Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK: 9 ANNI KHOLILAH.

DLTH (3415100157) AULIA NISA (3415102423)

Runtuhnya Teori Darwin


Di abad ke-20, teori evolusi telah terbantahkan tidak

hanya oleh ilmu biologi molekuler, tapi juga oleh paleontologi, yakni ilmu tentang fosil. Tidak ada sisa fosil yang mendukung evolusi yang pernah ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di seluruh penjuru dunia.

Kelemahan Teori Darwin


Teori Darwin yang mengatakan bahwa makhluk hidup yang ada memiliki nenek moyang yang sama tidak memiliki pembuktian yang jelas. 2. Darwin tidak paham mengenai bagaimana makhluk hidup hidup pertama kali, Darwin mengatakan bahwa spesies yang berbeda berevolusi dari satu nenek moyang. 3. Tidak adanya pembuktian mengenai adanya perubahan spesies dari primitif ke spesies yang lebih maju.
1.

Kelemahan Teori Darwin


4. Pada zaman Darwin, terdapat teori Spontanouos

generation dimana makhluk hidup muncul dari subtansi tak hidup terpatahkan oleh Louis Pasteur yang menyanggah teori tersebut dengan penelitiannya dan beranggapan bahwa Darwin hanya menganggap makhluk hidup memiliki struktur yang sederhana. 5. Pada masa Darwin, struktur kompleks dari sel makhluk hidup belum diketahui sehingga Darwin mengklaim bahwa kemunculan sel sebagai sebuah kebetulan belaka.

Kelemahan Teori Darwin


6. Adanya sistem dan kompleksitas organ pada tubuh

makhluk hidup yang tentunya bukan terbentuk secara spontan atau kebetulan. 7. Tidak adanya gambaran jelas mengenai bentuk sel pada umumnya karena pada saat itu hanya terdapat mikroskop tradisional dimana sel hanya terlihat bagaikan titik-titik gelap.
8. Teori seleksi alam hanya mampu mengeliminasi spesies

yang cacat, lemah, berpenyakitan atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya, tapi tidak mengarah pada pembentukan spesies baru.

Kelemahan Teori Darwin


9. Klaim mengenai seleksi alam

yang dibuat oleh Lamarck dan Darwin bertentangan dengan sejumlah kaidah-kaidah dasar biologi dimana pada masa itu bidang genetika, mikrobiologi, dan biokimia belum ada. 10. Hal yang diturunkan kepada generasi selanjutnya bukanlah sifat-sifat fisik dapatan seperti yang diuraikan oleh Darwin melainkan hanya gen-gennya saja.

Pengertian Neo-Darwinisme
Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwa

kehidupan berkembang atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah yakni seleksi alam dan mutasi. Pada dasarnya teori ini menekankan bahwa seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi. Sumber dari perubahan secara evolusi adalah mutasi acak yang terjadi dalam struktur genetik makhluk hidup. Sifat yang dihasilkan dari mutasi ini kemudian dipilah dengan mekanisme seleksi alam dan dengan inilah makhluk hidup berevolusi.

Tokoh dan penganut Neo-Darwinisme


Hukum Hardy Weinberg Hukum Hardy Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tidak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik dan aliran gen. Kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.

hukum Hardy-Weinberg
Syarat berlakunya hukum Hardy-Weinberg: a. Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama b. Perkawinan terjadi secara acak c. Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi sama besar d. Tidak terjadi migrasi e. Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar

hukum Hardy-Weinberg
Jika lima syarat yang diajukan dalam kesetimbangan

Hardy Weinberg tadi banyak dilanggar, jelas akan terjadi evolusi pada populasi tersebut, yang akan menyebabkan perubahan perbandingan alel dalam populasi tersebut. Definisi evolusi sekarang dapat dikatakan sebagai: Perubahan dari generasi ke generasi dalam hal frekuensi alel atau genotipe populasi.

hukum Hardy-Weinberg
Dalam perubahan dalam kumpulan gen ini (yang merupakan skala terkecil), spesifik dikenal sebagai mikroevolusi. Akan dibahas 5 penyebab mikroevolusi: Genetic Drift (Hanyutan Genetik): perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang memisah dari populasi besar. Gene Flow (Aliran Genetik): pelanggaran syarat Kesetimbangan Hardy-Weinberg yang mengatakan bahwa populasi harus terisolasi dari populasi lain.

hukum Hardy-Weinberg
Perkawinan Tak Acak: Adalah pelanggaran syarat

kesetimbangan Hardy-Weinberg yang mengharapkan perkawinan acak. Nyatanya, individu akan lebih sering kawin dengan tetangganya (bahkan kawin dengan dirinya sendiri/selfing yang amat umum pada tumbuhan). Hal ini akan mengurangi jumlah heterozygote dan meningkatkan jumlah homozygote dominan dan resesif. Seleksi Alam: Intinya adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi. Seleksi alam menyebabkan perbandingan alel yang diturunkan ke generasi berikutnya menjadi berubah dibandingkan perbandingan alel di populasi awal.

Teori Mendel
Johann Gregor Mendel adalah seorang ilmuan yang

mempelopori penelitian dalam bidang genetika. Hasil penelitiannya mengenai hukum pewarisan sifat dinilai oleh sejumlah ilmuan sangat bertentangan dengan teori Darwin mengenai seleksi alam. Sebagai bahan seleksi alam, Darwin menekankan sifat kuantitatif, yaitu sifat-sifat dalam suatu populasi yang terus bervariasi, seperti panjang bulu mamalia atau kecepatan binatang berlari menghindar dari pemangsa. Penemuan Mendel dapat diketahui bahwa sifat kuantitatif dipengaruhi oleh lokus gen ganda.

Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan Teori Neo-Darwinisme


SEJARAH

Charles Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup

selalu berubah. Perubahan ini merupakan hasil dari seleksi alam. Konsepnya adalah keturunan dengan modifikasi yang mengalami perubahan berkelanjutan. Ilmu genetika mengalami kemajuan yang pesat, dan hal ini terus berlanjut hingga akhir tahun 90-an.

Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan Teori Neo-Darwinisme


Beberapa peneliti berpendapat bahwa perubahan dan

variasi terjadi karena mutasi gen. Menurut mereka, mutasi gen yang terjadi pada makhluk hidup, akan bergabung dengan teori evolusi Darwin melalui seleksi alam. Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwa kehidupan berkembang atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah: seleksi alam dan mutasi. Pada dasarnya teori ini menekankan bahwa seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi.

Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan Teori Neo-Darwinisme


Perkembangan

Dr. Simpson, dalam bukunya, Life: An Introduction

to Biology, menuliskan: Mutasi adalah sesuatu yang luar biasa dalam evolusi. Selanjutnya, Dr. Simpson menegaskan, tanpa mutasi gen, tidak akan terjadi evolusi. Menurut kamus Webster, mutasi merupakan perubahan mendasar dan signifikan, atau perubahan fundamental dalam sifat hereditas yang menghasilkan individu baru yang berbeda dengan orangtuanya. Jadi, mutasi merupakan perubahan sifat keturunan yang disebabkan oleh perubahan materi genetik.

Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan Teori Neo-Darwinisme


Teori seleksi alam Darwin memiliki kelemahan, yaitu

tidak dapat menjelaskan asal-usul tipe makhluk hidup. Ketika ahli botani Belanda, Hugo deVries, mengusulkan teori mutasi pada pergantian abad, teori ini dianggap sebagai lawan dari teori evolusi Darwin dan akhirnya ditolak. Dr. deVries menyangkal teori evolusi Darwin dengan mengatakan, seleksi alam dapat menjelaskan makhluk hidup yang dapat bertahan, namun tidak dapat menjelaskan asal-usul makhluk hidup tersebut. Seiring berjalannya waktu, para ahli evolusi akhirnya menerima teori mutasi deVries dan juga teori seleksi alam Darwin. Kedua teori ini menjadi penjelasan mekanisme evolusi

Keruntuhan

Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan Teori Neo-Darwinisme

Ada sebuah fakta ilmiah yang seketika meruntuhkan teori

ini sepenuh-nya: Mutasi tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang; sebalik-nya, selalu merugikan mereka. Alasannya DNA memiliki struktur yang sangat kompleks dan pengaruh acak hanya dapat mengakibatkan kerusakan kepadanya. Ahli genetika dari Amerika, B.G. Ranganathan menjelaskan sebagai berikut: Mutasi bersifat kecil, acak, dan merugikan. Jarang sekali terjadi dan kemungkinan terbaik adalah bahwa mereka tidak berpengaruh. Keempat ciri dari mutasi ini berimplikasi bahwa mutasi tidak dapat membawa kepada perkembangan evolusioner.

Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan Teori Neo-Darwinisme


Professor Waddington mengatakan: mutasi jarang terjadi,

mungkin hanya satu dari jutaan hewan, atau satu kali dalam kehidupan. Francisco J. Ayala menulis dalam Philosophy of Science bahwa: kemungkinan terjadinya mutasi pada organisme yaitu antara satu dari sepuluh ribu dan satu dari sejuta gen per generasi. Para ahli evolusi mengakui pada setiap penelitian biologi diketahui bahwa: mutasi jarang terjadi, dan ketika benar terjadi, maka mutasi ini bersifat acak. Oleh sebab itu, para ahli selanjutnya berpusat pada seberapa sering mutasi baik terjadi. Henry M. Morris meringkas efek buruk dari mutasi, sebagai berikut: mutasi yang bermanfaat memiliki karakteristik yang tersebunyi pada gen (materi genetiknya) namun tidak terekspresi, sehingga para ahli ragu bahwa mutasi benarbenar terjadi.

Kesimpulan
Teori darwin memiliki kelemahan yang dikarenakan

hanya mampu mengeliminasi spesies yang cacat, lemah, berpenyakitan atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya, tapi tidak mengarah pada pembentukan spesies baru. Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwa kehidupan berkembang atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah yakni seleksi alam dan mutasi. Pada dasarnya teori ini menekankan bahwa seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi.

Kesimpulan
Ada sebuah fakta ilmiah yang meruntuhkan teori Neo

Darwinisme sepenuh-nya: Mutasi tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang, sebalik-nya, selalu merugikan mereka. Tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti yang mendukung pernyataan evolusionis: 1. Efek langsung dari mutasi membahayakan. 2.Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA suatu organisme. 3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel reproduksi organisme tersebut.

Daftar Pustaka
Yahya Harun. 2005. Bagaimana Sains Modern Membantah Darwinisme. Dzikra. 2005. Bandung.
Yudhi prasetyo. 2009. Sejarah dan Perkembangan

Teori Evolusi. http://Uin.blogspot.com/evolusi/sejarah- danperkembangan-teorievolusi.html.

Anda mungkin juga menyukai