Anda di halaman 1dari 15

POPULASI

Aulia Nisa Devi Istiyaningrum Rima Fitriani

DEFINISI POPULASI
Populasi adalah Kumpulan makhluk yang sama spesies, yang mendiami suatu ruang khusus, yang memiliki berbagai karakteristik unik sebagai miliki kelompok bukan karakteristik individu (Odum, 1971) Kumpulan individu setempat yang sedikit berbeda dari kumpulan setempat lain pada spesies yang sama (Keindeigh, 1980) Kelompok makhluk yang sama spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus (Krebs, 1978)

Ciri Statistik Populasi


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kerapatan Natalitas Mortalitas Agihan umur Potensi Biotik Pancaran Bentuk Pertumbuhan

Kerapatan Populasi
Ukuran populasi berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai cacah individu atau biomassa per satuan luas atau per satuan isi

Tipe Kerapatan
Kerapatan Kasar Ialah cacah individu atau bioma per satuan ruang total Kerapatan Ekologik Cacah individu atau biomassa per satuan ruang habitat (luas daerah atau isi ruang yang sesungguhnya dapat dihuni oleh populasi

a. Pengukuran Kerapatan Mutlak:


1. Penghitungan menyeluruh 2. Metode cuplikan dengan kuadrat 3. Tangkap Tandai Lepaskan Tangkap Kembali (TTLTK)

1. Perhitungan menyeluruh
Adalah cara yang paling langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang dipertanyakan di suatu daerah dengan menghitung makhluk tersebut semuanya. Contoh : 1. Sensus manusia 2. Pada burung yang bersifat territorial, dapat dihitung burung yang berkicau di suatu daerah

2. Metode cuplikan dengan menggunakan kuadrat


Merupakan suatu daerah pencuplikan pada suatu luasan yang dapat berbentuk bujur, segi enam, lingkaran, dan sebagainya).

Prosedur yang umum adalah menghitung semua makhluk yang ada dalam beberapa kuadrat yang diketahui luasnya dan kemudian mengekstrapolasikan rerata ke seluruh daerah.

3. Metode Tangkap Tandai Lepaskan Tangkap - Kembali (TTLTK)


Sangat penting di dalam ekologi hewan, sebab tidak hanya perkiraan kerapatan yang diperoleh tetapi perkiraan laju kelahiran dan laju kematian populasi yang dikaji juga diketahui. Metode TTLTK menghadapi 3 anggapan rawan, yaitu: 1). Hewan yang ditandai dan tidak harus ditangkap secara acak 2). Laju mortalitas kedua hewan sama 3). Tanda jangan sampai hilang/ dilewati

b. Pengukuran Kerapatan Nisbi


Karakteristik semua metode pengukuran kerapatan nisbi adalah bahwa semuanya tergantung pada pengumpulan cuplikan yang mewakili tetapan nisbi yang tidak diketahui hubungannya dengan besarnya populasi secara keseluruhan

Pengukuran Kerapatan Nisbi :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jebakan Cacah Butir Tinja Frekuensi vokalisasi Catatan Kulit Tangkapan Per Satuan Usaha Penangkapan Ikan Cacah Artifak Kuesioner Kapasitas Makan Penghitungan di Jalan

Pengukuran Kerapatan Nisbi :

1. Jebakan, Hewan yang tertanggap tergantug tidak hanya kerapatan populasi tetapi juga aktivitas hewan itu, kisaran gerakan, dan kemempuan si pemasang jebakan, sehingga sebenarnya hanya akan dieroleh gambaran kasar mengenai kelimpahan dengan teknik ini 2. Cacah butir tinja. Jikalau diketahui cacah butiran tinja dan rerata laju peninjaan akan diperoleh index besarnya populasi.

Pengukuran Kerapatan Nisbi : 3. Frekuensi vokalisasi. Beberapa kali ayam hutan berbunyi seletiap 15 menit dapat dipergunakan untuk index besarnya populasi ayam hutan 4. Catatan kulit. Cacah hewan yang ditangkap oleh pemburu atau penjebak dapat dipergunakan untuk memperkirakan perubahan pada populasi mammalia catatan ada yang sampai 150 tahun yang lalu. 5. Tangkapan per satuan usaha penangkapan ikan, misalnya cacah ikan yang ditangkap selama 100 jam dengan pukat harimau. Jika diperbandingkan akan dapat dipergunakan untuk memperkirakan kelimpahar ikan di suatu perairan

Pengukuran Kerapatan Nisbi :

6. Cacah artifak, misalnya butir tanah pada rumah kepiting, pohon untuk sarang tupai, bekas kepompong yang telah ditinggalkan insekta, dapat berguna untuk memperkirakan cacah hewan bersangkutan. 7. Kuesioner dapat dikirimkan kepada penggemar berburu atau penjebak untuk mendapatkan perubahan populasi hewan yang jadi objeknya.

Pengukuran Kerapatan Nisbi :

8. Kapasitas makan. Jumlah umpan yang diambil oleh tikus dapat dipergunakan untuk mengukur sebelum dan sesudah peracunan untuk memperoleh perubahan kerapatan. 9. Penghitungan di jalanan. Cacah burung mangsa yang tampak waktu mengendarai mobil sejauh jarak yang telah dibakukan dapat dipergunakan sebagai index kelimpahan.

Anda mungkin juga menyukai