Anda di halaman 1dari 8

MENELUSURI INOVASI DARWIN:

JEJAK TRANSFORMASI
KEHIDUPAN DARI MASA KE
MASA

PENDAHULUAN
Evolusi telah menjadi inti dari pemahaman kita tentang kehidupan di Bumi. Sejak ditemukannya,
konsep ini telah mengubah cara kita memandang asal-usul spesies dan keragaman hayati di planet ini.
Dalam perjalanan sejarah panjangnya, evolusi telah mengalami perkembangan yang signi kan, dari
pemikiran awal hingga teori-teori modern yang kompleks. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi
jejak transformasi evolusi dari masa ke masa, melihat bagaimana gagasan dan pemahaman tentang
evolusi telah berkembang seiring berjalannya waktu.

Pada tahap awal pemikiran manusia tentang evolusi, gagasan-gagasan intuitif tentang perubahan dan
adaptasi dalam spesies telah muncul dalam pemikiran banyak lsuf dan ilmuwan kuno. Namun,
konsep-konsep ini belum sepenuhnya dikembangkan secara ilmiah dan sering kali lebih merupakan
spekulasi loso s daripada hasil penelitian empiris yang kuat.

1
fi
fi
fi
fi
Revolusi dalam pemikiran tentang evolusi dimulai pada abad ke-19, ketika Charles Darwin
menyajikan teori revolusioner tentang seleksi alam. Dengan penelitiannya yang mendalam dan
pengamatannya yang cermat, Darwin menjelaskan bagaimana spesies berevolusi melalui proses
seleksi alam yang menguntungkan karakteristik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup.
Karyanya yang terkenal, "On the Origin of Species", menjadi tonggak dalam pemikiran evolusi dan
mengguncang dunia ilmiah.

Setelah era Darwin, perkembangan dalam bidang genetika, ekologi, dan paleontologi membawa kita
ke sintesis modern teori evolusi. Kontribusi tokoh-tokoh seperti Gregor Mendel dan Ronald Fisher
membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme evolusi, menegaskan bahwa
evolusi tidak hanya dipengaruhi oleh seleksi alam, tetapi juga oleh perubahan genetik yang terjadi
dalam populasi.

Dengan memahami perjalanan panjang perkembangan evolusi ini, kita dapat lebih menghargai
kompleksitas dan keragaman kehidupan di Bumi serta mengakui peran penting evolusi dalam
membentuk dunia yang kita kenal hari ini. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi setiap tahap
perkembangan evolusi dengan harapan dapat memperdalam pemahaman kita tentang asal-usul dan
transformasi kehidupan di planet ini.

Menurut Kajian Diksi


Evolusi dapat dijelaskan sebagai proses perubahan genetik dan fenotipik yang terjadi pada populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses ini melibatkan berbagai mekanisme seperti
seleksi alam, mutasi genetik, migrasi, dan hibridisasi, yang bertanggung jawab atas variasi dan
adaptasi dalam populasi tersebut.

Menurut Kajian Biologis


Evolusi dapat diinterpretasikan sebagai respons organisme terhadap tekanan seleksi dari
lingkungannya, yang mempengaruhi penyebaran alel gen dalam populasi. Organisme dengan
karakteristik yang lebih cocok atau sesuai dengan lingkungannya memiliki peluang yang lebih besar
untuk bertahan hidup dan berkembang biak, sehingga meningkatkan frekuensi alel-alel yang
mengkodekan karakteristik tersebut dalam populasi.

Dengan demikian, evolusi secara biologis merupakan proses yang menyebabkan perubahan dalam
sifat-sifat genetik dan fenotipik organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya, sebagai respons
terhadap tekanan seleksi alam dan faktor-faktor lingkungan. Ini merupakan inti dari studi evolusi
dalam biologi, yang memahami bagaimana kehidupan telah berubah dan beradaptasi seiring waktu.

2
Era Pra-Darwin: Pemikiran Awal tentang Evolusi

Sebelum revolusi dalam pemikiran Charles Darwin, konsep tentang evolusi telah ada dalam pemikiran
banyak lsuf dan ilmuwan kuno. Tokoh seperti Jean-Baptiste Lamarck dan Georges-Louis Leclerc,
Comte de Buffon, memberikan sumbangan penting dengan teori-teori mereka tentang perubahan
dalam spesies.

Salah satu kontribusi terkenal adalah teori Lamarck tentang pewarisan karakteristik yang diperoleh.
Menurut Lamarck, organisme dapat mengembangkan atau kehilangan karakteristik selama hidup
mereka sebagai respons terhadap lingkungan, dan karakteristik ini dapat diwariskan kepada
keturunannya. Meskipun teori ini tidak sepenuhnya akurat dari perspektif ilmiah modern, konsep
pewarisan karakteristik yang diperoleh tetap menjadi subjek penelitian dan perdebatan dalam bidang
epigenetika.

Buffon, seorang ahli biologi Prancis abad ke-18, juga memberikan kontribusi penting dengan
mengusulkan bahwa spesies dapat berubah seiring waktu sebagai respons terhadap perubahan
lingkungan. Meskipun tidak mengembangkan teori evolusi secara rinci seperti yang dilakukan Darwin,
pemikiran-pemikiran ini membuka jalan bagi pemikiran evolusi di masa mendatang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pemikiran-pemikiran ini belum sepenuhnya dikembangkan
secara ilmiah. Mereka sering kali lebih merupakan spekulasi loso s daripada hasil penelitian empiris
yang kuat. Itulah yang membuat kontribusi Darwin menjadi terobosan besar dalam pemahaman kita
tentang evolusi, karena dia membawa pemikiran tersebut ke dalam domain ilmiah dengan bukti yang
kuat dan metodologi penelitian yang cermat.

Peran Charles Darwin dan Teori Seleksi Alam

Pada abad ke-19, Charles Darwin menemukan teori revolusioner tentang seleksi alam. Dengan
penelitiannya yang mendalam dan pengamatannya yang cermat, Darwin menjelaskan bagaimana
spesies berevolusi melalui proses seleksi alam yang menguntungkan karakteristik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup. Darwin mengajukan bahwa dalam setiap populasi
organisme, terdapat variasi dalam sifat-sifat individu.

Variasi ini kemudian menjadi subjek seleksi alam, di mana individu dengan sifat-sifat yang
memberikan keunggulan dalam bertahan hidup dan berkembang biak akan lebih mungkin bertahan
hidup dan mewariskan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya. Dengan demikian, populasi akan
mengalami perubahan secara bertahap seiring waktu, dengan karakteristik yang lebih menguntungkan
untuk lingkungan tertentu menjadi lebih umum.

3
fi
fi
fi
Karyanya yang terkenal, "On the Origin of Species", yang diterbitkan pada tahun 1859, mengguncang
dunia ilmiah dan menjadi tonggak dalam pemikiran evolusi. Dalam buku tersebut, Darwin menyajikan
bukti-bukti yang mendukung teorinya, termasuk pengamatan tentang perbedaan geogra , fosil, dan
persilangan tanaman. Darwin juga memperkenalkan konsep cabang evolusi, di mana spesies-spesies
baru muncul melalui divergensi dari nenek moyang bersama mereka.

Karya Darwin tidak hanya memperluas pemahaman kita tentang asal-usul dan evolusi kehidupan,
tetapi juga membuka jalan bagi perkembangan ilmu biologi modern. Teori seleksi alam Darwin
menjadi landasan bagi penelitian dan pemikiran dalam berbagai bidang ilmu biologi, termasuk
genetika, ekologi, dan paleontologi. Dengan demikian, warisan Darwin tetap relevan dan penting
dalam pemahaman kita tentang kehidupan di Bumi.

Era Pasca-Darwin: Sintesis Modern dan Kontribusi Genetika

Setelah era Darwin, pemikiran tentang evolusi terus berkembang dengan penyatuan konsep evolusi
dengan pengetahuan genetika. Salah satu kontributor utama dalam sintesis modern ini adalah Gregor
Mendel, seorang biolog yang menemukan prinsip-prinsip pewarisan genetik pada tanaman kacang-
kacangan pada akhir abad ke-19. Meskipun penemuannya pada awalnya tidak diakui, pemahaman
tentang bagaimana sifat-sifat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya menjadi kunci
dalam menggabungkan genetika dengan evolusi.

Ronald Fisher, seorang ahli statistik dan genetika abad ke-20, memberikan kontribusi penting dalam
mengembangkan pemikiran evolusi dalam konteks genetika populasi. Fisher mengembangkan konsep
dasar seleksi alam dan menguraikan prinsip-prinsip genetika yang mendasari perubahan frekuensi alel
dalam populasi. Karya Fisher, "The Genetical Theory of Natural Selection", menjadi salah satu karya
paling berpengaruh dalam sintesis modern teori evolusi.

Sintesis modern teori evolusi menegaskan bahwa evolusi tidak hanya dipengaruhi oleh seleksi alam,
tetapi juga oleh perubahan genetik yang terjadi dalam populasi. Konsep ini menyatukan dua bidang
ilmu yang penting dalam pemahaman kita tentang evolusi: genetika dan ekologi. Pemahaman tentang
bagaimana gen dan lingkungan saling berinteraksi telah memperkaya pemahaman kita tentang proses
evolusi, menunjukkan bahwa evolusi merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor
genetik dan lingkungan.

Dengan demikian, era pasca-Darwin membawa kita ke pemahaman yang lebih dalam tentang
mekanisme evolusi, menyatukan konsep seleksi alam dengan genetika populasi dan memberikan
landasan yang lebih kuat bagi ilmu biologi evolusioner modern.

4
fi
Perkembangan Terkini dalam Evolusi: Genomika dan Teori Evolusi yang Lebih
Inklusif

Dalam dekade terkini, kemajuan dalam teknologi genomika telah membuka pintu bagi pemahaman
yang lebih dalam tentang evolusi. Kita sekarang dapat melacak jejak genetik yang tersembunyi dalam
genom organisme dan memahami bagaimana perubahan genetik membentuk perjalanan evolusi. Selain
itu, teori evolusi telah berkembang untuk lebih inklusif, mengakui peran penting budaya, lingkungan,
dan interaksi antar spesies dalam evolusi.

“Jika teori evolusi Darwin itu


benar, mengapa masih ada
monyet dan orang utan?”
-Source

5
Di dalam karyanya On The Origin Of Species, Darwin tidak membicarakan bahwa manusia berevolusi
dari kera ataupun monyet. Darwin justru memprediksi bahwa manusia dan kera memiliki moyang
yang sama, yang sama-sama bukan manusia dan bukan kera, tetapi menyerupai keduanya. Sama
seperti anda dan sepupu anda memiliki nenek yang sama, yang sama-sama bukan anda dan bukan
sepupu anda, tetapi menyerupai kalian berdua.

Kera-kera yang hidup saat ini bukan moyang kita selaku manusia. Mereka adalah kelompok yang
memiliki moyang bersama kita. Terlebih, nama "kera" di sinipun tidak terlalu spesifik, karena ada
kelompok kera lebih dekat ke kita dibanding kelompok kera lainnya. Manusia sendiripun secara
biologis masih termasuk ke dalam kera, jadi jika membicarakan tentang kera, spesies apa saja harus
dibuat spesifik.

1. Simpanse dan bonobo (Genus Pan) dengan kita adalah kakak-adik (sister clade), karena
berasal dari orangtua yang sama sekitar 5 juta tahun lalu.
2. Gorila (Genus Gorilla) adalah sepupu dekat kita, karena kita dan gorila berasal dari kakek-
nenek yang sama sekitar 7 juta tahun lalu.
3. Orangutan (Genus Pongo) adalah sepupu dekat kita, karena kita dan orangutan berasal dari
buyut yang sama sekitar 10 juta tahun lalu.
4. Siamang dan kerabat-kerabatnya (Famili Hylobatidae) adalah saudara-saudara jauh dari semua
kera-kera di atas termasuk kita (Famili Hominidae), karena kedua kelompok tersebut sudah
beda buyut sekalipun kita sebut mereka sebagai "kera" juga. Kedua famili sudah terpisah jalur
sejak minimal 17 juta tahun lalu.

6
PANDANGAN BARU DARI TEORI

Menurut teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin, manusia berevolusi sebagai spesies
yang berbeda. Namun, teori hologenome, yang merupakan pendekatan baru untuk melihat evolusi
setelah Darwin, muncul pada awal abad ke-21 ketika para peneliti menemukan bahwa triliunan bakteri
dalam tubuh manusia yang sehat disebut mikrobiota manusia, yang merupakan nama kolektif dari
triliunan bakteri yang ada di dalam dan di luar tubuh manusia.. Teori baru mengatakan bahwa kita
semua berevolusi dalam simbiosis, meskipun mikroba sudah ada di Bumi jauh sebelum manusia.

William Miller menyatakan, "Itu berarti sebenarnya kolaborasi antara mikroba dan diri kita sendiri.
Semua terkait sel. Sel yang memiliki tujuan dan bersama-sama mereka merekayasa organisme jenis
apa diri kita." Ini berarti bukan persaingan yang ketat dan seleksi alam yang membuat kita seperti
sekarang ini.

Menurut William Miller, seorang dokter yang telah bekerja selama 30 tahun dan penulis buku baru
berjudul "The Microcosm Within", para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa mikroba dan sel
kita sebenarnya sangat cerdas. Miller menyatakan bahwa kita baru saja memulai pemahaman tentang
bagaimana mikrobiota manusia memengaruhi metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan
suasana hati kita.

Miller menyatakan, "Ketika kita menjajaki ini, ketika kita bisa memahaminya, banyak penyakit kronis
manusia bisa disembuhkan atau dihindari, hidup kita mungkin diperpanjang, tapi tentunya kualitas
hidup kita akan membaik saat kita belajar berkomunikasi dengan lebih baik.

"Mikroba berkomunikasi tidak hanya melalui pertukaran molekul yang kompleks, tetapi juga dengan
cahaya, suara, dan bahkan mungkin melalui fenomena sik yang disebut "ketikatan kuantum", di mana
keadaan partikel tidak dapat digambarkan tanpa keadaan pasangannya, bahkan ketika keduanya sangat
jauh satu sama lain.

Selain itu, dia menambahkan, "Eksperimen menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa
mikroba belajar bagaimana memanfaatkan ini dalam komunikasi mereka sendiri, dan kita tidak tahu
bagaimana caranya.” Belajar berkomunikasi dengan mikroba juga membantu kita mencari kehidupan
di luar bumi, menurut Miller, karena sangat mungkin kehidupan itu berukuran mikroba. [a]

Kesimpulan

Perkembangan evolusi dari masa ke masa mencerminkan perjalanan panjang dalam pemahaman kita
tentang kehidupan. Dari pemikiran awal hingga teori-teori modern, evolusi terus memberikan
wawasan yang mendalam tentang asal-usul dan transformasi kehidupan. Dengan memahami jejak
perkembangan evolusi ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keragaman kehidupan di
Bumi.

7
fi
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.ut.ac.id/4251/1/PEBI4204-M1.pdf
https://m.kumparan.com/amp/ragam-info/sejarah-singkat-perkembangan-teori-evolusi-makhluk-
hidup-21JBlqGxIbw
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/download/22150/13811/34654
https://uir.ac.id/newsfakultas/evolusi-diantara-sudut-pandang-sains-dan-agama-nenek-moyang-kita-
bukan-kera
https://id.quora.com/Jika-teori-evolusi-Darwin-itu-benar-mengapa-masih-ada-monyet-dan-orang-utan
https://images.app.goo.gl/UCqA7C8QeXaCTfNE9
https://id.quora.com/Jika-secara-teori-evolusi-manusia-dari-kera-lalu-siapa-yg-menciptakan-kera
https://www.dreamstime.com/evolution-life-round-timeline-living-development-outline-diagram-
evolution-life-round-timeline-living-image228357647
https://id.quora.com/Apa-yang-dimaksud-dengan-konsep-mata-rantai-yang-hilang-missing-link-
dalam-konteks-evolusi-manusia
https://www.voaindonesia.com/amp/pandangan-baru-dalam-teori-evolusi-/3962031.html

Anda mungkin juga menyukai