disusun oleh :
VI. Metode
- Ureum : Urease GLDH (Glutamate Enzymatic Dehyrogenase) enzymatic UV test
- Kreatinin : Two Point - JAFFE (Jendrasic Groff)
VII. Dasar Teori
Kelainan fungsi ginjal adalah kelainan yang sering terjadi pada orang dewasa.
Kelainan fungsi ginjal berdasarkan durasinya dibagi menjadi 2 yaitu gagal ginjal akut
dan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal akut adalah kemunduran yang cepat dari
kemampuan ginjal dalam membersihkan darah dari bahan-bahan racun, yang
menyebabkan penimbunan limbah metabolik didalam darah (misalnya urea). Gagal
ginjal akut merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal secara mendadak dengan akibat terjadinya peningkatan hasil metabolit seperti
ureum dan kreatinin. Kasus gagal ginjal kronik (GGK) saat ini meningkat dengan
cepat terutama di negara – negara berkembang. GGK telah menjadi masalah utama
kesehatan di seluruh dunia, karena selain merupakan faktor resiko terjadinya penyakit
jantung dan pembuluh darah akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian (Ayu,
2010).
Ureum merupakan senyawa ammonia berasal dari metabolism asam amino yang
diubah oleh hati menjadi ureum. Ureum bermolekul kecil mudah berdifusi kecairan
ekstra sel, dipekatkan dan diekskresikan melalui urine lebih kurang 30 gr/hari. Pada
prinsipnya urea dalam sampel dengan bantuan enzim urease akan menghasilkan
ammonia dan karbondioksida. Setelah dicampur dengan pereaksi I dan II akan terjadi
reaksi yang menghasilkan suatu kompleks yang absorbansinya dapat diukur dengan
Spektrofotometer.
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolism otot
yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hamper konstan dan diekskresi dalam
urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui
kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya relatif sama dalam plasma hari ke hari,
kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi
ginjal.
Pemeriksaan ureum, kreatinin dan klirens kreatinin adalah pemeriksaan untuk
monitoring fungsi ginjal seseorang. Klirens suatu zat adalah volume plasma yang
dibersihkan dari zat tersebut dalam waktu tertentu. Klirens kreatinin dilaporkan dalam
mL/menit dan dapat dikoreksi dengan luas permukaan tubuh. Klirens kreatinin
merupakan pengukuran GFR yang tidak absolut karena sebagian kecil kreatinin
direabsorpsi oleh tubulus ginjal dan sekitar 10% kreatinin urin disekresikan oleh
tubulus. Namun, pengukuran klirens kreatinin memberikan informasi mengenai
perkiraan nilai GFR. Pengukuran klirens kreatinin dengan menggunakan perhitungan
telah menjadi standar untuk menentukan GFR. Perhitungannya tergantung pada kadar
kreatinin serum dibandingkan dengan kadar kreatinin urin yang diekskresikan dalam
24 jam. Pengumpulan bahan urin untuk pemeriksaan GFR dilakukan dalam 24 jam.
Wadah yang digunakan untuk pengumpulan urin sebaiknya bersih, kering, dan bebas
dari zat pengawet. Bahan urin yang dikumpulkan disimpan dalam refrigerator selama
pengumpulan sebelum diperiksakan. Volume urin yang dikumpulkan diukur
keseluruhan untuk kemudian dimasukkan ke dalam formula perhitungan.
X. Hasil Praktikum
Jenis Kelamin = Perempuan
Kadar Protein Total = 6,9 g/dl
Konsentrasi standar = 5 g/dl
XI. Perhitungan
rata−rata|.| sampel x conc . standar
a. Kadar Albumin =
absorbansi standar
( 0,125+0,123+0,124+ 0,125 ) :4 X 5
=
0,163
= 3,8 g/dl
XII. Pembahasan
XIII. Simpulan
XIV. DaftarPustaka
XV. Lampiran
pemeriksaan ureum
pemeriksaan kreatinin
Dosen Pengampu Praktikan