Anda di halaman 1dari 7

EVOLUSI

Dalam ilmu biologi, evolusi merupakan perubahan-perubahan pada sifat-


sifat terwariskan, baik secara morfologis maupun fisiologis, dalam suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena adanya kombinasi tiga


proses utama dalam evolusi, yaitu variasi, reproduksi dan seleksi. Sifat-
sifat terwariskan yang menjadi dasar terjadinya evolusi ini dibawa oleh gen
yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup, yang kemudian
akan bervariasi dalam suatu populasi.

Jadi, saat organisme bereproduksi, keturunannya akan memiliki sifat-sifat


baru. Sifat-sifat baru ini diperoleh karena terjadinya perubahan gen akibat
mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada
spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga
dihasilkan melalui rekombinasi genetika.

Kombinasi gen inilah yang kemudian meningkatkan variasi di antara


organisme. Nah, evolusi terjadi saat perbedaan-perbedaan terwariskan ini
kemudian menjadi sesuatu yang lebih umum atau lebih langka dalam suatu
populasi.

Teori evolusi ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin yang dilansir dari
britannica, ia menerbitkan teori evolusi melalui bukunya berjudul On the Origin of
Species. Berdasarkan hasil pemikirannya tersebut, Charles Darwin dikenal sebagai
Bapak Evolusi.

Teori Evolusi Darwin


Dalam bukunya, Charles Darwin mengemukakan pendapat bahwa evolusi terjadi
karena seleksi alam. Darwin juga berpendapat, makhluk hidup berevolusi sebagai
bentuk adaptasi terhadap lingkungannya.

Mengutip Modul Kemdikbud Tema 16: Mutasi Genetik dan Teori Evolusi, fakta-fakta
yang mendukung pemikiran Darwin mengenai evolusi adalah:

1. Terdapat variasi dalam populasi makhluk hidup yang umumnya dapat diwariskan.
Hal ini terbukti dari hasil pengamatan tidak ada dua individu dari satu spesies sama
yang memiliki ciri sama persis.
2. Spesies memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang banyak. Pada
dasarnya, makhluk hidup berkembangbiak untuk mempertahankan kelestarian
hidupnya.

3. Sumber daya alam di bumi terbatas. Hal ini menyebabkan terjadinya kompetisi
untuk bertahan hidup di antara keturunan pada setiap generasi.

4. Proses ini berlangsung dari generasi ke generasi. Populasi lambat laun


beradaptasi lebih baik terhadap lingkungannya dan hanya individu yang sesuai yang
akan bertahan. Proses ini dikenal dengan 'survival of the fittest'.

Faktor Pendukung Terjadinya Evolusi


Evolusi dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik pada
dasarnya terjadi karena adanya mutasi gen, rekombinasi gen, hanyutan gen, dan aliran gen.

Teori evolusi ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin yang dilansir dari Britannica,
ia menerbitkan teori evolusi melalui bukunya berjudul On the Origin of Species. Berdasarkan
hasil pemikirannya tersebut, Charles Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.

Teori Evolusi Darwin


Dalam bukunya, Charles Darwin mengemukakan pendapat bahwa evolusi terjadi karena
seleksi alam. Darwin juga berpendapat, makhluk hidup berevolusi sebagai bentuk adaptasi
terhadap lingkungannya.

Mengutip Modul Kemdikbud Tema 16: Mutasi Genetik dan Teori Evolusi, fakta-fakta yang
mendukung pemikiran Darwin mengenai evolusi adalah:

1. Terdapat variasi dalam populasi makhluk hidup yang umumnya dapat diwariskan. Hal ini
terbukti dari hasil pengamatan tidak ada dua individu dari satu spesies sama yang memiliki
ciri sama persis.

2. Spesies memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan yang banyak. Pada


dasarnya, makhluk hidup berkembangbiak untuk mempertahankan kelestarian hidupnya.

3. Sumber daya alam di bumi terbatas. Hal ini menyebabkan terjadinya kompetisi untuk
bertahan hidup di antara keturunan pada setiap generasi.

4. Proses ini berlangsung dari generasi ke generasi. Populasi lambat laun beradaptasi lebih
baik terhadap lingkungannya dan hanya individu yang sesuai yang akan bertahan. Proses
ini dikenal dengan 'survival of the fittest'.

1. Mutasi Gen
Mutasi adalah perubahan yang terjadi mendadak dalam kromosom. Mutasi menyebabkan
terbentuknya variasi sifat-sifat dalam suatu populasi.

Kemudian, terjadilah seleksi alam yang menghasilkan organisme dengan sifat adaptif
terhadap lingkungannya. Mutasi gen sifatnya dapat menguntungkan atau merugikan bagi
kelestarian spesies.

Mutasi menguntungkan jika menghasilkan spesies yang adaptif terhadap lingkungannya.


Sebaliknya, mutase merugikan jika menghasilkan spesies yang tidak adaptif terhadap
lingkungannya.

2. Rekombinasi Gen
Rekombinasi gen adalah peristiwa pembentukan susunan gen baru. Rekombinasi gen dapat
terjadi saat peristiwa pindah silang pada fase profase I dari meiosis I.

3. Hanyutan Genetik
Hanyutan genetik merupakan peristiwa perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Hal
ini terjadi karena adanya populasi kecil yang berpisah dari populasi asalnya. Akibatnya,
akan ada gen-gen tertentu yang memiliki jumlah banyak, sedikit, atau bahkan menghilang
dari populasi.

4. Aliran Gen
Aliran gen merupakan peristiwa pertukaran gen antar populasi yang disebabkan oleh proses
imigrasi dan emigrasi pada populasi. Sebagai contoh, seekor kumbang merah melakukan
imigrasi ke populasi kumbang cokelat.

Kemudian, apabila terjadi perkawinan, akan ada gen baru pada populasi kumbang cokelat.

Contoh Evolusi
Kuda diyakini memiliki tubuh yang kecil dan memiliki lima jari pada jutaan tahun lalu.
Namun, saat ini kita bisa melihat kuda berukuran besar dengan satu jari.

Nah, perubahan lima jari menjadi satu tentu tidak terjadi secara langsung, tetapi terjadi
secara bertahap menyesuaikan dengan lingkungannya.

Contoh lainnya, jerapah terlahir dengan bentuk fisik yang beragam, ada yang leher panjang,
ada juga yang berleher pendek. Untuk bertahan hidup, jerapah akan memakan daun yang
berada di puncak pohon.

Hal tersebut tentu membuat jerapah berleher pendek kesulitan dan akhirnya tidak dapat
bertahan hidup. Sementara jerapah leher panjang dapat beradaptasi dan bertahan hidup
Teori Abiogenesis

Teori abiogenesis dicetuskan oleh seorang filsuf dan ilmuan Yunani kuno bernama
Aristoteles. Aristoteles (384 hingga 322 SM) mengemukakan teori abiogenesis pada masa
Yunani awal.

Teori abiogenesis merupakan salah satu teori yang membahas tentang asal usul kehidupan
makhluk hidup di bumi.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), orang zaman
dahulu menganggap jika makhluk hidup berasal dari benda mati.

Contohnya orang zaman dahulu menganggap jika ikan dan katak berasal dari lumpur di area
tempat ikan dan katak hidup.
Penganut teori abiogenesis adalah Aristoteles serta Antonie van Leeuwenhoek.

Bukti dari percobaan yang dilakukan tokoh-tokoh pendukung teori abiogenesis adalah teori
Aristoteles serta teori John Nedham.

Kedua tokoh ini pernah melakukan penelitian yang menjadi dasar adanya teori abiogenesis.
Menurut Siti Pramitha Retno Wardhani dalam bukunya yang berjudul Intisari Biologi
Dasar (2019), teori abiogenesis diperkenalkan pertama kali oleh seorang filsuf Yunani
Aristoteles.

Secara perlahan, dari daging busuk tersebut munculah larva lalat. Hal ini membuat
Aristoteles meyakini jika larva lalat lahir dari daging yang membusuk tersebut.

Teori Biogenesis

Teori biogenesis dicetuskan oleh seorang ahli kimia dan mikrobiologi asal Prancis bernama
Louis Pasteur. Louis Pasteur mengemukakan teori biogenesis pada tahun 1858 yang pada saat
itu mematahkan teori abiogenesis.

Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan
teori ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan
pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.

Evolusi Hewan

Hewan berevolusi dari protista berflagel menjadi organisme kelompok protozoa. Pada evolusi
hewan, yang terjadi selanjutnya adalah perubahan hewan bersel satu menjadi hewan bersel
banyak. Hewan bersel banyak di perkirakan pada mulanya berbentuk bola berongga yang
terdiri satu lapis sel.

Evolusi Tumbuhan

Sel eukariotik yang bagian flagelnya menghilang dan membentuk kloroplas akan
membentuk tumbuhan. Dari bentuk ini berkembang menjadi algae . Kebanyakan algae
merupakan organisme perairan. Beberapa ganggang berkembang menjadi tanaman darat yaitu
ganggang bertalus dan berfilamen.

Fakta Evolusi
Ada fakta fakta evolusi yang dapat menjadi bukti bahwa evolusi memang terjadi . Data
tersebut meliputi fakta langsung maupun tidak langsung.

• fakta langsung evolusi

-Adanya Variasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup di dunia ini beraneka ragam. Masing- masing memiliki perbedaan tetapi
sekaligus persamaan. Persamaan yang umum (misalnya pola metabolisme respirasi) mengikat
semua perbedaan dengan ikatan persamaan makhluk hidup. Oleh karena itu, antara makhluk
hidup yang satu dengan yang lain memiliki hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan
tersebut dinyatakan dengan hubungan filogenetis. Filogeni adalah sejarah asal usul suatu
spesies atau kelompok organisme yang berkerabat.

-Adanya fosil

Fosil merupakan sisa makhluk hidup yang pernah hidup di zaman dahulu, dan sisanya
ditemukan pada zaman sekarang. Lihat Gambar 7.20. Fosil tersebut menunjukkan bahwa ada
jenis-jenis dan macam makhluk hidup yang dahulu pernah ada (misalnya dinosaurus dan
mammoth) tetapi sekarang ini tidak ada. Sebaliknya, ada jenis dan macam makhluk hidup
yang sekarang ada tetapi dahulu tidak ada (misalnya manusia yang usia keberadaannya
termasuk baru dalam menghuni bumi (spesies manusia dikenal sejak 2-0,1 juta tahun yang
lalu, dan kebudayaan manusia dikenal sejak 10.000-100.000 tahun yang lalu).

• Fakta tidak langsung evolusi

-Kajian Biogeografi

Biogeografi merupakan pengetahuan geografi makhluk hidup yang mencoba menerangkan


mengapa suatu jenis organisme (hewan atau tumbuhan) berada dan hidup di suatu tempat
tetapi tidak di tempat lain. Mengapa Rafflesia hanya ditemukan di semenanjung Malaya dan
Sumatra.

Mengapa badak bercula satu hanya ada di Ujung Kulon, sementara jenis badak lain menghuni
permukaan bumi yang berbeda. Biogeografi hewan disebut zoogeografi, sedangkan
biogeografi tumbuhan disebut fitogeografi.

-Kajian Paleontologi

Paleontologi merupakan ilmu tentang fosil. Fosil adalah sisa tubuh makhluk hidup yang telah
membatu karena proses-proses geologis yang membentuknya. Proses geologis tersebut yaitu
sebagai berikut.
Proses fisika, misalnya proses yang menyebabkan bangkai makhluk hidup mengalami
pembekuan (misalnya bangkai tertimbun oleh salju abadi) dan pengeringan (misalnya
bangkai tertimbun di atas tanah geologis yang kering sehingga mikroba dekomposer tidak
dapat bekerja membusukkan bangkai tersebut). Akibat proses fisika tersebut berarti bangkai
mengalami pengawetan secara fisik.

Proses kimiawi, misalnya oleh adanya zat pengawet alami sehingga bangkai tidak dapat
didekomposisi oleh mikroba.

Mekanisme Evolusi

Mekanisme evolusi adalah perubahan sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang
sederhana ke makhluk yang lebih kompleks. Mekanisme evolusi dapat dijelaskan melalui 3
proses antara lain spesiasi, hukum Hardy-Weinberg, dan pola-pola evolusi.

Spesiasi

Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru. Menurut Ernst Mayr, individu
dikatakan satu spesies apabila mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan
yang fertile (subur). Spesiasi terjadi melalui dua proses, yaitu anagenesis dan kladogenesis.

Hukum Hardy Weinberg

Hukum Hardy-Weinberg dapat menjelaskan mekanisme evolusi. Melalui hukum ini, kita
dapat mengetahui perubahan frekuensi alel. Dimana dengan mempelajari frekuensi alel dalam
suatu populasi kita dapat mengidentifikasi populasi yang mengalami evolusi

Pola pola evolusi

Mekanisme evolusi terjadi mengikuti pola-pola tertentu antara lain :

Evolusi Divergen, terjadi ketika suatu spesies yang berbeda berkembang dari nenek moyang
yang sama.

Evolusi Konvergen, terjadi ketia dua spesies yang berkerabat jauh memiliki sifat atau
karakteristik yang mirip. Hal itu terjadi karena spesies tersebut hidup dalam habitat yang
sama sehingga dituntut untuk beradaptasi pada lingkungan yang sama.

Radiasi Adaptif, terjadi ketika sejumlah anggota populasi tunggal mengalami evolusi
divergen secara bersama-sama. Radiasi adaptif merupakan kecenderungan suatu populasi
untuk mengalami evolusi dan mengalami perubahan bentuk tubuh sebagai respons adaprif
terhadap perubahan kondisi lingkungan yang berbeda.

Koevolusi, terjadi ketika 2 spesies sama-sama melakukan evolusi dan saling mempengaruhi
satu sama lain. Biasanya koevolusi terjadi pada dua spesies yang memiliki interkasi dekat
secara ekologi.

Anda mungkin juga menyukai