Anda di halaman 1dari 27

Bukti Evolusi

---What is the Evidence for Evolution- - YouTube.mp4


Bukti Evolusi

Beberapa pola yang mengkonfirmasi


sejarah evolusi dan yang menjadikan
evolusi masuk akal.
Bukti Evolusi
1 . O r g a n i s a s i h i e r a r k i ke h i d u p a n ; organisme
tidak begitu saja termasuk ke dalam “lima” atau
“tiga” kelompok, tetapi secara alami berada dalam
sistem kelompok berhierarki dalam kelompok-
kelompok yang dijelaskan oleh Linnaeus.

Pertanyaan:
Dapatkah bahasa diklasifikasikan ke dalam susunan
hierarki?
Organisasi
hierarki kehidupan
Bukti Evolusi
2 . H o m o l o g i ; kemiripan struktur meskipun berbeda fungsi,
muncul dari hipotesis bahwa karakteristik yang dimiliki organisme
telah termodifikasi dari karakteristik tetuanya, tetapi sangat sulit
untuk mencocokkannya dengan hipotesis desain yang cerdas.

Catatan:
Desain tidak mempersyaratkan bahwa elemen tulang yang sama
membentuk kerangka tangan pada primata, tungkai depan untuk
menggali pada tikus tanah, sayap pada kelelawar, burung dan
pterosaurus, dan sirip pengepak pada paus dan penguin. Modifikasi
dari struktur yang ada sebelumnya, bukan desain, menjelaskan
bagaimana penyengat pada tawon dan lebah mengalami modifikasi
sebagai ovipositor, dan mengapa hanya betina yang memiliki
struktur tersebut.
Homologi
Homologi
Bukti Evolusi
3 . K e m i r i p a n e m b r i o l o g i ; karakter homolog mencakup
beberapa karakter yang muncul selama perkembangan, tetapi
akan menjadi tidak penting apabila perkembangan suatu
organisme bukan sebuah modifikasi ontogeni tetuanya.

Contoh:
Gigi primordia muncul dan kemudian hilang dari rahang janin trenggiling, dan
beberapa katak darat dan salamander melewati tahap larva dalam telur,
dengan karakteristik khas seperti larva akuatik, tapi menetas dan siap untuk
kehidupan di daratan. Pada perkembangan awal, embrio manusia sesaat
memperlihatkan kantong branchial yang mirip dengan lembaran insang dari
embrio ikan.
Embriology similarity
Bukti Evolusi
4 . K a r a k t e r Ve s t i g i a l ; Adaptasi dari organisme telah lama
dibuat untuk karakter-karakter, ditunjukkan oleh hampir setiap
spesies, yang mempunyai fungsi pada spesies nenek moyang tapi
tidak lagi pada keturunannya.
Contoh:
 Ikan dan hewan lain yang hidup di gua memiliki mata dengan berbagai tahap degenerasi.
 Kumbang yang tidak bisa terbang memiliki sayap rudimenter, disembunyikan pada
beberapa spesies dibawah penutup sayap yang menyatu sehingga sayap tidak dapat
dikembangkan meskipun ada alasan untuk melakukannya.
 Karakter vestigial, beberapa muncul sebagai variasi yang tidak umum, pada manusia
misalnya apendiks (usus buntu), koksik (empat ruas tulang ekor yang menyatu), otot
rudimenter yang memungkinkan beberapa orang dapat menggerakkan telinga, dan molar
posterior (atau gigi bungsu) yang gagal keluar atau keluar secara tidak biasa pada banyak
orang
 Beragam sekuen DNA nonfungsional, termasuk pseudogen: sekuen diam yang tidak
ditranskripsi yang memiliki kemiripan dengan gen-gen fungsional dengan nenek moyang
yang mewariskannya.
Bukti Evolusi
5 . Ko nv e r g e n ; karakter yang secara fungsional sama
tetapi secara struktur berbeda banyak.
Catatan:
Perbedaan-perbedaan tersebut diharapkan jika struktur
dimodifikasi dari karakter yang berbeda pada nenek moyang
berbeda, tetapi tidak konsisten dengan Pencipta yang
omnipoten yang seharusnya mampu membuat desain optimal
untuk masing-masing organisme tersebut. Selain itu, sejarah
evolusioner adalah penjelasan yang logis (berbeda dengan
konsep penciptaan) untuk kasus-kasus di mana organisme
berbeda menggunakan struktur berbeda untuk fungsi yang
sama, misalnya berbagai macam struktur akar termodifikasi
untuk memanjat, berbagai macam mata pada vertebrata dan
moluska sefalospoda.
Ingat:
Sejarah evolusioner tidak membahas tentang teori
penciptaan organisme, di sisi lain menjelaskan bahwa
suatu struktur (dan karakter) baru bisa berkembang
dari struktur (dan karakter) yang sudah ada
sebelumnya.
Konvergen
Bukti Evolusi
6 . D e s a i n S u b o p t i m a l . “Kecelakaan” sejarah
evolusioner menjelaskan banyak karakter yang tidak
diharapkan untuk didesain.
Misalnya:
• Jalur dalam farink yang dilewati makanan dan udara pada
vertebrata darat, termasuk manusia, beresiko makanan
tersedak.
• Mata manusia memiliki bintik buta yang berada sekitar 45°
dari kanan atau kiri garis pandang kita, di mana jika bayangan
benda berada pada daerah ini maka kita tidak dapat melihat
benda tersebut yang disebabkan susunan akson dari sel-sel
retina yang secara fungsional tidak sensitif pada daerah
tersebut.
Suboptimal Design
Suboptimal design...

Blind spot pada mata 1. Sel sensori


manusia (4) Mata pada retina
cumi dan gurita, 2. Serabut
tanpa blind spot saraf
3. Saraf optik
4. Blind spot
Bukti Evolusi

7 . D i st r i b u s i g e o g r a f i s ; distribusi dari banyak taksa


tidak masuk akal kecuali mereka berkembang dari
nenek-nenek moyang bersama.

Misalnya:
Banyak taksa, seperti marsupialia, menyebar di
benua-benua bagian selatan di mana menjadi lebih
mudah dipahami jika mereka muncul dari nenek-
nenek moyang bersama yang tersebar dari satu
daratan bagian selatan yang kemudian mengalami
fragmentasi pada masa Mesozoikum.
Distribusi Geografis
Bukti Evolusi
8 . B e n t u k - b e n t u k i n t e r m e d i e t ; hipotesis evolusi
melalui perubahan-perubahan kecil secara bertahap
dapat memprediksi banyak sekali kasus di mana
karakteristik bervariasi secara bertingkat antarspesies
dan taksa lebih tinggi.
Contoh:
– Gradasi paruh di antara spesies burung
– Di antara ular, beberapa masih memiliki sisa tulang
panggul dan lainnya tidak memilikinya lagi
– Pada level molekuler, perbedaan sekuen DNA berkisar
mulai dari hampir tidak ada perbedaan pada spesies
berkerabat dekat hingga perbedaan yang semakin besar
antartaksa yang berkerabat jauh.
Intermediate Forms

Anda mungkin juga menyukai