Anda di halaman 1dari 4

VARIABEL PENELITIAN

A. Pengertian
Secara sederhana Effendi (1982, h. 42) menyebut variabel penelitian sebagai sebuah konsep yang
mengandung variasi nilai. Sementara Sugiyono (2016, h. 38) mengartikan variabel penelitian
sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian sudah pasti memiliki sifat beragam (bervariasi). Variasi nilai pada variabel
penelitian ini merujuk pada ragam karakteristik—berbeda antar satu dengan lainnya.
Kita ambil contoh sebuah penelitian berjudul “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar
siswa” dalam penelitian tersebut variabel penelitiannya adalah minat baca dan prestasi belajar
siswa. Tinggi rendahnya minat baca serta hasil prestasi belajar siswa pasti bervariasi karena
berbeda antar satu siswa dengan yang lainnya.
Selain bervariasi, variabel penelitian juga harus dapat diukur. Mengingat penelitian kuantitatif
mengharuskan hasil penelitiannya bersifat objektif, terukur dan dapat selalu terbuka untuk diuji.

Penggunaan istilah variabel penelitian memang lebih dikenal dalam jenis penelitian kuantitatif—
jenis penelitian yang hasilnya diperoleh melalui perhitungan matematis.
Pada penelitian yang lebih bersifat deskriptif, penelitian kualitatif, variabel biasa dikenal dengan
istilah konsep dan sifatnya sulit terukur. Pada artikel ini kami akan membahas variabel penelitian
yang sering kali digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Variabel penelitian pun menjadi hal penting yang sangat mendasar dalam penelitian. Hal ini
mengingat variabel penelitian merupakan tahapan awal dari penulisan suatu penelitian dalam
menentukan hal yang ingin diteliti. Suatu penelitian tentunya tidak mungkin ada tanpa variabel
penelitian.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai variabel penelitian kita bisa menyimak jenis-jenis
variabel penelitian apa saja yang biasa dikenal dalam penelitian di bawah berikut ini.

B. JENIS VARIABEL PENELITIAN

Terdapat beragam jenis variabel penelitian. Jenis variabel penelitian dapat beragam tergantung
dengan penelitian yang kita lakukan. Dasar pembedanya pun bermacam-macam mulai dari
sifatnya, hubungan antar variabelnya, tipe skala pengukuran, dan lain sebagainya.
Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Hubungan antar Variabel
Berdasarkan sifat hubungan antar variabelnya, variabel penelitian dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas berarti variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang terjadi pada
variabel lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada suatu variabel dianggap disebabkan oleh
variabel bebas ini.
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa”
variabel bebasnya adalah minat baca karena variabel tersebut berdiri sendiri dan dianggap
mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel lainnya yaitu prestasi belajar siswa.
Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan istilah variabel stimulus atau pengaruh.
2. Variabel terikat (dependent variable)

Berkebalikan dengan variabel bebas, variabel terikat berarti variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lainnya. Variabel ini keberadaannya dianggap merupakan suatu akibat dari adanya
variabel bebas. Contoh masih dengan judul penelitian yang sama dengan sebelumnya, berarti
variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa” karena hasil prestasi siswa dianggap
dipengaruhi oleh minat baca siswanya.
Dalam menjelaskan hubungan antar variabel bebas dan terikat terdapat tiga istilah yang dikenal
yaitu hubungan simetris, timbal balik, dan asimetris. Hubungan simetris berarti suatu variabel
tidak memiliki hubungan pengaruh/dipengaruhi oleh variabel lain.
Dua variabel dalam hubungan simetris mempunyai kecenderungan arah yang sama. Contohnya
terdapat penelitian dengan judul “pengaruh pola makan pada tinggi badan dan berat badan
anak”.
Hubungan simetris dari variabel yang ada pada penelitian ini adalah pada tinggi badan dan berat
badan. Keduanya saling berhubungan tetapi tidak saling mempengaruhi.
Hubungan timbal balik berarti suatu variabel dapat menjadi penyebab sekaligus akibat bagi
variabel lainnya. Contohnya variabel kualitas pendidikan dengan tingkat ekonomi nasional.
Kedua variabel tersebut memiliki pengaruh satu sama lain.
Semakin tinggi kualitas pendidikan maka semakin tinggi pula ekonomi suatu negara. Berlaku juga
sebaliknya, apabila ekonomi suatu negara tinggi maka kualitas pendidikannya akan tinggi pula.
Hubungan asimetris berkebalikan dengan hubungan simetris yang berarti satu variabel memiliki
pengaruh atas variabel lainnya. Contohnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai
variabel minat baca dan variabel prestasi belajar siswa.
Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya terdapat dua jenis variabel penelitian, yaitu:
1. Variabel dinamis.

Sesuai dengan namanya, variabel penelitian ini berarti jenis variabel yang sifatnya dapat
berubah-ubah—naik/turun hingga karakteristiknya. Contoh variabel ini adalah minat belajar,
prestasi belajar siswa, minat baca, kinerja pegawai, dan lain sebagainya.

2. Variabel statis.
Berkebalikan dengan variabel dinamis, variabel statis berarti variabel yang sifatnya tetap dan
tidak dapat diubah atau dalam kondisi normal sifat dalam variabel tersebut sulit untuk diubah.
Contohnya seperti jenis kelamin, status sosial, asal daerah, dan lain sebagainya.

Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Urgensi


Jenis variabel selanjutnya adalah berdasarkan urgensi atau penting tidaknya sebuah instrumen
dalam pengumpulan data penelitian. Jenis variabel penelitiannya yaitu:
1. Variabel konseptual
Konseptual berarti variabel dalam jenis ini tersembunyi dan tidak terlihat melalui fakta yang ada.
Meski begitu, variabel konseptual dapat terlihat melalui indikator yang ada. Contoh dari variabel
konseptual adalah minat baca, motivasi belajar, bakat,
2. Variabel faktual
Variabel faktual merupakan variabel yang dapat terlihat melalui fakta yang ada. Contohnya
seperti suku daerah, umur, gender, pendidikan, agama dan lain sebagainya.
Mengingat sifatnya yang faktual, kesalahan variabel dalam jenis ini merupakan hal yang jarang
terjadi. Apabila pada akhirnya ditemukan kesalahan biasanya penyebabnya adalah responden
yang tidak jujur.

Jenis Variabel Penelitian Berdasarkan Tipe Skala Pengukur

1. Variabel nominal
Terdapat beberapa nama dalam menyebut variabel nominal seperti variabel kategori atau
variabel diskrit. Variabel nominal berarti variabel yang hanya dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori saja.
Karena hanya dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang relatif sedikit, variabel nominal
menjadi variabel dengan variasi yang paling sedikit. Contoh variabel ini adalah: gender, agama,
suku daerah dan lain sebagainya.
2. Variabel kontinum
Variabel kontinum berarti variabel yang memiliki jenjang atau tingkatan. Terdapat beberapa jenis
variabel lainnya dalam variabel kontinum, yaitu: variabel ordinal, variabel interval, dan variabel
rasio. Variabel ordinal berarti variabel dengan tingkatan atau urutan tertentu contohnya variabel
peringkat atau skor dari suatu kejuaraan.
Sementara variabel interval merupakan variabel dengan jarak atau skala tertentu Contohnya
adalah variabel skala penilaian siswa.
Ketiga adalah adalah variabel rasio yaitu variabel yang menunjukkan adanya perbandingan
contoh adalah variabel berat badan seperti berat badan dua orang masing-masing yaitu 40 dan
80kg yang artinya orang pertama memiliki berat badan setengah dari orang kedua.

Anda mungkin juga menyukai