Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA GEN

DALAM POPULASI
Disusun oleh : Farita sucita (1930207112)
Dosen pengampuh : Syarifah M.Kes
Tujuan pembelajaran 1. Mengetahui pengertian dari Genetika Populasi.
2. Mengetahui sejarah perkembangan Genetika Populasi.
3. Mengetahui hukum Hardy-Weinberg.
4. Mengetahui ciri-ciri dari hukum keseimbangan Hardy-
Weinberg.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi gen
dan keanekaragaman genetik
dalam populasi.
6. Mengetahui hubungan Genetika Populasi dengan cabang ilmu
biologi lainnya.
7. Mengetahui aplikasi Genetika Populasi.
Pengertian Genetika
Populasi
Dalam (Arisuryanti, 2007: 2), Genetika populasi
adalah suatu ilmu yang mempelajari
komposisi dan variasi genetik individu-individu
dalam suatu populasi dan faktor-faktor yang
dapat mengubah komposisi genetik tersebut. Jadi
genetika populasi adalah Ilmu yang
mempelajari tentang Komposisi Genetik dalam
suatu populasi.
Sejarah dan Perkembangan Genetika Populasi
Secara garis besar genetika terdiri dari dari tiga cabang utama, yaitu Genetika Klasik,
Genetika Molekuler, dan Genetika Populasi. Ketiga cabang genetika tersebut saling terkait antara satu dengan lainnya.
Pada saat Mendel (1822-1884) melakukan penelitian pada kacang kapri dan kemudian Hukum Mendel I dan II diciptakan, beliau masih belum
menggunakan istilah gen. Mendel hanya Menjelaskan bahwa ada faktor yang berperan dalam pewarisan. Selanjutnya dengan penemuan Struktur pita
berpilin ganda atau yang dikenal dengan asam deoksiribonukleat (DNA) oleh Watson dan Crick pada tahun 1953, Genetika Molekuler berkembang
dengan pesat. Berdasarkan pendekatan Genetika Molekuler inilah pewarisan Mendel dapat diterangkan dengan jelas. Namun demikian, penelitian-
penelitian yang dilakukan Mendel lebih menitik-beratkan pada
penyebaran genotip-genotip dan variasi genetik individu-individu yang dihasilkan dari perkawinan tunggal. Hasil penelitian Mendel ini tidak
membahas tentang penyebaran genotip-genotip dan pola variasi genetik suatu group atau populasi. Oleh karena itu, Godfrey H. Hardy (1877-1947)
melakukan beberapa penelitian yang menggambarkan hubungan antara penyebaran genotip-genotip dengan variasi fenotip individu-individu pada
suatu populasi. Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan oleh Wilhelm Weinberg dan selanjutnya menjadi dasar dalam merumuskan prinsip-
prinsip dasar Genetika Populasi. Prinsip-prinsip tersebut adalah bahwa:Genetika Populasi lebih menitik-beratkan pada suatu group atau populasi
daripada individu-individu, artinya lebih memfokuskan pada frekuensi alel dan frekuensi genotip dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam
suatu populasi daripada membahas penyebaran genotip-genotip dan variasi fenotip yang dihasilkan dari perkawinan tunggal.
Para ahli Genetika Populasi umumnya menggambarkan frekuensi alel dan frekuensi genotip sebagai lengkang gen (gene pool) yaitu suatu set
informasi genetik yang dibawa oleh individu-individu suatu populasi yang dapat melakukan perkawinan (interbreeding) di
dalamnya. Oleh karena itu lengkang gen memiliki arti yang sangat penting dalam konservasi.Pada awal perkembangannya, Genetika Populasi lebih
menekankan pada teori dan perkembangan model-model matematika untuk menggambarkan struktur genetik suatu populasi.
Syarat berlakunya asas Hardy-
Hukum Hardy- Weinberg, yaitu:
Weinberg dan Genetika 1. Setiap gen mempunyai viabilitas dan
Populasi fertilitas yang sama
2. Perkawinan terjadi secara acak
3. Tidak terjadi mutasi gen atau
frekuensi terjadinya mutasi sama besar
4. Tidak terjadi migrasi
5. Jumlah individu dari suatu populasi
selalu besar
Adapun ciri-ciri dalam hokum keseimbangan Hardy-Weinberg, antara lain:
1. Jumlah frekuensi genotype harus sama dengan 1, yaitu p2
(CC) + 2pq(Cc) + q2
Ciri-Ciri Hukum (cc)=1
2. Hubungan p2 + 2pq + q2
Keseimbangan tetap, tidak peduli besarnya frekuensi alel permulaan (p atau q)
dapat bernilai 0 sampai 1), yaitu frekuensi genotype pada saat keseimbangan hanya
Hardy-Weinberg tergantung pada frekuensi alel permulaan dan tidak tergantung dari frekuensi
genotype
dari populasi asal.
3. Keseimbangan dapat tercapai dalam satu generasi; kemudian frekuensi alel dan
genotip
tidak berubah dari generasi ke generasi asal syarat-syarat keseimbangan Hardy-
Weinberg
terpenuhi.
4. Frekuensi alel dapat ditentukan dari frekuensi satu genotype yang diketahui.
5. Bila suatu populasi dalam keseimbangan, maka frekuensi alel dapat dihitung
apabila
diketahui srekuensi satu genotip homozigot. Umpama saudara menangkap suatu
contoh
tikus dari pertanaman padi dan diperoleh frekuensi no-agouti (aa) adalah 0,509
persen.
Faktor-Faktor Yang Faktor-faktor itu diantaranya adalah :
Mempengaruhi Frekuensi
Gen dan Keanekaragaman 1. Mutasi,
Genetik dalam 2. Reproduksi seksual dan rekombinasi
Populasi
3. Perkawinan keluarga
4. Migrasi,
5. Arus genetik secara acak (“rendom genetic
drift”)
6. Seleksi
7. Lingkungan
Hubungan Genetika Populasi Dengan Cabang Ilmu
Biologi Lainnya
Genetika populasi mempunyai hubungan yang erat dengan evolusi, sistematik, dan ekologi. Secara garis besar
hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara Genetika Populasi dengan Evolusi
Evolusi menggambarkan perubahan frekuensi alel dan frekuensi genotip individu-individu suatu populasi akibat
adanya mutasi, migrasi, seleksi dan random genetic drift.
Perubahan ini terjadi karena individu-individu tersebut harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada lingkungannya. Dengan demikian, proses evolusi akan selalu
menimbulkan keanekaragaman organisme.
2. Hubungan antara Genetika Populasi dengan Sistematik
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa proses evolusi dan spesiasi akan selalu menimbulkan keanekaragaman organisme.
Agar tidak membingungkan, maka
keanekaragaman individu-individu antar populasi perlu diklasifikasikan. Demikian halnya pula dengan individu-
individu yang terdapat pada populasi yang terisolasi, artinya status
taksonomi individu-individu populasi tersebut perlu diperhatikan. Untuk mengetahui keanekaragaman organisme-
oragnisme atau individu-individu dalam suatu populasi, maka
organisme-organisme tersebut tidak hanya diamati variasi morfologi, fisiologi, dan perilakunya saja, namun perlu
diteliti juga variasi genetiknya yang meliputi frekuensi alel
dan frekuensi genotip individu-individu dalam populasi yang diamati.
3. Hubungan antara Genetika Populasi dengan Ekologi
Kajian ekologi pada populasi-populasi yang mengalami perubahan frekuensi alel dan frekuensi genotip memiliki arti
yang sangat penting terutama untuk mengetahui proses
seleksi dan adaptasi yang terjadi.
Aplikasi Genetika Genetika populasi dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, khususnya kesehatan,
pemuliaan, dan konservasi.
Dalam bidang kesehatan, Genetika populasi diterapkan untuk:
Populasi 1 .Konseling genetika terutama bagi orang-orang yang memiliki kelainan genetic.
2. Pembuatan peta populasi kelainan genetik dan identifikasi gen-gen yang berperan dalam
menimbulkan suatu kelainan genetik pada manusia.
3 .Skrening terutama bagi mereka yang dianggap sebagai pembawa (carrier) penyakit
keturunan. Hal ini ada hubungannya dengan masalah asuransi kesehatan.
Dalam bidang pemuliaan, karakterisasi genetik suatu populasi dapat digunakan sebagai
basis data untuk mendapatkan sifat-sifat unggul yang nantinya dapat diterapkan untuk program
pemuliaan.
Selanjutnya untuk bidang konservasi, Genetika Populasi diterapkan untuk:
1. Program perkembangbiakan (breeding program) hewan-hewan atau tumbuh- tumbuhan
yang hampir punah (endangered species) baik di kebun binatang maupun ditempat-
tempat yang dilindungi (taman nasional, taman margasatwa, dll).
2. Perlindungan plasma nutfah (germ plasma) baik hewan maupun tumbuhan yang secara
potensial menguntungkan dan diperkirakan hampir punah dihabitat aslinya.
 Pembuatan basis data variasi genetik suatu populasi.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai