Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Genetika Populasi

Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup pada suatu daerah
tertentu. Genetik populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang mempelajari gen-
gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik akibat dari keturunan pada
tingkat populasi. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan
frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap generasi (Suryo 1994).
Genetika populasi adalah suatu ilmu yang mempelajari komposisi dan variasi
genetik individu-individu dalam suatu populasi dan faktor-faktor yang dapat
mengubah komposisi genetik tersebut.
Genetika populasi ini tidak dapat dipisahkan dengan teori evolusi yang dicetuskan
oleh Charles Darwin (1809-1882) yang secara garis besar terdiri dari 3 prinsip, yaitu:
1. Prinsip variasi yang artinya bahwa individu-individu dalam suatu
populasi akan memiliki variasi morfologi, fisiologi dan perilaku. Dalam hal
ini, Darwin memandang bahwa variasi tersebut dapat diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya
2. Prinsip Hereditas yang artinya bahwa setiap individu dalam suatu
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menghasilkan keturunan.
Namun, ada individu-individu yang berhasil menghasilkan keturunan dan ada
yang tidak berhasil, sehingga densitas suatu populasi umumnya konstan setiap
saat. Selain itu individu-individu keturunan (filial) akan lebih menyerupai
induk atau parentalnya bila dibandingkan dengan individu-individu lain yang
tidak sekerabat.
3. Prinsip Seleksi yang artinya bahwa beberapa individu dalam suatu
populasi lebih mampu beradaptasi, bertahan hidup, dan bereproduksi bila
dibandingkan dengan individu-individu lainnya. Pada tahapan ini, gen-gen
yang menentukan karakter-karakter yang    baik     pada    individu-individu
tersebut akan dipertahankan keberadaannya dan selanjutnya diharapkan dapat
diwariskan kegenerasi berikutnya.
2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Genetika Populasi
            Pada saat Mendel (1822-1884) melakukan penelitian pada kacang kapri dan
kemudian Hukum Mendel I dan II diciptakan, beliau masih belum menggunakan
istilah gen. Mendel hanya menjelaskan bahwa ada faktor yang berperan dalam
pewarisan. Selanjutnya dengan penemuan struktur pita berpilin ganda atau yang
dikenal dengan asam deoksiribonukleat (DNA) oleh Watson dan Crick pada tahun
1953, Genetika Molekuler berkembang dengan pesat. Berdasarkan pendekatan
Genetika Molekuler inilah pewarisan Mendel dapat diterangkan dengan jelas. Namun
demikian, penelitian-penelitian yang dilakukan Mendel lebih menitik-beratkan pada
penyebaran genotip-genotip dan variasi genetik individu-individu yang dihasilkan dari
perkawinan tunggal. Hasil penelitian Mendel ini tidak membahas tentang penyebaran
genotip-genotip dan pola variasi genetik suatu group atau populasi.
Oleh karena itu, Godfrey H. Hardy (1877-1947) melakukan beberapa penelitian
yang menggambarkan hubungan antara penyebaran genotip-genotip dengan variasi
fenotip individu-individu pada suatu populasi. Hasil penelitian ini kemudian
dipublikasikan oleh Wilhelm Weinberg dan selanjutnya menjadi dasar dalam
merumuskan prinsip-prinsip dasar Genetika Populasi. Prinsip-prinsip tersebut adalah
bahwa:
1. Genetika Populasi lebih menitik-beratkan pada suatu group atau populasi
daripada individu-individu, artinya lebih memfokuskan pada frekuensi alel
dan frekuensi genotip dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam suatu
populasi daripada membahas penyebaran genotip-genotip dan variasi fenotip
yang dihasilkan dari perkawinan tunggal.
2. Para ahli Genetika Populasi umumnya menggambarkan frekuensi alel
dan frekuensi genotip sebagai lengkang gen (gene pool) yaitu suatu set
informasi genetik yang dibawa oleh individu-individu suatu populasi yang
dapat melakukan perkawinan (interbreeding) di dalamnya. Oleh karena itu
lengkang gen memiliki arti yang sangat penting dalam konservasi (Suryo,
1994).
Pada awal perkembangannya, Genetika Populasi lebih menekankan pada teori
dan perkembangan model-model matematika untuk menggambarkan struktur
genetik suatu populasi. Selanjutnya ketika era komputer mulai berkembang,
para ahli Genetika Populasi mulai membuat program-program simulasi suatu
populasi pada eksperimen yang dilakukan.

2.2 Hukum Hardy-Weimberg


HukumHardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalamsuatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan
dari satugenerasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-
pengaruhtertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh- pengaruh
tersebutmeliputi perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi
terbatas,hanyutan genetik, dan aliran gen. Hal yang penting untuk dimengerti bahwadi
luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh karenaitu,
kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di
alam.Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan
sebagaigaris dasar untuk mengukur perubahan genetik

Anda mungkin juga menyukai