EKOLOGI HEWAN
ASISTEN PENANGGUNGJAWAB
DWI MERYASTUTI
VIKA WIDYAWATI
LABORATORIUM PENDIDIKAN IV
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2019
I. PENDAHULUAN
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang terdapat di suatu daerah dan waktu
tertentu. Populasi dapat didefinisikan pada berbagai skala ruang. Beberapa karakteristik
populasi diantaranya adalah kehidupan, ukuran, dispersi, rasio kelamin, struktur atau
komposisi umur, dan dinamika (Campbell, 2010). Perubahan ukuran dalam populasi
disebut dinamika populasi. Perubahan ini dihitung dengan menggunakan rumus
perubahan jumlah dibagi waktu, hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi.
Penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi adalah oleh bencana alam, kebakaran,
serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Karakteristik
khas yang terdapat dalam populasi antara lain kepadatan (densitas), laju kelahiran
(natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk
pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi
(Waluya, 2011).
Pertumbuhan populasi hewan di alam dibedakan atas golongan yang mempunyai
sifat satu kali berkembang biak dan beberapa kali berkembang biak. Untuk itu maka
pertumbuhan populasi organisme dibedakan atas dua golongan yaitu organisme dengan
satu generasi (discret generation), dan organisme dengan generasi lebih dari satu
(continous generation). Kurva pertumbuhan populasi pada lingkungan yang terbatas
disebut kurva bentuk S (sigmoid). Pada kurva ini dikenal laju pertumbuhan pada fase
tersendat (lag phase), fase menanjak naik (accelerating growth phase), fase
pertumbuhan melambat (decelerating growth phase) dan periode keseimbangan
(equilibrium period) (Ewusi, 1990).
Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya individu
lain yang berasal dari daerah lain (imigrasi). Pengurangan terhadap suatu populasi dapat
disebabkan karena kematian (mortalitas) atau karena keluarnya individu dari populasi
tersebut ke luar wilayah (Campbell, 2010). Dinamika poulasi dapat juga disebabkan
imigrasi dan emigrasi. Hal ini khususnya untuk organisme yang dapat bergerak,
misalnya hewan dan manusia. Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme ke
daerah lain atau peristiwa yang didatanginya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi
(Waluya, 2011).
Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya individu
lain yang berasal dari daerah lain (migrasi) dan karena adanya kelahiran kelahiran
(natalitas). Pengurangan terhadap suatu populasi dapat disebabkan karena kematian
(mortalitas) atau karena keluarnya individu dari populasi tersebut. Dinamika populasi
berada pada wilayah kajian antara biologi populasi dan matematika populasi. Biologi
populasi lebih banyak membutuhkan dasar keilmuan biologi dan sedikit atau kurang
memanfaatkan matematika. Sedangkan matematika populasi lebih banyak atau dominan
dalam matematika dan sedikit memanfaatkan biologi (Saputra, 2007).
Semua populasi dengan data jangka panjang yang tersedia menunjukkan
sejumlah fluktuasi dalam hal jumlah. Fluktuasi juga memberikan wawasan kepada para
ahli ekologi mengenai apa yang mengatur ukuran populasi. Penelitian terhadap dinamika
populasi (population dynamics) berfokus pada interaksi-interaksi komplek antara faktor
biotik dan abiotik yang menyebabkan variasi dalam hal ukuran populasi (Campbell,
2010).
Kesesuaian makanan erat kaitannya dengan dinamika serangga memilih sumber
makanan yang cocok untuk pertumbuhan populasinya atau dalam proses
perkembangbiakan keturunannya. Sebagai contoh, kandungan protein, lemak dan fosfor
yang tinggi pada komoditas sorgum dibanding beras dan jagung, ternyata sorgum lebih
cocok untuk perkembangbiakan serangga Sitophilus sp. Fenomena tersebut memberikan
indikasi bahwa kualitas makanan suatu bahan mempunyai arti yang sangat dalam
kaitannya dengan percepatan perkembangbiakan serangga yang pada akhirnya
berpengaruh pada tingkatan serangan yang dilakukannya (kualitas dan kuantitas
serangan) (Michael, 2000).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Laju Pertumbuhan Populasi ini adalah untuk mengetahui
laju pertumbuhan populasi Sitophilus oryzae pada berbagai media.
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum Laju Pertumbuhan Populasi yaitu
toples ukuran 1 L, kain kasa, dan karet gelang. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu
S. oryzae dewasa, beras, beras ketan putih, beras ketan hitam, kacang hijau, dan jagung.
Kedalam masing-masing toples diisikan 250 gram beras, beras ketan putih, beras ketan
hitam, kacang hijau, dan jagung lalu diinfeskan 15 pasang S. oryzae dewasa. Ditutup
mulut toples dengan kain kasa dan diikat dengan karet gelang, kemudian toples disimpan
pada tempat gelap. Dilakukan pengamatan selama empat minggu terhadap jumlah
kumbang yang masih hidup dan jumlah yang mati, dan dikeluarkan kumbang yang mati
dari media. Selama pengamatan dicatat suhu ruangan dan kelembaban relatif. Dihitung
laju pertumbuhan kumbang beras tersebut dan dibuat kurva laju pertumbuhan dari
masing-masing media.
DAFTAR PUSTAKA