Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI KADAL

(Mabouya Multifasciata)

Oleh :
Nama : Herasti Novita
NIM : B1J014039
Rombongan :V
Kelompok :3
Asisten : Siti Nur Laela Mursyidah

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kadal (Mabouya multifasciata) merupakan salah satu hewan vertebrata yang
di golongkan ke dalam kelas reptilia. Kadal merupakan hewan yang hidup ditempat
lembab dan mempunyai kebiasaan tinggal didaerah persawahan dan dekat dengan
perairan. Tubuh kadal ditutupi oleh kulit yang kering dengan sisik zat tanduk
disepanjang permukaan tubuhnya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir. Bagian perut
kadal mempunyai sisik berwarna putih kekuning-kuningan, pada bagian punggung
berwarna antara kuning coklat sampai coklat tua. Warna sisik pada kadal tergantung
dari umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisiologis tubuhnya
(Jasin, 1989).
Tubuh kadal terdiri dari kepala (caput) yang berbentuk pipih dan meruncing
bagian ujungnya, badan (truncus) berbentuk bulat memanjang dengan sisik berwarna
kuning kecoklatan sampai coklat tua, ekor (cauda) yang berbentuk bulat panjang
meruncing keujungnya,cukup kukuh dan bersisik. Kadal mempunyai ekor tunggal
dan mudah putus sebagai alat perlindungan diri dari predator atau biasa dikenal
autotomi. Kadal mempunyai zat tanduk pada sisiknya yang berguna untuk mencegah
hilangnya kelembapan dari tubuhnya juga untuk memudahkan bergerak. Kadal
memiliki lidah yang bercabang yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi adanya
mangsa disekitar lingkungannya (Radiopoetro, 1977).
Kadal tergolong ordo squamata yang mencakup 6.000 spesies yang masih
hidup. Kadal yang memiliki sub-ordo lacertilian mencakup kira-kira 180 spesies dan
sekitar 20 genus yang tersebar di seluruh benua Eropa, Asia dan Afrika. Pada
praktikum kali ini, kadal (Mabouya multifasciata) di gunakan sebagai preparat
karena kadal mudah didapat dan sebagai wakil kelas reptilia yang tidak berbahaya,
mudah dipelajari dan diamati (Jasin, 1989).

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui
Morfologi dan Anatomi Kadal (Mabouya Multifasciata).

II. MATERI DAN METODE

A. Materi
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, tissue
dan jarum penusuk.
Bahan yang digunakan adalah Kadal (Mabouya multifasciata), air kran dan
kloroform.

B. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Kadal dibius dengan kloroform atau dimatikan dengan jarum penusuk.
2. Pada bagian otak ditusuk dengan jarum penusuk.
3. Pembedahan dilakukan mulai dengan pengguntingan di depan lubang cloaca ke
sisi kiri dan kanan tubuh ke arah depan melewati kaki depan sampai ke tengah
rahang bawah.
4. Bagian yang dilakukan pengguntingan dibuka agar seluruh organ dalamnya
terlihat dengan bantuan pinset.
5. Organ-organ yang terlihat diamati nama-nama organ tersebut sesuai gambar
yang diberi oleh asisten.
6. Mulut dibuka dengan bantuan pinset untuk melihat organ-organ dalam mulut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Gambar 1. Morfologi Kadal (Mabouya Multifasciata)
Keterangan :
1. Caput 15. Antebrachium
2. Truncus 16. Manus
3. Extrimitas anterior 17. Femur
4. Extrimitas posterior 18. Crus
5. Digiti 19. Pes
6. Organon visus 20. Web
7. Palpebra superior 21. Membran nictitans
8. Palpebra inferior
9. Cavum oris
10. Saccus vocalis
11. Nares externa
12. Columella
13. Annulus tympanicus
14. Brachium
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Kadal (Mabouya Multifasciata)
Keterangan :
1. Os vomer
2. Choane
3. Maxilla
4. Tuba eustachius
5. Mandibulla
6. Glottis
7. Lingua
8. Oesophagus
Gambar 3. Anatomi Otot Extrimitas Posterior Kadal (Mabouya Multifasciata)

Keterangan :
1. Muscullus trisep femoris
2. Muscullus sartorius
3. Tulang femur
4. Muscullus adductor magnus
5. Muscullus gracillis minor
6. Muscullus gracillis mayor
7. Tulang tibiofibula
8. Muscullus gastronimeus
9. Muscullus tibialis anticus brefis
10. Muscullus tibialis anticus longus
11. Muscullus tibialis posticus
Gambar 4. Anatomi Otot Ventral Kadal (Mabouya Multifasciata)
Keterangan :
1. Muscullus submandibularis
2. Muscullus subhyoideus
3. Muscullus pars scapularis
4. Muscullus pars episternalis
5. Muscullus pars sternalis
6. Muscullus coracoradialis
7. Muscullus rectus abdominis
8. Muscullus pars abdominalis
9. Muscullus obliqus externus
10. Inscriptio tendinae
11. Linea alba
12. Muscullus deltoideus
13. Otot otot abdomen
Gambar 5. Anatomi Viscera In-situ Kadal (Mabouya Multifasciata)
Keterangan :
1. Hepar
2. Ductus hepaticus
3. Vesica felea
4. Pancreas
5. Ductus cysticus
6. Ductus pancreaticus
7. Ductus choleodocus
8. Oesophagus
9. Gastrum
10. Pylorus
11. Duodenum
12. Intestine
13. Colon
14. Rectum
15. Cloaca
16. Mesenterium
Gambar 6. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal Betina (Fejervarya
cancrivora)
Keterangan :
1. Osteum tuba
2. Tuba falopii
3. Oviduct
4. Corpus adiposum
5. Ren
6. Ovarium
7. Ureter
8. Vesica urinaria
9. Cloaca
Gambar 6. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal Jantan (Fejervarya
cancrivora)
Keterangan :
1. Corpus adiposum
2. Kelenjar adrenal
3. Ren
4. Gonad
5. Ureter
6. Vesica urinaria
7. Cloaca

B. Pembahasan

Hasil pengamatan Kadal (Mabouya multifasciata) menunjukan bahwa tubuh


kadal terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda).
Kadal mempunyai dua pasang kaki yang terletak pada bagian bawah, sepasang
dibagian depan dan sepasang di belakang. Caput berbentuk agak piramidal,
meruncing ke arah dorsal dan memipih ke arah dorso-ventral. Caput terdapat cavum
oris dan mengandung gigi-gigi halus yang sama bentuknya. Lubang telinga terdiri
dari membran tympani dan pada telinga tengah terdapat tulang columella. Kulit kadal
umumnya tertutup oleh lapisan squama epidermal yang menanduk, di bawahnya
disokong oleh lamina derminalis yang menulang. Lubang pelepasan atau cloacanya
berupa celah transversal (Radiopoetro, 1977).
Menurut Kimball (1999), kadal memiliki kulit yang bersisik, kering dan kurang
menembus air sehingga cairan yang hilang dari badan melalui kulit sedikit. Tulang
rusuk pada kadal dapat bergantian merenggang kemudian merapat karena terdapat
perangkat otot-otot tulang rusuk yang berlawanan. Kulit pada kadal tidak berfungsi
untuk pertukaran gas sehingga tidak ada percampuran gas dari dalam dan luar tubuh.
Sebagian reptil bersifat ovipar dan telur berkembang di luar tubuh (Manter & Miller
1959).
Organon visus dilindungi oleh palpebra superior dan inferior yang keduanya
dapat digerakkan dan memiliki lensa crystalline. Selain itu juga terdapat membran
nictitans (selaput tidur) yang dapat digerakan ke atas dan ke bawah. Reptil
mempunyai 3 kelopak mata yang dapat bergerak dan lidah yang tak bercabang.
Sepasang lubang hidung yang kecil terletak di ujung moncong (Kimball, 1999).
Kadal mempunyai trachea yang relatif panjang tergantung dari panjangnya
leher dan letak percabangan bronchii. Larynknya dibangun oleh sepasang tulang
rawan aritanoidea dan crichoidea yang tunggal. Lipatan choane membentuk saluran
nasopharynk dan menyalurkan udara pernapasan melalui choane masuk ke dalam
larynk. Langit-langit mulut kadal menurut Djuhanda (1984) terdiri dari:
1. Palatum durum di bagian depan atap rongga mulut yang disokong oleh tulang
premaksilla, maksilla dan palatinum yang diselaputi lendir.
2. Palatum mollae terletak di palatum durum dan merupakan langit-langit lunak yang
berotot membagi pharynk menjadi rongga nasofaringeus dan rongga
orofaringeum.
Badan kadal umumnya langsing, bulat memanjang dan sisiknya berbentuk
hexagonal. Sisik pada daerah perut berwarna putih kekuning-kuningan, pada daerah
dorsal berwarna cokelat kekuningan dan bagian ventral berwarna putih. Warna ini
tergantung dari umum, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisiologis
tubuhnya. Terdapat extrimitas anterior dan posterior, yaitu sepasang kaki depan dan
sepasang kaki belakang yang berbentuk kecil dan pendek, masing-masing berjari
lima dengan cakar pada ujungnya. Bagian perut sebelah belakang antara kaki
belakang dan ekor terdapat lubang cloaca. Ekor kadal cukup kukuh, bersisik,
bentuknya bulat panjang merucing ke ujungnya dan mudah putus (autotomi)
(Weichert, 1984).
Sistem pencernaan kadal meliputi cavum oris, pharynk, oesophagus,
ventriculus, intestinum dan cloaca. Lidah dijulurkan keluar untuk menangkap
mangsanya, gigi melekat pada rahang. Cavum oris dilanjutkan ke pharynk,
oesophagus dan lambung dengan bagian fundus dan pylorus. Saluran pencernaan di
lambung kemudian ke intestinum, rectum dan berakhir di cloaca. Hati dan pancreas
berpembuluh ke intestinum. Cloaca untuk mengeluarkan zat-zat sisa pencernaan,
ekskresi dan untuk reproduksi (Brotowidjoyo, 1990).
Sistem respirasi pada kadal (Mabouya multifasciata) umumnya mempunyai
trachea yang panjang di mana dindingnya disokong oleh sejumlah cincin cartilago.
Laring terletak di ujung anterior trachea. Dinding laring ini disokong oleh cartilago
cricoida dan cartilago anytenoidea. Ke arah posterior trachea membentuk
percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-
masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Dari celah udara kemudian masuk
ke trachea yang panjang dan bercabang menjadi bronchiolus yang berwarna merah
muda. Sistem respirasi kadal dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat
dinamakan turbinal. Lidah kadal juga bersesuaian dengan lipatan choane membentuk
saluran untuk mengalirkan udara pernafasan melalui choane ke dalam larynx.
Diawali dari rima glottis, larynx, trachea, annulus trachealis, bronchus, branchiolus,
bifurcation trachea dan berakhir di sepasang pulmo (Radiopoetro, 1977).
Sistem ekskresi kadal dibangun oleh sepasang ginjal berbentuk tidak teratur,
berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior. Kadal mempunyai
kantong kemih atau kantong urine yang berfungsi membawa air untuk melembabkan
tanah yang akan digunakan sebagai sarang. Ureter bermuara dalam cloaca dan akan
diserap kembali ke dalam kantong urine (Parker & Haswell, 1978).
Menurut Storer & Usinger (1957), sistem ekskresi kadal adalah semisolid
seperti burung dan kebanyakan reptil lainnya. Kadal jantan mempunyai 2 hemipenis
yang terletak di samping cloaca. Sistem ekskresi pada kadal dibangun oleh sepasang
ginjal yang terdapat agak ke pangkal ekor dari kaki belakang, bentuknya gepeng dan
bewarna coklat. Terdapat sepasang ureter yang bermuara pada vesica urinaria
(kantung kemih) yang kecil dan berakhir pada lubang cloaca (Jasin, 1989).
Sistem sirkulasi pada Mabouya multifasciata berupa jantung yang
memperlihatkan kemajuan bila dibandingkan dengan jantung amphibi. Jantung kadal
memiliki empat ruang yaitu dua ventrikel dan dua atrium. Aliran darah dari arteri dan
vena tidak seluruhnya terpisah. Jantung dibungkus oleh suatu membran transparan,
yaitu pericardium dan dibatasi oleh endokardium (Parker & Haswell, 1978).
Mabouya multifasciata jantan memiliki sepasang testis sebagai penghasil
sperma yang dikeluarkan melalui saluran sperma dan bersama urine keluar melalui
cloaca. Cloaca merupakan suatu muara dari tiga saluran yaitu pencernaan, kelamin
(reproduksi) dan pengeluaran (ekskresi). Testis pada kadal mempunyai
kecenderungan bahwa satu testis terletak lebih tinggi dari testis yang lain. Bagian
dari ductus wolfi dekat testis berkelok-kelok untuk membentuk epididymis. Ductus
wolfi ke arah posterior menjadi ductus defferens yang biasanya lurus, tetapi ada pula
yang berkelok-kelok. Sepasang hemipenis merupakan organ penyalur sperma
terdapat di sisi kiri kanan lubang cloaca agak ke pangkal ekor. Organ inilah yang
membedakan kadal jantan dengan betina, selain postur badan kadal jantan yang
umumnya lebih kecil (Radiopoetro, 1977).
Sedangkan sistem genitalia pada kadal betina yaitu berupa sel telur, ovarium,
uterus, ginjal, oviduct, kantong kemih dan cloaca. Ovarium kadal betina sebelah
kanan posisinya juga lebih tinggi dari ovarium lainnya. Ovum kadal betina yang
telah dibuahi sperma akan melalui oviduct dan akan dikelilingi oleh cangkang yang
tahan air. Setelah itu akan dikeluarkan melalui cloaca lalu dierami oleh induknya.
Terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah sebagai cadangan makanan di
dalam telur tersebut (Radiopoetro, 1977).

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:


1. Bagian tubuh Mabouya multifasciata terdiri atas caput, truncus dan cauda.
2. Caput terdapat cavum oris, lubang telinga, organon visus yang memiliki selaput
nictitans (selaput tidur) dan sepasang lubang hidung.
3. Truncus kadal bersisik hexagonal dan berwarna yang tergantung dari umur, jenis
kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisiologis tubuhnya. Terdapat
extrimitas anterior dan posterior, digiti dengan cakar pada ujungnya dan cloaca.
4. Ekor kadal cukup kukuh, bersisik, bentuknya bulat panjang merucing ke
ujungnya dan mudah putus (autotomi).
5. Sistem pencernaan kadal dimulai dari mulut, oesophagus, lambung, pancreas,
selanjutnya masuk ke intestine, lalu rectum dan berakhir pada cloaca.
6. Sistem respirasi pada kadal (Mabouya multifasciata) dimulai dari celah udara
masuk ke trachea yang panjang dan bercabang menjadi bronchiolus yang
berwarna merah muda dan berakhir di pulmo.
7. Sistem ekskresi kadal dibangun oleh sepasang ginjal, kantong kemih atau
kantong urine, ureter yang bermuara dalam cloaca.
8. Sistem sirkulasi pada Mabouya multifasciata berupa jantung, jantung kadal
memiliki empat ruang yaitu dua ventrikel dan dua atrium.
9. Mabouya multifasciata jantan memiliki sepasang testis yang satu testisnya
terletak lebih tinggi dari testis yang lain, epididimis, vas deferens, ureter, vesica
urinaria dan sepasang hemipenis yang membedakan kadal jantan dengan betina.
10. Sedangkan sistem reproduksi pada kadal betina yaitu berupa sel telur, ovarium,
uterus, ginjal, oviduct, kantong kemih dan cloaca. Ovarium sebelah kanan
letaknya lebih tinggi dari ovarium kiri.
B. Saran

Saran untuk praktikum ini adalah dalam melakukan pembedahan, praktikan


diharapkan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Kurangnya ketelitian dapat
menyebabkan terpotongnya jaringan di dalam preparat yang sedang diamati,
sehingga dapat mempersulit pengamatan. Selain itu, sebaiknya preparat yang
digunakan adalah dalam kondisi segar, agar tidak timbul bau yang kurang sedap.
DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M. D. 1990. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.


Djuhanda, T. 1984. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Bandung:
Armico.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata untuk Universitas.
Jakarta: Sinar Wijaya.
Kimball, W. J. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Manter H.W. and Miller. 1959. Introduction to Zoology. New York: Harper and Row
Publisher.
Parker, T. J. and Haswell, W. A. 1978. Text Book of Zoology II Vertebrates. New
York: TheMac Millan Press.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Storer, T.I. and Usinger, R.L. 1957. General Zoology. New York: Mc Graw Hill.
Weichert, C.K. 1984. Element of Chordate Anatomy 4th Edition. New Delhi
Mc Graw Hill Publishing Company Limited.

Anda mungkin juga menyukai