Anda di halaman 1dari 3

❄ PETUNJUK EVOLUSI ❄

Adik-adik, pelajaran evolusi semakin menarik saja. Setelah sebelumnya kalian


mempelajari topik teori-teori evolusi, kini kita akan membahas petunjuk evolusi yang
akan menjadi bukti-bukti dari adanya evolusi itu sendiri. Sudah siapkah kalian untuk
mempelajarinya? Yuk, kita bahas bersama-sama.

        Jika kita bicara mengenai petunjuk evolusi, pikiran kita pasti akan langsung
mengarah pada fosil. Tidak salah memang, sebab fosil merupakan salah satu petunjuk
dari adanya evolusi itu. Akan tetapi selain fosil, masih banyak hal lain yang
merupakan petunjuk atau bukti dari proses evolusi. Apa sajakah itu?

1. Variasi antar-individu dalam Satu Populasi


Makhluk hidup sangat bervariasi, baik secara alami maupun secara buatan. Coba
kamu perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apakah ada orang yang sama persis?
Bahkan, dua anak kembar pun memiliki beberapa perbedaan. Begitu pula dengan
tumbuhan dan hewan.
        Variasi tersebut ada yang secara alami, ada pula yang dibuat oleh manusia.
Proses terjadinya variasi ini tidak terlepas dari proses evolusi. Variasi-variasi yang
ada saat ini terjadi karena pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan. Contoh
terjadinya variasi antar-individu yang cukup terkenal adalah variasi pada burung dan
kura-kura raksasa yang hidup di Kepulauan Galapagos.

2. Perbandingan Anatomi (Homologi dan Analogi)


Suatu struktur tubuh dikatakan homolog jika mempunyai asal-usul yang sama,
meskipun fungsinya berbeda. Jika kamu perhatikan struktur tubuh hewan vertebrata,
kamu akan menemukan persamaan struktur anatomi di antara hewan-hewan tersebut.
Misalnya sayap burung, sirip lumba-lumba, dan kaki depan gajah memiliki kesamaan
tipe tulang (humerus, radius, dan ulna). Demikian pula dengan lengan manusia yang
juga memiliki kesamaan dengan hewan-hewan vertebrata tersebut. Hal itu karena
mereka mendapatkan karakter ini dari nenek moyang vertebrata yang sama.
        Selain homologi, ada juga fenomena sebaliknya yang dinamakan analogi. Suatu
struktur tubuh dikatakan analog jika mempunyai fungsi yang sama walaupun asal-
usulnya berbeda. Contoh analogi adalah sayap burung dan sayap capung. Adanya
homologi menunjukkan terjadinya evolusi divergen, sedangkan adanya analogi
menunjukkan terjadinya evolusi konvergen.

3. Perbandingan Embriologi
Semua spesies vertebrata memiliki banyak persamaan pada fase awal perkembangan
embrionya. Seiring pertambahan usia, embrio pada spesies yang berbeda mulai
menunjukkan ciri khususnya dan berkembang ke arah berbeda. Hal ini mengingatkan
kita bahwa berdasarkan evolusi, nenek moyang setiap spesies adalah sama. Seiring
waktu, turunannya berkembang menjadi spesies yang berbeda karena beradaptasi
dengan lingkungannya.

4. Perbandingan Fisiologi dan Biokimia


Hampir semua mahkluk hidup mempunyai DNA yang di dalamnya terdapat pasangan
basa, yaitu adenin, timin, guanin, dan sitonin. Molekul DNA memiliki arti lebih
daripada sekadar cetak biru pada makhluk hidup. Masing-masing molekul ini
merupakan catatan sejarah evolusi makhluk hidup. Dengan meneliti molekul DNA,
para ilmuwan memperoleh petunjuk tentang bagaimana spesies yang berbeda saling
berkerabat.

5. Adanya Organ-Organ Vestigial


Semua pria, meskipun tidak menyusui, mereka tetap memiliki puting susu. Menurut
para ahli evolusi, puting susu pada pria merupakan salah satu organ vestigial yang
dapat dijadikan petunjuk terjadinya evolusi. Organ vestigial atau organ sisa ini adalah
organ tubuh yang berguna pada masa lalu, tetapi tidak dibutuhkan lagi pada masa
kini.
        Organ vestigial dapat juga didefinisikan sebagai organ yang berfungsi pada
spesies nenek moyang, tapi tidak berfungsi lagi pada spesies masa kini. Organ-organ
vestigial adalah organ yang mengalami reduksi karena jarang digunakan.

6. Petunjuk Domestikasi
Dapatkah aktivitas manusia menimbulkan proses evolusi? Jawabannya ya. Tahukah
kalian bahwa nenek moyang anjing adalah serigala? Manusia telah berhasil
menjinakkan serigala dan menggunakan hewan karnivora tersebut untuk membantu
aktivitas mereka sehari-hari. Tidak hanya sampai di situ, manusia juga mengawinkan
satu varietas anjing dengan varietas anjing lainnya untuk memperoleh varietas yang
unggul. Aktivitas ini menghasilkan berbagai varietas anjing yang kita kenal sekarang.
        Dalam dunia tumbuhan, manusia juga berhasil menyilangkan berbagai kultivar
tanaman misalnya pada bangsa kol. Kol, kembang kol, dan brokoli berasal dari
mustard liar yang dibudidayakan manusia.
        Kedua kasus di atas dapat dijadikan bukti terjadinya evolusi. Walaupun
demikian, domestikasi hanya sanggup menghasilkan varietas baru, bukan spesies
baru.
7. Fosil
Fosil adalah sisa makhluk hidup yang telah membatu. Fosil merupakan catatan sejarah
sangat penting yang sering digunakan para ilmuwan untuk mempelajari evolusi.
Setiap spesies mempunyai masa tertentu. Keberadaan suatu spesies pada masa
tertentu erat kaitannya dengan cara spesies tersebut beradaptasi dengan kondisi
lingkungannya saat itu. Oleh karena itulah, fosil dapat memberikan informasi
mengenai keadaan lingkungan pada masa lalu.

8. Adanya Spesies Peralihan


Tahukah kalian dengan Ota Benga? Ota Benga adalah manusia yang dianggap sebagai
salah satu bentuk peralihan antara kera dan manusia. Adanya spesies peralihan ini
memberikan bukti yang kuat terjadinya evolusi.
        Selain Ota Benga, ikan gelodok (Periophthalmus modestus) juga dipercaya
sebagai makhluk hidup peralihan antara ikan dan amfibi. Bentuk tubuh dan
kemampuan hidup ikan ini menyerupai sifat amfibi.

9. Pengamatan Langsung
Informasi mengenai proses evolusi juga dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung. Pengamatan itu dilakukan pada spesies yang dapat bermodifikasi hanya
pada beberapa generasi. Salah satu spesies yang paling banyak digunakan untuk
mempelajari mekanisme evolusi adalah lalat buah. Serangga ini mempunyai masa
hidup yang singkat sehingga masa generasinya juga singkat. Lalat buah sering
direkayasa dan dikembangbiakkan di laboratorium untuk mempelajari proses evolusi
yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai