Anda di halaman 1dari 8

MAKROEVOLUSI

OLEH:
KELOMPOK VIII

SHERLY APRILLA
FIRDA FIBRIYANTI
INDRA
MAKROEVOLUSI
Menurut Burnie (1999) dan Campbell et al.(2003), evolusi
terbagi menjadi dua menurut skala perubahannya, yaitu
mikroevolusi dan makroevolusi. Perubahan pada mikroevolusi
adalah perubahan pada skala kecil, yaitu pada frekuensi gen
dan kromosom. Sedangkan makroevolusi mengakibatkan
perubahan pada skala besar hingga terbentuknya spesies baru
(spesiasi). Makroevolusi mencakup asal muasal rancangan
baru, trend evolusi, radiasi adaptif, dan kepunahan massal.
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat
mengakibatkan perubahan dalam skala yang besar dan
menghasilkan spesies baru.
Penyebab Makroevolusi Dapat Terjadi

• Ketika mikroevolusi terjadi berulang kali selama


jangka waktu yang panjang dan mengarah ke
pembentukan spesies baru;
• Sebagai akibat dari perubahan lingkungan utama
seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, atau
asteroid menghantam Bumi, yang mengubah
lingkungan sehingga seleksi alam menyebabkan
perubahan besar dalam ciri-ciri suatu spesies.
Pola-pola Makroevolusi
Pola konvergensi
Pola divergent (menyebar) (mengumpul)
• Terjadi apabila 2 makhluk hidup atau
• Pola ini terjadi bila dari 1 spesies lebih menghuni tempat hidup yang sama,
timbul 2 atau lebih spesies dimana makhluk hidup tersebut
• Bila dibuat garis keturunan maka mempunyai asal-usul yang berbeda,
terdapat adanya garis-garis yang hubungan yang jauh, tetapi karena berada
menyebar pada tempat yang sama, mempunyai
organ-organ yang fungsinya sama.
• Kemiripan-kemiripan yang • Pada peristiwa konvergensi, dijumpai
semula ada, makin lama makin adanya kesamaan fungsi meskipun tempat
berkurang dan bentuknya berbeda.
• Divergensi menunjukkan bahwa • Sayap pada berbagai makhluk misalnya
evolusi bukanlah merupakan pada Pterosaurus, burung, kelelawar, dan
tangga, tetapi berbentuk serangga mempunyai fungsi yang sama,
bangunan yang bercabang- yaitu untuk terbang, tetapi bentuknya
cabang. Tidak semua percabangan berbeda. Dalam peristiwa semcam itu
bukanlah bentuk yang terbaik yang
sampai pada puncak, ada yang menjadi tujuan tetapi bentuk yang paling
berakhir ditenagh perjalanan saja, praktis yang bermanfaat yang
hal tersebut terjadi peristiwa dimungkinkan dari perkembangan bentuk
kepunahan. yang telah ada. Peristiwa semacam itu
disebut oputunisme.
Bukti makroevolusi
• Sebagian besar bukti perubahan evolusi berskala besar (disebut
evolusi makro) bersumber dari peninggalan berupa fosil. Hanya
pada fosil kita dapat mengamati evolusi untuk jangka waktu cukup
lama agar bisa mengetahui pola skala besar. Dengan fosil dapat
menunjukkan jatuh bangunnya kelompok pada semua peringkat
taksonomi, Species, Genus datang dan pergi, demikian pula halnya
Familia, Ordo dan Classis yang mengandung spesies itu. Semakin
besar kelompok semakin inklusif kelompok tersebut, tetapi pola
bagi semua kelompok sama saja.
• Kemudian ada kepunahan masal, dimana beberapa kelompok besar
punah pada waktu yang kurang lebih sama. Kita juga dapat melihat
kecenderungan evolusi, menurut garis silsilah, dimana anggota-
anggota garis silsilah tersebut berevolusi secara berkesinambungan
pada arah yang sama, melalui banyak spesies dan selama waktu
yang panjang. Seperti itulah gejala evolusi makro.
PERBEDAAN MIKROEVOLUSI DAN MAKROEVOLUSI
• Mikroevolusi berkaitan dengan perubahan yang terjadi di tingkat
gen yang berkontribusi terhadap evolusi sedangkan makroevolusi
berkaitan dengan perbedaan studi skala besar yang berkontribusi
terhadap evolusi
• Mikroevolusi terjadi pada tingkat spesies sedangkan makroevolusi
terjadi di atas tingkat spesies
• Studi mikroevolusi perubahannya terjadi dalam spesies sedangkan
makroevolusi terjadi antara spesies
• Mikroevolusi terjadi melalui beberapa generasi sedangkan
makroevolusi terjadi melalui periode waktu yang lebih lama.
• Mikroevolusi terjadi karena mutasi, seleksi, aliran gen, pergeseran
genetik sedangkan makroevolusi terjadi karena evolusi mikro
• Studi mikroevolusi berdasarkan pada percobaan molekuler
sedangkan studi makroevolusi berdasarkan data fosil.
KAITAN MIKROEVOLUSI DENGAN MAKROEVOLUSI

Seorang penulis terkenal sekaligus pakar ilmu pengetahuan


bernama Roger Lewin telah menggambarkan hasil dari
simposium 4 hari di Chicago Museum of Natural History pada
bulan November 1980 yang dihadiri oleh 150 evolusionis.
Dalam konferensi di Chicago tersebut, muncul pertanyaan
mengenai mekanisme yang menyebabkan evolusi mikro dapat
dipakai untuk menjelaskan fenomena evolusi makro dan
jawaban yang dihaturkan sangatlah jelas yaitu TIDAK.
Walaupun sumber fosil melimpah yang dapat membuktikan
pertanyaan tersebut, namun tidak ada satupun bentuk peralihan
yang telah ditemukan dan tidak akan ditemukan bentuk
peralihan sebagai hasil dari penggalian baru.

Anda mungkin juga menyukai