Anda di halaman 1dari 1

PERISTIWA PERANG TELUK II (1990-1991)

Pasca Perang Teluk I (1980-1988), kawasan Teluk Persia kembali bergejolak dengan pecahnya
Perang Teluk II. Perdamaian negara-negara kawasan Teluk Persia hanyalah sebatas imaji dari
masyarakat di kawasan tersebut. Perang Teluk II berlangsung pada tahun 1990-1991. Perang ini
berawal dari upaya invasi dan aneksasi Irak atas Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Pada
perkembangannya, Perang Teluk II menjadi konflik antara Irak dan Amerika Serikat untuk
mewujudkan ambisi ekonomi dan politis di kawasan Timur Tengah Dalam buku Sejarah Timur
Tengah Jilid 2 (2013) karya Isawati, Perang Teluk I memberi dampak yang luar biasa bagi kondisi
ekonomi dan politik Irak. Pasca Perang Teluk I, Irak mengalami krisis ekonomi dan politik yang
disebabkan oleh utang luar negeri.
Beberapa faktor yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Teluk II, sebagai berikut:
 Utang luar negeri Irak yang besar terhadap negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah.
 Kekecewaan Saddam Husein (Presiden Irak) terhadap negara-negara Timur Tengah yang dulu
pernah beraliansi dengan Irak saat Perang Teluk I, khususnya Uni Emirat Arab dan Kuwait.
 Anjloknya harga minyak dunia karena adanya pelanggaran kebijakan OPEC yang dilakukan
oleh Kuwait dan Uni Emirat Arab.Hal tersebut memperberat kondisi ekonomi Irak sebagai
negara yang bergantung pada penghasilan dari ekspor minyak.
 Ambisi Saddam Husein untuk menjadi pemimpin dunia Arab.

Kronologi Perang Teluk II


Irak mulai melakukan invasi terhadap Kuwait pada 2 Agustus 1990 dengan mengerahkan 100.000
personel, 2.000 tank dan beberapa pesawat jet penyerbu. Irak hanya membutuhkan waktu
sekitar 24 jam untuk menguasai seluruh wilayah Kuwait.
Invasi Irak menyebabkan timbulnya korban jiwa dari masyarakast sipil serta kerusakan bangunan
yang masif di Kuwait.
Dalam buku Bara Timur Tengah (1991) karya M Riza Shihbudi, Perang Teluk II mengharuskan
Keluarga Emir (Presiden) Kuwait dan sekitar 300.000 masyarakat Irak mengungsi ke Arab Saudi.
Invasi Irak terhadap Kuwait mendapatkan kecaman dari dunia internasional. PBB, Amerika Serikat
dan Uni Eropa melakukan beberapa tindakan seperti membekukan kekayaan Irak, embargo
senjata internasional terhadap Irak, serta memutuskan hubungan ekonomi dengan Irak.
Pada 29 November 1990, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Irak
untuk keluar dari Kuwait. Namun, tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh Irak.
Pada tanggal 17 Januari 1991, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat membombardir instalasi
pemerintah dan militer Irak.
Penyerangan terhadap Irak terus berlangsung hingga 28 Februari 1991. Pada tanggal tersebut,
kekuatan militer Irak sudah mencapai batasnya dan Saddam Husein menyetujui gencatan senjata .
Dampak Perang Teluk II
 Perang Teluk II membawa dampak negatif bagi Irak dan beberapa negera Timur Tengah.
Berikut beberapa dampak Perang Teluk II:
 Irak dikucilkan diseluruh sektor kehidupan Internasional
 Adanya upaya penggulingan pemerintahan Saddam Husein oleh organisasi
 Tersendatnya ekonomi Kuwait karena kehancuran tambang minyak
 Memanasnya iklim politik di kawasan Timur Tengah, seperti Palestina dan Mesir

Anda mungkin juga menyukai