Anda di halaman 1dari 7

GENETIKA POPULASI

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

: Mochamad Ayi Pradana


: B1J014040
: IV
:I
: Muflih Fuadi

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2015

I.

HASIL

Tabel 1. Data Pengamatan Frekuensi Alel Rombongan I-VIII


Frekuensi
Alel
IA
IB
IO

Romb
I
0.231
0.21
0.559

Romb Romb Romb Romb Romb


II
III
IV
V
VI
0,16 0,211 0.46
0,11
0,18
0,11
0,27
0.25
0,16
0,17
0,73 0.519 0.66
0,73
0,65

Romb
VII
0,13
0,21
0,66

Grafik 1.Frekuensi Alel Rombongan I-VIII

FREKUENSI ALEL
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Romb I

Romb II

Romb III Romb IV Romb V Romb VI Romb VII Romb VIII


IA

II.

IB

IO

Pembahasan

Romb
VIII
0,114
0,192
0,694

Pola pewarisan sifat tertentu ada kalanya tidak dapat dipelajari melalui
percobaan persilangan, tetapi harus dilakukan pengamatan langsung pada suatu
populasi alam yang disebut dengan populasi mendelian. Populasi mendelian
memiliki pengertian adalah sekelompok individu suatu species yang bereproduksi
secara seksual, hidup di tempat tertentu pada saat yang sama, dan diantara mereka
terjadi perkawinan (Interbreeding) sehingga masing-masing akan memberikan
kontribusi genetik ke dalam lungkang gen (Gene pool). Gene pool memiliki
pengertian sekumpulan informasi genetik yang dibawa oleh semua individu
didalam populasi (Susanto.A.H, 2006)
Genetika populasi berhubungan dengan komposisi genetik dari suatu
populasi dan bagaimana populasi berubah seiring dengan waktu. Gene pool dari
suatu populasi dapat digambarkan dengan frekuensi genotip dan alel dalam
populasi. Hukum Hardy-Weinberg menggambarkan bagaimana reproduksi dan
prinsip-prinsip mendel memengaruhi frekuensi genoti dan alel dalam populasi.
Jumlah genotip yang diamati dalam suattu populasi dapat dibandingkan dengan
proporsi yang diharapkan dari Hardy-Weinberg dengan menggunakan goodness of
fit chi-square test (Suryo, 2001)
Walaupun frekuensi alel tidak bisa dihitung secara langsung untuk sifatsifat yang menunjukkan dominansi, hukum Hardy-Weinberg dapat digunakan
untuk memperkirakan frekuensi alel jika populasi ada dalam keseimbangan
Hardy-Weinberg untuk lokus tersebut. Frekuensi alel resesif akan sama dengan
akar dari frekuensi sifat resesif. Hukum Hardy-Weinberg tentunya memiliki syarat
jika ingin tercapai keseimbangannya, yaitu : 1) Perkawinan Acak, 2) Tidak ada
mutasi, 3) Seleksi alam, 4) Migrasi dan 5) Populasi besar (Mei, 1998)
Perkawinan acak merubah frekuensi genotip tetapi merubah frekuensi
alelnya. Inbreeding adalah perkawian antara idividu-individu yang berkerabat
dekat. Pada kasus inbreeding, frekuensi homozigot meningkat sedangkan
frekuensi heterozigot menurun. Mutasi bisa menyebabkan perubahan frekuensi
alel. Dalam keseimbangan, frekuensi alel ditentukan oleh kecepatan mutasi ke
arah mutan (forward) dan mutasi balik (reverse) ke kondisi normal. Karena
kecepatan mutasi rendah, pengaruh mutasi per generasi itu menjadi kecil. Migrasi

adalah perpindahan suatu organisme dengan jumlah yang sangat besar (Ade,
2000)
Migrasi menyebabkan perubahan dalam frekuensi alel suatu populasi
dengan memperkenalkan alel dari populasi lain. Besarnya perubahan yang
disebabkan oleh migrasi tergantung pada besarnya migrasi dan perbedaan alel
frekuensi antara populasi sumber dan penerima. Migrasi menurunkan jarak
genetik antar populasi dan meningkatkan variasi genetik dalam populasi. Genetic
Drift yaitu perubahan frekuensi alel yang disebabkan oleh faktoor chance. Jumlah
perubahan dalam frekuensi alel yang disebabkan oleh Genetic drift memiliki
hubungan yang terbalik dengan populasi yang efektif (jumlah yang sama dengan
individu-individu dewasa yang melakukan perkawinan dalam suatu populasi).
Ukuran populasi yang efektif menurun ketika ada jumlah individu jantan dan
betina yang tidak sama. Genetic drift dihasilkan dari ukuran populasi yang kecil
terus seperti founder effect (pembentukan suatu populasi oleh sekelompok kecil
penemu), dan bottleneck effect (pengurangan populasi) (Yanti, 2004)
Genetic drift menyebabkan perubahan dalam frekuensi alel dalam suatu populasi.
Hilangnya variasi genetik melalui fiksasi alel dan perbedaan genetik antar
populasi. Seleksi alam merupakan proses akhir yang membawa perubbahan
frekuensi alel. Proses ini terjasi ketika individu memiliki sifat adaptif
menghasilkan lebih banyak keturunan. Pengaruh nilai seleksi alam pada gene pool
suatu populasi bergantung pada nilai fitnes genotip dalam populasi. Fitnes disini
memiliki pengertian sukses reproduktif relatif suatu genotip. Populasi adalah
sekumpulan individu yang tinggal bersama, makan bersama dan hidup bersama
disuatu tempat tertentu. Populasi yang besar turut memengaruhi nilai
keseimbangan Hardy-Weinberg, karena pada suatu populasi yang besar ada
kemungkinan yang besar pula untuk merubah frekuensi alel di sana (Susanto.A.H,
2006)
Gene flow (aliran gen) adalah pertukaran genetic akibat migrasi individu
yang subur atau perpindahan gamet antar populasi. Sebagai contoh suatu populasi
yang dekat dengan populasi bunga liar rekaan kita sepenuhnya terdiri dari
individu tumbungan berbunga putih (aa). Angin badai mungkin meniup serbuk
sari dari populasi aa ke populasi bunga liar kita. Dan frekuensi alel dapat berubah

pada

tahap

generasi-

generasi

berikutnya

yang

berlangsung

continue.

Aliran gen cenderung mengurangi perbedaan antara populasi yang telah


terakumulasi akibat seleksi alam atau hanyutan genetic. Jika hal itu terjadi cukup
luas, aliran gen akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi
sebuah populasi tunggal dengan struktur genetic yang sama. Ketika manusia
mulai mampu menjelajahi dunia yang bebas, aliran gen tidak diragukan lagi
menjadi suatu pengantar perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi
yang sebelumnya mungkin sangat terisolir dalam perubahan mikro evolusi
(Maftuh, 1999)
Genetic drift atau biasa juga disebut hanyutan genetic adalah perubahan
dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian acak. Hanya factor
keberuntungan saja yang mengakibatkan hanyutan acak dapat memperbaiki daya
adaptasi. Secara ideal, suatu populasi harus tak terhingga besarnya supaya dapat
mengesampingkan hanyutan genetic sepenuhnya sebagai suatu gen evolusi.
Meskipun hal itu tidak mungkin, banyak populasi berukuran cukup kecil sehingga
memungkinkan terjadinya hanyutan genetic adalah leher botol populasi dan
pembentukan

koloni

baru

oleh

sejumlah

kecil

individu.

Efek leher botol (penyempitan). Bencana seperti gempa bumi, banjir, dan
kebakaran, yang membunuh korban dengan tidak pandang bulu dapat mengurangi
ukuran suatu populasi secara drastis. Hasilnya adalah bahwa susunan genetic
populasi kecil yang selamat dari bencana itu tidak mungkin lagi berupa
perwakilan susunan populasi semula suatu situasi yang dikenal sebagai efek leher
botol. Secara kebetulan, alel-alel tertentu akan terwakili dan beberapa alel
kemungkinan bahkan hilang sama sekali. hanyutan genetic dapat terus menerus
mempengaruhi populasi selama beberapa generasi, sampai populasi itu suatu saat
cukup besar sehingga kemungkinan terjadinya kesalah pengambilan sampel
menjadi tidak bermakna lagi (Maftuh, 1999)
Pada saat ini genetika populasi bermanfaat dalam pengaplikasian berikut:
1) Pembuatan peta populasi kelainan genetik,2) Konseling genetik, 3)Pembuatan
basis data variasi genetik suatu spesies, 4)Perlindungan plasma nutfah dan 5)
Program pemuliaan (Ade, 2000)

III.

Kesimpulan

1. Populasi mendelian memiliki pengertian adalah sekelompok individu


suatu species yang bereproduksi secara seksual, hidup di tempat tertentu
pada saat yang sama, dan diantara mereka terjadi perkawinan
(Interbreeding)

sehingga masing-masing akan memberikan kontribusi

genetik ke dalam lungkang gen (Gene pool). Gene pool memiliki


pengertian sekumpulan informasi genetik yang dibawa oleh semua
individu didalam populasi.
2. Genetic drift atau biasa juga disebut hanyutan genetic adalah perubahan
dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian acak. Hanya
factor keberuntungan saja yang mengakibatkan hanyutan acak dapat
memperbaiki daya adaptasi.
3. Gene flow (aliran gen) adalah pertukaran genetic akibat migrasi individu
yang subur atau perpindahan gamet antar populasi. Sebagai contoh suatu
populasi yang dekat dengan populasi bunga liar rekaan kita sepenuhnya
terdiri dari individu tumbungan berbunga putih (aa).
4. Hukum Hardy-Weinberg menggambarkan bagaimana reproduksi dan
prinsip-prinsip mendel memengaruhi frekuensi genoti dan alel dalam
populasi.
5. Hukum Hardy-Weinberg tentunya memiliki syarat jika ingin tercapai
keseimbangannya, yaitu : 1) Perkawinan Acak, 2) Tidak ada mutasi, 3)
Seleksi alam, 4) Migrasi dan 5) Populasi besar.

IV.

Daftar Pustaka

Susanto,Agus Hery.2006.Bahan Ajar Biologi Molekuler(Biomol).Fakultas Biologi


Unsoed, Purwokerto.
Suryo.2001.Genetika Strata I.Jogjakarta:Gadjah Mada University Press.
Mei.1998.Dasar-Dasar Genetika.Surabaya:PT Bunga Berlian.
Ade.2000. Genetika Dasar.Jakarta:PT Gramedia.
Yanti.2004.Genetika untuk Mahasiswa.Bogor:ESIS Media.
Susanto,Agus Hery.2006.Genetika.Jakarta:Graha Ilmu.
Maftuh.1999.Diktat Praktikum Genetika Dasar.Jember:Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai