Anda di halaman 1dari 52

TUGAS REVIEW JURNAL

Yuanita Andriani
201000484205012
Petunjuk!
• Carilah 10 artikel dari jurnal 5 tahun terkhir
• Catatlah judul artikel, penulis, nama jurnal, volume, nomor dan
tahun terbit
• Temukan :
– Permasalahan yang di teliti
– Upaya penyelesaian masalah
– Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
– Hasil yang didapatkan
ARTIKEL 1
Judul
(LKPD) BERBASIS SOCIO-SCIENTIFIC INQUIRY BASED LEARNING (SSIBL):
KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERUBAHAN
LINGKUNGAN

PENULIS
Sumiyati Sa’adah , Feby Noerfatimah, Iwan Ridwan Yusup

Nama Jurnal, Vol, No, Tahun


Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi (Agustus 2022), Vol. (12), No.(2)
PERMASALAHAN
Rahayu (2019) menyatakan bahwa kompetensi inti dalam kurikulum 2013 yang harus dikuasai siswa
setelah mengikuti pembelajaran biologi adalah keterampilan pemecahan masalah.

Keterampilan pemecahan masalah merupakan proses pemecahan masalah yang sistematis dimulai
dengan mengidentifikasi, mengumpulkan serta menganalisis data informasi yang diperoleh dari
masalah, memilih metode alternatif untuk menemukan solusi dari masalah tersebut (Aprila, 2020).

Pada kenyataannya siswa belum terbiasa dengan pemecahan masalah, terutama dalam mempelajari
biologi. Robert (2016) menyatakan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa sangat rendah
karena disebabkan kesulitan dalam menggambarkan masalah, kemudian mengaitkan argumen dengan
metode biologis, dan menggunakan prosedur

Di sekolah tersebut pun menggunakan LKPD tetapi hanya mencantumkan sejumlah pertanyaan dan
belum dapat menggambarkan kompetensi dasar yang mesti dicapai siswa di abad 21. Selanjutnya,
hasil wawancara kepada siswa diketahui bahwa LKPD yang digunakan di sekolah kurang menarik,
kurang jelas sebab cetakannya yang buram dan tidak bercorak.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
Media yang mendukung yaitu dengan menerapkan LKPD berbasis Socio-scientific Inquiry Based Learning untuk
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah yang memuat permasalahan lingkungan maupun permasalahan
secara global.
Menurut Beers (2011) bahwa pembelajaran yang memanfaatkan pendekatan Socio-Scientific Inquiry Based Learning
dapat mengasah keterampilan literasi ilmiah, serta menjelaskan konteks pembelajaran Biologi yang sesuai dengan
fakta di kehidupan sehari-hari.
Pentingnya bahan ajar Biologi yang memasukkan unsur pendekatan SSIBL dapat memunculkan pemikiran ilmiah
serta moral dalam menuntaskan setiap peristiwa yang berlangsung dalam kehidupan nyata,
METODE PENYELESAIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental, variabel
dalam pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Pemilihan kelas X MIPA 1 dan X MIPA
2 berdasarkan rekomendasi dari guru mata pelajaran yang disesuaikan dengan
jadwal pembelajarannya sehingga pemilihan ini disebut sebagai Purposive Sampling.

Jenis data penelitian ini yaitu bersifat kuantitatif dan kualitatif, dimana data
kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka-angka yang bisa diperoleh
dari hasil test yang dilakukan pada proses pembelajaran yaitu pretest dan posttest
untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah siswa.

Sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari lembar observasi
aktivitas siswa dan lembar aktivitas guru serta angket siswa yang berisikan respon
siswa terhadap pembelajaran menggunakan LKPD berbasis Socio-scientific Inquiry
Based Learning.
HASIL
1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Lembar Kerja Peserta Didik
berbasis Socio-Scientific Inquiry Based Learning (SSIBL) pada materi perubahan lingkungan,
didapatkan rata-rata aktivitas guru sebesar 95.65% dengan kategori sangat baik, dan aktivitas peserta
didik sebesar 97.22% dengan kategori sangat baik.
2. Keterampilan pemecahan masalah dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Socio-
Scientific Inquiry Based Learning (SSIBL) diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 58.1, nilai posttest
sebesar 86.9 dan n-gain 0.71 dalam kategori tinggi.
3. Keterampilan pemecahan masalah tanpa menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Socio-
Scientific Inquiry Based Learning (SSIBL) diperoleh rata-rata nilai pretest sebesar 56.4, nilai posttest
sebesar 68.9 dan n-gain 0.48 dalam kategori sedang.
4. Pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Socio-Scientific Inquiry Based
Learning (SSIBL) berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi
perubahan lingkungan dengan nilai sesuai dengan Uji-t yaitu H0 ditolak dan H1 diterima yaitu thitung
(1.25) > ttabel (1.20) dan nilai dari Effect Size sebesar 0.83 dengan kategori tinggi.
5. Respon peserta didik terhadap proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Socio-Scientific Inquiry Based Learning (SSIB
dengan rata-rata sebesar 63.30 dengan kaetgori sedang.L) pada materi perubahan lingkungan di kelas X
MIPA menunjukkan hasil yang sedang
ARTIKEL 2
Judul
Atlas DP2d untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi di Masa
Pandemi Covid-19

PENULIS
Ni Luh Ratna Tirtawati

Nama Jurnal, Vol, No, Tahun

Journal of Education Action Research Volume 5, Number 4, Tahun Terbit 2021,


pp.521-529
PERMASALAHAN
Selama pembelajaran daring yaitu guru kesulitan dalam mengontrol dan menjaga suasana belajar karena
terbatas dalam ruang virtual, konsentrasi dan motivasi anak belajar dari rumah dan disekolah tentu akan
berbeda (Muhammad Fikri, Muhammad Zaki Ananda, 2021).
siswa merasa bosan terlalu lama tidak bertemu dengan guru dan teman-temannya. Tidak semua siswa
memiliki fasilitas penunjang pembelajaran seperti HP atau laptop, minimnya pengetahuan guru, siswa dan
orang tua mengenai penggunaan teknologi, dan permasalahan lain terjadi pada proses penilaian serta peluang
memperoleh pekerjaan setelah lulus pendidikan (Aji, 2020; Anugrahana, 2020; Cahyani, 2020).
Orang tua yang semula hanya bertugas mencari uang untuk biaya sekolah tapi sekarang memiliki tugas
tambahan mendampingi siswa belajar dirumah.
Guru yang semula menjadi model di depan kelas saat mengajar, sekarang harus berkutat dengan leptop atau
piranti lain dengan menyelusup dunia maya untuk mengajar, sedangkan siswa yang menjadi objek orang tua
dan guru dalam proses pembelajaran menjadi objek yang dirasa paling menderita karena mendapat tekanan
dari orang tua yang tiba-tiba menjadi guru, para guru disekolah dituntut dengan berbagai metode
pembelajaran yang diikuti dengan berbagai macam tugas yang harus dikirim ke berbagai link google drive
sampai mendapat tugas membuat video.
sebagian besar siswa belum memahami pentingnya proses pembelajaran untuk mendewasakan diri bukan
semata-mata mengejar nilai minimal tuntas KKM, hal itu menyebabkan mereka membuat tugas, terkadang
yang penting buat malah, yang lebih parah mengabaikan seakan-akan tidak ada tuntutan tugas dari guru.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
Solusi yang dapat dilaksanakan yaitu dengan menerapkan model dan media.
Media yang dapat memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan pada materi biologi.
Media yang dapat digunakan yaitu media atlas.
Atlas adalah salah satu media pembelajaran visual. Atlas dalam mata pelajaran biologi merupakan kumpulan
gambar-gambar lengkap yang disertai dengan materi yang dikaji didalamnya (Ales et al., 2017). Selain itu,
perlu menggunakan model pembelajaran yang efektif. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran (R.
Dewi, 2020; Elisabet et al., 2019; Safitri et al., 2018).
Pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman baru berdasar pengalamannya melalui berbagai presentasi (Fitri et al., 2018;
Widarti et al., 2020).
PjBL merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata (Sukmasari
& Rosana, 2017; Sumarni et al., 2017).
METODE PENYELESAIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada semester genap Tahun
pelajaran 2020/2021 di SMA Negeri 1 Semarapura, beralamat di Jalan Plamboyan No 63 Semarapura.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran yang tiap siklusnya terdiri dari empat tahapan
yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan evaluasi, dan 4) refleksi.
Dalam penelitian ini dikembangkan dua perangkat pelajaran dan instrumen peneliti. Perangkat pembelajaran
yang dimaksud adalah rencana pembelajaran (RPP) Project Based Learning (PjBL) dengan media atlas.
Instrumen penelitian yang dimaksud adalah test objektif yang penggunaaannya menggunakan aplikasi quizizz.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan perwujudan dari
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, yaitu RPP PjBL dengan media atlas. Rencana pembelajaran
yang dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 untuk mata pelajaran biologi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam pengembangan RPP satu lembar adalah (1) menentukan tujuan pembelajaran, (2) merancang
kegiatan pembelajaran PjBL dengan media atlas, (3) menentukan penilaian, (4) menyertakan lampiran yang
diperlukan.
HASIL
Keberhasilan penerapan Projek Based Learning (PjBL) berbasisi atlas dapat meningkatkan hasil belajar siswa
di kelas XI MIPA 3 di SMAN 1 Semarapura terbukti karena dalam proses pembelajaran. Kebebasan berinovasi
dalam proses pengerjaan atlas berikan karena proses pembelajaran yang dilakukan dengan menyenangkan
akan mendapatkan hasil pemahaman siswa akan semakin baik. Belajar menyenangkan akan memudahkan
timbulnya hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang timbul pada siswa merupakan
kerangka untuk belajar (Fauzia & Kelana, 2021; I. A. Pratiwi et al., 2018; Saputro & Rayahu, 2020).
Melalui media atlas guru dan siswa pasti berada pada harapan peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil
belajar dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis proyek
(Ismail, 2018; Sari & Angreni, 2018; Sukmasari & Rosana, 2017). Model pjbl memberikan pegaruh terhadap
kemampuan berpikir siswa (N. P. E. Y. Pratiwi et al., 2018; Sumarni et al., 2017). Implikasi penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar biologi melalui penerapan model PjBL berbasis media atlas.
ARTIKEL 3
Judul
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-MODUL DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN COLLABORATIVE PESERTA DIDIK PADA MATERI
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS 10 SMAN 9 MAKASSAR

PENULIS

Suryani, Saparuddin,

Nama Jurnal, Vol, No, Tahun

Biogenerasi Vol 7 No 1, Maret 2022


PERMASALAHAN
Perkembangan zaman saat ini bukan hanya berdampak pada penggunaan teknologi melainkan juga ilmu pengetahuan
yang berkembang dengan sangat cepat, hal ini berdampak pada kebutuhan SM yang memiliki kualitas tinggi dalam
beberapa keahlian maupun keterampilan kusus. Hal ini sangat dibutuhkan oleh sebuah negara. Pendidikan
merupakan factor utama dalam proses peningkatan SDM sebuah negara karena ia juga berperan dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat. Keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa untuk hidup di abad 21 yaitu kemampuan
komunikasi dan kolaborasi dengan sesama.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
E-modul merupakan sumber atau panduan untuk belajar yang dibuat bentuk elektronik (Rokhmania & Kustijono,
2017). E-modul dapat membantu pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. E-modul dapat didesain agar
kontennya bisa dikontrol oleh pengajar sehingga ia bersifat adaptif dan dapat menyesuaikan dengan kondisi
kurikulum, dapat bersifat interaktif memungkinkan terjadi transisi konten belajar dengan mudah karena ia bisa
menampung media audiovisual dan jenis animasi, serta dilengkapi soal -soal tes. Dari sini, emodul mendukung
pembelajaran dalam FC terlebih pada sesi luar kelas (Rokhmania )
METODE PENYELESAIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang diawali dengan mengembangkan media
pembelajaran ataupun bahan ajar berupa E-Modul. Dalam penelitian ini melibatkan dosen mata kuliah Inovasi
Pembelajaran Biologi dan mahasiswa sebagai observer untuk mengamati dan mencatat keterampilan kolaboratif
siswa kelas X SMA Negeri 9 Makassar dalam mata pelajaran biologi materi klasifikasi makhluk hidup.

Penelitian dimulai dengan melakukan pembelajaran materi


klasifikasi makhluk hidup dengan metode diskusi, penerapan
dilakukan secara berkelompok dalam penggunaan bahan ajar
berupa E-Modul. Data berupa deskripsi hasil observasi yang
dilakukan.
HASIL
• model pembelajaran collaborative dalam penggunaan e-modul pada materi klasifikasi makhluk hidup pada kelas
X SMA 9 Makassar efektif digunakan dalam pembelajaran.
• Hal ini dapat dilihat secara langsung bahwa siswa terlihat antusias dan lebih aktif selama proses pembelajaran
berlangsung hal ini bisa terjadi karena terdapat gambar – gambar yang bersifat komunikatif , sehingga membantu
siswa dalam mengkonstruksikan ilmu yang mereka dapatkan.
ARTIKEL 4
Judul
Efektivitas Pemberian Kuis Menggunakan Aplikasi
Google Form pada Pembelajaran Biologi terhadap Hasil Belajar Siswa

PENULIS

Selvi Sinta Wahyuni, Efrida Pima Sari Tambunan,

Nama Jurnal, Vol, No, Tahun

JURNAL BASICEDU
Volume 6 Nomor 5 Tahun 2022 Halaman 8033 - 8039
PERMASALAHAN
Kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam
dunia pendidikan. Siswa yang tidak terlibat pada saat belajar mengajar cenderung tidak memahami dan tidak
melihat penjelasan yang disajikan, membuat mata pelajaran menjadi tidak menarik, siswa tidak tertarik pada
mata pelajaran, dan pada akhirnya akan berdampak terhadap nilai akhir peserta didik (Henri, 2018). Faktor
terpenting yang dapat menjadikan kenaikan hasil akhir dari peserta didik adalah faktor guru, kurikulum, metode,
dan media.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
peluang yang tersedia bagi guru selama proses pembelajaran pandemi yaitu dengan cara penggunaan media kuis
melalui Google Forms. Tujuan berdasarkan penelitian ini merupakan untuk mengungkapkan efektivitas penggunaan
Google Forms buat mengelola kuis pada rangka menaikkan output belajar siswa.
Google Forms adalah aplikasi layanan Google yang menyediakan berbagai layanan seperti pembuatan formulir serta
berbagai jenis pengumpulan informasi dan kuesioner secara online atau jarak jauh (Charolina & Honny, 2021).
Google form ini dijadikan media evaluasi dalam proses pembelajaran yang efisien dan praktis. Berbagai pekerjaan
baik untuk guru maupun siswa menjadi lebih mudah dengan aplikasi Google Forms ini. Google Forms dapat secara
efektif mengumpulkan berbagai jenis informasi dalam hal kuis dan kehadiran siswa, Menurut (Saktiono, 2019). Kita
tidak lagi membutuhkan kertas saat menggunakan aplikasi Google Formulir; sebagai gantinya, Anda hanya
membutuhkan laptop dan smartphone.
METODE PENYELESAIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperimen). Sampel diambil dari dua kelas yaitu X MIPA 1 (24
orang) dan X MIPA 2 (26 orang), di MAN 1 Deli Serdang dengan cara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan design
dikenal sebagai Nonequivalent Control Group Design. Instrumen penelitian ini adalah tes serta dokumentasi berupa RPP dan silabus.
Bahwa step ataupun cara dalam penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu sebagai berikut: 1) tahap awal, yang
meliputi hal-hal seperti: memperoleh izin dari sekolah yang ditunjuk untuk penelitian ini yaitu MAN 1 Deli
Serdang; Observasi sedang dilakukan di MAN 1 Deli Serdang. Membuat perangkat pembelajaran untuk kelas
eksperimen dan kontrol dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Membuat alat penelitian:
Membuat kisi pertanyaan tes serta kisi pertanyaan kuis; Validasi instrumen untuk penelitian; Berdasarkan hasil
validasi, merevisi instrumen penelitian; 2) Tahap implementasi, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: Pemberian soal
pre-test kelas eksperimen; Pemberian soal pre-test kelas kontrol Pada kelas eksperimen
dilakukan kegiatan pembelajaran berupa kuis. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan
tidak memberikan kuis; Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen; Berikan kelompok kontrol sebuah
post-test; 3) Pada tahap ini, tahap akhir: Menganalisis data penelitian dari kelas eksperimen, seperti tes output
siswa; Menganalisis data penelitian dari kelompok kontrol, seperti tes hasil belajar siswa; dengan uji statistik
yang sesuai untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test; Membuat kesimpulan
berdasarkan hasil analisis pengujian dan rekomendasi penelitian; persiapan laporan penelitian.
HASIL
Berdasarkan temuan analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa dengan menggunakan aplikasi
Google Forms untuk mengelola kuis efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Rata-rata hasil n-
Gain menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang dikategorikan “tinggi”
dengan tingkat keefektifan sebesar 85,0, yang tergolong cukup tinggi keefektifannya. Efektivitas
penyelenggaraan kuis melalui aplikasi Google Form ini berdampak “signifikan” terhadap peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran biologi.
PERMASALAHAN

Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam berpikir, mengerti, memecahkan masalah, diperparah pandemi covid-19
menyebabkan pembelajaran terganggu karena tatap muka dibatasi,
ARTIKEL 5
Judul
Implementasi Multimedia Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pbl Melalui
Google Classroom Di Jurusan Pendidikan Biologi Unima

PENULIS

Meike Paat

Nama Jurnal, Vol, No, Tahun

Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol. 8, No. 3, Agustus 2022


SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
seperti penggunaan multimedia pembelajaran berbasis model problem based learning (PBL) melalui multimedia
google classroom sanggup menjawab tantangan dalam situasi dan kondisi saat ini terutama kondisi pembelajaran
yang berlangsung di Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Manado
Model PBL bisa mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa terutama saat pandemi Covid-19 dimana proses
pembelajaran dilaksanakan secara daring, ataupun secara blended learning dengan protokol kesehatan yang ketat,
karena model PBL dalam proses pelaksanaannya bepusat pada mahasiswa (Student centered) sehingga menyajikan
pengalaman belajar secara langsung bagi mahasiswa
METODE PENYELESAIAN
Penelitian ini diterapkan pada Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Manado, dengan subjek penelitian
yaitu mahasiswa semester I berjumlah 21 yang mengontrak mata kuliah biologi umum. Penelitian ini dilakukan pada
semester ganjil 2021. Penelitian ini diawali dengan pengadaan wawancara dan observasi pada mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah biologi umum dan proses pembelajarannya untuk mengetahui masalah yang ada.
HASIL
implementasi multimedia pembelajaran biologi berbasis model PBL melalui google classroom pada mata kuliah
biologi umum Semester I Jurusan Pendidikan Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unima
dapat mengatasi permasalahan yang terjadi saat pandemi covid-19 serta dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
ARTIKEL 6
Judul

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT PADA SISWA KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 3
PEMALANG

PENULIS

RISTONO
Nama Jurnal, Vol, No, Tahun

SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 1 Februari 2022
PERMASALAHAN
Pembelajaran dapat mengaktifkan semua siswa sehingga siswa dapat mengekspresikan indra dirinya melalui
pengajuan pendapat. Dalam hal ini guru sebagai pendidik diharapkan dapat menjadi fasilitator yang baik,
mempunyai kemampuan dengan konsep, metode pembelajaran serta saran pedukung dalam pembelajaran, untuk
mata pelajaran Biologi, agar siswa SMA dapat mempelajari Pengetahuan Alam dengan benar, maka Pengetahuan
Alam harus dikenalkan secara utuh, baik menyangkut obyek, persoalan maupun tingkat organisasi benda yang ada di
jagad raya.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
menggunakan model Cooperative Learning untuk mengatasi masalah belajar siswa, memperoleh pengalaman
profesional dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran Biologi dengan materi Ekosistem
dan mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran untuk siswa.
METODE PENYELESAIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang secara umum
bertujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas tempat berlangsungnya penelitian.
• Teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Observasi, Quesioner, Test dan
Refleksi. Observasi awal akan dilakukan oleh peneliti dan pengamat melalui Pra Siklus, kemudian pengamat
diberi Quesioner mengenai kualitas pelaksanaan aktivitas pembelajaran di masing-masing siklus. Setelah
disampaikan materi pembelajaran di masing-masing siklus, kemudian siswa diberikan Test untuk Siklus I, Siklus
II, dan Siklus III. Hasil yang didapat di masing-masing siklus, akan dilakukan Refleksi oleh peneliti.
• Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe
NHT (Numbered Head Together). Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam suatu kegiatan penelitian dengan
mencermati proses kegiatan belajar yang diberikan tindakan secara sengaja dan dimunculkan dalam sebuah kelas,
dengan tujuan memecahkan masalah.
• Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu
Perencanaan atau Planning, Pelaksanaan atau Acting, Pengamatan atau Observing dan Refleksi atau Reflecting.
HASIL
Dari data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil tes formatif siswa dalam penelitian Kelas X MIPA 1
SMA Negeri 3 Pemalang dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran meningkat karena itu
pemahaman konsep ekosistem juga meningkat sesuai dengan teori menurut Suhermi (2004) menyatakan bahwa
“Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut”. Hasil penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik berdasarkan penilaian kualitas
pelaksanaan pembelajaran dari pengamat (teman sejawat) dan dari rekapitulasi nilai tes formatif Siklus I dan Siklus
II.
ARTIKEL 7
Judul

Inovasi Pembelajaran Biologi Melalui Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Keterampilan Proses Sains Untuk
SMA

PENULIS

Nurhayati B.1*, St. Syahirah, Hamka L., Abdul Hadis


Nama Jurnal, Vol, No, Tahun

Jurnal Biology Science & Education 2022


BIOLOGI SEL (vol 11 no 1 edisi jAN-JUN 2022
PERMASALAHAN
1. ketidak sesuaian konten lemnar kerja peserta didik dengan materi pada buku ajar,
2. ketidak sesuaian RPP dengan LKPD yang digunakan, terutama pada langkah-langkah pembelajaran,
3. LKPD yang digunakan praktis tidak menerapkan model pembelajaran tertentu yang disarankan oleh Kementerian
Pendidikan Nasional guna memaksimalkan ketercapaian pendekatan saintific dalam pembelajaran.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan pengembangan Lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi
sistem pencernaan yang berbasis keterampilan proses sains. Materi sistem pencernaan pencernaan manusia. Materi
ini dikembangkan karena termuat dalam Kurikulum 2013 dan menjadi bagian yang sangat penting untuk dipelajari
oleh peserta didik, serta sekolah-sekolah juga belum memiliki lembar kerja peserta didik berbasis keterampilan
proses sains pada materi sistem pencernaan
METODE PENYELESAIAN
Penelitian ini merupakan Research and Development yang bertujuan menghasilkan lembar kerja peserta didik
(LKPD) berbasis keterampilan proses sains (KPS) pada materi sistem pencernaan untuk SMA. Pengembangan
produk menggunakan desain penelitian dan pengembangan model ADDIE. Model pengembangan ini terdiri atas 5
tahap yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Produk yang telah dikembangkan
divalidasi oleh ahli pendidikan biologi dan ahli biologi. Setelah produk dinyatakan valid dilanjutkan uji kepraktisan.
HASIL
• hasil analisis data dari respon peserta didik Kelas XI MIPA dari tiga SMAN di Kota Makassar untuk aspek
kelayakan isi, hasil penilaian berada pada kategori praktis, karena materinya sesuai materi yang dipelajari peserta
didik. Kemudian aspek tampilan berada pada kategori praktis, karena menarik dan mudah digunakan peserta
didik. Aspek bahasa berada pada kategori sangat praktis, karena menggunakan bahasa sederhana sehingga mudah
dipahami. Dan aspek manfaat berada pada kategori praktis karena LKPD berbasis KPS ini dirasakan manfaatnya
bagi peserta didik pada saat uji coba.
• Berdasarkan respon guru dan peserta didik rata-rata nilai dari keseluruhan berada pada kategori praktis. Sehingga
LKPD berbasis KPS pada materi sistem pencernaan manusia yang merupakan hasil penelitian pengembangan ini
dinyatakan layak digunakan dan merupakan inovasi dalam pembelajaran biologi Kelas XI SMA
ARTIKEL 8
Judul

Inovasi Pembelajaran Biologi melalui Pengembangan Modul Elektronik untuk Peserta Didik SMA/MA

PENULIS

Nurhayati Bedduside1) *, Rifka Almunawarah1), Rosdiana Ngitung1) Nama Jurnal, Vol,


No, Tahun

Jurnal Amal Pendidikan Vol. 3, No. 2, Agustus 2022


PERMASALAHAN
adanya kejenuhan serta kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam menerima materi yang disebabkan karena
kurang interaktifnya sumber belajar yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Hal tersebut dapat menjadi tolok ukur perlunya sebuah perlakuan yang dapat
mengakomodasi kebutuhan dari permasalahan yang ada. Kurangnya pemanfaatan sumber belajar yang digunakan
guru untuk peserta didik, maka sumber belajar itu perlu dikembangkan dan dikelola secara sistematik, bermutu, dan
fungsional. Pendidik dan peserta didik di sekolah memandang penyediaan sumber belajar di sekolah masih terbatas,
sehingga perlu diupayakan penambahannya baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
Modul elektronik merupakan sebuah bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke
dalam unit pembelajaran tertentu, yang disajikan dalam format elektronik. Modul elektronik ini juga memberikan
warna baru dalam proses belajar karena dikemas dengan tampilan lebih menarik, nilai aktualisasi lebih lama, gambar
lebih banyak dengan tambahan video dan mudah dipahami. Berdasarkan perilaku peserta didik yang terbiasa
menggunakan laptop dan handphone dapat dimanfaatkan menjadi kelebihan dalam pembelajaran.
METODE PENYELESAIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
pengembangan atau Research and Development (R&D). Adapun
model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan
modul elektronik pada materi sel untuk SMA/MA adalah analysis,
design, development, implementation, evaluation atau biasa
disebut ADDIE
HASIL
• Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pengembangan modul
elektronik dengan menggunakan flipbook pada materi sel kelas XI SMA/MA, telah melalui proses dimulai dari
observasi awal dengan melakukan analisis kebutuhan peserta didik dan guru, analisis peserta didik, analisis
fasilitas, analisis konten dan analisis tujuan. Hasil uji kevalidan pada produk modul elektronik menggunakan
flipbook yang telah dikembangkan memenuhi kriteria valid.
• Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis berharap hasil penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap praktis dan
efektif untuk peserta didik dan penggunaan modul elektronik ini dapat menjadi salah satu bahan ajar yang dapat
digunakan guru dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dan menciptakan pembelajaran yang efektif,
sistematis, terarah dan lebih interaktif serta diharapkan pada penelitian pengembangan selanjutnya agar dapat
melakukan pengembangan modul elektronik yang lebih beragam dengan menggunakan materi lain.
ARTIKEL 9
Judul

KAJIAN SISTEMATIS TENTANG KECENDERUNGAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM DALAM PEMBELAJARAN


BIOLOGI

PENULIS

Anak Agung Ayu Diah Kusumadewi, Sang Putu Kaler Surata, Dewa Ayu Sri Ratnani
No, Tahun

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 12, Nomor 1, Maret 2022


PERMASALAHAN
• Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah pendekatan yang memiliki karakter menyenangkan yang melibatkan unsur
ilmu, proses penemuan, keterampilan, berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan, dan
sportivitas. Pembelajaran biologi melalui pendekatan JAS dapat menjadikan siswa aktif dan mengembangkan
kreatifitasnya melalui media pembelajaran yang nyata dapat meningkatkan pemahaman konsep.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
Penggunaan pendekatan JAS merupakan salah satu inovasi dalam pendekatan pembelajaran biologi yang memiliki
ciri khas memanfaatkan lingkungan sekitar dan menerapkannya sebagai sumber belajar dengan berinteraksi secara
langsung dengan lingkungan dan diikuti dengan pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam
hal ini peserta didik akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan sendirinya dan dapat mengkomunikasikan
hasil yang didapatkan.
METODE PENYELESAIAN
• Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kecenderungan penelitian yang digunakan dalam pendekatan
Jelajah Alam Sekitar (JAS) pembelajaran biologi. Jenis penelitian ini adalah Systematic Literature Review.
Penelitian ini berlangsung di platform digital dengan menggunakan search engine Google di dua situs yaitu
Directory of Open Access Journal/DOAJ (https://doaj.org/) dan Garba Rujukan Digital/Garuda
(http://garuda.ristekbrin.go.id/). Data dianalisis secara sequential explanatory dengan cara menganalisis data
secara kuantitatif diikuti dengan analisis kualitatif, dengan cara menarasikan kecenderungan tujuan, metode
(desain, teknik sampling, instrumen, analisis data) dan hasil penelitian. Hasil pencarian dan seleksi artikel
pustaka menemukan bahwa hanya tujuh artikel yang dapat melewati tahapan penilaian kualitas.
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan penelitian dengan
pendekatan JAS dalam pembelajaran biologi sebagai berikut. 1) Kecenderungan tahun publikasi yaitu pada tahun
2017 yaitu delapan artikel pustaka. 2) Mengacu pada hasil SLR, kecenderungan tujuan penelitian yang digunakan
yaitu hasil belajar siswa, desain penelitian yang cenderung digunakan yaitu quasi experimental, instrumen yang
cenderung digunakan yaitu tes, analisis data menggunakan uji N gain, dan hasil penelitian menunjukan bahwa
pendekatan JAS berpengaruh signifikan terhadap penelitian yang diteliti.
ARTIKEL 10
Judul
Pengembangan Media Kartu Permainan IPA untuk
Perkuliahan IPA Biologi

PENULIS

Agnes Herlina Dwi Hadiyanti


No, Tahun
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 6 Tahun 2021
PERMASALAHAN
dalam kegiatan pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan oleh pendidik kepada peserta didik
melalui media tertentu. Apabila pesan tersebut disampaikan melalui pembelajaran yang hanya bersifat verbalisme
(didominasi oleh ceramah dari pendidik), akan terasa membosankan bagi peserta didik apabila pendidik tidak
memiliki kemampuan dalam bertutur yang baik. Selain itu, pembelajaran tersebut akan membuat peserta didik pasif,
pengetahuan yang didapatkan hanya sebatas pada pengetahuan yang dikuasai pendidik, sukar mengontrol sejauh
mana perolehan belajar siswa.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Oktaviani & Arini (2021) juga mengatakan bahwa media pendidikan bisa
membangkitkan motivasi serta atensi peserta didik. Tidak hanya itu, pemakaian media dalam proses pendidikan bisa
menolong peserta didik untuk mendapatkan uraian yang lebih baik, menyajikan informasi yang menarik serta
terpercaya, mempermudah pengertian informasi, serta memadatkan data. Peserta didik yang belajar dengan memakai
media pendidikan cenderung menjadi lebih tertarik untuk belajar disbanding peserta didik yang hanya belajar dengan
tata cara memcermati uraian pendidik.
SOLUSI/UPAYA PENYELESAIAN
Salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah dengan media kartu
permainan. Bermain dapat diartikan sebagai cara spontan untuk mendapatkan pengalaman bagi manusia. Belajar
yang dipadukan dengan bermain akan menimbulkan respon positif terhadap peserta didik. Permainan akan
membangkitkan energi dan keterlibatan belajar siswa. Metode permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif
dari peserta didik untuk belajar, sehingga dapat membantu peserta didik merasa nyaman pada saat belajar dan merasa
senang. Permainan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kerjasama antar peserta didik (Vegt et
al., 2016).
METODE PENYELESAIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan
prosedur pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu analisis (Analysis), perancangan (Design),
pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan kuesioner. Kualitas produk yang dikembangkan divalidasi
oleh dua orang pakar yang terdiri dari pakar bidang IPA dan pakar bidang Bahasa Indonesia
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk media kartu permainan IPA yang telah dikembangkan masuk
dalam kategori sangat baik, yang ditunjukkan dari hasil rerata skor validasi produk media kartu permainan IPA
adalah sebesar 3,86.
Selain itu, berdasarkan hasil implementasi media kartu permainan IPA terhadap mahasiswa dalam perkuliahan
IPA Biologi diperoleh hasil bahwa kartu permainan IPA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan
motivasi belajar mahasiswa dan juga membantu mereka untuk memahami materi.

Anda mungkin juga menyukai