Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRATIKUM URINALISA DAN CAIRAN TUBUH

“ PEMERIKSAAN CAIRAN LAMBUNG ”

Dosen Pengampu

Yoki Setyaji,S.ST.,M.Sc

Disusun Oleh

Noviolita Dea Amanda

P1337434121027

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022/2023
A. Tujuan

1. Menilai Motilitas lambung, yaitu Kemampuan lambung untuk meneruskanisinya


ke arah duodenum.
2. Menilai kemampuan sekresi lambung, yaitu HCL, secara kuantitatif dan
kualitatif serta enzim-enzimnya.
3. Mendeteksi adanya unsur-unsur abnormal, seperti darah,pus, jamur, dan bakteri.
4. Mendeteksi adanya racun untuk pemeriksaan forensik.
5. Pemeriksaan sitologi terhadap sel-sel tumor.

B. Prinsip

Cairan atau getah lambung dapat merefleksikan kondisi lambung, setelah diambil
sampel kemudian diperiksa sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

C. Alat dan Bahan


1. Tabung Reaksi 11. Mikroskop
2. Gelas Ukur 12. Sampel cairan lambung
3. Pipet Tetes 13. Deck Glass
4. Bunsen 14. Gram A,B,C, dan D
5. Kamar Hitung Improved Neubauer 15. Obyek Glass
6. Pipet Thoma 16. Asam Asetat Glasial
7. Methanol 17. NaCl 0,9 %
8. Rak tabung 18. Aquadest
9. Tabung Sentrifug 19. Larutan May Grunwald
10. Aspirator 20. Larutan Giemsa

D. Dasar Teori
Lambung adalah organ yang terletak pada bagian superior kiri rongga
abdomen dibawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil, terletak
sebelah kiri garis tengah. Ukuran dan bentuk setiap individu bervariasi. Secara
anatomi, lambung terdiri dari kardia, fundus, korpus, dan pilorus. Fungsi lambung
antara lain, penyimpanan makanan, produksi kimus, digesti protein, produksi
mucus dan produksi faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang disekresi sel parietal.
Cairan Lambung merupakan cairan yang ada di dalam Lambung,
Komponen getah lambung terdiri atas air, asam klorida, dan enzim. Sekresi dari
getah lambung diatur oleh mekanisme syaraf dan hormonal. Impuls parasimpatis
yang terdapat pada medulla dihantarkan melalui syaraf vagus dan merangsang
gastrik glands untuk mensekresikan pepsinogen, asam klorida, mucus, dan
hormone gastrin. (An Nisa, 2010)

E. Cara Kerja
Pemeriksaan Makroskopis
a) Makroskopis warna
1. Amati warna cairan di bawah cahaya terang 
2. Catat hasil yang didapatkan. 

b) Makroskopis Kejernihan
1. Amati dengan cahaya terang
2. Catat hasil yang didapatkan. 
c) Makroskopis Bekuan
1. Masukkan sampel ke dalam beaker glass
2. Aduk dengan batang pengaduk sambil mengamati adanya bekuan
3. Amati dan catat hasil yang didapatkan. 
d) Makroskopis Viskositas
1. Isap sampel menggunakan pipet tetes

2. Teteskan sampel keluar


3. Ukur panjang tetesan menggunakan penggaris
e) Makroskopis Volume
1. Perhatikan volume cairan sendi yang dapat diaspirasi
2. Nilai rujukan: 0,1 - 3,5 ml.
Pemeriksaan Mikroskopis
a) Hitung Jumlah Leukosit
1. Menggunakan cairan sendi yang telah dihomogenkan tanpa di
sentrifuge dan di encerkan dengan NaCl 0,9%
2. Kemudian membuat sediaan dimasukan kedalam kamar hitung
neubaeur lalu dinilai dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 10x
3. Menghitung jumlah leukosit di dalam kamar hitung dengan melaporkan
jumlah leukosit per microliter.
b) Hitung Jenis Sel Leukosit
1. Ambil cairan lambung yang telah di sentrifuge
2. Teteskan 1-2 tetes cairan lambung diatas objek glass, kemudian dibuat
hapusan di atas objek glass, dibiarkan mengering
3. Difiksasi apusan tersebut dengan methanol selama 5 menit lalu dibilas
dengan air mengalir
4. Diteteskan sediaan apusan dengan larutan May Grunwald +- 1-2 menit
5. Digenangi dengan larutan buffer Ph 6,4 dan didiamkan selama 3 menit
6. Diwarnai dengan larutan giemsa yang sudah diencerkan dengan buffer
Ph 6,4 dan dibiarkan 5-10 menit, cuci dengan air mengalir lalu
dikeringkan
7. Diamati apusan di bawah mikroskopik dengan pembesaraan 100x
menggunkan oil emersi.
c) Pemeriksaan kristal
1. Ambil cairan sendi yang telah di sentrifuge
2. Teteskan 1-2 tetes cairan sendi diatas objek glass, kemudian tutup
menggunakan deck glass.
3. Diamati apusan di bawah mikroskopik dengan pembesaraan 10x.
Pemeriksaan Kimiawi

a) Uji Mucin
1. Buat larutan asam asetat 7N (40,8 ml, asam asetat glasial + 100 ml air)
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi isi 4 ml aquades + 1 ml cairan sendi
+ 1 tetes larutan asam asetat 7N
3. Aduk kuat kuat
4. Baca hasil reaksi
b) Uji Glukosa
1. Masukkan 50 μl sampel cairan lambung ke dalam tabung mikro.
2. Kemudian letakkan dalam rak sampel sesuai dengan nomor
pemeriksaan
3. Tempatkan reagen pada rak reagen sesuai program tes (protein,
glukosa, LDH)
4. Masukkan nomor identitas penderita dan program tes
5. Pengukuran akan dilakukan secara otomatis Hasil tes akan keluar pada
print out
Pemeriksaan Bakteriologi
a) Pengecatan Gram
1. Buatlah sediaan di kaca objek, keringkan pada suhu kamar dan
pananskan diatas api 3-4 menit
2. Letakan sediaan diatas rak pewarnaan
3. Tuangkan larutan gentian violet diatas sediaan. Diamkan selama 1
menit
4. Cuci sediaan dengan air, kemudian tuang larutan gram iodine/lugol
diamkan selama 1menit.
5. Cuci dengan aseton / alkohol 96% hingga warna gentian violet hilang
6. Kemudian cuci dengan air
7. Kemudian tuang larutan safranin/ fuchsin. Diamkan selama 30 detik
8. Cuci dengan air kemudian keringkan di udara
9. Setelah kering baca dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 100x menggunakan minyak imersi.
F. Hasil

Sampel Volume Warna Kejernihan Viskositas Bekuan

Cairan 2 ml Kuning Jernih 0,5 cm Tidak


lambung ada
Sampel A

Pemeriksaan Makroskopis

Pemeriksaan Mikroskopis
Jumlah Leukosit Perbesaran Hasil

10x N = 64 Sel
Jumlah Sel Leukosit

Pengenceran × N
Jumlah kotak ×V
64 x 10 = 640 = 1.600/mm3
   4 x 0,1 0.4

Jenis Sel Leukosit Perbesaran Hasil


100x Neutrofil Segmen
Pemeriksaan Kristal Jenis Kristal Ciri-ciri / keterangan

Kristal Berbentuk seperti amplop


Kalsium Birefringence negatif
Oksalat Makna: dialisis ginjal

Pemeriksaan Kimiawi
Uji Mucin Warna Hasil

Putih Pekat  Mucin sedang : bekuan putih pekat,


tidak punya batas tengah dalam cairan
jernih
 Nilai Normal: Terlihat satu bekuan
kenyal dalam cairan jernih

Uji Glukosa Hasil

104.96 mg/dl
Pemeriksaan Bakteriologi

Pengecatan Gram Perbesaran Hasil

Bentuk : Coccus

100x Warna : Ungu


Bakteri : Gram Positif

H. Pembahasan

Cairan lambung merupakan cairan yang disekresi secara aktif olehsel mukosa
lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptikfundus dan kelenjar
pilorik. Kelenjar peptik mensekresi pepsin, lipase,dan HCl, sedangkan kelenjar pilorik
mensekresi bahan untuk prosesfermentasi.
Macam-macam cairan lambung :
a. Asam chloridan (HCl) Bersifat bakteriacid ringan yang dihasilkan sel parietal
Asam chlorida juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
b. Pepsin Fungsi : untuk memecah protein menjadi protease di dalam pankreas
(sebagai proteolitik)Pepsin dihasilkan di sel gablet yang disebut chief cell
c. Lipase Fungsi : memecah lemak menjadi asam lemak dan gliseral
d. Mucin Fungsi : untuk melindungi lambung untuk melindikan
makanan.Dihasilkan oleh neck cell yang terdapat di dalam fundus FIE
(FaktorIntrinsik Eritropolitik). Merupakan mukroprotein yang ber fx
untukmembantu penyerapan vit B12 dalam usus.
Pemeriksaan Makroskopis, Pemeriksaan ini harus menggunakan sampel cairan
lambung yang diperoleh sebelum dilakukan rangsangan pada lambung untuk
pemeriksaan lain. Beberapa hal yang diperiksa antara lain:
a)Volume 
Dalam keadaan normal volume cairan lambung berbeda-beda dari beberapa ml
sampai 75 ml, dengan rata-rata 25 ml. Jika didapatkan volume yang mendekati 100
ml, hal ini adalah keadaan yang abnormal.Jumlah tersebut mungkin disebabkan
oleh hipersekresi, menurunnya motilitas lambung, obstruksi pilorus, atau sindrom
Zollinger-Ellison. 
b)Warna
Warna normal getah lambung adalah abu-abu mutiara dan agak keruh (opalesent).
Kelainan warna yang mungkin didapat adalah:

- Kehijau-hijauan (biliverdin) atau kuning (bilirubin) akibat terjadinya


regurgitasi isi duodenum ke dalam lambung. Keadaan ini akan mengakibatkan
kesalahan pada hasil pemeriksaan titrasi keasaman lambung karena isi duodenum
bersifat basa. 
- Merah muda (darah segar)dapat disebabkan oleh trauma waktu memasukkan
sonde,ataupun kelainan pada esofagus seperti ulkus,karsinoma, dan lain-lain.
- Coklat (darah tua) disebabkan karena hemoglobin dalam sel darah merah telah
diubah menjadi asam hematin oleh HCl.Bermacam-macam warna oleh obat-
obatan.
Pemeriksaan Mikroskopis, pemeriksaan ini harus menggunakan sample
terbaik : keadaan puasa, bila tidak puasa sisa makanan akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan, supaya sample betul-betul murni dari lambung tidak dipengaruhi sisa
makanan.
Pemeriksaan Kimiawi yang dilakukan dengan uji mucin berfungsi untuk
mengetahui apakah cairan lambung dapat memberi hasil nilai normal pada pasien
dengan adanya bekuan kenyal dalam cairan jernih. Dan pada pemeriksaan
bakteriologi dengan pengecatan gram memberikan hasil bakteri gram positif
berbentuk coccus atau bulat yang diperiksa dibawah mikroskop pada perbesaran
100x,menyebabkan statis tanpa anchordidria.

I. Kesimpulan
Cairan lambung merupakan cairan yang disekresi secara aktif oleh sel mukosa
lambung yang terdiri atas dua kelenjar yaitu kelenjar peptikfundus dan kelenjar
pilorik. Kelenjar peptik mensekresi pepsin, lipase, dan HCl,sedangkan kelenjar pilorik
mensekresi bahan untuk proses fermentasi.Tujuan pemeriksaan cairan lambung yaitu
untuk mengetahui kemampuan lambung untuk meneruskan isinya ke
duodenum(usus), untuk mengetahui sekresi lambung apakah sudah bekerja dengan
baik atau tidak, dan untuk mencari adanya unsur-unsur abnormal dalam lambung.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Jenis Pemeriksaan Hasil

Warna Kuning

Volume 2 ml

Viskositas 0,5 cm

Kejernihan Jernih

Bekuan Tidak beku

Jumlah Leukosit 1.600

Jenis Leukosit Neutrofil Segmen

Bekuan mucin Normal

Uji glukosa 104,96

Bakteri gram coccus gram positif ( + )

Kristal Kristal Kalsium Oksalat


LAPORAN PART 9 SPESIMEN CAIRAN LAMBUNG PAK YOKI

1. Sebutkan, jelaskan tahap (pra analitik, analitik dan pasca analitik) dan
interprestasi hasil Pemeriksaan Makroskopis Cairan Lambung
No Makroskopis
Cairan
Prosedur Kerja
Lambung
1 Warna Pra analitik:

1. Persiapan pasien : menanyakan identitas pasien berupa


nama, tempat tanggal lahir, alamat. Menanyakan kondisi
pasien (puasa dan konsumsi obat)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara singkat kepada
pasien
3. Petugas mencuci tangan sebelum mengenakan APD
4. Mengenakan APD sepeti : jas lab, handscoon, masker, dan
sepatu
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pemeriksaan seperti :
a. Pot sampel
b. Sampel cairan lambung

Analitik :

1. Dibandingkan dengan aquadest


2. Amati warna pada tempat yang pencahayaannya terang
dengan latar belakang berwarna hitam

Pasca Analitik :

1. Catat hasil pengamatan pada lembar form pemeriksaan


2. Jika sudah selesai pengamatan, bersihkan meja kerja
3. Petugas melepas APD dan membuang APD sekali
pakai pada tempatnya
4. Cuci tangan

Interpretasi hasil dan Nilai Normal :

Normal : berwarna abu-abu mutiara

Merah muda Kemungkinan ada darah segar→ mungkin trauma→

perdarahan lambung ulkus/karsinoma


Coklat Disebabkan Hemoglobin terdenaturasi (hematin)
Kuning- Empedu (biliverdin) ada obstruksi partial

Kehijauan
Kuning Empedu (bilirubin)

2 Lendir Pra Analitik :

1. Identifikasi identitas pasien


2. Menanyakan kondisi pasien seperti puasa atau tidak,
sebelumnya mengonsumsi obat atau tidak
3. Petugas memakai APD lengkap
4. Menyiapkan alat dan bahan

Analitik :

1. Homogenkan terlebih dahulu sampel cairan lambung


2. Amati cairan lambung tersebut apakah terdapat lendir atau
tidak

Pasca Analitik :

1. Catat hasil pengamatan pada lembar form pengamatan


2. Jika sudah selesai bersihkan meja kerja
3. Lepas APD

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal :

Normal : Tidak ada

Abnormal : Ditemukan mungkin berasal dari mulut dan


saluran nafas.
Ciri lendir dari nafas :

1. Tidak homogeny
2. Terapung di atas permukaan air
3. Terdapat gelembung udara
4. Tampak garis-garis halus
Pada mikroskopis tampak sel epitel dan bakteri

3 Sisa Makanan Pra Analitik :

1. Persiapan pasien : menanyakan identias pasien berupa


nama , tempat tanggal lahir, alamat. Menanyakan kondisi
pasien ( puasa dan konsumsi obat )
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara singkat kepada
pasien
3. Petugas mencuci tangan sebelum mengenakan APD
4. Mengenakan APD seperti : Jas Lab, Hand glove, masker
5. Mempersiapkan alat dan bahan dan meja kerja yang akan
digunakan dalam pemeriksaan , seperti :
a. Pot sampel
b. Sampel cairan lambung

Analitik :

1. Setelah mempersiapkan alat dan bahan yang akan


digunakan pemeriksaan
2. Homogenkan terlebih dahhulu sampel cairan lambung
3. Dalam pemeriksaan makroskopis makroskopis pada
sampel cairan lambung meliputi : volume, bau, pH,
warna, lender, sisa makanan, pus, dan potongan jaringan.
4. Amati pada pot sample cairan lambung apakah ada sisa
makanan yang terdapat pada sample / tidak

Pasca Analitik :

1. Catat hasil pengamatan pada lembar form pengamatan


2. Jika sudah selesai pengamatan, bersihkan meja kerja
3. Petugas melepas APD dan membuang APD sekali pakai
pada tempatnya
4. Cuci tangan

Interprestasi Hasil & Nilai Normal :

Normal = Tidak ada


Abnormal = ada, mungkin :

a. motilitas gaster kurang / motilitas lambung


berkurang
b. obtruksi pylorus / sumbatan pada pylorus

4 Volume Pra Analitik :

1. Persiapan pasien : menanyakan identitas pasien berupa


nama, tempat tanggal lahir, alamat. Menanyakan kondisi
pasien, seperti puasa dan konsumsi obat.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara singkat kepada
pasien
3. Petugas mencuci tangan sebelum mengenakan APD
4. Mengenakan APD seperti jas laboratorium, sarung tangan,
masker, dan sepatu
5. Mempersiapkan alat dan bahan, seperti :
a. Pot sampel
b. Gelas ukur
c. Sampel cairan lambung
d. Aquadest

Analitik :

1. Ambil aquadest menggunakan gelas ukur.


2. Masukkan aquadest ke dalam wadah pot penampung
sampel cairan lambung lainnya yang berukuran sama
dengan wadah yang digunakan untuk menampung sampel
cairan lambung.
3. Bandingkan volume aquadest yang dimasukkan dengan
volume sampel cairan lambung hingga volume keduanya
sama.

Pasca Analitik :

1. Catat hasil pemeriksaan volume cairan lambung pada


lembar form pemeriksaan.
2. Bersihkan alat yang digunakan dan dekontaminasi meja
kerja.
3. Lepaskan APD sesuai urutannya.
4. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air mengalir.

Interpretasi Hasil dan Nilai Normal :

Hasil pemeriksaan volume cairan lambung diinterpretasikan


dalam satuan milimeter (ml).

Normal : 25-75
ml Abnormal :

a. < 25 ml : hiposekresi (hipoaddity)


b. > 75 ml : hipersekresi (hiperaddity)
c. > 100 ml : terjadi pada keadaan patologis, misalnya :
₋ Sindrome Zollinger Ellision (volume meningkat)

₋ Gastritis kronis

Obstruksi philorus (motilitas menurun)

5 Pus Pra Analitik :

1. Menggunakan APD
2. Menyiapkan alat dan bahan seperti :
a. Alat : wadah sample, pipet ukur, tabung sentrifuge, rak
tabung, label, pipet tetes, centrifuge, objek glass, cover
glass, mikroskop.
b. Bahan : sampel cairan lambung, pH stick.

Analitik :

1. Dihomogenkan sample cairan lambung yang akan


diperiksa

2. Dilakukan pemeriksaan makroskopis pada sample cairan


lambung yaitu pus.
3. Diambil 3 ml sample dan dimasukkan pada tabung
sentrifuge
4. Dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 1600 rpm selama
10 menit
5. Dibuang bagian supernatannya dan diambil sedimen pada
dasar tabung
6. Diambil 1 tetes sedimen cairan lambung yang terbentuk
kemudian diteteskan pada objek glass dan ditutup dengan
cover glass.
7. Dilakukakan pengamatan mikroskopis dibawah mikroskop
dengan pembesaran lensa objektif 40 x.

Pasca analitik :

1. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi


2. Bersikan alat dan buang limbah sample pemeriksaan pada
tempat yang sesuai.

Interpretasi hasil dan nilai normal:

Normal : tanpa pus


Abnormal : terdapat pus
6 Potongan Pra analitik:
Jaringan
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
2. Gunakan APD lengkap
3. Siapkan alat dan bahan pemeriksaan

Analitik:

1. Homogenkan sampel cairan lambung yang akan diperiksa


2. Lakukan pemeriksaan makoskropis amati ata tidaknya
potongan jaringan
Pacsa Analitik :

1. Catat dan laporkan hasilnya


2. Bersihkan alat dan tempat kerja
3. Lepaskan APD yang digunakan
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Interprestasi hasil dan Nilai normal:

Normal: tidak ditemukan potongan jaringan

Abnormal: ditemukan potongan jaringan menunjukkan adanya


trauma atau tumor

2. Sebutkan, jelaskan tahap (pra analitik, analitik dan pasca analitik) dan
interprestasi hasil Pemeriksaan Kimiawi Cairan Lambung
No Mikroskopis Cairan Prosedur Kerja

Lambung
1 Asam Laktat Pra analitik:

1. Persiapan Pasien
2. Identifikasi Pasien dengan menanyakan identias
pasien berupa nama , tempat tanggal lahir,
alamat. Menanyakan kondisi pasien (puasa dan
konsumsi obat)
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4. Menggunakan APD
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
seperti Sampel getah lambung, FeCl3 10%,
Tabung reaksi, dan Aquadest

Analitik:

1. Masukkan 20 ml aquadest ke dalam tabung


reaksi
2. Tambahkan 3-4 tetes FeCl3 10%, campur
3. Bagi menjadi dua tabung, tabung 1 (tes) dan
tabung 2 (kontrol)
4. Pada tabung tes ditambahkan 1 ml getah
lambung
5. Pada tabung kontrol ditambahkan 1 ml aquadest
6. Bandingkan tabung tes dengan tabung control

Pasca Analitik:

1. Catat hasil pengamatan pada lembar kerja


2. Bersihkan alat dan bahan yang telah digunakan
3. Melepas APD
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Interprestasi hasil dan Nilai normal:

(-) tidak terjadi warna kuning lebih tua daripada


tabung kontrol (+) terjadi warna kuning lebih tua
daripada tabung kontrol

Nilai Normal :

(-) tidak terjadi warna kuning lebih tua daripada


tabung control

2 Tes Darah Samar Pra analitik:

1. Persiapan pasien : menanyakan identias pasien


berupa nama , tempat tanggal lahir, alamat.
Menanyakan kondisi pasien ( puasa dan
konsumsi obat )
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara singkat
kepada pasien
3. Petugas mencuci tangan sebelum mengenakan
APD
4. Mengenakan APD seperti : Jas Lab, Hand
glove, masker
5. Mempersiapkan alat dan bahan dan meja kerja
yang akan digunakan dalam pemeriksaan ,
seperti :
a. Tabung reaksi
b. Asam asetat glasial
c. Larutan H2O2 3%
d. Sampel cairan lambung

Analitik

1. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan Benzidine


basa sebagai sepucuk pisau
2. Tambahkan 3 ml asam asetat glacial dan kocok
sampai benzidine larut.
3. Tambahkan 2 ml cairan lambung dan campur
4. Tambahkan 1 ml larutan H2O2 3% dan campur
5. Baca hasil dalam waktu 5 menit

Pasca Analitik:

1. Catat hasil pengamatan pada lembar form


pengamatan
2. Jika sudah selesai pengamatan, bersihkan meja
kerja
3. Petugas melepas APD dan membuang APD
sekali pakai pada tempatnya
4. Cuci tangan
Interprestasi hasil dan Nilai normal:

Interpretasi hasil

a. Negatif = Samar-samar hijau


b. Positif 1 = Hijau
c. Positif 2 = Biru bercampur hijau
d. Positif 3 = Biru

e. Positif 4 = Biru tua


Nilai normal : Negatif
3 Pepsin Pra analitik:

1. Persiapan pasien
2. Identifikasi pasien dengan menanyakan
identitas pasien berupa nama, tempat tanggal
lahir, alamat. Menanyakan kondisi pasien
(puasa atau konsumsi obat).
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4. Menggunakan APD lengkap
5. Menyiapkan alat dan bahan

Analitik:

1. Buatlah substrat dari putih telur :


- Rebuslah sebutir telur ayam perlahan - lahan,
kemudian kupaslah dan buanglah kuningnya
- Putih telur yang beku dipotong-potong
menjadi berlempeng - lempeng berukuran, tebal
1 mm, lebar dan panjangnya 5 mm
2. 7 – 8 ml getah lambung dicampur dengan sama
banyaknya HCl 0,1n; kemudian campuran itu
dibagi sama rata ke dalam tiga tabung reaksi
yaitu A, B, dan C
3. Kepada tabung A diberi sedikit pepsin (kontrol
positif), tabung B dipanasi hingga mendidih
(enzim rusak, kontrol negatif); tabung C tidak
diapa – apakan (test sebenarnya)
4. Kepada tiap tabung diberikan 2 lempeng putih
telur beku dan beberapa tes toluena; kemudian
dimasukkan kedalam lemari pengeram selama
satu malam pada suhu 37 derajat C
5. Bandingkan besarnya lempeng putih telur
kedalam tiga tabung itu
Pasca Analitik:

1. Mencatat hasil
2. Melepas APD
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Interprestasi hasil dan Nilai normal:

Normal : Lempeng putih telur dalam tabung A


harus hilang dan yang ada dalam tabung B harus
utuh, sedangkan yang ada dalam tabung C harus
hilang juga. Kalau jumlah enzim dalam getah
lambung kecil, maka lempeng putih telur dalam
tabung C hanya mengecil saja; hal itu paling mudah
dilihat dengan memperhatikan pinggir-pinggir
lempeng.

Apabial lempeng dalam tabung A tidak hilang dan

yang dalam tabung B jelas mengecil atau


menghilang, test ini batal.

3. Sebutkan, jelaskan tahap (pra analitik, analitik dan pasca analitik) dan
interprestasi hasil Pemeriksaan Mikroskopis Cairan Lambung

No Mikroskopis Cairan Prosedur Kerja

Sendi
1 Pengecatan Gram Tujuan:

Untuk membedakan bakteri Gram +/-

Pra analitik:

1. Persiapan pasien : menanyakan identitas pasien


berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat.
Menanyakan kondisi pasien (puasa dan
konsumsi obat)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara singkat
kepada pasien
3. Petugas mencuci tangan sebelum mengenakan
APD
4. Mengenakan APD sepeti : jas lab, handscoon,
masker, dan sepatu
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pemeriksaan seperti :
a. Wadah sampel
b. Pipet tetes
c. Objek glass
d. Cover glass
e. Mikroskop
f. Bunsen
g. Jepitan
h. Sampel cairan lambung
i. Reagen Ziehl Neelsen / Reagen Loeffler

Analitik:

1. Setetes getah lambung yang tidak disaring


dipulas secara gram.
2. Amati dibawah mikroskop

Pasca Analitik:

1. Catat hasil pengamatan pada lembar form


pemeriksaan
2. Jika sudah selesai pengamatan, bersihkan meja
kerja
3. Petugas melepas APD dan membuang APD
sekali pakai pada tempatnya
4. Cuci tangan

Interprestasi hasil dan Nilai normal:

Normal : Bakteri : (-)


2 Pemeriksaan Butir Reagen yang digunakan:
Amylum
Lugol

Pra Analitik :

1. Persiapan pasien : menanyakan, identitas pasien


berupa nama, tempat, tenggal lahir, alamat,
menanyakan kondisi pasien (puasa /konsumsi
obat).
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur secara singkat
kepada pasien.
3. Petugas mencuci tangan sebelum mengenakan
APD
4. Menggunakan APD secara lengkap.
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan (objek glass, deck glass, pipet,
mikroskop, sampel cairan lambung dan lugol)

Analtik :

1. Ambil setetes cairan lambung letakan pada


objek glass
2. Tambah lugol, lalu homogenkan.
3. Tutup dengan deck glass lalu amati dibawah
mikroskop.

Pasca analitik :

1. Catat hasil pengamatan pada lembar form


pemeriksaan.
2. Jika sudah, bersihkan meja kerja.
3. Petugas melepas APD dan membuang APD
sekali pakai pada tempatnya.
4. Mencuci tangan.
Interpretasi dan nilai normal :

Normal : Ditemukan beberapa butir amylum

Anda mungkin juga menyukai