kering miselium didapat dari selisih berat total dan berat awal
kertas saring.
langsung dengan cara mengamati dan mencatat aktivitas yang sedang berlangsung.
terikat yang diberi perlakuan, kemudian data yang diperoleh dicatat pada tabel.
Observasi pada tabel 3.5 akan mencangkup data mengenai berat basah dan kering
akan dilakukan (Gulo, 2010) seperti yang tercantum dalam Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.
berdasarkan pertimbangan dari beberapa syarat yang terdapat pada Tabel 3.7
Indikator Sumber
No. Deskripsi Indikator Hasil Analisis
Belajar
1. Kejelasan potensi Keberadaan dan kelengkapan
fakta/data informasi hasil
penelitian sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD)
tertentu.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Way
ANOVA (Anava satu jalur). Langkah penyelasain dalam uji yaitu uji normalitas, uji
memenuhi kedua uji tersebut maka data tersebut dapat diteruskan dengan
1. Menentukan hipotesis
2. Kriteria pengujian
3. Data yang akan diuji normalitas merupakan data residual, yaitu dengan
rumus berikut:
̅𝒊
𝒚𝒊𝒋 − 𝒚
Keterangan:
∑ 𝑡𝑖
𝑡̅ =
𝑛
∑(𝑡𝑖 − 𝑡̅)
𝑠=√
𝑛−1
𝑖
FS =
𝑛
Keterangan:
i : sampel ke ...i
n : jumlah data
𝑡𝑖 − 𝑡̅
Z(e) =
𝑠
Keterangan:
𝑡𝑖 : nilai sampel...i (data residu)
𝑡̅ : nilai rata-rata (data residu)
𝑠 : standar deviasi
No ̅𝒊
𝒚𝒊𝒋 − 𝒚 Sort FS Z(e) FT |FT-FS|
Keterangan:
̅𝒊
𝒚𝒊𝒋 − 𝒚 = data residu
mempunyai varian yang sama. Apabila objek yang diteliti tidak mempunyai
varian yang sama maka uji anova tidak dapat diberlakukan (Siregar, 2013).
Uji yang digunakan adalah uji Levene. Data dikatakan homogen apabila
̅ ,, )𝟐
̅ 𝒊, − 𝒁
(𝒏 − 𝒌) ∑ 𝒏𝒊 (𝒁
𝑾= 𝟐
̅ 𝒊, )
(𝒌 − 𝟏) ∑ ∑(𝒁𝒊𝒋 − 𝒁
Keterangan:
n : jumlah observasi
∑ 𝒏𝒊 : jumlah ulangan
̅ ,, : rata-rata keseluruhan
𝒁
4. Apabila W < Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa data adalah homogen
̅𝒊
𝒚𝒊𝒋 − 𝒚
Ulangan
A B C D
1
2
3
4
5
6
Rata-Rata
(𝒁̅𝒊, )
Rata-rata keseluruhan ̅̅̅
(𝒁,, )
maka pengujian dapat dilanjutlan dengan analisis varian satu jalur, langkah-
langkah adalah:
1. Menentukan Hipotesis
∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗
𝐹𝐾 =
∑ 𝑛𝑖
𝐽𝐾𝑇 = ∑ ∑ 𝑌𝑖𝑗2 − 𝐹𝐾
∑ 𝑌𝑖,2
𝐽𝐾𝑃 = − 𝐹𝐾
𝑛𝑖
39
8. F hitung
𝐾𝑇𝑃
Fhitung = 𝐾𝑇𝐺
satu jalur atau one way ANOVA. Berikut ini merupakan Tabel Anava satu
jalur.
Sumber Jumlah
db KT Fhitung Ftabel
Variansi Kuadrat
Perlakuan
Galat
Total
Ketupusan:
3.7.4 Duncan
Uji Duncan dilakukan apabila hasil sidik ragam atau analisis One-Way
ANOVA menunjukkan perbedaan nyata yang tersaji dalam tabel 3.12. Adapun
langkah-langkahnya adalah.
𝑲𝑻𝑮
𝑴𝑫𝑹𝑺 𝟓% = 𝑹(𝒑,𝒗,𝜶) × √
𝒓
nilai MDRS
Keterangan:
R1 : perlakuan dengan rata-rata tertinggi
perlakuan terdapat beda nyata dan bila selisih tengah perlakuan lebih kecil
perlakuan yang diikuti notasi huruf yang sama, menunjukkan tidak beda
nyata, sedangkan perlakuan yang diikuti notasi dengan huruf yang tidak sama
kruskal wallis. Pengerjaan uji ini adalah berdasarkan peringkat. Maka dari itu,
Peringkat
A B C D
berikut
𝒑
𝟏𝟐 𝑹𝟐𝒊
𝑯= ∑ − 𝟑(𝑵 + 𝟏)
𝑵(𝑵 + 𝟏) 𝒏𝒊
𝒊=𝟏
Keterangan:
𝑵 : jumlah sampel
𝑹𝟐𝒊 : Total ranking di masing-masing perlakuan
𝒏𝒊 : Ulangan pada masing-masing perlakuan
maka H0 diterima
kelompok sampel bebas, dengan uji ini dapat diketahui apakah dua kelompok
Perbandingan A - B Perbandingan A - C
A B A C
Total Rank
Ulangan
U Score
Statistik Uji U
Perbandingan A - D Perbandingan B - C
A D B C
Total Rank
Ulangan
U Score
Statistik Uji U
Perbandingan B - D Perbandingan C - D
B D C D
Total Rank
Ulangan
U Score
Statistik Uji U
𝒏𝟏 (𝒏𝟏 + 𝟏)
𝑼𝟏 = 𝒏𝟏 𝒏𝟐 + − 𝑹𝟏
𝟐
𝒏𝟐 (𝒏𝟐 + 𝟏)
𝑼𝟐 = 𝒏𝟏 𝒏𝟐 + − 𝑹𝟐
𝟐
Keterangan:
𝒏𝟏 : ulangan perlakuan ke-1 yang akan diuji
43
Utabel.
5. Apabila titik kritis U < α (0,05) maka kedua kelompok tersebut berbeda
sebelumnya.