Anda di halaman 1dari 3

Ulasan Artikel Perang Teluk I

Aisy Mecca Aprilistya (XII-IPS 2/03)

Guru Pengampu: M. Bagus Aprilianto

ULASAN ARTIKEL PERANG TELUK I

Artikel yang berjudul “Sejarah Perang Teluk I: Invasi Irak ke Kuwait dan Kegilaan
Saddam” ini ditulis Akhmad Muwal Hasan dan diterbitkan oleh tirto.id pada 02 Agustus 2019.
Artikel ini menjelaskan peran Saddam Hussein pemimpin Irak pada saat itu. Ekonomi di Irak
meningkat pada tahun 1979, namun ekonomi menurun pasca Perang Irak-Iran yang terjadi
selama 8 tahun (1980-1988) ini menyebabkan banyak kerugian sehingga Irak mengalami krisis
ekonomi. Perekonomian Irak akhirnya meningkat karena peningkatan ekspor minyak secara
perlahan serta pembangunan infrastruktur pasca Perang, awal mula ketegangan muncul akibat
Kuwait memutuskan untuk menurunkan harga minyak. Hal ini membuat penurunan
pendapatan di Irak. Saddam meminta Kuwait membayar miliaran dollar AS sebagai
kompensasi, Kuwait menolak. Saddam menuduh Kuwait mencuri minyak dengan
menggunakan metode pengeboran miring di Rumala. Pada 1990 Saddam berhasil menginvansi
Kuwait, menggulingkan pemerintahan hingga mendirikan rezim boneka bernama Republik
Kuwait. Mengumumkannya sebagai provinsi ke-19 Irak. Awalnya Kuwait bersikap netral pada
Perang Iran-Irak, mencoba menjadi mediator di antara dua negara tersebut namun politik netral
gagal mengakibatkan Kuwait mendukung Irak. Beberapa bentuk bantuan diberikan dianggap
sebagai hutang, Irak meminta Kuwait menolak hutang tersebut, tetapi Kuwait tetap meminta
pelunasan. Pada tahun 1990 terjadilah invasi Kuwait, Jet-jet Irak membom ibu kota unit
kementerian pertahanan dan istana pemerintahan. Mengakibatkan kematian dan terputusnya
komunikasi. Saddam mengklaim pemerintahan Kuwait telah digulingkan oleh revolusioner dan
meminta bantuan Irak tetapi Kuwait menyangkal, sejumlah negara mengancam invasi Irak
seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sementara Uni Soviet menghentingkan kiriman militernya
ke Irak. PBB mendesak Irak untuk angkat kaki dari Kuwait, pada 9 Agustus 1990 Dewan
Keamanan PBB meluncurkan pasukan gabungan yang dipimpin oleh beberapa negara. Pada 17
Januari 1991 terjadi serangan udara. Awalnya Irak bisa bertahan tetapi kekuatan militer irak
menipis sehingga pada 28 Februari 1991 Saddam menyutujui gencatan senjata. Rasa
ketidakpuasan Saddam akhirnya membakar 700 ladang minyak di Kuwait dalam perjalanan
pulang, perekonomian hancur serta polusi udara meningkat. PBB memberikan sanksi (Resolusi
661). Karena sanksi memberatkan masalah perekonomian di Irak, akhirnya PBB meringankan
sanksi dan embargo dicabut pada 2003 dimana merupakan tahun terakhir Saddam berkuasa.

Artikel tersebut dibuat bertujuan untuk menjelaskan inti dari permasalahan diatas yakni
membahas tentang latar belakang awal mula terjadinya konflik antara Irak dan Kuwait dan
alasan dibalik kemerosotan pada bidang ekonomi khususnya bagi negara Irak pasca perang
melawan Iran, penyebab perekonomian Irak menurun secara drastis diakibat penurunan harga
yang ditetapkan oleh kebijakan Kuwait hal inilah yang menyebabkan awal mula permasalahan
kedua negara terjadi. Namun tidak hanya satu faktor saja yang menyebabkan konflik ini terjadi.
Ada beberapa faktor lain yang dijelaskan melalui sumber artikel yang telah saya analisa seperti
faktor sosial-politik yang mana dijelaskan pada artikel pertama.

Pada artikel ini penulis menjelaskan bagaimana sudut pandangnya mengenai permasalahan
konflik yang ia sampaikan. Inti dari pembahasan artikel pertama cenderung mengarah ke faktor
sosial-politik dan juga pertahanan negara karena terdapat interaksi sosial melalui beberapa
negara untuk meminta bantuan atas invasi yang dilakukan oleh Kuwait terhadap Irak. Artikel
ini juga membahas mengenai garis besar awal permulaan puncak Peperangan anatara Irak dan
Kuwait yaitu pada Operasi Badai Gurun dimana serangan besar-besaran terjadi guna
menghentikan invasi yang dilakukan Irak terhadap Kuwait.

Selanjutnya mengenai pembahasan artikel kedua, terdapat beberapa point yang tidak
dituliskan pada artikel sebelumnya seperti : serangan mendadak dari koalasi pimpian AS di
Bagdad, hal ini yang menyebabkan Irak hanya memiliki persediaan seadanya dalam melawan
koalisi militer AS, penulis menyajikan sudut pandang yang hampir sama seperti artikel
sebelumnya yakni berfokus pada faktor sosial-politik, serta militer tidak lain karena campur
tangan dari Amerika Serikat guna memperkuat ambisinya untuk menjadi negara superpower,
namun ada beberapa point yang sedikit berbeda dari artikel sebelumnya karena pada artikel
kedua ditekankan bahwa tujuan utama Amerika serikat menginvasi Kuwait semata-mata hanya
untuk kepentingan politik yakni demi menggulingkan presiden Kuwait, Saddam Hussein dari
kekuasaannya dan ingin menghancurkan senjata pemusnah massal yang pada saat ini tidak
pernah ditemukan.

Pada artikel terakhir penulis hanya menjelaskan bagian inti serta garis besar permasalahan
saja, tidak terdapat point-point mendalam yang membahas secara detail permasalahan
mengenai konflik yang terjadi.
Setelah membaca serta membandingkan dari ketiga refrensi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa artikel tersebut memiliki pandangan yang cukup luas mencakup beberapa aspek
seperti:ekonomi, sosial, politik, militer, serta sejarah. Meskipun ketiga penulis dari jurnal
tersebut memiliki suatu pandangan yang berbeda dalam menyampaikan isi dari penulisan yang
disampaikan tetapi tetap memiliki satu tujuan utama yang sama guna menyampaikan informasi
kepada pembaca atas konflik sejarah kotemporer antara kedua negara yaitu Irak dan Kuwait
yang menjadi masalah besar dunia atas terinvasi nya negara Kuwait, serta tujuan penulis
menulis artikel tersebut ialah mengkilas balik faktor sejarah mengenai situasi konflik atas
perang yang terjadi antara Irak-Kuwait melalui rangkaian-rangkaian peristiwa yang terjadi
melalui tulisan penulis yang dituangkan pada artikel tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Susanti, Susi. (2022) Sejarah 24 Februari: Perang Teluk Dimulai, AS Invasi Kuwait dan Irak.
Diakses pada 09 Januari 2024, dari
https://news.okezone.com/read/2022/02/23/18/2551872/sejarah-24-februari-perang-
teluk-dimulai-as-invasi-kuwait-dan-irak

Suliana. (2023) Sejarah 16 Januari: Dimulainya Perang Teluk Persia. Diakaes pada 09
Januari 2024, dari https://amp.koran-jakarta.com/sejarah-16-januari-dimulainya-
perang-teluk-persia

Britannica. (2022) Persion Gulf War Summary. Diakses pada 09 Januari 2024, dari
https://www.britannica.com/summary/Persian-Gulf-War

Anda mungkin juga menyukai