Jika kita bicara mengenai petunjuk evolusi, pikiran kita pasti akan langsung
mengarah pada fosil. Tidak salah memang, sebab fosil merupakan salah satu petunjuk
dari adanya evolusi itu. Akan tetapi selain fosil, masih banyak hal lain yang
merupakan petunjuk atau bukti dari proses evolusi. Apa sajakah itu?
3. Perbandingan Embriologi
Semua spesies vertebrata memiliki banyak persamaan pada fase awal perkembangan
embrionya. Seiring pertambahan usia, embrio pada spesies yang berbeda mulai
menunjukkan ciri khususnya dan berkembang ke arah berbeda. Hal ini mengingatkan
kita bahwa berdasarkan evolusi, nenek moyang setiap spesies adalah sama. Seiring
waktu, turunannya berkembang menjadi spesies yang berbeda karena beradaptasi
dengan lingkungannya.
6. Petunjuk Domestikasi
Dapatkah aktivitas manusia menimbulkan proses evolusi? Jawabannya ya. Tahukah
kalian bahwa nenek moyang anjing adalah serigala? Manusia telah berhasil
menjinakkan serigala dan menggunakan hewan karnivora tersebut untuk membantu
aktivitas mereka sehari-hari. Tidak hanya sampai di situ, manusia juga mengawinkan
satu varietas anjing dengan varietas anjing lainnya untuk memperoleh varietas yang
unggul. Aktivitas ini menghasilkan berbagai varietas anjing yang kita kenal sekarang.
Dalam dunia tumbuhan, manusia juga berhasil menyilangkan berbagai kultivar
tanaman misalnya pada bangsa kol. Kol, kembang kol, dan brokoli berasal dari
mustard liar yang dibudidayakan manusia.
Kedua kasus di atas dapat dijadikan bukti terjadinya evolusi. Walaupun
demikian, domestikasi hanya sanggup menghasilkan varietas baru, bukan spesies
baru.
7. Fosil
Fosil adalah sisa makhluk hidup yang telah membatu. Fosil merupakan catatan sejarah
sangat penting yang sering digunakan para ilmuwan untuk mempelajari evolusi.
Setiap spesies mempunyai masa tertentu. Keberadaan suatu spesies pada masa
tertentu erat kaitannya dengan cara spesies tersebut beradaptasi dengan kondisi
lingkungannya saat itu. Oleh karena itulah, fosil dapat memberikan informasi
mengenai keadaan lingkungan pada masa lalu.
9. Pengamatan Langsung
Informasi mengenai proses evolusi juga dapat diperoleh melalui pengamatan
langsung. Pengamatan itu dilakukan pada spesies yang dapat bermodifikasi hanya
pada beberapa generasi. Salah satu spesies yang paling banyak digunakan untuk
mempelajari mekanisme evolusi adalah lalat buah. Serangga ini mempunyai masa
hidup yang singkat sehingga masa generasinya juga singkat. Lalat buah sering
direkayasa dan dikembangbiakkan di laboratorium untuk mempelajari proses evolusi
yang terjadi.