Mutasi, rekombinasi, seleksi alam, dan proses-proses
lain yang bekerja di tingkat spesies (atau mikroevolusi) memiliki andil bagi asal-mula spesies baru, dan untuk munculnya karakter-karakter evolusi yang lebih besar dan jangka panjang (disebut juga makroevolusi) Definisi Mikroevolusi • Perubahan pada frekuensi alel yang terjadi sepanjang waktu di dalam suatu populasi • Disebabkan oleh empat proses berbeda: mutasi, seleksi (alami dan buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik. Frekuensi alel/gen pada kondisi tidak terjadi evolusi Hardy–Weinberg principle Bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan dari generasi ke generasi jika tidak ada pengaruh- pengaruh evolusioner Tujuh asumsi yang mendasari kesetimbangan Hardy–Weinberg sebagai berikut: • Mutasi tidak terjadi • Seleksi alam tidak terjadi • Populasi berukuran besar • Semua anggota populasi melakukan kawin • Semua perkawinan bersifat acak • Setiap anggota menghasilkan jumlah anak yang sama • Tidak ada migrasi ke dalam atau ke luar populasi Ilustrasi Grafis Hardy-Weinberg Equilibrium
• Sumbu Y adalah frekuensi genotip
dalam % • Sumbu X adalah frekuensi alel resesif dalam % • Berapa proporsi individu dalam populasi yang memiliki genotipe homozigot aa jika frekuensi alel a adalah 40%? • 20% dari populasi diharapkan bergenotipe aa ketika 40% dari populasi membawa alel a 3 statements dalam hukum Hardy Weinberg:
• Frekuensi alel tidak berubah dari generasi ke generasi:
– Frekuensi alel A pada turunan adalah frekuensi AA ditambah ½ frekuensi Aa atau p2+pq = p(p+q) = p(1) = p • Kesetimbangan frekuensi genotip diperoleh dari ekspansi kuadrat dan tidak berubah – Karena frekuensi alel turunan adalah p dan q, sama seperti tetuanya, maka frekuensi frekuensi genotip pada generasi berikutnya tetap p2+2pq+q2 • Kesetimbangan frekuensi genotip adalah tetap pada satu generasi tunggal – Jika frekuensi alel tetap p dan q, maka frekuensi genotip diantara turunan berikutnya akan juga p2+2pq+q2 Aplikasi Hardy-Weinberg (p + q)2 = p2 + 2pq + q2
• 100 kucing: 84 hitam, 16 putih (84% dan 16%)
• Kucing hitam – genotipe BB dan Bb Kucing putih – genotipe bb • q2 = 0,16 → q = √0,16 = 0,4 • p+q=1→p=1–q → p = 1 – 0,4 = 0,6 • p2 = 0,62 = 0,36; 2pq = 2 x 0,4 x 0,6 = 0,48 Contoh 2 • Agus, seorang ahli biologi evolusi, melakukan penelitian mengenai frekuensi albinisme dalam populasi masyarakat mempawah. Fenotip albino ditentukan oleh suatu lokus gen tunggal, yang muncul dalam keadaan resesif. Hasil penelitiannya sebagai berikut: Fenotip Tahun X Tahun X+10 Normal 680 940 Albino 20 60 Total 700 1000
a. Agus menyimpulkan bahwa terjadi evolusi pada albinisme di
masyarakat mempawah. Menurut anda, benarkah pernyataan tersebut? Mengapa? b. Pada kasus diatas, berapa jumlah penduduk yang diperkirakan menjadi pembawa albino pada tahun X+10? Kondisi-kondisi yang diperlukan untuk Kesetimbangan Genetik Prinsip Hardy-Weinberg Proporsi asal dari genotipe dalam suatu populasi tetap konstan jika • Ukuran populasi besar • Perkawinan campuran terjadi • Tidak ada mutasi • Tidak ada gen yang masuk (atau diintroduksi) atau hilang • Tidak terjadi seleksi makna: semua genotipe dapat bertahan dan bereproduksi dengan baik Mikroevolusi vs Makroevolusi • Makroevolusi dapat dilihat sebagai penggabungan periode mikroevolusi sehingga keduanya secara kualitatif sama tetapi berbeda secara kuantitatif Empat Proses Penyebab • Mutasi Mikroevolusi • Seleksi • Genetic drift • Gene flow Proses #1 Mutasi Dapat berpengaruh pada fenotipe suatu organisme, khususnya jika terjadi pada sekuen gen penyandi protein; misalnya • Senyawa kimia mutagenik menyebabkan kesalahan dalam replikasi DNA, seringkali dengan mengganggu struktur pemasangan basa, • Radiasi UV menginduksi mutasi dengan menyebabkan kerusakan pada struktur DNA Mutasi adalah perubahan pada sekuen DNA dalam genom sel dan disebabkan oleh radiasi, virus, transposon dan bahan kimia m u t a g e n i k , s e r t a ke s a l a h a n - ke s a l a h a n y a n g terjadi selama meiosis atau replikasi DNA. Proses #2 Seleksi Variasi genetik alami di dalam populasi organisme berarti bahwa beberapa individu akan lebih berhasil bertahan dibanding lainnya dalam lingkungan mereka saat ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan reproduksi juga penting yang mana dijelaskan Darwin dalam konsepnya tentang seleksi seksual.
Seleksi adalah proses di mana sifat-sifat yang dapat
diwariskan yang menyebabkan suatu organisme mampu bertahan dan bereproduksi menjadi lebih umum ditemukan dalam satu populasi sepanjang generasi sukses. Proses #3 Hanyutan Genetik
Dapat menyebabkan varian gen hilang seutuhnya sehingga
menurunkan variabilitas genetik. Berbeda dengan seleksi alam, yang membuat varian gen lebih umum atau kurang umum tergantung pada keberhasilan reproduksinya, perubahan karena hanyutan genetik tidak disebabkan oleh lingkungan atau tekanan adaptif yang bisa bersifat menguntungkan, netral atau merugikan bagi keberhasilan reproduksi.
Hanyutan genetik adalah perubahan dalam
frekuensi relatif di mana suatu varian gen (alel) ada di dalam populasi karena random sampling. Proses #4 Aliran Gen Tergantung pada seberapa jauh kedua spesies mengalami pemisahan sejak nenek moyang bersamanya, masih ada kemungkinan keduanya menghasilkan anakan, seperti kuda dan keledai menghasilkan bagal (mule). Hasil persilangannya umumnya infertil akibat dua perangkat kromosom yang berbeda yang tidak mampu berpasangan saat meiosis. Dalam kasus ini, spesies yang berkerabat dekat dapat saling kawin, tetapi hasil persilangan (hibrid) akan terseleksi dan spesiesnya tetap berbeda. Aliran gen adalah pertukaran gen-gen antarpopulasi yang Namun, hibrid fertil kadang dihasilkan dan spesies baru ini bisa membawa biasanya dalam karakter intermediet dari kedua tetuanya spesies yang sama atau bisa juga memiliki fenotipe baru yang jelas berbeda. Tugas: Berikan 10 contoh mikroevolusi yang Anda baca dalam artikel ilmiah (jurnal) Sebutkan nama peneliti, judul penelitian, nama jurnal dan edisinya.