Oleh:
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
:HerastiNovita
:B1J014039
:VIII
:2
:AlfikIndarto
LAPORANPRAKTIKUMGENETIKA
KEMENTERIANRISET,TEKNOLOGIDANPENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITASJENDERALSOEDIRMAN
FAKULTASBIOLOGI
PURWOKERTO
2015
I.
PENDAHULUAN
A. LandasanTeori
Polapewarisansifattertentuadakalanyatidakdapatdipelajarimelaluipercobaan
persilangan,tetapiharusdilakukanpengamatanlangsungpadasuatupopulasialam
yangdisebutsebagaipopulasimendelian.Didalampopulasimendeliantiapanggota
populasiakanmemberikankontribusigenetikkedalamsuatulungkanggen(gene
pool). Ada dua parameter yang lazim digunakan untuk menggambarkan keadaan
suatupopulasimendelian,yaitufrekuensigen(alel)danfrekuensigenotipe.
FrekuensialelIA,IBdanI0sertafrekuensigenotipeuntukgolongandarah
manusiasistemABOpadatiappopulasiakanmemperlihatkannilaitertentu.
Pengetahuanmengenaifrekuensialeldanfrekuensigenotipesemacaminisangat
diperlukanantaralainuntukmengantisipasikemungkinanpreferensipenyakit
penyakittertentudalamsuatupopulasi.
B. Tujuan
1.MengetahuifrekuensigolongandarahsistemABOpadapopulasipraktikan.
2.MengetahuifrekuensialelIA,IBdanI0padapopulasipraktikan.
3.MengetahuifrekuensigenotipeuntukgolongandarahsistemABOpadapopulasi
praktikan.
II.
MATERIDANMETODE
BAHANDANALAT
Datagolongandarahpraktikan
CARAKERJA
1. Hitungfrekuensigolongandarahpadapopulasipraktikan.
2. HitungfrekuensialelIA,IBdanI0padapopulasipraktikan.
3. Hitung frekuensi genotipe untuk golongan darah sistem ABO pada populasi
praktikan.
III.HASIL
A. DataRombonganVIII
Tabel1.FrekuensiGolonganDarahRombonganVIII
GolonganDarah
A
B
AB
O
Total
Frekuensi
5
10
14
29
FrekuensiFenotipeGolonganDarahA=5/29=0,172
IA=p
FreukensiFenotipeGolonganDarahB=10/29=0,345
IB=q
FrekuensiFenotipeGolonganDarahAB=
IAB=pq
FrekuensiFenotipeGolonganDarah0=14/29=0,483
IO=r
MENGHITUNGFREKUENSIALELI0:
I0I0
=r2
I0
0,483
=0,694(FrekuensialelIO)
MENGHITUNGFREKUENSIALELIB:
p+q+r
=1
(p+r)2
=(1q)2
p2+2pr+r2
=(1q)2
0,172+0,482 =1q
=1q
0,654
q
=10,808
=0,192(FrekuensialelIB)
MENGHITUNGFREKUENSIALELIA:
p+q+r
=1
p+0,192+0,694 =1
p
=0,114(FrekuensialelIA)
MENGHITUNGFREKUENSIGENOTIPEIAIA:
p2=(0,114)2=0,01299
MENGHITUNGFREKUENSIGENOTIPEIAI0:
2pr=2x0,114x0,694=0,158232
MENGHITUNGFREKUENSIGENOTIPEIBIB:
q2=(0,192)2=0,036864
MENGHITUNGFREKUENSIGENOTIPEIBI0:
2qr=2x0,192x0,694=0,266496
MENGHITUNGFREKUENSIGENOTIPEIAIB:
MENGHITUNGFREKUENSIGENOTIPEI0I0:
r2=(0,694)2=0,481636
B. DataRombonganIVIII
Tabel2.FrekuensiAlelRombonganIVIII
Frek.Alel
Rom.
I
Rom.
II
Rom.
III
Rom.
IV
Rom.
V
Rom.
VI
Rom.
VII
0,232
0,16
0,211
0,09
0,11
0,18
0,13
0,21
0,11
0,27
0,25
0,16
0,17
0,21
0,559
0,73
0,519
0,66
0,73
0,65
0,66
Rom.
VIII
0,11
4
0,19
2
0,69
4
Tabel3.FrekuensiFenotipeRombonganIVIII
Frek.
Fenotipe
IA
IB
Rom.
I
0,312
5
0,312
5
Rom.
II
Rom.
III
Rom.
IV
Rom.
V
Rom.
VI
Rom.
VII
0,266
0,27
0,125
0,16
0,27
0,19
0,133
0,36
0,25
0,25
0,19
0,38
Rom.
VIII
0,17
2
0,34
5
0,062
5
0,312
5
IAB
IO
0,066
0,09
0,533
0,27
0,187
5
0,437
5
0,04
0,12
0,54
0,42
0,43
0,48
2
Rom.
VI
0,032
4
Rom.
VII
0,016
9
0,171
6
0,044
1
0,277
2
Tabel4.FrekuensiGenotipeRombonganIVIII
Frek.
Genotipe
Rom.
I
IAIA
0,054
IAIO
0,259
IBIB
0,044
IBIO
0,235
IAB
0,097
IOIO
0,312
Rom.
II
0,025
6
0,116
8
0,012
1
0,080
3
0,017
6
0,532
9
Rom.
III
0,044
5
0,219
0
0,072
9
0,280
3
0,113
9
0,269
3
Rom.
IV
0,008
1
0,118
8
0,062
5
Rom.
V
0,012
0,013
0,16
0,234
0,03
0,028
9
0,33
0,23
0,221
0,045
0,035
0,422
0,435
6
0,53
0,061
2
0,43
0,482
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Rom.
VIII
Grafik1.FrekuensiAlelPadaRombonganIVIII
0,159
0,037
0,267
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
IA
IB
IAB
IO
Grafik2.FrekuensiFenotipePadaRombonganIVIII
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
IAIA
IBIO
IAIO
IAIB
IBIB
IOIO
Grafik3.FrekuensiGenotipePadaRombonganIVIII
III.
PEMBAHASAN
didefinisikansebagaiproporsiataupersentasegenotipetertentudidalamsuatu
populasi. Frekuensi genotipe dapat pula diartikan sebagai proporsi individu di
dalamsuatu populasiyang tergolongke dalam genotip tertentuataufrekuensi
yangmenggambarkansusunangenetikpopulasitempatmerekaberada.Susunan
genetik suatu populasi ditinjau dari gengen yang ada dinyatakan sebagai
frekuensigenataudisebutjugafrekuensialel,yaituproporsiataupersentasealel
tertentupadasuatulokus(Kimball,1983).
Frekuensialeladalahnisbahaleltertentuterhadapkeseluruhanaleldalam
populasi. Dengan mengambil model diploid, frekuensi genotipe homozigot
dominan dan homozigot resesif serta heterozigot berturutturut dapat
dilambangkandenganP,Q,danR.Frekuensisuatualeldenganmodeldiploid
tersebut dilambangkan sebagai p, sedangkan frekuensi alel pasangannya
dilambangkansebagaiqdanalellainnyasebagair(Suryo,1990).
Menurut Yatim (1993), Hukum HardyWeinberg menyatakan bahwa
dalam populasi perkawinan (persilangan) acak frekuensi alel dan frekuensi
genotip dalam suatu populasi akan tetap konstan, yaitu berada dalam
kesetimbangan dari satu generasi kegenerasi lainnya, kecuali apabila terdapat
pengaruhpengaruhtertentuyangmengganggukesetimbangantersebut.Pengaruh
pengaruh tersebut meliputi perkawinan acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi
terbatas, hanyutan genetik dan aliran gen. Syarat berlakunya hukum Hardy
Weinbergadalahsebagaiberikut:
1. Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar, karena penyimpangan
genetika tidak terlalu berpengaruh terhadap anggota populasi dalam jumlah
yangbesar.
2. Tidakterjadimutasi,karenadenganadanyamutasi,gengenbersifatresesif
dapatberubahmenjadigendominanatausebaliknyayaitugengendominan
berubahmenjadigenresesif.
3. Tidak terjadi migrasi, keseimbangan genetika terjadi apabila tidak terjadi
migrasigenyangmasukdalampopulasidankeluarpopulasi.Migrasigenyang
masuk populasi disebut imigrasi sedangkan yang keluar populasi disebut
emigrasi.
Geneflow adalahperubahanfrekuensialelyangdisebabkanmigrasidan
diikuti dengan kelahiran individu yang bermigrasi di populasi yang baru.
Kelahirantersebutmenyebabkanbertambahnyafrekuensialeldipopulasiyang
baru.Contohdarigeneflowyaitukebakaran,pembangunanjalan,dangunung
meletus(Purves,1999).
Genetic drift merupakan perubahan frekuensi gen yang mendadak.
Perubahanfrekuensigenyangmendadakbiasanyaterjadipadakelompokkecil
ternak yang di pindahkan untuk tujuan pemulian ternak atau dibiakan. Jika
kelompokternakdiisolasidarikelompokternakasalnyamakafrekuensigenyang
terbentuk pada populasi baru dapat berubah. Perubahan frekuensi gen yang
mendadak dapat pula disebabkan oleh bencana alam, misal matinya sebagian
besarternakyangmemilikigentertentu(Campbell,2002).
Geneticdrift diumpamakansebagai bottleneckeffect dan foundereffect.
Bottle neck effect merupakan kondisi dimana hanya beberapa individu yang
bertahanhidupakibatsuatukejadianacak.Individuyangmampubertahanhidup
diumpamakansebagaiindividuyangdekatdenganbagianlehersuatubotol.Jika
isibotolditumpahkan,makayangkeluarterlebihdahuluadalahindividuyang
beradadidekatmulutbotolatauleherbotol.Individuyangtidakmampubertahan
hidupdiumpamakansebagaiindividuyangberadadibagianbawahbotoldanjauh
daribagianleherbotol.Jikaisibotolditumpahkan,makaindividuyangberadadi
bagianpalingbawahdaribotolakankesulitanuntukkeluar. Bottleneckeffect
menyebabkan pergantian frekuensi alel antara populasi sebelum dan sesudah
terjadinyabottleneckeffect(Purves,1999).
Aplikasigenetikapopulasiantaralainpembuatanpetapopulasikelainan
genetik, konseling genetik, pembutan basis data variasi genetik suatu spesies.
Perlindunganplasmanutfahdanprogampemuliaanjugamerupakanaplikatifdari
genetika. Aplikasi genetika populasi lainnya yaitu menyimpulkan perkawinan
dalamsuatupopulasidanmeramalkomposisigenetikpadagenerasimendatang
(Shorrocks,1972).
III.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagaiberikut:
1. Frekuensi golongan darah sistem ABO pada populasi praktikan rombongan
VIIIadalah0,172untukgolongandarahA,0,345untukgolongandarahBdan
0,482untukgolongandarahO.
2. FrekuensialelpadapopulasipraktikanrombonganVIIIadalah0,114untukalel
IA,0,192untukalelIBdan0,694untukalelIO.
3. FrekuensigenotipeuntukgolongandarahsistemABOpadapopulasipraktikan
rombonganVIIIadalah0,013untukIAIA,0,159untukIAIO,0,037untukIBIB,
0,267untukIBIOdan0,482untukIOIO.
IV.SARAN
Data frekuensi alel, fenotipe dan genotipe tiap rombongan seharusnya
dibagikanlebihawallagiagartidakmembingungkanpraktikandalammembuat
laporandanefisienwaktusertadiharapkanpraktikandalammenghitungfrekuensi
alel,fenotipedangenotipelebihtelitilagiuntukmengurangikesalahandata.
DAFTARREFERENSI
Campbell,N.A.,Reece,J.B.&Mitchell,L.G.2002.BiologiJilidIEdisiKelima.
Jakarta:Erlangga.
Hartl, D.L. & Jones, E.W. 2005. Genetics: Analysis of Genes and Genomes.
Canada: Jones and Bartlett Publishers.
Kimball, J.W. 1983. Biologi Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Purves, W.K., Orian, G.H., Heller, H.C. & Sadava, D. 1999. Life: The Science of
Biology. USA: Courier Companies.
Russell,P.J.1994.FoundamentalofGenetics.NewYork:HarperCollinsCollege
Publishers.
Shorrocks.1972.GenetikaDasar.Bandung:ITBPress.
Suryo.1990.GenetikaStrataI.Yogyakarta:UGMPress.
Yatim, W. 1993. Genetika. Bandung: Tarsito.