4.1. Tujuan
Mahasiswa mampu menghitung jumlah sel ragi dengan menggunakan metode
counting chamber.
10𝑞 = 3 × 10−4
𝑞 = 3 × 10−5
3 × 10−5 10
=
2,38 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑏𝑠𝑒𝑙
𝑏𝑠𝑒𝑙. 3 × 10−5 = 23,8
23,8
𝑏𝑠𝑒𝑙 =
3 × 10−5
= 7,93 × 105
4.5.2. Pembahasan
Pada praktikum mengamati jumlah sel ragi metode yang digunakan adalah
counting chamber atau blik (kotak) hitung. Jadi menghitung jumlah sel yang ada
pada setiap kotak. Sedangkan alat yang digunakan adalah hemositometer.
Hemositometer adalah alat yang digunakan untuk perhitungan sel yang teerdiri
dari tebal kaca slide mikroskop dengan lekukan persegi panjang yang
menciptakan sebuah ruang.
Sebelum dilakukan pengamtan sel ragi, dilakukan dulu pengenceran
terhadap ragi. Pengenceran ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan jumlah
koloni bakteri sehingga semakin mudah ketika dilakukan perhitungan, namun hal
ini adalah kerugian, karena setiap pengenceran menambahkan ketidak akuratan
untuk pengukuran. Pengenceran dilakukan sampai 10.000 x karena pada
pengenceran 1000x diamati sel ragi masih belum terlihat jelas.
Dalam pengisian bilik hitung (caounting chamber) menggunakan pipet tetes
perlu diperhatikan, hanya perlu meneteskan suspensi ragi pada salah satu sisi
pinggir kaca tutup hal ini bertujuan untuk mencegah adanya gelembung udara
dalam bilik hitung.
Tabel 4. 2. Analisa Pengamatan Dan Perhitungan Sel Ragi
Analisa Pengamatan
1. Sel ragi terlihat seperti flek
hitam
2. Kotak pertama = 8 sel
3. Kotak kedua = 12 sel
4. Kotak ketiga = 11 sel
5. Rata-rata sel ragi = 10 sel
4.6. Kesimpulan
Praktikum perhitungan sel ragi menggunkan metode counting chamber dan alat
yang digunakan adalah hemositometer. Dalam pengamatan menggunakan mikroskop
yang pada saat pengamatan di pasang hemositometer pada meja objek. Rata –rata
jumlah sel ragi pada counting chamber adalah 10 sel ragi. Hasil dari perhitungan sel ragi
adalah 7,93 × 105 sel.