Anda di halaman 1dari 14

PERANG TELUK

I,II,III
KELOMPOK 6 :
• BUNGA LARASATI
• FARAH FAKHIRAH
• FARHATUL MAWADAH
• HAURA HURIYAH
• ROSA FEBIYANTI
• SALSABILA SUCI WIBOWO
Peristiwa Perang Teluk I (1980-1988)

Perang Teluk I adalah bentuk


konfrontasi politik dan militer yang
melibatkan Irak dan Iran.
Perang ini berlangsung pada tahun
1980 hingga 1988 di kawasan Teluk
Persia. Oleh karena itu, perang antara
Irak dan Iran sering disebut sebagai
Perang Teluk I.
Beberapa faktor yang menjadi latar
belakang Perang Teluk I, yaitu:

• Adanya konflik antara etnis Arab (Irak) dan etnis Persia (Iran)
• Konflik antara mazhab Sunni (Irak) dan Syiah (Iran)
• Pengaruh konflik sejarah kedinastian besar Islam antara dinasti Umayyah dan
Abasiyyah
• Presiden Irak (Saddam Husein) menentang Revolusi Islam di Iran karena
dianggap dapat menyebabkan instabilitas ekonomi dan politik di Irak
• Sengketa wilayah perbatasan negara antara Irak dan Iran
Kronologi
Perang Teluk I diawali dengan invasi pasukan Baghdad (Irak) ke wilayah Iran
pada 22 September 1980. Dalam buku Bara Timur Tengah (1991) karya M Riza
Shihbudi, sengketa perbatasan dan instabilitas politik Iran mendorong Saddam
Hussein untuk melancarkan invasi ke wilayah Khuzestan yang merupakan
lumbung minyak Iran.

Presiden Iran Ayatullah Khomeini membalas serangan Irak dengan


mengerahkan ratusan ribu relawan dan tentara veteran. Dengan pasukan
tersebut ia mampu menyudutkan pasukan Irak dan membalikkan keadaan
Perang Teluk I.

Dalam Perang Teluk I, Irak mendapatkan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait,
Eropa dan Amerika Serikat. Di sisi lain, Iran juga mendapatkan dukungan dari
negara Timur Tengah seperti Suriah, Libia dan Yaman Selatan. Pada tahun
1982, perang antara Irak dan Iran mengalami kebuntuan. Kedua belah pihak
mampu saling menggagalkan serangan satu sama lain di wilayah perbatasan.
Pada perkembangannya, Ayatullah Khomeini berusaha untuk terus melanjutkan perang
dan meruntuhkan rezim Saddam Hussein di Irak. Namun usahanya mengalami
kegagalan yang disebabkan oleh kuatnya pertahanan dari pasukan Irak. Serangan-
serangan pasukan infanteri Iran dengan mudah dihalau oleh kekuatan udara Irak yang
superior.
Dampak Perang Teluk I Perang Teluk I
berakhir ketika Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi
yang berisi tuntutan gencatan senjata antara Irak dan Iran. Pada
17 Juli 1988, Irak dan Iran menyetujui resolusi PBB dan secara
resmi Perang Teluk I berakhir.

Dalam buku Sejarah Timur TengahJilid I (2012) karya Isawati,


Perang Teluk I membawa dampak yang besar bagi aspek sosial,
ekonomi dan politik masyarakat internasional, sebagai berikut:

1. Menyebabkan fluktuasi harga minyak dunia


2. Terjadinya krisis politik dan sosial di kawasan Timur Tengah
3.Terganggunya pelayaran internasional di kawasan Teluk Persia
4.Menyebabkan kerugian sekitar 300.000.000.000 Dollar Amerika
Serikat
Peristiwa Perang Teluk II (1990-1991)
Perang Teluk II berlangsung pada tahun 1990-
1991. Perang ini berawal dari upaya invasi dan
aneksasi Irak atas Kuwait pada tanggal 2 Agustus
1990. Pada perkembangannya, Perang Teluk II
menjadi konflik antara Irak dan Amerika Serikat
untuk mewujudkan ambisi ekonomi dan politis
di kawasan Timur Tengah Dalam buku Sejarah
Timur Tengah Jilid 2 (2013) karya Isawati, Perang
Teluk I memberi dampak yang luar biasa bagi
kondisi ekonomi dan politik Irak. Pasca Perang
Teluk I, Irak mengalami krisis ekonomi dan
politik yang disebabkan oleh utang luar negeri.
Beberapa faktor yang menjadi latar belakang terjadinya
Perang Teluk II, sebagai berikut:

1.Utang luar negeri Irak yang besar terhadap negara-negara


penghasil minyak di Timur Tengah.
2.Kekecewaan Saddam Husein (Presiden Irak) terhadap negara-negara
Timur Tengah yang dulu pernah beraliansi dengan Irak saat Perang Teluk I,
khususnya Uni Emirat Arab dan Kuwait.
3.Anjloknya harga minyak dunia karena adanya pelanggaran
kebijakan OPEC yang dilakukan oleh Kuwait dan Uni Emirat Arab.
4.Hal tersebut memperberat kondisi ekonomi Irak sebagai negara
yang bergantung pada penghasilan dari ekspor minyak.
5.Ambisi Saddam Husein untuk menjadi pemimpin dunia Arab.
Kronologi Perang Teluk II
Irak mulai melakukan invasi terhadap Kuwait pada 2 Agustus 1990 dengan
mengerahkan 100.000 personel, 2.000 tank dan beberapa pesawat jet penyerbu. Irak
hanya membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk menguasai seluruh wilayah Kuwait.
Invasi Irak menyebabkan timbulnya korban jiwa dari masyarakast sipil serta kerusakan
bangunan yang masif di Kuwait. Baca juga: Revolusi Beludru dan Runtuhnya
Cekoslovakia Dalam buku Bara Timur Tengah (1991) karya M Riza Shihbudi, Perang
Teluk II mengharuskan Keluarga Emir (Presiden) Kuwait dan sekitar 300.000
masyarakat Irak mengungsi ke Arab Saudi.
Invasi Irak terhadap Kuwait mendapatkan kecaman dari dunia internasional. PBB,
Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan beberapa tindakan seperti membekukan
kekayaan Irak, embargo senjata internasional terhadap Irak, serta memutuskan
hubungan ekonomi dengan Irak.
Pada 29 November 1990, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang
menuntut Irak untuk keluar dari Kuwait. Namun, tuntutan tersebut tidak diindahkan
oleh Irak. Pada tanggal 17 Januari 1991, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat
membombardir instalasi pemerintah dan militer Irak. Penyerangan terhadap Irak terus
berlangsung hingga 28 Februari 1991. Pada tanggal tersebut, kekuatan militer Irak
sudah mencapai batasnya dan Saddam Husein menyetujui gencatan senjata.
Dampak Perang Teluk II

Perang Teluk II membawa dampak negatif bagi Irak dan beberapa negera Timur
Tengah. Berikut beberapa dampak Perang Teluk II:
• Irak dikucilkan diseluruh sektor kehidupan Internasional.
• Adanya upaya penggulingan pemerintahan Saddam Husein oleh
organisasi.
• Tersendatnya ekonomi Kuwait karena kehancuran tambang minyak.
• Memanasnya iklim politik di kawasan Timur Tengah, seperti Palestina
dan Mesir.
Peristiwa Perang Teluk III (2003–2011)

dimulai dengan invasi Irak pada tahun 2003. Okupasi yang


kemudian dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika
Serikat dan Britania Raya mengakibatkan berlanjutnya
peperangan antara para pemberontak dengan pasukan koalisi.
Tentara Baru Irak lalu dibentuk untuk menggantikan tentara
lama Irak setelah dibubarkan oleh koalisi, dan diharapkan
tentara baru ini akan mengambil alih tugas-tugas koalisi setelah
mereka pergi dari Irak.
Kronologi

Sebelum invansi dilaksanakan, pemerintah Amerika Serikat dan Britania Raya menuduh Irak sedang
berusaha membuat senjata pemusnah massal yang mengancam kemanan nasional mereka, koalisi,
dan sekutu regional. Pada tahun 2002, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1441 yang
mewajibkan Irak untuk bekerjasama sepenuhnya dengan inspektur senjata PBB guna membuktikan
bahwa Irak tidak berada dalam suatu usaha membuat senjata pemusnah massal. Hans Blix,
pemimpin dari tim inspeksi senjata yang dikirim, mengatakan bahwa tidak ditemukan senjata
pemusnah massal dan Irak telah bekerja sama dengan aktif, akan tetapi, di bawah ketentuan-
ketentuan tertentu dan penundaan-penundaan.
Di antara peperangan yang terjadi antara para pasukan Irak, koalisi, dan tentara baru Irak, perang
saudara antar kelompok mayoritas Syi'ah dan minoritas Sunni masih berlanjut sampai sekarang.
 
Sebab dan akibat terjadinya perang ini sampai kini masih kontroversial.
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perang Irak dinyatakan berakhir, ditandai dengan pernyataan
penutupan misi militer pasukan Amerika Serikat di Irak oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat
Leon Panetta.
Dampak perang teluk III
1.Jatuhnya Partai Baath dan Saddam Hussein yang sebelumnya memegang kuasa di Irak
sejak Februari 1968 sampai 2003.
2.Pengambil alihan pemerintahan Irak yang dilakukan oleh pasukan Koalisi.
3.Munculnya pemberontak – pemberontak Irak dan kekerasan antar kelompok di Irak
4.Pemilihan pemerintah Irak yang baru
Sekian
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai