Anda di halaman 1dari 3

Nama : 1.

Karima Emily (16)


2. Karisma Nurfadila Azzahra (17)
Kelas : XII IPA IV
MENGANALISIS ALASAN RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI DARWIN

Analisis Runtuhnya Teori Evolusi Darwin

1. Seleksi alam terbukti benar ada di kehidupan manusia, tetapi tidak pernah
menghasilkan spesies baru dan tidak bisa membuktikan adanya evolusi mahluk
hidup. Tidak pernah dikemukakan sebuah bukti pun yang menunjukkan bahwa
seleksi alam telah menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Seleksi alam hanya
merupakan sebuah kompetisi yang dilakukan oleh mahkluk hidup di suatu populasi
ataupun kelompok untuk bertahan hidup. Bagi yang mampu bertahan, maka ia akan
menang. Sedangkan yang tidak mampu bertahan atau kalah, maka akan punah.
Peristiwa kepunahan suatu mahkluk hidup nyata adanya di kehidupan saat ini.
Namun bagi mahkluk hidup yang menang tidak akan berevolusi ataupun berubah
dan menghasilkan jenis mahkluk hidup baru yang berbeda. Ia akan tetap sesuai
dengan spesiesnya. Jika ternyata terdapat perbedaan, maka itu hanyalah variasi lain
dari spesies tersebut. Misalnya, seekor kucing yang mampu bertahan dari seleksi
alam maka lama kelamaan ia akan berkembang biak dan bisa menghasilkan
keturunan yang mungkin variasinya berbeda dari variasi induknya, namun keturunan
itu tetap dalam spesis kucing. Tidak akan menghasilkan keturunan yang lain
misalnya kelinci. Hewan hewan yang dilindungi oleh negara karena hampir punah
adalah satwa yang populasinya sangat sedikit. Salah satu penyebab berkurangnya
populasi adalah kalah dalam seleksi alam dari spesies lain dan karena tidak mampu
atau kurang bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Sehingga
dari pandangan ini, kita bisa menentang dan mematahkan teori evolusi Darwin.
2. Tidak ada mutasi yang memberikan keuntungan berupa peningkatan kelestarian
makhluk hidup. Sejauh ini dan sampai saat ini, mutasi hanya memberikan dampak
negatif dan kerugian bagi individu tersebut. Selain itu, mutasi tak menambah
kandungan informasi dalam materi genetis makhluk hidup. Mutasi tidak membawa
ke arah evolusi melainkan kepada kecacatan dan ketidaknormalan bagian tubuh
pada mahluk hidup. Mutasi selalu menghasilkan kerugian bukan suatu hal yang
menguntugkan atau memunculkan mahluk hidup baru. Para peneliti dan ilmuan
yang bereksperimen dan mengamati kejadian mutasi di berbagai jenis mahkluk
hidup, belum ada yang mendapatkan keuntungan sedikitpun dari mutasi tersebut.
Hampir semua mutasi yang diteliti menyebabkan kecacatan pada bagian tubuh
ataupun kerugian lainnya.
3. Jenis-jenis makhluk hidup tak bisa berubah. Tidak mungkin terjadi perubahan dari
satu bentuk makhluk hidup ke bentuk lainnya, misalnya dari ikan menjadi amfibi
dan reptil, reptil ke burung, atau mamalia darat ke paus. Contohnya, sampai
sekarang belum terdapat peristiwa dimana ular (reptil) berubah atau berevolusi
menjadi jenis burung. Hal ini sudah mampu mematahkan teori evolusi yang ada.
4. Tiap jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari leluhur yang sama. Masing-masing
merupakan hasil dari suatu tindakan penciptaan tersendiri dan masing masing
memiliki leluhur yang berbeda.
5. Catatan fosil yang ada belum dapat dipastikan keasliannya atau bisa dikatakan
hanya sebagai rekaan yang dibuat dengan sengaja. Catatan fosil tak menunjukkan
adanya bentuk transisional, tapi menunjukkan penciptaan tiap kelompok makhluk
hidup secara terpisah. Bahkan suatu penilitan dapat menemukan kejanggalan yang
ada pada fosil tengkorak manusia purba yang di publish oleh pencipta teori evolusi.
Pada penelitian tersebut, dilakukan pembuktian dengan tomografi sinar X yang
menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah kerangka kepala manusia yang
digabungkan dengan rahang orang utan. Penelitian ini juga menemukan bahwa
terdapat perbedaan selisih umur dan zaman kehidupan dari kedua kerangka tersebut.
6. Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apa pun.
Sebuah hipotesis hanya merupakan sebuah dugaan atau perkiraan yang masih harus
diteliti lebih lanjut. Sedangkan dalam teori Evolusi Darwin, belum ada hasil lebih
lanjut yang menguatkan atau membenarkan hipotesis yang dikemukakan oleh
Darwin. Apa yang dikemukakan sebagai bukti oleh para evolusionis selama ini
hanyalah bersifat:  dugaan; dianggap; mungkin; bisa jadi; dsb. kata-kata tersebut,
jika dihitung pada buku Charles Darwin, The Origin of Species jumlahnya ada
sekitar 700-an. Sebuah dugaan tentu saja tidak bisa dianggap sebagai barang bukti.
7. Tidak pernah ditemukan di belahan dunia mana pun "bentuk-bentuk transisi" yang
diasumsikan teori neo-Darwinis sebagai bukti evolusi bertahap pada makhluk hidup
dari spesies primitif ke spesies lebih maju. Begitu pula perbandingan anatomi
menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata
memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin
menjadi nenek moyang dan keturunannya.
8. Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya
memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup.
9. Teori Darwin ditolak para ilmuwan dunia dan tidak ilmiah. Teori Darwin ditolak
oleh para ilmuwan yang terkenal, baik ilmuwan kritis maupun ilmuwan evolusionis
dari berbagai disiplin ilmu, yang berasal dari berbagai belahan bumi ini. Karena
Darwin tidak dapat membuktikan teorinya secara ilmiah dan argumen argumen yang
dikemukakan hanya berupa dugaan, telah terbantah secara meyakinkan oleh para
ilmuan. sehingga teori Darwin tidak diakui sebagai hasil karya ilmiah dan diluar
bahasan dari ilmu pengetahuan, sekaligus teori itu gugur dan tidak bisa digunakan
lagi untuk kemaslahatan umat manusia.
10. Kerumitan dan kesempurnaan yang ditemukan pada tubuh dan DNA makhluk hidup
tak timbul karena kebetulan, tapi merupakan bukti ada yang merancang kerumitan
tersebut. Catatan fosil dan organ-organ rumit makhluk hidup yang tidak mungkin
dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup.
11. Pada masa Darwin, kehidupan hanya dapat dipelajari dengan teknologi yang sangat
primitif dan pada tahap yang sangat tidak memadai. Bidang-bidang ilmu
pengetahuan seperti genetika dan biokimia belum ada sekalipun hanya nama.
Karenanya, teori mereka harus bergantung sepenuhnya pada kekuatan imajinasi.
Sehingga apa yang menjadi temuan di masa itu, akan dengan mudah dipercaya oleh
masyarakat luas. Padahal apa yang dikemukakan oleh seorang penemu atau pencipta
teori di masa itu belum tentu benar dan teruji kebenarannya
12. Teori evolusi sangat mudah dipatahkan jika kita menghubungkannya dengan ajaran
agama. Teori asal-usul makhluk hidup yang jumlahnya jutaan jenis di muka bumi
ini hanya berasal dari satu sel organisme, sungguh bertentangan dengan ajaran
agama yang berkaitan dengan penciptaan setiap makhluk oleh Tuhan. Agama
mengajarkan bahwa, setiap makhluk diciptakan oleh Tuhan. Agama Islam dengan
tegas menyatakan kebenaran secara mutlak, bahwa setiap makhluk diciptakan oleh
Allah Swt. Dengan karakteristik yang berbeda pada masing masing organisme.
Mempercayai kebenaran teori evolusi itu berarti mengingkari kekuasaan Allah
SWT dan bagi umat Islam adalah kesesatan. 

Anda mungkin juga menyukai