Anda di halaman 1dari 22

Genetika

populasi
Genetika populasi
Genetika populasi adalah cabang ilmu yang mempelajari gen-gen dalam
populasi dan menguraikan secara matematik pada tingkat populasi.
Genetika Populasi
Kelompok organisme yang
sanggup mengdakan pertukaran
Spesies gen di antara sesamanya dalam
suatu perkawinan.

Sekumpulan organisme yang


berfungsi bersama secara
Populasi ekologis dan evolutif sebagai
suatu unit.

Partenogenesis
Genetika Populasi
Selalu berhubungan dengan:
1. Organisme haploid.
2. Organisme diploid.
3. Organisme hermafrodit
4. Organisme yang heteromorfik
5. Organisme yang sistem perkembangbiakannya dapat seksual dan
aseksual.
6. Beberapa organisme lainnya seperti cacing pipih dsb.
7. Adanya gen terpaut seks atau gen yang dipengaruhi seks
Hukum Hardy-Weinberg
“Frekuensi alel dan genotif suatu populasi akan
selalu konstan dari generasi ke generasi.”
Rumus:

p2+2pq+q2=1
Syarat Terpenuhinya hukum
Hardy-Weinberg.

 SYARAT-SYARAT HARDY-WEINBERG TIDAK DIPENUHI.


Tekanan-tekanan yang dapat
mempengaruhi alel
1. Efek Pembentuk Populasi
2. Arus Genetik
3. Efek Leher Botol
4. Pengaruh Mutasi
5. Seleksi Terarah
6. Homogami
7. Heterogami
8. Kosanguinitas
9. Natalitas dan mortalitas
10. Migrasi
Efek Pembentuk populasi
“Komposisi genetic dari populasi yang terbentuk ditentukan oleh
keanekaragaman yang dibawa oleh organisme tersebut”
Arus genetk
“Suatu keadaan lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan
frekuensi alel dari suatu populasi.”
Efek Leher botol
“Keadaan dimana tekanan alam yang terjadi menyebabkan 99 %
kepunahan pada suatu populasi yang meninggalkan beberapa individu
yang bertahan hidup.”
Pengaruh Mutasi
Adanya mutasi dapat mengubah komposisi alel dalam suatu populasi.
Seleksi terarah
Banyak ditemukan dalam kondisi buatan, namun tidak jarang ditemukan
pula pada kondisi alam. Salah satu aspek yang terlihat dalam kehidupan
sehari-hari adalah domestikasi.
Homogami
Individu hanya kawin dengan individu yang berfenotip sama.
Pada generasi ke-n maka kita akan memperoleh suatu populasi dengan
dua macam genotip saja karena genotip Aa akan terus
menyumbangkan sebagian keturunannya yang bergenotip aa kepada
populasi bergenotip aa. Dengan demikian pada generasi ke-n, hanya
akan ada dua macam genotip, yaitu AA dan aa.
Heterogami
Semua individu cenderung memilih pasangan yang berfenotip yang
tidak sama, maka perkawinan yang terjadi adalah AA x aa dan Aa x aa.
Pada generasi ke-n, terutama frekuensi alel A akan menurun sesuai
dengan frekuensi a, karena genotip AA tidak pernah dihasilkan, namun
frekuensinya tidak pernah akan mendekati 0. Hal ini disebabkan oleh
karena AA tidak akan dihasilkan, tetapi Aa tidak dapat dengan mudah
dihilangkan dari populasi tersebut. Fenotip A masih selalu diperlukan,
karena mereka selalu memperoleh pasangan dari yang berfenotip a.
Dalam pengertian seleksi, homogami pada prinsipnya merupakan
fenomena seleksi stabilisasi.
Kosanguinitas
Adalah perkawinan yang terjadi antar individu yang berkerabat.
Mengarah kepada homosigositas.
Akibat konsanguinitas, adalah munculnya fenotip-fenotip yang jarang
dijumpai di alam, karena frekuensi alelnya kecil.
Natalitas dan mortalitas
Kematian dapat mengubah frekuensi suatu gen, terutama jika gen
tersebut bersifat letal dalam keadaan homosigot. Dalam hal ini akan ada
sejumlah individu yang hilang dari populasi tersebut.
Migrasi
Suatu alel dapat saja masuk dalam suatu populasi, biasanya dari
populasi tetangga
Partenogenesis
Partenogenesis berasal dari bahasa yunani “parthenos dan genesis”
1. Parthenos yaitu “Virgin”
2. Genesis yaitu “pembuatan”
Partenogenesis
Parthenogenesis mengarah kepada pembentukan banyak spesies seperti
pada autogami dan homogami.
Partial parthenogenesis
Hewan jantan dihasilkan dari telur yang tidak dibuahi.
Contoh : hemnioptera, dan Isoptera
Partenogenesis siklis atau
haplodiploidi

frekuensi gen hampir selalu kembali pada keseimbangan Hardy


Weinberg. Hanya mungkin terjadi pengurangan suatu alel, kalau alel
tersebut letal.
Autokondasi atau autogami
Kalau semua individu mengalami pembuahan sendiri, maka pada
generasi ke-n akan dijumpai populasi dengan dua fenotip saja seperti
pada homogami. Hanya dalam peristiwa autogami, prosesnya terjadi
lebih cepat daripada homogami. Hal ini mengarah kepada
pembentukan dua spesies yang berbeda.
Perbedaan dari homogami dengan autogami terletak pada jumlah gen
yang berperan. Pada homogami akan terjadi homosigositas gen yang
kita bicarakan, sedangkan pada autogami hal ini menyangkut seluruh
konstitusi genetic individu-individu yang terlibat dalam populasi.

Anda mungkin juga menyukai