bagaimana
sifat
keturunan
(hereditas)
yang
di
proses
hidup
kecuali
gen
dan
bahkan
gen
dapat
keluarga,
masyarakat,
teman
sepermainan,
dan
organisasi.
3. Evolusi
Evolusi merupakan kata yang umum dipakai orang untuk
menunjuk adanya perubahan, perkembangan, atau pertumbuhan
secara berangsur-angsur. Perubahan tersebut dapat terjadi karena
pengaruh alam atau rekayasa manusia. Teori evolusi sesungguhnya
adalah sebuah hipotesis tentang asal-usul makhluk hidup. Fakta
bahwa banyak jenis makhluk hidup yang ada disaat sekarang, tidak
dijumpai pada kehidupan di masa jutaan bahkan milyaran tahun
yang lalu.
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara
bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang
sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu
jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.
Hubungan Genetika dengan Evolusi
Genetika merupakan sebuah ilmu tentang penurunan sifat
yang diperkenalkan pertama kali oleh Gregory Mendel yang
membantu para ilmuwan untuk mengidentifikasi tentang kebenaran
terjadinya evolusi. Dalam genetika dibahas variasi genetik sebagai
salah satu faktor penyebab evolusi. Variasi genetik dalam populasi
yang merupakan gambaran dari adanya perbedaan respon individuindividu terhadap lingkungan adalah bahan dasar dari perubahan
adaptif. Suatu populasi terdiri dari sejumlah individu. Dengan suatu
kekecualian, maka tidak ada dua individu yang serupa. Pada
populasi
manusia
dapat
kita
lihat
dengan
mudah
adanya
Bagaimana
hubungan
evolusi
diantara
spesies
dapat
(aliran
gen),
dan
perubahan
susunan
gen
melalui
reproduksi seksual. Variasi juga datang dari tukar ganti gen antara
spesies yang berbeda: contohnya melalui transfer gen horizontal
pada bakteria dan hibridisasi pada tanaman. Walaupun terdapat
variasi yang terjadi secara terus menerus melalui proses-proses ini,
kebanyakan genom spesies adalah identik pada seluruh individu
spesies tersebut. Namun, bahkan perubahan kecil pada genotipe
dapat mengakibatkan perubahan yang dramatis pada fenotipenya.
Misalnya,
genomnya.
didalamnya.
Secara
umum
variasi
genetik
dapat
terjadi
dalam
spesies
yang
sama.
Rekayasa
genetik
berbagai
metode
untuk
isolasi,
manipulasi
dan
dan
memodifikasi
subur
dan
telah
menyediakan
memperbaiki
kesempatan
sifat-sifat
tanaman.
dalam
Melalui
alam
adalah
keberhasilan
yang
berbeda
dalam
dalam
suatu
populasi
dan
sifat-sifat
menguntungkan
akan
seleksi
penstabilan,
seleksi
direksional
dan
seleksi
pendifersifikasian.
1. Seleksi penstabilan bekerja terhadap fenotipe ekstrim dan
menyukai varian antara yang lebih umum. Cara seleksi ini
mengurangi variasi dan mempertahankan keadaan yang tetap
(Status Quo) pada suatu waktu tertentu untuk suatu sifat
fenotipik khusus
2. Seleksi direksional paling umum ditemukan selama periode
perubahan lingkungan atau ketika anggota suatu populasi
termigrasi ke beberapa habitat baru dengan keadaan lingkungan
yang berbeda.
3. Seleksi endiversifikasian terjadi ketika keadaan lingkungan
bervariasi sehingga individu pada kedua ekstrim suatu kisaran
fenotipe antara lebih disukai.
Mengenai seleksi alam, yang harus diketahui adalah bahwa
seleksi alam hanya akan memperbesar atau memperkecil variasi
yang dapat diwariskan. Seperti yang telah kita lihat, suatu
organisme bisa dimodifikasi melalui hal-hal yang dialaminya sendiri
selama masa hidupnya, dan ciri yang didapatkan seperti itu bahkan
mungkin
lebih
mengadaptasikan
organisme
tersebut
dengan
kelangsungan
hidup
dan
reproduksi
bergantung
pada
Lingkungan
tidak
menciptakan
paruh
yang
memiliki
menguntungkan
kelangsungan
hidup
dan
keberhasilan
satu
kemajuan
bioteknologi
yaitu
Genetically
modified
hidup.
Tanaman
transgenik
dihasilkan
dengan
cara
perkembangannya,
teori
evolusi
juga
mengalami
evolusi. Setelah para ahli mengkaji evolusi dari data morfologi dan
anatomi, pada masa selanjutnya bertumpu pada bidang genetika
dan molekuler. Sejak berkembangnya ilmu genetika dan biologi
molekuler, pemahaman tentang sebab-sebab yang mengakibatkan
perubahan bentuk pada mahluk hidup menjadi semakin jelas.
Ditambah dengan adanya kajian pendekatan secara matematik dan
juga fisiologi perkembangan.
evolusi
Darwin
mengalami
kebuntuan
karena
Darwinisme,
mereka
yang
mengemukakan
disebut
Neo
Darwinis.
Menurut
permasalahan
para
mutasi
penganut
masih
Neo
menjadi
Darwinisme,
kebuntuan
saat
besar
ini
bagi
ISI
Saat buku yang ditulis oleh Darwin berjudul The Origin of
Spesies meluap di penjuru dunia, seorang ahli botani Austria
bernama Gregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada
tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad
ke-19, penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun
1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika. Beberapa waktu
ini
seharusnya
membuat
teori
Darwin
untuk
menambahkan
teori
Darwin
menjadi
Neo
Darwinisme.
Untuk
menghadapi
fakta
stabilitas
genetic
kelompok
Neo
mutasi
menguntungkan
yang
Darwinis
berupaya
dengan
memberikan
contoh
melakukan
ribuan
dan
sedikit
demi
sedikit.
Sebaliknya,
model
ini
disebut
punctuated
equilibrium.
Inilah
model
yang
menjadi
menyeluruh
bertentangan
paus
secara
raksasa
tiba-tiba.
dengan
setelah
mengalami
Pernyataan
hukum-hukum
yang
genetika,
perubahan
sama
sekali
biofisika
dan
dalam
krisis,
sejumlah
ahli
paleontologi
pro-evolusi
mempercayai teori ini, teori baru yang bahkan lebih ganjil daripada
Neo Darwinisme itu sendiri.
Satu-satunya tujuan model ini adalah memberikan penjelasan
untuk mengisi celah dalam catatan fosil yang tidak dapat dijelaskan
model Neo Darwinis. Namun, usaha menjelaskan kekosongan fosil
dalam evolusi burung dengan pernyataan bahwa seekor burung
muncul tiba-tiba dari sebutir telur reptil sama sekali tidak rasional.
Sebagaimana diakui oleh evolusionis sendiri, evolusi dari satu
spesies ke spesies lain membutuhkan perubahan besar informasi
genetis yang menguntungkan. Akan tetapi, tidak ada mutasi yang
memperbaiki informasi genetis atau menambahkan informasi baru
padanya.
Mutasi
hanya
merusak
informasi
genetis.
Dengan
kali
muncul
karena
ketidakmampuannya
menjawab