hanya oleh ilmu biologi molekuler, tapi juga oleh paleontologi, yakni ilmu tentang fosil. Tidak ada sisa fosil yang mendukung evolusi yang pernah ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di seluruh penjuru dunia.
generation dimana makhluk hidup muncul dari subtansi tak hidup terpatahkan oleh Louis Pasteur yang menyanggah teori tersebut dengan penelitiannya dan beranggapan bahwa Darwin hanya menganggap makhluk hidup memiliki struktur yang sederhana. 5. Pada masa Darwin, struktur kompleks dari sel makhluk hidup belum diketahui sehingga Darwin mengklaim bahwa kemunculan sel sebagai sebuah kebetulan belaka.
makhluk hidup yang tentunya bukan terbentuk secara spontan atau kebetulan. 7. Tidak adanya gambaran jelas mengenai bentuk sel pada umumnya karena pada saat itu hanya terdapat mikroskop tradisional dimana sel hanya terlihat bagaikan titik-titik gelap.
8. Teori seleksi alam hanya mampu mengeliminasi spesies
yang cacat, lemah, berpenyakitan atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya, tapi tidak mengarah pada pembentukan spesies baru.
yang dibuat oleh Lamarck dan Darwin bertentangan dengan sejumlah kaidah-kaidah dasar biologi dimana pada masa itu bidang genetika, mikrobiologi, dan biokimia belum ada. 10. Hal yang diturunkan kepada generasi selanjutnya bukanlah sifat-sifat fisik dapatan seperti yang diuraikan oleh Darwin melainkan hanya gen-gennya saja.
Pengertian Neo-Darwinisme
Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwa
kehidupan berkembang atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah yakni seleksi alam dan mutasi. Pada dasarnya teori ini menekankan bahwa seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi. Sumber dari perubahan secara evolusi adalah mutasi acak yang terjadi dalam struktur genetik makhluk hidup. Sifat yang dihasilkan dari mutasi ini kemudian dipilah dengan mekanisme seleksi alam dan dengan inilah makhluk hidup berevolusi.
hukum Hardy-Weinberg
Syarat berlakunya hukum Hardy-Weinberg: a. Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama b. Perkawinan terjadi secara acak c. Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi sama besar d. Tidak terjadi migrasi e. Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar
hukum Hardy-Weinberg
Jika lima syarat yang diajukan dalam kesetimbangan
Hardy Weinberg tadi banyak dilanggar, jelas akan terjadi evolusi pada populasi tersebut, yang akan menyebabkan perubahan perbandingan alel dalam populasi tersebut. Definisi evolusi sekarang dapat dikatakan sebagai: Perubahan dari generasi ke generasi dalam hal frekuensi alel atau genotipe populasi.
hukum Hardy-Weinberg
Dalam perubahan dalam kumpulan gen ini (yang merupakan skala terkecil), spesifik dikenal sebagai mikroevolusi. Akan dibahas 5 penyebab mikroevolusi: Genetic Drift (Hanyutan Genetik): perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang memisah dari populasi besar. Gene Flow (Aliran Genetik): pelanggaran syarat Kesetimbangan Hardy-Weinberg yang mengatakan bahwa populasi harus terisolasi dari populasi lain.
hukum Hardy-Weinberg
Perkawinan Tak Acak: Adalah pelanggaran syarat
kesetimbangan Hardy-Weinberg yang mengharapkan perkawinan acak. Nyatanya, individu akan lebih sering kawin dengan tetangganya (bahkan kawin dengan dirinya sendiri/selfing yang amat umum pada tumbuhan). Hal ini akan mengurangi jumlah heterozygote dan meningkatkan jumlah homozygote dominan dan resesif. Seleksi Alam: Intinya adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi. Seleksi alam menyebabkan perbandingan alel yang diturunkan ke generasi berikutnya menjadi berubah dibandingkan perbandingan alel di populasi awal.
Teori Mendel
Johann Gregor Mendel adalah seorang ilmuan yang
mempelopori penelitian dalam bidang genetika. Hasil penelitiannya mengenai hukum pewarisan sifat dinilai oleh sejumlah ilmuan sangat bertentangan dengan teori Darwin mengenai seleksi alam. Sebagai bahan seleksi alam, Darwin menekankan sifat kuantitatif, yaitu sifat-sifat dalam suatu populasi yang terus bervariasi, seperti panjang bulu mamalia atau kecepatan binatang berlari menghindar dari pemangsa. Penemuan Mendel dapat diketahui bahwa sifat kuantitatif dipengaruhi oleh lokus gen ganda.
selalu berubah. Perubahan ini merupakan hasil dari seleksi alam. Konsepnya adalah keturunan dengan modifikasi yang mengalami perubahan berkelanjutan. Ilmu genetika mengalami kemajuan yang pesat, dan hal ini terus berlanjut hingga akhir tahun 90-an.
variasi terjadi karena mutasi gen. Menurut mereka, mutasi gen yang terjadi pada makhluk hidup, akan bergabung dengan teori evolusi Darwin melalui seleksi alam. Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwa kehidupan berkembang atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah: seleksi alam dan mutasi. Pada dasarnya teori ini menekankan bahwa seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi.
to Biology, menuliskan: Mutasi adalah sesuatu yang luar biasa dalam evolusi. Selanjutnya, Dr. Simpson menegaskan, tanpa mutasi gen, tidak akan terjadi evolusi. Menurut kamus Webster, mutasi merupakan perubahan mendasar dan signifikan, atau perubahan fundamental dalam sifat hereditas yang menghasilkan individu baru yang berbeda dengan orangtuanya. Jadi, mutasi merupakan perubahan sifat keturunan yang disebabkan oleh perubahan materi genetik.
tidak dapat menjelaskan asal-usul tipe makhluk hidup. Ketika ahli botani Belanda, Hugo deVries, mengusulkan teori mutasi pada pergantian abad, teori ini dianggap sebagai lawan dari teori evolusi Darwin dan akhirnya ditolak. Dr. deVries menyangkal teori evolusi Darwin dengan mengatakan, seleksi alam dapat menjelaskan makhluk hidup yang dapat bertahan, namun tidak dapat menjelaskan asal-usul makhluk hidup tersebut. Seiring berjalannya waktu, para ahli evolusi akhirnya menerima teori mutasi deVries dan juga teori seleksi alam Darwin. Kedua teori ini menjadi penjelasan mekanisme evolusi
Keruntuhan
ini sepenuh-nya: Mutasi tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang; sebalik-nya, selalu merugikan mereka. Alasannya DNA memiliki struktur yang sangat kompleks dan pengaruh acak hanya dapat mengakibatkan kerusakan kepadanya. Ahli genetika dari Amerika, B.G. Ranganathan menjelaskan sebagai berikut: Mutasi bersifat kecil, acak, dan merugikan. Jarang sekali terjadi dan kemungkinan terbaik adalah bahwa mereka tidak berpengaruh. Keempat ciri dari mutasi ini berimplikasi bahwa mutasi tidak dapat membawa kepada perkembangan evolusioner.
mungkin hanya satu dari jutaan hewan, atau satu kali dalam kehidupan. Francisco J. Ayala menulis dalam Philosophy of Science bahwa: kemungkinan terjadinya mutasi pada organisme yaitu antara satu dari sepuluh ribu dan satu dari sejuta gen per generasi. Para ahli evolusi mengakui pada setiap penelitian biologi diketahui bahwa: mutasi jarang terjadi, dan ketika benar terjadi, maka mutasi ini bersifat acak. Oleh sebab itu, para ahli selanjutnya berpusat pada seberapa sering mutasi baik terjadi. Henry M. Morris meringkas efek buruk dari mutasi, sebagai berikut: mutasi yang bermanfaat memiliki karakteristik yang tersebunyi pada gen (materi genetiknya) namun tidak terekspresi, sehingga para ahli ragu bahwa mutasi benarbenar terjadi.
Kesimpulan
Teori darwin memiliki kelemahan yang dikarenakan
hanya mampu mengeliminasi spesies yang cacat, lemah, berpenyakitan atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya, tapi tidak mengarah pada pembentukan spesies baru. Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwa kehidupan berkembang atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah yakni seleksi alam dan mutasi. Pada dasarnya teori ini menekankan bahwa seleksi alam dan mutasi adalah dua mekanisme yang saling melengkapi.
Kesimpulan
Ada sebuah fakta ilmiah yang meruntuhkan teori Neo
Darwinisme sepenuh-nya: Mutasi tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang, sebalik-nya, selalu merugikan mereka. Tiga alasan utama mengapa mutasi tidak dapat dijadikan bukti yang mendukung pernyataan evolusionis: 1. Efek langsung dari mutasi membahayakan. 2.Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA suatu organisme. 3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel reproduksi organisme tersebut.
Daftar Pustaka
Yahya Harun. 2005. Bagaimana Sains Modern Membantah Darwinisme. Dzikra. 2005. Bandung.
Yudhi prasetyo. 2009. Sejarah dan Perkembangan