Pada proses reproduksi dan variasi, sifat-sifat atau ciri khas suatu makhluk hidup yang menjadi dasar evolusi
dibawa oleh gen dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Pewarisan gen ini bisa menjadi banyak variasi
dalam sebuah populasi.
Singkatnya, ketika makhluk hidup bereproduksi, keturunannya akan memiliki sifat-sifat baru, bisa lebih umum
atau lebih langka dari generasi sebelumnya. Sifat-sifat tersebut bisa terjadi karena mutasi gen atau transfer gen
antarpopulasi atau antarspesies.
Teori evolusi juga menyebutkan bahwa evolusi terjadi karena proses seleksi alam. Dalam seleksi alam ini, sifat
yang merugikan bagi makhluk hidup akan semakin berkurang, sementara sifat yang menguntungkan akan
memiliki peluang besar untuk bertahan dan bereproduksi. Jadi, akan ada lebih banyak makhluk hidup pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat menguntungkan tersebut.
Selain itu, adaptasi juga menjadi faktor penting dalam proses evolusi makhluk hidup, lho. Contohnya, pada
manusia saat ini, ada perbedaan minor antara orang-orang yang tinggal di pantai dengan orang yang tinggal di
pegunungan.
Jumlah sel darah merah orang di pegunungan lebih banyak daripada sel darah merah orang di pantai. Hal ini
merupakan proses evolusi yang terjadi karena adaptasi alami yang terjadi dalam tubuh manusia.
Puncak dari proses evolusi biasanya ditandai dengan munculnya spesies baru. Berdasarkan sejarah, proses
evolusi itulah yang mengakibatkan munculnya banyak spesies makhluk hidup di dunia ini.
Semua makhluk hidup memiliki spesies yang berbeda-beda dan perbedaan tersebut bisa menjadi bukti bahwa
teori evolusi memang benar terjadi di alam. Perbedaan spesies dapat terjadi akibat adaptasi ketat, kondisi
geografis wilayah, mutasi gen, dan seleksi alam.