Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Peminatan Kelas 10: Teori Evolusi

Manusia dan Kontroversinya


Apa yang Dimaksud dengan Teori Evolusi?
Teori evolusi merupakan sebuah teori yang membahas mengenai perubahan atau perkembangan makhluk
hidup, asal-usulnya, serta keterkaitan genetiknya antara satu makhluk hidup dengan yang lainnya. Dalam teori
evolusi, perubahan atau perkembangan makhluk hidup terjadi karena kombinasi tiga proses utama, yaitu
variasi, reproduksi, dan seleksi alam.

Pada proses reproduksi dan variasi, sifat-sifat atau ciri khas suatu makhluk hidup yang menjadi dasar evolusi
dibawa oleh gen dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Pewarisan gen ini bisa menjadi banyak variasi
dalam sebuah populasi.
Singkatnya, ketika makhluk hidup bereproduksi, keturunannya akan memiliki sifat-sifat baru, bisa lebih umum
atau lebih langka dari generasi sebelumnya. Sifat-sifat tersebut bisa terjadi karena mutasi gen atau transfer gen
antarpopulasi atau antarspesies.
Teori evolusi juga menyebutkan bahwa evolusi terjadi karena proses seleksi alam. Dalam seleksi alam ini, sifat
yang merugikan bagi makhluk hidup akan semakin berkurang, sementara sifat yang menguntungkan akan
memiliki peluang besar untuk bertahan dan bereproduksi. Jadi, akan ada lebih banyak makhluk hidup pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat menguntungkan tersebut.
Selain itu, adaptasi juga menjadi faktor penting dalam proses evolusi makhluk hidup, lho. Contohnya, pada
manusia saat ini, ada perbedaan minor antara orang-orang yang tinggal di pantai dengan orang yang tinggal di
pegunungan.
Jumlah sel darah merah orang di pegunungan lebih banyak daripada sel darah merah orang di pantai. Hal ini
merupakan proses evolusi yang terjadi karena adaptasi alami yang terjadi dalam tubuh manusia.
Puncak dari proses evolusi biasanya ditandai dengan munculnya spesies baru. Berdasarkan sejarah, proses
evolusi itulah yang mengakibatkan munculnya banyak spesies makhluk hidup di dunia ini.
Semua makhluk hidup memiliki spesies yang berbeda-beda dan perbedaan tersebut bisa menjadi bukti bahwa
teori evolusi memang benar terjadi di alam. Perbedaan spesies dapat terjadi akibat adaptasi ketat, kondisi
geografis wilayah, mutasi gen, dan seleksi alam.

Teori Manusia Menurut Charles Darwin


Berpendapat bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Hanya makhluk hidup yang dapat
menyesuaikan diri dengan alam yang dapat bertahan hidup.
Berbeda dengan Lamarck yang menganggap bahwa jerapah pada awalnya hanya berleher pendek, Darwin
berpendapat bahwa leher jerapah pada awalnya bervariasi, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher
panjang.
Lewat proses seleksi alam, jerapah berleher pendek akhirnya punah dan hanya jerapah berleher panjanglah
yang berhasil bertahan hidup dan bereproduksi hingga saat ini.
Selain menjelaskan evolusi berdasarkan proses seleksi alam, Darwin juga berpendapat bahwa semua spesies
yang ada di bumi berasal dari nenek moyang yang sama (common ancestor), yang berkembang dari waktu ke
waktu.
Sebenarnya, informasi mengenai manusia yang berevolusi dari kera muncul karena teori evolusi manusia
menurut Charles Darwin. Dalam buku “The Origin of Species” yang mengemukakan tentang teori evolusi ditulis
oleh Charles Darwin, menyimpulkan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama (common
ancestor) dan berhubungan antara satu sama lainnya.
Menurut Darwin dalam buku tersebut, proses mutasi genetik dari nenek moyang yang sama mengakibatkan
terjadinya proses evolusi dan munculnya berbagai spesies baru. Darwin membayangkan evolusi manusia
seperti pohon.
Batang pohon yang tunggal dan akarnya merupakan nenek moyang makhluk hidup. Sedangkan ranting dan
daun pohon menjadi spesies baru yang lahir karena proses mutasi genetik. Proses mutasi genetik tersebut
dapat terjadi karena seleksi alam dalam waktu yang lama.
Dari seleksi alam itu, Darwin kemudian membagi proses evolusi menjadi mikroevolusi dan makroevolusi.
Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi pada spesies dengan cara kecil. Misalnya, perubahan warna atau
ukuran pada suatu populasi selama beberapa generasi.
Sementara makroevolusi adalah perubahan karena seleksi alam yang mampu menciptakan spesies yang baru.
Misalnya, perubahan dinosaurus menjadi burung, mamalia amfibi menjadi ikan paus, dan nenek moyang kera
menjadi manusia.

Kontroversi Teori Evolusi Manusia


Pernyataan Darwin tentang apa yang dimaksud dengan teori evolusi manusia itulah yang kemudian
menimbulkan kontroversi. Apakah manusia berasal dari kera atau tidak?
Sebenarnya, teori Darwin tentang manusia tidak pernah menyimpulkan secara pasti bahwa manusia berevolusi
langsung dari kera lho, Pahamifren. Ia hanya berpendapat bahwa semua makhluk hidup berasal dari nenek
moyang yang sama. Terbukti, dari kemiripan DNA manusia dengan primata sebesar 97%.
Tapi, teori evolusi manusia tersebut sudah terlanjur menjadi perdebatan. Kaum esensialisme dan para umat
beragama menolak teori tersebut secara tegas. Mereka percaya bahwa manusia sudah diciptakan sesuai
dengan bentuk dan kodratnya seperti sekarang oleh Tuhan.
Sebagian orang juga menganggap teori Darwin tidak bisa menjelaskan urutan yang hilang (missing link) pada
proses evolusi manusia. Urutan evolusi manusia yang hilang berupa penghubung antara generasi berbulu dan
berekor seperti kera dengan makhluk hidup berakal dan cerdas seperti manusia.
Belum ditemukannya fosil manusia yang berbentuk setengah manusia dan setengah kera lah yang dianggap
menjadi missing link untuk menjelaskan urutan evolusi manusia ini, Pahamifren. Fosil tersebut dianggap
diperlukan untuk menjadi bukti sah kalau manusia memang berevolusi dari seekor kera.
Sekalipun teori evolusi menimbulkan kontroversi, tapi kamu bisa melihat bukti kuat mengenai kebenaran teori
evolusi ini. Misalnya, kamu bisa melihat perbedaan ras yang ada pada manusia merupakan bagian dari proses
adaptasi ketat yang terjadi pada homo sapiens di masa purba. Atau, kamu bisa melihatnya dari kekebalan
bakteri dan mikroba terhadap antibiotik tertentu yang terjadi karena proses perubahan genetik.

Anda mungkin juga menyukai