OLEH KELOMPOK I :
1. NADIA PUTRI
2. ZIZI MARISTA
3. ADITA SAPITRI
4. GILANG OKTAYASA PUTRA
GURU PEMBIMBING :
Dra. GUSTI HARYATI
A. Pengertian Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk
hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan
hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan tetap hidup sedangkan makhluk
hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati. Selama kehidupan di bumi ini
terus berlangsung, peristiwa alam juga akan terus berlangsung menyertai aktivitas kehidupan
makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa
adanya kesiapan dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat
hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah
longsor,gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam lain.
Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi terhadap
mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang mampu bertahan hidup akan
dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk hidup yang tidak bertahan hidup akan mati danmen
galami kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam (varian),rantai
makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika danadptasi.
Proses perubahan karena seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikitdemi
sedikit, dan dalam jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan
jutaantahun).
1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih banyak
daripadayang apat didukung oleh sumber-sumber terbats (makanan, air, tempat
teduh dan pasangan kawin)
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang terlalu
besar
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang
teradaptasidenga lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan berhasil
dan menghasilkanketurunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif tersebut.
Seluk-beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi. Suatu populasi
adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi dapat diukur sebagai peruahan
dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi selama beberapa generasi. Contoh ker
jaseleksi alam adalah kegiatan para saintis menguji hipotesis Darwin bahwa paruh burung
Finch Galapagus merupakan adaptasi evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda.
Masih jelas teringat di benak kita tentang teori evolusinya yang menceritakan bahwa
awalnya jerapah ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Lalu jerapah
yang berleher panjang lebih mudah menjangkau daun
daun muda yang tempatnya memang lebih tinggi dibandingkan dengan jerapah berleher
pendek. Akhirnya, jerapah berleher panjang dapat bertahan hidup dan jerapah berleher
pendek perlahan-lahan akan punah. Ini yang disebut Charles Darwin sebagai “Seleksi Alam”.
Seleksi alam (natural selection) artinya alam mengadakan seleksi terhadap individu-
individu yang hidup di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri
dengan alam lingkungannya yang akan hidup terus sedangkan yang tidak dapatmenyesuaikan
diri dengan lingkungannya akan punah.
Teori Evolusi Darwin pertama kali dikemukakan pada forum ilmiah Linnean
Society(tahun 1958). Secara bersamaan, Alfred Wallace juga mengemukakan hal yang sama,
yaituide atau teori evolusi berdasarkan pengamatan Wallace di berbagai benua, termasuk
diSulawesi (terkenal dengan garis Wallace yang memisahkan distribusi hewan-hewan di
Sulawesi). Ide atau teori Wallace tetang evolusi biologis serupa dengan ide atau teori evolusi
Darwin.
Teori Evolusi Darwin atau teori seleksi alam mengandung dua pemahaman bahwa:
1. Spesies sekarang berasal dari spesies dahulu;
2. Terbentuknya spesies karena seleksi alam.
Adapun fakta-fakta yang menjadi dasar Teori Seleksi Alam Charles Darwin
ialah(Waluyo, 2010: 203-205):
1. Kecendrungan makhluk hidup berkembang biak atau fertilitas makhluk hidup yang
tinggi
Makhluk hidup cenderung untuk berkembang biak karena fertilitas atau tingkat
kesuburan makhluk hidup tinggi. Oleh karena itu, bila tidak ada hambatan perkembangbiakan
suatu jenis makhluk hidup, maka dalam waktu singkat dunia tidak dapat menampungnya.
Sekalipun fertilitas makhluk hidup tinggi, tetapi kenyataannya jumlah individu tidak
mengalami peningkatan secara tidak terkendali. Nampaknya ada faktor yang membatasi dan
mengatur pertambahan jumlah individu suatu jenis (spesies) di suatu tempat. Salah satu
faktor adalah jumlah makanan yang tersedia. Faktor-faktor pembatas dan yang
mengatur jumlah individu itulah yang menyebabkan individu-individu
yang berhasil tetap hidup, tidak banyak jumlahnya, sekalipun banyak keturunan yang
dihasilkan, tanpa banyak yang mortal.
Supaya tetap dapat hidup, setiap individu makhluk hidup harus berjuang, dalam artian
pasif dan aktif. Pada umumnya, perjuangan untuk hidup terjadi adanya
1)persaingan, baik persaingan antar individu sespesies maupun yang berlainan spesies, 2) pe
mangsaan, termasuk pula parasitisme, dan 3) perjuangan terhadap lingkungan yang tidak
hidup, seperti iklim dan suhu
Tingkat keberhasilan perjuangan untuk hidup tidak sama antar individu, kenyataan itu
disebab kan ada individu yang lebih sesuai denga yang lainnya. Individu yang lebih sesuai
inilah, lebih berhasil dalam perjuangan untuk hidup. Individu yang berhasil inilah yang
mempunyai peluang lebih besar untuk melanjutkan keturunan, sekaligus mewariskan ciri-
cirinya pada generasi keturunan. Sebaliknya individu yang kurang berhasil, lama
kelamaanakan tersisish dari generasi ke generasi. Charles Darwin mengartikan seluruh proses
tersebut diatas sebagai seleksi alam di lingkungan makhuk hidup. Dari generasi ke generasi
peristiwa seleksi alam ini menyebabkan sebagian individu menjadi semakin adaptif,
sedangkan yang lainnya akan tersisih. Herbet Spencer menambahkan istilah yang paling
hidup lestari ialah yang paling sesuai “ dalam hal ini.
Dari waktu ke waktu, komponen atau faktor-faktor lingkungan terus berubah dan ini
suatu kenyataan. Misalnya, perubahan iklim, perubahan geografis atau fluktuasi cadangan
makanan dan sebagainya. Dalam situasi yang demikian makhluk hidup harus terus-menerus
mengadakan penyesuaian melalui “struggle for existence” yang tiada hentinya. Dengan kata
lain, peristia seleksi alam berlangsung tiada henti secara terus- menerus. Akibatnya pada
generasi tertentu, akan muncul individu (kelompok) individu yang memiliki ciri-ciri semakin
adaptif, dan spesifik bagi situasi lingkungan yang melingkupinya. Individu (kelompok
individu) semacam inilah dapat berbeda ciri-cirinya dari individu merupakan cikal bakal pada
generasi sebelumnya. Inilah tanda adanya perubahan yang menuju keterbentuknya atau jenis
spesies baru.
Ketika Charles Darwin pertama kali memulai dengan Teori Evolusi, ia harus mencari
mekanisme yang mendorong evolusi. Banyak ilmuwan lain, seperti Jean-Baptiste
Lamarck,telah menggambarkan perubahan spesies dari waktu ke waktu, namun mereka tidak
menawarkan penjelasan mengenai bagaimana hal itu terjadi. Darwin dan Alfred Russel
Wallace secara independen mengemukakan gagasan seleksi alam untuk mengisi kekosongan
itu mengapa spesies berubah dari waktu ke waktu.
Seleksi alam adalah gagasan bahwa spesies yang bisa beradaptasi yang
menguntungkan lingkungan mereka akan mewariskan adaptasi tersebut kepada keturunan
mereka. Akhirnya, hanya individu dengan adaptasi yang menguntungkan itu yang
akan bertahan dan begitulah spesies berubah dari waktu ke waktu atau berkembang melalui
spesiasi.
Pada tahun 1800an, setelah Darwin pertama kali menerbitkan bukunya On the
Originof Species, seorang ekonom Inggris Herbert Spencer menggunakan istilah "survival of
thefittest" sehubungan dengan gagasan seleksi alam Darwin karena membandingkan teori
Darwin dengan sebuah prinsip ekonomi di salah satu Buku-bukunya. Penafsiran seleksi
alamini tertangkap dan Darwin sendiri bahkan menggunakan ungkapan tersebut di edisi
selanjutnya dari On the Origin of Species. Jelas, Darwin menggunakan istilah ini
dengan benar seperti yang dimaksudkan saat membahas seleksi alam.
Namun, saat ini istilah ini sering disalah pahami bila digunakan sebagai pengganti
seleksi alam. Individu yang bertahan tidak selalu terkuat, tercepat, atau terpandai. Oleh
karena itu, "survival of the fittest" mungkin bukan cara terbaik untuk menggambarkan seleksi
alam apa yang sebenarnya sesuai dengan evolusi.
Darwin tidak bermaksud demikian dalam istilah ini ketika dia menggunakannya
dalam bukunya setelah Herbert pertama kali menerbitkan ungkapan tersebut. Darwin
mendefinisikan "fittest" sebagai yang paling sesuai untuk lingkungan sekitar. Inilah dasar
gagasan seleksi alam.
Individu dalam populasi hanya perlu memiliki sifat yang paling menguntungkan
untuk bertahan hidup di suatu lingkungan. Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan
hidup cukup lama untuk mewariskan gen tersebut ke keturunan mereka. Individu yang
kurang memiliki sifat menguntungkan, dengan kata lain, "tidak sehat", kemungkinan besar
tidak akan hidup cukup lama untuk mewariskan sifat-sifat yang tidak menguntungkan
dan pada akhirnya ciriciri itu akan dikeluarkan dari populasi. Sifat yang tidak menguntungka
n mungkin memakan banyak generasi untuk menurunkan jumlahnya dan bahkan lebih
lamahilang sama sekali dari gen pool. Hal ini terbukti pada manusia dengan gen penyakit
fatal yang masih berada dalam gen pool meski tidak menguntungkan untuk kelangsungan
hidup spesies tersebut.