Dinar Isnanto
Eka Puspita F.
Riska Dewi Irawati S.
Tamara Meili Awaliyani
PENDAHULUAN
Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua sebab,mendengar evolusi maka kita
akan,mengingat charles darwin, mungkin beberapa orang beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut
hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupn seharihari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi.
Pengertian Evolusi
Evolusi Mammalia
Mamalia berevolusi dari sejenis reptil, sejalan dengan evolusi dinosaurus yang juga berasal
dari jenis lain reptil purba. Transisi dari reptil menjadi mamalia berada dalam deretan yang
halus, diperkuat oleh bukti fosil dengan sejumlah bentuk perantara, begitu mirip secara
anatomi sehingga sulit memilih salah satunya, Salah satu perbedaan kerangka penting antara
reptil dan mamalia terletak pada telinga dalam, dimana reptil hanya memiliki satu tulang
sementara mamalia memiliki tiga tulang, sehingga memperkuat jangkauan frekuensi dan
sensitivitas telinga mereka.
Mamalia pertama timbul pada akhir zaman Trias dari moyang terapsida. Mereka merupakan hewan kecil yang
sangat aktif yang makanannya terutama terdiri atas insekta. Kemampuan yang aktif ini berhubungan dengan
kemampuannya untuk memelihara suhu tubuh yang tetap (homeotermi). Mamalia tergolong ke dalam sekelompok
amniota yang di kenal sebagai sinapsida (synapsid). Sinapsida nonmamalia awalnya tidak memiliki rambut, berjalan
mengangkang dan bertelur. Sinapsida berevolusi menjadi herbivor dan karnivor yang berukuran besar selama
periode perm dan untuk beberapa lama mereka menjadi tetrapoda yang dominan. Selama periode jura, mamalia
sejati pertama muncul dan berdiversifikasi menjadi sejumlah garis keturunan, kebanyakan di antaranya telah
punah.
Marsupialia, mamalia
berkantung (Subkelas
Metatheria)
Evolusi Manusia
Ilmuan mengestimasi bahwa manusia merupakan cabang dari moyang umum simpanse sekitar
5-7 tahun lalu. Beberapa spesies dan subspesies Homo sudah berevolusi dan saat ini punah, ada yang
hiang sama sekali, da nada yang tersisa. Contohnya adalah Homo erectus (yang menghuni asia, afrika dan
eropa) dan Neanderthal (bias Homo Neandhertalensis atau Homo sapiens Neanderthalensis yang
menghuni eropa dan asia). Homo sapiens kuno berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu.
Carolus Linnaeus dan ilmuan lain pada masa itu juga menganggap kera besar sebagai kerabat
terdekat manusia berdasarkan kemmiripan morfologi dan anatominya. Kemungkinan menghubungkan
keturunan manusia dengan kera besar awal baru jelas setelah 1859 dengan publikasi Charles Darwin On
the Origin of Spesies, dimana ia menjelaskan gagasan evolusi bahwa spesies baru berasal dari spesies
yang ada sebelumnya.
Homo erectus
Homo Neandhertalensis
fosil Nakalipithecus
saat
dibandingkan
polimorfisme
nukleotida
Fosil Ouranopithecus
4 kategori dasar
Homo erectus
Australopithecus
Homo habilis
Homo erectus
Homo sapiens
Penggunaan Alat
Penggunaan alat dianggap sebagai tanda kecerdasan, dan ada teori
bahwa ini mungkin telah menstimulasi aspek tertentu evolusi
manusia, khususnya perkembangan otak manusia. Otak manusia
modern menggunakan sekitar 20 watt (400 kilokalori per hari),
seperlima dari konsumsi energi total. Penggunaan alat akan
memudahkan perburuan produk daging kaya-energi, dan
memungkinkan pemprosesan lebih banyak lagi produk tanaman.
Banyak spesies membuat dan menggunakan alat, tapi genus
manusialah yang unggul dalam hal pembuatan dan penggunaan alat
yang lebih kompleks. Alat tertua yang dikenal adalah alat batu
Oldowan dari Ethiopia, berumur 2,5-2,6 juta tahun,