Anda di halaman 1dari 1

Faktor Risiko Limfadenitis

a. Riwayat penyakit seperti tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri streptokokus, infeksi gigi dan gusi
yangdisebabkan oleh bakteri anaerob.

b. Riwayat perjalanan dan pekerjaan ke daerah endemis penyakit tertentu, misalnya


perjalanan ke daerah-daerah Afrika dapat menunjukkan penyebab limfadenitis adalah penyakit
Tripanosomiasis. Sedangkan pada orang yang bekerja di hutan Limfadenitis dapat terkena
Tularemia.

c. Paparan terhadap infeksi / kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran nafas atas, faringitis
oleh Streptococcus, atau tuberculosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati.

Anonim. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
edisi revisitahun 2014. Jakarta: IDI

Klasifikasi Limfadenitis
1. Limfadenitis Nonspesifik Akut
Limfadenitis ini bentuknya terbatas pada sekelompok kelenjar getah bening yang
mendrainase suatu fokus infeksi, atau mungkin generalisata apabila terjadi infeksi
bakteri atau virus sistemik. Secara histologis, tampak pusat germinativum besar yang
memperlihatkan banyak gambaran mitotik. Apabila keadaan ini disebabkan oleh
organisme piogenik, disekitar folikel dan di dalam sinus limfoid ditemukan infiltrat
neutrofilik. Pada infeksi yang parah, pusat germinativum mengalami nekrosis
sehingga terbentuk abses. Apabila infeksi terkendali, kelenjar getah bening akan
kembali tampak normal atau terjadi pembentukan jaringan parut apabila dekstruktif.

2. Limfadenitis Nonspesifik Kronik


Menimbulkan tiga pola, bergantung pada agen penyebabnya: hiperplasia folikel,
hiperplasia limfoid parakorteks, atau histiositosis sinus. Hiperplasia folikel berkaitan
dengan infeksi atau proses proses peradangan yang mengaktifkan sel B. Sel B dalam
berbagai tahap diferensiasi berkumpul di dalam pusat germinativum besar yang bulat
atau oblong (folikel sekunder). Hiperplasia limfoid parakorteks ditandai dengan
perubahan reaktif di dalam regio sel T kelenjar getah bening. Sel T parafolikel
mengalami proliferasi dan transformasi menjadi imunoblas yang mungkin
menyebabkan lenyapnya folikel germinativum.

Anda mungkin juga menyukai