Anda di halaman 1dari 3

GENETIC STRUCTURE OF POPULATIONS (Genetika Populasi)

Genetika Populasi

Genetika Populasi adalah cabang dari ilmu genetik yang terfokus pada sifat turun temurun
yang muncul pada populasi (kumpulan dari individu). Populasi genetik mempelajari tentang
populasi konstitusi genetika yang berubah dari generasi ke generasi berikutnya. Sifat turun-
temurun berubah seiring dengan peristiwa evolusi.

Populasi dan Gene Pools

Unit yang nyata dari materi kehidupan adalah organismenya. Pada organisme uniseluler, tiap
sel adalah satu individu, sedangkan pada organisme yang multiseluler terdiri atas banyak sel
yang saling tergantung. Banyak yang mati dan diganti oleh sel lain sepanjang hidup dari
individu tersebut. Pada evolusi, unit yang bersangkut paut adalah populasi. Populasi adalah
kumpulan dari individu-individu yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan dan induk,
dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang sejenis (1 spesies).
Ikatan dari induk yang menghubungkan antar anggota pada populasi yang sama selalu ada,
tetapi perkawinan selalu tidak ada pada organisme yang reproduksinya secara aseksual.
Populasi mendelian adalah kumpulan dari interbreeding, individu yang melakukan reproduksi
secara seksual dimana populasi mendelian adalah reproduksi yang melibatkan kematangan
individu.

Individu bukan merupakan unit yang relevan pada evolusi karena genotip pada
individu tidak dapat berubah selama hidupnya, bahkan individu bersifat ephemeral (juga pada
beberapa organisme seperti pohon konifer yang mungkin dapat hidup lebih dari beberapa ribu
tahun). Populasi, dengan kata lain, telah terjadi kesinambungan dari generasi ke generasi,
bahkan konstitusi genetik dari populasi mungkin berubah -berkembang- berakhirnya
generasi. Kelangsungan dari populasi diatur oleh mekanisme hereditas biologi. Populasi
mendelian berfokus pada spesies. Spesies adalah unit evolusi yang bebas. Perubahan genetik
menempati pada populasi lokal dapat dikembangkan ke semua anggota spesies yang berbeda.

Spesies tidak selalu didistribusikan secara homogen tetapi mereka dapat lebih
bertahan hidup atau kurang pada populasi lokal. Populasi lokal adalah suatu grup dari
individu-individu yang memiliki spesies yang sama, bersama pada wilayah yang sama.
Konsep dari gen pools sangat menguntungkan untuk mempelajari evolusi. Gen pools ini
adalah pengumpulan dari genotip yang semua individual di sebuah populasi untuk organisme
diploid. Gen pools pada sebuah populasi dengan N individual terdiri dari 2N haploid
genom.

Variasi Genetik Dan Evolusi

Kehadiran variasi genetik merupakan kondisi penting yang dibutuhkan untuk evolusi.
Diasumsikan bahwa lokus gen tertentu pada semua individu dari suatu populasi adalah
homozygous untuk alela yang sama. Evolusi tidak dapat terjadi pada lokus tersebut, karena
frekuensi alela tidak dapat berubah dari generasi ke generasi. Asumsi saat ini bahwa pada
populasi yang berbeda terdapat 2 alela pada lokus tertentu. Perubahan evolusioner dapat
terjadi pada populasi ini, satu alela mungkin meningkat dalam hal frekuensinya pada alela
yang lainnya.

Teori modern tentang evolusi didasarkan pada Charles Darwin (1809-1882) dan teori
klasiknya, On The Virgin of Spesies dipublikasikan pada tahun 1859. Kehadiran dari variasi
hereditas pada populasi alami merupakan titik awal dari pendapat Darwin tentang evolusi
melalui suatu proses seleksi alam. Darwin berpendapat bahwa beberapa variasi hereditas
alami mungkin dapat lebih menguntungkan daripada yang lainnya dalam hal bertahan hidup
dan reproduksi dalam masa hidupnya. Organisme mempunyai barbagai keuntungan antara
lain dapat lebih bertahan hidup dan bereproduksi daripada organism yang tidak seperti
mereka. Konsekuensinya, berbagai variasi yang berguna akan terjadi dengan lebih sering
melalui generasi, sedangkan variasi yang berbahaya atau kurang/jarang digunakan akan
tereliminasi. Hal ini adalah proses seleksi alam yang memainkan peran utama dalam evolusi.

Korelasi langsung di antara sejumlah variasi genetik dalam populasi dan rata-rata
perubahan evolusioner oleh seleksi alam telah didemonstrasikan secara matematis dengan
baik oleh Sir Ronald A. Fisher dalam Teori Fundamental Seleksi Alam (1930) : rata-rata
peningkatan kemapuan populasi pada setiap waktu adalah sebanding dengan kemampuan
variasi genetik pada waktu tersebut.

Teori Fundamental mengaplikasikan variasi alela pada lokus gen tunggal, dan hanya dibawah
kondisi lingkungan tertentu. Akan tetapi korelasi diantara variasi genetik dan kesempatan
evolusi secara intuisi telah jelas. Dengan sejumlah besar lokus variabel (berubah-ubah) dan
lebih banyak alela yang ada pada masing-masing lokus variabel, maka semakin besar
kemungkinan perubahan frekuensi beberapa alela kepada lainnya.

Hal ini dibutuhkan, karena akan ada seleksi untuk merubah beberapa sifat dan variasi tersebut
akan sesuai dengan perubahan sifat yang terseleksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai