Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian dan Perbandingan Teori Evolusi


Evolusi dalam biologi merupakan teori yang memostulasikan bahwa berbagai tipe
binatang dan tumbuhan berasal dari tipe-tipe yang sebelumnya telah ada dan bahwa
perbedaannya karena modifikasi dari generasi ke generasi.
Dapat dikatakan bahwa variasi yang tidak terbatas pada makhluk hidup merupakan
buah proses evolusi. Semua makhluk hidup memiliki hubungan kekerabatan berdasarkan
moyang yang sama.
Charles Darwin menulis buku ‘Origin of Spesies’, mendukung adanya teori
evolusi. Teorinya mengenai seleksi alami dengan uraiannya mengenai perjuangan hidup
(struggle for existence) menjelaskan adanya banyak variasi pada kebanyakan spesies
sebagai akibat dari seleksi alami dan perbanyakan hanya terjadi pada organisme yang
paling adaptif terhadap lingkungannya dan yang paling berhasil dalam perkawinan untuk
menghasilkan keturunan. Hasil dari seleksi dijelaskan sebagai suvival of the fittest –
hanya yang paling kuat yang bisa hidup. Yang paling kuat dalam arti hanya individu
dengan keberhasilan dalam reproduksi pada suatu lingkungan tertentu.

Konsep penting dalam evolusi adalah:


a. Perubahan evolusi (perubahan komposisi genetik suatu populasi makhluk hidup
b. Alam berfungsi sebagai “pengarah” dalam proses evolusi populasi makhluk hidup
c. Faktor / agen terpenting dalam proses evolusi adalah seleksi alam
d. Bentuk-bentuk respons makhluk hidup terhadap seleksi alam yaitu adaptasi
organisme, perubahan komponen genetik suatu populasi sesuai kondisi lingkungan
yang cocok dengan alel yang tersedia, mekanisme perubahan evolusi disebut juga
isolasi (keterpisahan) dalam populasi jenis makhluk hidup, antara lain isolasi
geografik, reproduksi dan perilaku, serta akibat-akibat yang menyertai, dan spesiasi
(terbentuknya spesies baru)
e. Kehidupan berubah dari waktu ke waktu, ada yang muncul ada yang punah
f. Organisme sekarang mempunyai sejarah dan hubungan dengan organisme yang hidup
di masa lampau

B. Perkembangan Teori Evolusi:


1. Teori Evolusi Pra-Darwin
Teori evolusi yang muncul pada masa pra-Darwin ini sebagian besar mencakup
konsep asal usul kehidupan. Ada dua masa yaitu masa fiksisme dan masa adaptasi dan
transformasi.
a. Masa Fiksisme
Ilmuwan yang tergabung dalam masa ini antara lain Aristoteles, Plato,
Leeuwenhoek, Cuvier, Linnaeus, Buffon, Hooke, Francesco Redi. Adapun
konsep-konsep utama yang berkembang yaitu:
 Teori Ciptaan Khusus (The Special Creation): organisme adalah sebagai
ciptaan Tuhan.
 Konsep generatio spontanea
Salah satunya adalah konsep kehidupan berasal dari benda tak hidup –
Leewenhoek)
 Adanya kelainan atau cacat tubuh karena kutukan
 Salah satu ilmuwan yang pemikirannya mulai berbeda dengan teori di atas
adalah Linnaeus yang mengelompokkan organisme berdasarkan kesamaan
alat reproduksinya, dan manusia dimasukkan ke dalam kelompok kera (kera
= primata tidak berekor, monyet = primata berekor)

b. Masa Adaptasi dan Transformasi


Ilmuwan pada masa ini yaitu Hutton, Malthus, Lamarck, Lyell, Erasmus Darwin.
Konsep-konsep pada masa ini antara lain:
 Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin)
Menyatakan bahwa kehidupan ini berasal dari asal mula yang sama, respons
fungsional yang dimiliki oleh individu akan diwariskan kepada
keturunannya. Teori evolusi masa ini didasarkan adanya perbedaan antara
makhluk satu dengan lainnya.
 Lamarck
Perbedaan antarindividu terjadi karena kebiasaan atau latihan-latihan yang
dilakukan individu tersebut. Sehinggan diturunkan ke anaknya.
 Malthus
Kenaikan produksi bahan makanan seperti fungsi deret hitung, sedangkan
kenaikan jumlah penduduk (populasi) menurut fungsi deret ukur. Karena
pertumbuhan makanan tidak sebanding dengan pertumbuhan populasi, maka
setiap individu makhluk hidup harus berjuang untuk mendapatkan makan
untuk mempertahankan hidup.

2. Teori Evolusi Masa Darwin


a. Masa Seleksi Alam (Darwin dan Wallace)
Keanekaragaman organisme merupakan hasil dari seleksi alam. Kondisi alam
yang selalu berubah (dinamik). Adanya faktor abiotik dan biotik sebagai
penyeleksi. Individu yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan alam
akan dapat bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu akan terseleksi / mati.
Struktur dan fungsi tubuh yang telah lolos seleksi merupakan sifat yang akan
diwariskan pada generasi penerusnya.

b. Masa Teori Genetika (Mendel, De Vries, Tschernov, Bateson, Weismann,


dll)

C. Fenomena yang Berkaitan dengan Teori Evolusi


1. Pengaruh Lingkungan terhadap Gen
Sifat tubuh suatu organisme tidak dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi dikendalikan
oleh gen.

2. Adaptasi dan Seleksi Alam


Adaptasi merupakan kemampuan suatu organisme untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Alam yang merupakan lingkungan bagi organisme selalu
menyeleksi organisme yang hidup di dalamnya.
Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua
organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang tidak
mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah.
Organisme yang tidak adaptif dengan lingkungannya akan terseleksi sehingga
jumlah populasinya semakin berkurangdan akhirnya mengalami kepunahan.
Sementara itu, organisme yang adaptif akan hidup dan berkembang biak sehingga
populasinya akan semakin bertambah.
3. Seleksi Alam berdasarkan Resistensi
Daya resistensi adalah daya tahan tubuh suatu organisme terhadap pengaruh
zat-zat tertentu. Peningkatan daya resistensi suatu organisme dapat menyebabkan
peningkatan dosis dalam penggunaan obat-obatan tertentu, seperti penggunaan
antibiotik dan insektisida yang dosisnya semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Seleksi alam berdasarkan resistensi, contohnya perbedaan perubahan jumlah koloni
bakteri yang resisten dengan bakteri yang tidak resisten.

4. Seleksi Buatan
Pada kenyataannya, manusia selalu melakukan seleksi terhadap hewan atau
tumbuh-tumbuhan yang akan dipeliharanya. Hewan atau tumbuhan yang mempunyai
sifat unggul akan dipelihara dan dikembangkan terus, sedangkan yang bersifat kurang
unggul akan disingkirkan. Hal ini menyebabkan hewan atau tumbuhan yang bersifat
kurang unggul jumlahnya semakin berkurang, bahkan akan mengalai kepunahan.
D. Spesiasi
Biodiversitas dari planet bumi merupakan hasil dari 2 proses utama: spesiasi dan
kepunahan. Apa yang dinamakan spesies? Spesies merupakan suatu kelompok yang
saling kawin-mawin (interbreeding group) dan berbeda dengan kelompok yang saling
kawin yang lain. Pertukaran material genetik antara kelompok tersebut melalui
mekanisme isolasi (baik sebelum mau pun setelah perkawinan).
1. Isolasi sebelum perkawinan:
 Isolasi musiman atau habitat: lawan jenis tidak dapat ditemui karena matang
kawin pada musim yang berbeda atau terdapat pada habitat berbeda.
 Isolasi seksual atau polalaku: kedua jenis kelamin dari dua spesies binatang
mungkin terdapat pada lokasi dan waktu yang sama tetapi pola
“berpasangannya” berbeda sehingga mencegah perkawinan. Misal, Drosophila
melanogaster dan Drosophila simulans tidak berkawin meskipun dalam lokasi
yang sama karena polalaku yang berbeda.

2. Isolasi setelah perkawinan:


 Mortalitas gametik: sperma atau telur dibinasakan karena perkawinan antara
spesies. Tepung sari tidak mampu tumbuh pada stigma dari spesies lain.
 Mortalitas sigotik dan inviabilitas hibrid: telur mengalami fertilisasi tetapi tidak
dapat berkembang, atau berkembang menjadi organisme tetapi dengan
viabilitas yang menurun.
 Sterilitas hibrid: hibrid memiliki viabilitas normal tetapi steril secara
reproduktif.

Spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya
dalam kerangka evolusi. Spesiasi terjadi dalam 2 cara berbeda: alopatrik dan simpatrik.
 Spesiasi alopatrik : spesiasi melalui isolasi geografik
 Spesiasi simpatrik : spesiasi tanpa isolasi geografik
Spesiasi alopatrik Spesiasi simpatrik

Satu populasi
saling kawin

Spesies B
Spesies A

Isolasi geografis atau


ekologis di antara
populasi
Zona ekologi baru

Peningkatan divergensi
genetik

Seleksi untuk
meningkatkan isolasi
reproduksi

Spesiasi selesai

Anda mungkin juga menyukai