SI
By : David A, Kevin A,
Delvina, Gita, Juni
01 03
petunjuk adanya Teori asal mula
evolusi kehidupan
02
Mekanisme
evolusi
MATERI EVOLUSI
PETUNJUK ADANYA
EVOLUSI TEORI ASAL MULA
KEHIDUPAN
Terbagi menjadi 7 : Fosil,
MEKANISME EVOLUSI
perbandingan anatomi, Terdapat berbagai
perbandingan embriologi, Evolusi terjadi melalui seleksi alam teori : Teori
perbandingan fisiologi , terhadap variasi-variasi sifat abiogenesis, biogenesis,
perbandingan biokimia, organ individu dalam suatu populasi Teori kreasi khas ,
tubuh yang tersisa, peristiwa variasi genetik yang terbentuk kosmozoan, dan
domestikasi dalam suatu populasi disebabkan kataklisma, teori
oleh rekombinasi gen pad evolusi biokimia
perkawinan secara generatif dan
mutasi gen
PETUNJUK
ADANYA
EVOLUSI
A. fosil
Fosil adalah sisa sisa organisme masa lalu yang mengalami mineralisasi didalam
batuan ilmu yang mempelajari fosil biasanya pada batuan sedimen ataun batuan
endapan yang terbentuk dari pasir dan lumpur yang mengendap didasar laut ,
danau, atau rawa
Fosil tidak hanya berbentuk tulang , cangkang,gigi,dan bagian lain tubuh hewan
yang tertinggal tetapi juga meliputi cetakan(impresi)
Atau jejak yang ditinggalkan oleh organisme zaman dahulu tapak kaki dan
jejakdari suatu bagian organisme dalam lumpur lunak yang kemudian mengeras
merupakan fosil yang paling sering ditemukan dari sisa sisa yang ditemukan para
ahli dapat menduga-duga mengenai struktur dan lokomosi(jejak aktivitas
kehidupan)hewan yang membuatnya.
A.Gambar fosil
Anggota tubuh organisme dengan struktur dasar yang sama , tetapi fungsinya
sama maupun berbeda disebut homologi. Contoh homologi , yaitu anggota depan
buaya, kadal,kelelawar, burung, paus, kuda, dan manusia. Anggota depan hewan-
hewan tersebut memiliki struktur yang sama. Namun, ukuran dan bentuknya
berbeda-beda karena mengalami penyusutan atau perkembangan yang
mengakibatkan juga terjadinya perubahan fungsi.
Jika ditinjau dari segi fisiologi, dapat ditemukan adanya kesamaan pada
beberapa jenis organisme yang berbeda.
Contohnya : Paus dengan burung merupakan hewan yang berbeda , baik bentuk
maupun habitatnya, tetapi keduanya memiliki kesamaan cara bernafas dengan
menggunakan paru-paru.
Kemiripan-kemiripan yang ada memperkuat dugaan adanya kekerabatan
diantara makhluk hidup.
e. Perbandingan biokimia
Contohnya adalah kandungan zat alcohol kimia alkaloid pada tumbuhan, kandungan
ion dalam darah,kandungan protein dan reaksi antigen dengan antibodinya pada
hewan.
Apendiks (umbai cacing) hingga saat ini tidak diketahui kontribusinya dalam
pencernaanmakanan sehingga jika dinuang (dioperasi) tidak
berpengaruhterhadap system tersebut,namun para ahli dibidang Kesehatan
menyatakan bahwa apendiks merupakan organ limfoid yg berguna dakam
system pertahanan tubuh
Glandula mammae(kelenjar susu)pada laki2 tulang ekor ,otot gerak pada telinga
dan selaput pada sudut mata sebelah dalam.
g. Peristiwa domestikasi
Domestikasi adalah usaha manusia untuk mengubah atau menjadikan hewan dan
tumbuhan liar menjadi hewan dan tumbuhan budidaya. Pengubahan ini meliputi
habitat, jenis maknan, atau perilakunya.
Pada umumnya ,usaha domestikasi disertai dengan seleksi dan perkawinan silang
sehingga memungkinkan terbentuknya spesies baru. Dengan kata lain,domestikasi
akan mempercepat terjadinya evolusi.
Mekanisme evolusi
Perubahan kesetimbangan
frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi
Hukum hardy-weinberg
Mutasi gen
Mutasi gen diketahui berperan dalam proses evolusi dengan adanya angka laju
mutasi, yaitu jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang di hasilkan oleh
individu dalam satu spesies dan umumnya sangat kecil karena gen bersifat tetap
dan tidak mudah berubah.
Berdasarkan penelitian, angka laju mutasi rata rata berkisar 1 : 100.000 dan angka laju mutasi
yang menguntungkan berkisar 1 : 1.000
Contoh :
Suatu spesies memiliki data data berikut.
Angka laju mutasi gen dalam gamet adalah 1 : 100.000
Jumlah gen yang mampu bermutasi dalam individu adalah 1.000
Perbandingan antara mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang terjadi adalah 1 : 1.000
Jumlah individu dalam populasi adalah 10.000
Jumlah populasi dalam spesies adalah 1.000.000
Jumlah generasi selama spesies itu ada adalah 7.000
Berapakah jumlah gen bermutasi yang menguntungkan selama spesies itu ada
Jumlah gen yang menguntungkan yang terjadi pada setiap individu = 1/100.000 x 1.000 x
1/1.000 = 1/100.000
Jumlah gen bermutasi yang menguntungkan dalam setiap generasi = 1/100.000 x 10.000 x
1.000.000 = 100.000
Jumlah gen bermutasi yang menguntungkan selama spesies itu ada = 100.000 x 7.000 =
700.000.000
B. Hukum Hardy-Weinberg
Mengemukakan prinsip kesetimnbangan yang di kenal dengan Hukum Hardy-Weinberg, Hukum
Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu
populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu tetap (konstan) pada kondisi
tertentu, yaitu sebagai berikut.
Populasinya besar tidak terbatas, artinya jumlah anggota populasi banyak.
Populasi tertutup, tidak terjadi imigrasi maupun emigrasi.
Tidak terjadi mutasi. Mutasi diperbolehkan jika laju jika laju mutase maju dan mundur
setara, dengan kata lain A bermutasi menjadi a dalam frekuensi yang sama dengan mutasi a
menjadi A.
Tidak terjadi seleksi.
Perkawinan antarindividu terjadi secara acak.
Meiosis dalam gametogenesis normal.
Setiap individu (AA,Aa,aa) dalam populasi mempunyai kemampuan hidup (viabilitas) dan
kemampuan bereproduksi (fertilitas) yang sama.
Frekuensi Alel (A atau a) adalah perbandingan antara jumlah suatu alel dangan alel lainnya
dalam suatu populasi.
Frekuensi genotipe (AA,Aa) adalah perbandingan jumlah suatu genotipe dengan genotipe
lainnya dalam suatu populasi.
P2 + 2pq + q2 = 1
p+q=1
2. Jumlah individu dalam suatu populasi adalah 60.000 orang. Perbandingan penderita albino dengan
orang normal adalah 1 : 10.000. berapakah jumlah orang yang normal heterozigot?
3. Persentase laki-laki buta warna di Indonesia adalah 7%. Anggota populasi laki-laki dengan wanita
berjumlah sama dengan perbandingan 1 : 1. Berapakah persentase wanita carrier dan wanita buta
warna?
4. Dari 100 siswa SMA terdapat golongan darah O= 25 siswa, A= 11 siswa. Berapakah jumlah siswa
bergolongan darah AB dan A homozigot?
5.Dari 100 orang penduduk di lakukan tes golongan darah sistem MN, ditemukan 9 orang
bergolongan daran N. Berapakah orang yang bergolongan darah M dan MN?
C. Perubahan kesetimbangan frekuensi alat dan
genotipe dalam populasi (Mikroevolusi).
1. Hanyutan Genetik (Genetic Drift)
Genetic drift merupakan perubahan dalam kumpulan gen dari suatu populasi kecil akibat
kejadian acak berupa bencana alam yang dapat membunuh seluruh anggota populasi dan
mengurangi ukuran suatu populasi secara drastis atau disebut dengan efek leherbotol.
Contoh :
Fluktuasi frekuensi alel bunga warna merah (AA dan Aa) dan warna putih (aa) yang
terjadi selama beberapa generasi pada suatu populasi bunga liar . Namun karena
sesuatu hal, ternyata hanya Sebagian kecil bunga berwarna putih yang dapat bertahan
hidup dan menghasilkan keturunan sehingga pada generasi berikutnya variasi genetic
sudah menurun dan cenderung stabil pada alel bunga berwarna merah.
2. Aliran Gen ( Gene Flow )
adalah pertukaran genetic akibat migrasi individu yang subur atau perpindahan
gamet antarpopulasi.
Contoh :
Pada suatu populasi bunga liar yang semuanya berbunga warna putih (aa). Angin
badai meniup serbuk sari dari populasi aa ke populasi bunga liar lainnya sehingga terjadi
perubahan frekuensi alel pada generasi berikutnya.
3. Mutasi
Mutasi yang diturunkan dalam gamet dapat segera mengubah gene pool (kumpulan
gen dalam suatu populasi pada waktu tertentu) dengan cara menggantikan suatu alel
dengan alel lainnya.
Contoh :
Suatu populasi bunga liar putih (aa) mengalami mutasi sehingga menghasilkan
gamet yang mengandung alel A(warna merah). Hal tersebut mengakibatkan frekuensi
alel a menurun sedangkan frekuensi alel A meningkat.
4. Perkawinan yang tidak acak
Dalam kenyataannya, suatu individu lebih sering kawin dengan tetangga dekatnya
dibandingkan dengan anggota populasi yang berjauhan. Perkawinan antarpasangan yang masih
dekat hubungan kekerabatannya (inbreeding) lebih sering terjadi sehingga terjadi perkawinan
yang kurang acak sehingga frekuensi genetiknya tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Pada tumbuhan, bahkan sering terjadi fertilisasi sendiri yang cenderung akan
meningkatkan frekuensi genotype yang homozigot. Perkawinan tidak acak lainnya adalah
perkawinan berdasarkan pilihan ( assortative matting ) dengan memilih pasangan yang memiliki
fenotipe tertentu yang sama dengan dirinya.
5. Seleksi Alam
Proses dimana populasi organisme hidup beradaptasi dan berubah ini menyangkut
keberhasilan yang berbeda dalam bereproduksi.
Contoh :
Dalam suatu populasi, bunga liar berwarna merah (AA dan Aa ) dapat menghasilkan
keturunan lebih banyak dibandingkan bunga liar berwarna putih (aa). Hal tersebut disebabkan
bunga liar berwarna putih lebih mudah terlihat oleh pemangsanya.
D. Terbentuknya Spesies Baru (spesiasi)
Terbentuknya spesies baru dalam suatu populasi diawali dengan adanya perubahan factor
dalam(intrinsik) berkaitan dengan gen akibat dari tekanan keadaan lingkungan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk, kebiasaan, dan sifat suatu jenis yang
berbeda dari aslinya.
Misal, Individu-individu dalam suatu populasi awalnya mengadakan perkawinan namun
kemudian terpisah pada tempat berlainan sehingga masing individu menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru berupa perubahan alat, cara, dan waktu reproduksi. Jika
suatu saat hasil keturunan individu yang lama terpisah disatukan kembali, akan terjadi
isolasi reproduksi (tidak dapat reproduksi seperti semula)
Faktor yang memisahkan suatu populasi disebut sawar atau barrier(berupa keadaan
geografi)
Individu yang sudah lama terpisah dan mengalami perubahan jika suatu saat berada
kembali dalam satu lingkungan disebut simpatrik
Penyebab terjadinya isolasi reproduksi, antara lain :
Isolasi ekogeografi, terjadi pada dua spesies simpatrik tidak dapat melakukan perkawinan
karena sudah lama yang berbeda dan masing-masing hanya dapat berkembang biak di
lingkungannya sendiri.
Isolasi habitat, terjadi pada dua spesies simpatrik yang memiliki habitat yang berbeda
(perkawinan akan lebih banyak terjadi antarindividu dari habitat yang sama disbanding habitat
yang berbeda).
Isolasi musim (temporal), terjadi pada dua spesies simpatrik yang tidak dapat melakukan
perkawinan karena mempunyai musim kawin yang berbeda.
Isolasi perilaku, terjadi pada dua spesies simpatrik yang tidak dapat melakukan perkawinan
karena mempunyai perbedaan tingkah laku saat akan melakukan perkawinan berupa suara,
perubahan warna kulit, atau gerakan khusus.
Isolasi mekanik, terjadi pada dua spesies simpatrik yang tidak dapat melakukan perkawinan
karena bentuk dan ukuran alat kelaminnya tidak sesuai atau tidak cocok.
Teori Asal Mula Kehidupan
Teori Abiogenesis (dikemukakan oleh Aristoteles)
Teori ini disebut juga teori generatio spontanea, yaitu makhluk hidup terjadi secara
spontan dari benda mati. Contoh : cacing terjadi dari tanah, ikan terjadi dari air.
Teori ini didukung oleh John Needham (tahun 1700) dengan percobaannya merebus
sepotong daging dan tidak steril. Air kaldu disimpan dalam botol yang ditutup dengan sumbat
gabus dan air keruh menjadi keruh dan berbau karena mikroba setelah beberapa hari. Needham
menyatakan bahwa mikroba berasal dari air kaldu.
Teori ini diperkuat oleh penemuan Antonie van Leeuwenhoek (abad ke 17) dengan mengamati
mikroba yang bergerak-gerak dalam air rendaman Jerami.
Teori Biogenesis
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
1. Percobaan Francesco Redi (1626 – 1697)
a. Percobaan ke-1 : Dua potong daging segar masing-masing dimasukkan ke dalam 2 wadah
yang berbentuk stoples. Daging pada stoples A yang tertutup rapat tidak terjadi larva
lalat (belatung) sedangkan daging pada stoples B membusuk dan ditemukan banyak larva. Ia
menyimpulkan larva bukan berasal dari daging yang membusuk melainkan berasal dari lalat
yang masuk dalam stoples kemudian bertelur.
b. Percobaan ke-2 : Daging segar diletakkan dalam stoples yang ditutup dengan kain kasa
sehingga daging ada kontak dengan udara dan lalat tidak bisa masuk. Daging membusuk dan
ditemukan sedikit larva. Ia menyimpulkan bahwa larva bukan berasal dari daging melainkan dari
lalat yang hinggap di atas kain kasa dan bertelur kemudian telurnya jatuh menetas menjadi larva
melalui kain kasa.
Hasil : Air kaldu labu ke-1 menjadi keruh dan berbau sedangkat air kaldu labu ke-2 tetap jernih.
Namun, jika labu ke-2 kemudian dibuka dan dibiarkan beberapa hari lagi, air kaldu akan menjadi keruh
dan berbau. Ia menyimpulkan bahwa air kaldu labu yang terbuka terdapat kehidupan yang berasal dari
mikroorganisme yang berasal di udara atau bukan berasal dari air kaldu.
3. Percobaan Louis Pasteur (1822 – 1895)
Labu berleher angsa(udara masuk namun mikroorganisme
terperangkap) diisi dengan air kaldu dan dipanaskan hingga steril,
kemudian didinginkan dan dibiarkan beberapa waktu. Hasilnya, air kaldu
tetap jernih karena tidak mengandung mikroorganisme. Kemudian pipa
leher angsa dipecahkan agar air kaldu berkontaminasi dengan udara luar.
Setelah beberapa waktu, air kaldu berubah menjadi keruh dan berbau
karena mengandung mikroorganisme.
Ia menyimpulkan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari air kaldu
melainkan berasal dari spora-spora mikroorganisme dalam udara.
Hasil percobaan ini menumbangkan teori abiogenesis dan muncul teori
biogenesis yaitu
Omne vivum ex ovo (setiap makhluk hidup berasal dari telur)
Omne ovum ex vivo (setiap telur berasal dari makhluk hidup)
Gambar percobaan Omne vivum ex vivo (setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
Lazzaro Spallanzani sebelumnya)
Teori Kreasi Khas, Kosmozoan, dan Kataklisma