Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua sebab,mendengar evolusi
maka kita akan,mengingat Charles Darwin. Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada
sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan
gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang
bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-
perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3 proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Evolusi didorong oleh 2 mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan
hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat
yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus
menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetic merupakan sebuah
proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Variasi
genetic dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sipat akan diwariskan ketika suatu individu
bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan
seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang
substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang
baru. Sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain
mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama
melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
I.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evolusi?

2. Siapa saja pencetus teori evolusi?

3. Bagaimana perbedaan teori evolusi yang dicetuskan para ilmuan?

4. apa saja petunjuk terjadinya evolusi?

I.3. Tujuan dan Manfaat penulisan

Dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini, penulis berharap agar bermanfaat bagi
pembaca maupun bagi penulis serta dapat mengaplikasikan pengetahuanya di lingkungan hidup.
Tujuann dan manfaat tersebut diantaranya dalah sebagai berikut :

1. Dapat menjelaskan pengertian dari evolusi.

2. Dapat mengetahui dan menjelaskan berbagai macam teori evolusi.

3. Dapat membandingkan teori evolusi dari berbagai ahli.

4. Dapat menjelaskan bagaimana mekanisme evolusi.

5. Dapat mengetahui dan menjelaskan bukti-bukti evolusi.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-
angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Sedangkan, berdasarkan
ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk
hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Evolusi biologi
mencakup dua peristiwa, yaitu:
- evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang ada di muka
bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;
- evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai asal-usul
spesies dan hubungan kekerabatannya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi.Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru
dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar
spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan
oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi
ketika perbedaan-perbedaan ini terwariskan menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi -
dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

B. Teori Charles Darwin


Dari semua teori yang kita tahu dan yang ada di dunia ini mungkin teorinya Charles
Darwin yang kita paling kenal dan yang paling kita tahu. Karena teori ini sangatlah fenomenal
adanya, karena dalam teori Darwin tersebut menyangkut tantang peradaban manusia. Jauh
sebelum adanya teori Darwin manusia pada zaman dahulu selalau ingin tahu dari manakah asal
manusia. Evolusi adalah perubahan makhluk hidup yang memerlukan waktu yang sangat lama
atau waktu yang sangat panjang.
Dalam teori evolusi yang dikaji oleh Darwin ini menyuguhkan dua fersi pokok bahasan
evolusi yaitu:
 makhluk hidup atau spesies yang ada pada saat ini adalah berasal dari makhluk hidup
atau spesies yang hidup pada zaman jauh sebelum spesies atau makhluk hidup yang
sekarang ini ada.
 Teori pokok selanjutnya adalah teori evolusi tentang seleksi alam. Teori evolusi yang
Charles Darwin kemukakan memang sangat lah menarik untuk kita kaji. Selain teori
ini memiliki dua pokok bahasan, teori ini juga memiliki macam-macam tanggapan
atas apa yang telah ia kemukakan. Salah satu yang memiliki banyak tanggapan adalah
tentang makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelunya makhluk hidup yang
sekarang ini ada.
Darwin mengatakan, kita harus mengakui kebenaran tentang dalil-dalil berikut ini;
gradasi-gradasi dalam kesempurnaaan suatu organ atau isnting, yang bisa kita pikirkan, sekarang
ini ada atau bisa saja sudah ada, masing-masing menurut jenisnya yakni bahwa semua organ dan
insting bisa bervariasi,biarpun hanya sedikit tingkatnya dan akhirnya, bahwa terdapat sebuah
perjuangn untuk bisa eksis dengan menjaga setiap deviasi struktur atau insting yang sekiranya
penting dan menguntungkan.dengan fakta kebenaran ini, maka teori keturunan daengan
modifikasi melalui seleksi alam harus di terima.
Darwin memandang adnya kesatuan dalam kehidupan, dimana semua organisme
berkerabat melalui garis keturunan dari prototype yang tidak diketahui yang hidup pada zaman
dahulu kala. Ketika turunan organisme itu terpencar ke berbagai habitat yang berbeda selama
jutaan tahun, organisme itu akan mengakumulasi modifikasi atau adaptasi, yang beraneka ragam,
yang membuat mereka menjadi cocok dengan suatu cara hidup tertentu.
Dalam pandangan Darwin, sejarah kehidupan diibaratkan sebagai sebuah pohon dengan
banyak sekali cabang yang memunculkan cabang-cabang yang lebih kecil lagi dari batang yang
sama, terus sampai ke ujung ranting yang paling muda. Suatu symbol keanekaragaman
organisme hidup, pada setiap titik percabangan pohon evolusi itu terdapat nenek moyang
dimiliki bersama oleh semua garis cabang evolusi dari titik percabangan tersebut. Spesies yang
erat sekali hubungannya, seperti singa dan harimau, memiliki banyak sifat dan ciri yang sama
karena garis turunan nenek moyangnya sama sampai kecabang terkecil pada pohon kehidupan
itu. Banyak cabang evolusi bahkan cabang utama sekalipun merupakan ujung buntu sekitar 99%
dari semua spesies yang pernah hidup di bumi ini sudah punah.
Bagi Darwin, hierarki alamiah dari skema Linneaus mereflesikan geneologi bercabang
dari pohon kehidupan dengan organisme pada level taksonomik yang berbeda dihubungkan
melalui turunan dari nenek moyang yang sama. Jika kita bisa mengakui bahwa singa dan
harimau lebih erat hubungan kekerabatannya di bandingkan antara singa dan kuda, maka kita
telah mengakui bahwa evolusi telah meninggalkan dalam bentuk derajat kekerabatan yang
berbeda diantar spesies modern. Karena taksonomi adalah penemuan manusia dengan sendirinya.
Akan tetapi, bersama dengan banyak bukti lain, implikasi taksonomi pada evolusi tidak mungkin
keliru. Analisis genetik, misalnya membeberkan bahwa spesies yang seperti singa dan harimau,
meskipun sangat erat hubungankekeluargaannya atas dasar ciri anatominya dan kriteria lain,
memang merupakan kerabat dekat dengan latar belakang hereditas yang sangat mirip.
Kita bisa melihat dengan keyakinan, kata Darwin, suatu masa depan yang pasti dari
lamanya waktu yang sama-sama tak dimengerti. Dan karena seleksi alam bekerja sendirian
dengan untuk kepentingan setiap makhluk, maka semua yang bisa mendukung baik secara
badani maupun mental akan cenderung untuk berkembang terus sampai kesempurnaan.
Pandangan bahwa seleksi alam yang membawa kesuatu kelangsungan hidup yang paling cocok,
dalam populasi individu yang berkarakter macam-macam dan yang saling bersaing diantara
mereka sendiri, telah menghasilkan serangkaian transformasi geogologis secara berangsur,
dimulai dari organisme yang primitif dan sederhana sampai kebentuk kehidpan yang sangat
tinggi, tanpa adanya interversi sarana atau daya kekuatan.yang mengatur. Inilah sensi sikap
penganut Darwin.
J .S. huxley mengatakan, bahwa evolusi yang tanpa sengaja dan tanpa diperintah ini
akhirnya menghasilkan manusia, suatu mahkluk yang mamou bertujuan dan mampu mengatur
perubahan evolusioner.tampak bagi saya bahwa, bahwa hal initetap menjadi pandangan kaum
Darwinian modern yang representatif. Darwin sendiri mengakui adanya unsur lamarchikian,
yang merupakan dampak dari pemakaian dan tidaknya. Dan Sir Arthur Keith membela dia untuk
menentang orang-orang yang menuduh dia haya bersandar pada seleksi alam. Namun dalam
pandangan modern, ini justru merupakan kebaikan dari teori darwin karena sekarang ini warisan
karakter-karakter yang diperoleh, umumnya ditolak oleh para biologi. Sekarang kita haruus
meneliti tentang argumen-argumen mengenai pembuktian bahwa hukum evolusi itu bener
adanya.
Argumen pertama Darwin, dimana ia mencurahkan sebagian besar tenaganya untuk itu,
ialah bahwa terdapat variasi-variasi besar pada individu-individu dari banyak spesies. Variasi ini
menjadi nyata terutama pada binatang-binatang yang dijinakkan dan pada tanaman. Dari fakta-
fakta yag tidak bisa dipungkiri ini Darwin dapat menarik kesimpulan salah satunya ialah bahwa
spesies bukannya sama sekali tidak bisa berubah, sebagai mana umumnya pendapat para ahli
biologi. Perbedaan antara berbagai tippe spesies yang dijinakkan seringkli jauh lebih besar dari
perbedaan yang ada diantara spesies-spesies liar, bahkan dalam hal ini seringkali sulit untuk
menentukan apakah suatu bentuk khas adalah sebuah spesies atau suatu varietas. Darwin
menunjukan dalam keadaan tertentu bisa dihasilkan individu yang abnormal dan ia tetap
berpendapat bahwa tidak mungkin untuk menarik garis antara yang ganjil-ganjil dan individu-
individu yang di anggap normal. Argumen-argumen yang betitik temu ini menunjukan bahwa
apa yang kita sebut spesies hanyalah suatu tahap transisi dalam pergantian genealogis, yang
kapanpun tidak bisa dianggap mempunyai esensi atau hakikat yang permanen dan tegas.
Mengenai seleksi alam yang mengacu jalannya evolusi, Darwin tidak dapat membuktikannya
dengan menarik fakta-fakta. Bagaimanpun ia merasa bahwa semua organisme cenderung untuk
bertambah dalam rasio geometris, dan masing-masing hidup lewat perjuangan karena tuntutan
dalam kurun wakktu hidupnya dan bahwa pada individu—inividu yang berbeda tingkatannya.
Argumen-argumen pendukung lainnya dikemukakan oleh Darwin, sepertinya misalnya
tentang perubahan yang llamban dan kemajuan nyata dari bentuk-bentuk organik dalam strata
geologis; fakta mengenai eksistensi variestas dimasa lalu, sekarang sudah tidak ada, kesamaan
antara tahap-tahap embrionik dari organisme sangat berbeda dalam kondisi dewasa; keberadaan
atau eksistensi organ-organ elementer, dan fakta bahwa klasifikasi organisme yang alami bisa
dimungkinkan karena hal ini menunjukan adanya hubungan darah yang nyata, dalam arti suatu
cermin sistem genealogis, dan lewat itulah mereka muncul.
Contoh teori evolusi Darwin yaitu salah satunya pada jerapah.

Dari kedua gambar di atas, dapat kita ketahui bahwasannya menurut Darwin zaman
dahulu Jerapah itu terdiri dari dua jenis, yakni Jerapah berleher Panjang serta Jerapah berleher
pendek. Makanan kuedua Jerapah tersebut adalah daun yang ada pada tumbuhan. Seiring
berjalannya waktu, tumbuhan tersebut akan tumbuh menjulang yang mengakibatkan Jerapah
berleher pendek tidak dapat mencapai makanannya sehingga Jerapah berleher pendek mengalami
seleksi alam dan kalah saing oleh Jerapah berleher panjang. Dan Jerapah berleher panjang tetap
hidup karena dapat beradaptasi dengan lingkungan secara baik.

C. Teori evolussi Lamarck


Lamarck ialah seorang ahli biologi prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan suatu
gagasan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat
diturunkan; disebut teori Lamarckisme.Dalam bukunya yang berjudul “Philoshopic”
Lamarck mengatakan sebagai berikut :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui
proses adaptasi lingkungan.

b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.

c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang
tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.
Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada
awalnya jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi,
maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka
semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih
panjang lagi.

Hipotesis Lamarck diformulasikan sebelum era biologi modern. Pada saat itu teori sel
belum dikenal, dan diperlukan satu abad lagi sebelum peran gen-gen dan kromosom diketahui.
Jadi tidaklah mengherankan bahwa suatu teori yang tidak dapat dipertahankan dalam ilmu
pengetahuan modern, diajukan pada waktu itu.

Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang
mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang
berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari
persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan
diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan- lahan
mengalami kepunahan.

D. Teori evolusi August Weismann


Teori evolusi setelah munculnya teori evolusi Darwin adalah teori yang dikemukakan
oleh August Weismann (1834 – 1914 M). Weismann mendukung kuat teori evolusi oleh seleksi
alam, seperti yang dikemukakan oleh Charles Darwin dan Alfred Wallace. Namun, Weismann
merasa perlu untuk tidak setuju pada bagian dimana teori Darwin telah menerima pandangan
Lamarck, pewarisan karakter yang diperoleh. Weismann sangat tidak setuju dengan konsep ini.
Dia menunjukkan ketidakmungkinan mengusulkan sebuah mekanisme di mana perubahan-
perubahan dalam organ dan jaringan eksternal binatang, yang disebabkan oleh lingkungan, akan
disampaikan ke generasi berikutnya.
Weismann tidak menentang teori evolusi Darwin, justru menjelaskan teori evolusi
Darwin. Menurut Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak
diwariskan pada keturunannya. Weisman berpendapat bahwa evolusi menyangkut masalah
bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Dengan kata lain evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor – faktor genetika.
Sifat leher panjang atau pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher
panjang bersifat dominan, jerapah yang berleher pendek adalah turunan yang bersifat homozigot
resesif, karena jerapah yang berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya
maka akan punah. Berarti yang tersingkir adalah sifat-sifat resesif. Karena jerapah yang berleher
pendek adalah homozigot resesif dan selalu tersingkir atau punah.
Salah satu pembuktian August Weismann terhadap teori evolusi
yaitu Weismann melakukan percobaan pada tikus, lalu
menggunting ekor tikus tersebut dan mengawinkan kedua tikus
tersebut. Namun anak yang dihasilkan dari tikus yang ekornya
telah telah dipotong tetap saja berekor panjang. Uji coba ini
Weismann lakukan hingga 20 keturunan dari tikus tersebut.
Hingga akhirnya Weismann menyimpulakan perubahan organ dan jaringan pada makhluk hidup
tidak dipengaruhi oleh alam, melainkan karena adanya factor genetic yang terjadi.

E. Perbandingan teori evolusi Lamarck, Darwin, dan Weismann


A. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Darwin

Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama, yaitu:

1. Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak digunakan) bagian tubuh yang digunakan secara
intensif untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi besar dan kuat. Sementara itu,
bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran.

2. Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya.


Contoh teori ini adalah evolusi pada jerapah berleher panjang. Menurut Lamarck, nenek
moyang jerapah sebenarnya berleher pendek. Jerapah yang berleher pendek menjulurkan
lehernya untuk mencapai makanannya pada daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena
itu, leher jerapah menjadi panjang. Sifat leher jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan
pada keturunannya. Dengan demikian, semua jerapah berleher panjang. Sebaliknya, menurut
Darwin, evolusi terjadi melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi makhluk hidup. Darwin
berpendapat bahwa nenek moyang jerapah terdiri atas jerapah yang berleher panjang dan jerapah
berleher pendek. Karena makanan jerapah adalah daun-daunan di pohon yang tinggi, maka hanya
jerapah berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah berleher pendek tidak dapat
menjangkau daun-daun di pohon yang tinggi tersebut sehingga kekurangan makanan dan
akhirnya mati.

B. Teori Darwin Vs Teori Weismann

Sebenarnya, Weismann tidak menentang pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan


pandangan Darwin mengenai seleksi alam. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh
karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi menyangkut
bagaimana pewarisan gengen melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetika. Sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen.
Gen untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk leher pendek adalah resesif.
Karena jerapah berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah ini
akan punah.

C. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi Weismann

Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui


perubahan pada organ tubuhnya. Kemudian, sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan kepada
keturunannya. Menurut Lamarck, nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun,
dikarenakan sering mengadu kepala, maka tanduk tumbuh di kepala menjangan. Teori Lamarck
ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat
pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan teorinya
dengan mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian,
anak-anak yang sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya
tetap anak-anak tikus yang berekor. Percobaan ini dilakukan hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya tetap sama.

F. Petunjuk Terjadinya Evolusi


1. Variasi dalam spesiasi
Jika kita perhatikan, tidak ada makhluk hidup di muka bumi ini yang serupa. Setiap
individu dalam satu spesies menunjukan adanya perbedaan. Perbedaan dapat muncul
pada segi ukuran, berat, warna, fisiologi maupun tingkah laku. Variasi individu dalam
satu spesies ini dapat disebabkan oleh factor genetis dan lingkungan.
Jika suatu populasi, kemudian dengan suatu sebab tertentu menjadi terpecah dua
menempati daerah yang berbeda, lam kelamaan akanterbentuk variasi karakter yang
berbeda antarkedua kelompok. Semakin banyak generasi baru dilahirkan, akan semakin
terlihat perbedaannya dengan karakter saat awal sebelum berpisah. Hal ini menunjukan
bahwa variasi dalam spesies merupakan salah satu petunjuk terjadinya evolusi.
Contoh ragam variasi pada Serigala

2. Temuan fosil
Fosil merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu. Individu yang terfosilkan
dapat secara utuh atau hanya sebagian saja. Misalnya, Mammoth yang beberapa
diantaranya terfosilkan secara utuh dilapisan es Siberia. Kerabat Gajah yang telah punah
tersebut seakan-akan baru saja mati, bahkan dagingnya masih cukup baik untuk
digunakan dalam studi biokimia, meskipun telah mati 40.000 tahun.
Akan tetapi, pengawetan total organism mati seperti itu jarng terjadi . biasanya setelah
mati, bagian yang lunak akan mudah rusak oleh pemakan bangkai atau bakteri pembusuk.
Hanya bagian yang kerasnya saja yang paling mudah terawetkan, seperti tulang,
cangkang. Jika dikelilingi oleh sedimen tanah liatg atau silica makka lama kelamaan
sedimen yang membungkusnya tersebut berubah menjadi batuan.
Dengan adanya temuan fosil, maka dapat diadakan penelaahan apa yang telah terjadi di
masa lampau. Dan mencoba memprediksi dan mengaitkannya dengan proses evolusi.
Contoh fosil yang paling lengkap adalah fosil kuda. Nenek moyang kuda pada awalnya
hanya sebesar kucing dan mempunyai banyak jari. Lama kelamaan ukuran badannya
bertambah dan jarinya bersatu hingga membentuk kuda berukuran seperti sekarang ini.

3. Perbandingan analogi dan homologi


 Homologi pada alat tubuh, pada tubuh hewan vertebrata terdapat organ yang
sama, namun fungsinya berbeda. Fenomena ini disebut homologi. Perbedaan ini
disebabkan oleh adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda. Misalnya, pada kaki
bebek yang lebih cocok untuk mendayung (berenang), sedangkan kaki ayam
cocok untuk berjalan. Kedua kaki tersebut memiliki struktur tulang yang sama,
namun fungsinya berbeda. Contoh lainnya pada dayap burung dan tangan
manusia.
 Analogi pada alat tubuh, ada pula fenomena dimana terdapat bagian tubuh yang
sama, namun strukturnya berbeda. Fenomena ini disebut dengan analogi.
Contohnya sayap burung dengan sayap kupu-kupu. Fungsinya sama untuk
terbang, namun struktur penyusunnya berbeda.
4. Alat tubuh sisa
Oleh ahli evolusi, alat sisa ini dianggap sebagai sisa perjalanan evolusi. Hewan yang
hidup di tempat gelap matanya menjadi kecil danrabun, Sedangkan kerabatnya yang
hidup ditempat terang tetap memiliki mata. Sisa kaki pada ular phyton adalah salah satu
contoh mendukung bahwa evolusi memang terjadi.
Contohnya pada leburan tulang belakng manusia bagian bawah yang membentuk tulang
ekor. Sisa vestigial ini dianggap sebagai sisa dari ekor yang dimiliki moyang manusia.
Selain itu juga terdapat umbai cacing (appendix), otot penggerak telinga, gigi taring yang
runcing, rambut pada dada pria, dan otot piramida pada tulag belikat.

5. Persamaan embrio
Pada awalnya embrio semua vertebrata terdapat kesamaan bentuk dan rupa. Perbedaan
baru akan terlihat pada perkembangan selanjutnya. Adanya kesamaan ini dianggap
sebagai bentuk kekerabatan pada semua vertebrata dari satu tahap ke tahapan lainnya
berbeda-beda. Makin dekat kekerabatan dua vertebrata, makin lama perkembangan
embrionik mereka dalam cara yang sama.
6. Kemiripan biokimia
Semua organism memiliki DNA sebagai bahan genetic dengan suatu kode geneteik yang
hampir universal. Membandingkan DNA merupakan cara lain untuk mengetahui
tingkatan kekerabatan dua spesies organisme. Selain cara tersebut, pengukuran tingkat
kekerabatan spesies juga dapat dilakukan dengan mencari kesamaan jumlah urutan asam
amino dalam protein penting. Makin jauh hubungan kekerabatan dua spesies organisme,
semakin banyak perbedaan komposisi proteinnya karena makin banyak mutasi yang
terjadi selama rentang waktu geologis yang memisahkan mereka. Adapun manusia dan
simpanse memiliki urutan asam amino dan hemoglobin yang sama.
7. Penyebaran geografik
Buti evolusi yang pertma kali ditemukan Darwin adalah bukti dari penyebaran
geografik. Pada saat perjalanannya mengelilingi dunia, secara tidak sengaja Darwin
menemukan keragaman burung finch di Galapagos. Variasi yang terbentuk dari
burung tersebut disesuaikan dengan tempat hidupnya. Darwin beranggapapan bahwa
burung yang terdapat di kepulauan tersebut berasal dari daratan benua Amerika yang
bermigrasi kemudian berevolusi di tempat tersebut sesuai dengan lingkungannya.
8. Domestikasi
Selama berabad-abad manusia telah mengenal budidaya hewan dan tumbuhan. Pada
proses domestikasi tersebut, secara tidak sengaja manusia telah menciptakan bentuk-
bentuk baru yang sangat berbeda dari moyangnya. Hal yang paling mudah diamati
adalah keragaman dari anjing. Pada mulanya moyang anjing adalah sama, namun
secara perkawinan selektif yang dilakukan oleh manusia telah menghasilkan banyak
varian anjing, mulai dari Chihuahua sampai anjing Saint Bernard.
Daftar Pustaka
A. https://www.academia.edu/39024724/MAKALAH_TEORI_EVOLUSI_DARWIN
B. http://auliyaberbagi.blogspot.com/2013/12/teori-evolusi_10.html
C. https://www.google.com/search?q=teori+evolusi+darwin+jerapah&tbm=isch&ved=2
ahUKEwjLr-LAt7rnAhUv2zgGHXJRAVkQ2-
cCegQIABAA&oq=evolusi+darwin+j&gs_l=img.1.0.0i5i30j0i8i30l4.21519.21757..2
3827...0.0..1.450.639.0j1j4-1......0....1..gws-wiz-img.8ve-sHlGaHo&ei=3rc6XsvIBa-
24-EP8qKFyAU&bih=657&biw=1366&safe=strict#imgrc=67s_hEv6-
xdl0M&imgdii=5We89QWEd3EqZM
D. https://www.gurupendidikan.co.id/seleksi-alam-dan-seksual/
E.

Anda mungkin juga menyukai