Anda di halaman 1dari 5

Labirinitis

Pendahuluan
Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin). Keadaan ini dapat ditemukan sebagai
bagian dari suatu proses sistemik atau merupakan suatu proses tunggal pada labirin saja.
Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intra temporal dari radang telinga tengah.
Penderita otitis media kronik yang kemudian tiba-tiba vertigo, muntah dan hilangnya
pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirinitis supuratif.

Klasifikasi dan patofisiologi


Labirinitis dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Labirinitis bakteri (supuratif) mungkin
terjadi sebagai perluasan infeksi dari rongga telinga tengah melalui fistula tulang labirin oleh
kolesteatom atau melalui foramen rotundum dan foramen ovale tapi dapat juga timbul sebagai
perluasan infeksi dari meningitis bakteri melalui cairan yang menghubungkan ruang subaraknoid
dengan ruang perilimf di koklea, melalui akuaduktus koklearis atau melalui daerah kribrosa pada
dasar modiolus koklea.
Schuknecht (1974) membagi labirinitis bakteri atas 4 stadium:
1. Labirinitis akut atau toksik (serous) yang terjadi sebagai akibat perubahan kimia di dalam
ruang perilimf yang disebabkan oleh proses toksik atau proses supuratif yang menembus
membran barier labirin seperti melalui membran rotundum tanpa invasi bakteri.
2. Labirinitis akut supuratif terjadi sebagai akibat invasi bakteri dalam ruang perilimf disertai
respon tubuh dengan adanya sel-sel radang. Pada keadaan ini kerusakan fungsi pendengaran dan
fungsi keseimbangan irreversible.
3. Labirinitis kronik supuratif yaitu terlibatnya
labirin oleh bakteri dengan respons inflamasi jaringan sudah dalam waktu yang lama. Keadaan
ini biasanya merupakan suatu komplikasi dari penyakit telinga tengah kronis dan penyakit
mastoid.

4. Labirinitis fibroseus yaitu suatu respons fibroseus di mana terkontrolnya proses inflamasi pada
labirin dengan terbentuknya jaringan fibrous sampai obliterasi dari ruangan labirin dengan
terbentuknya kalsifikasi dan osteogenesis. Stadium ini disebut juga stadium penyembuhan.
Labirinitis viral adalah infeksi labirin yang disebabkan oleh berbagai macam virus. Penyakit ini
dikarakteristikkan dengan adanya berbagai penyakit yang disebabkan virus dengan gejala klinik
yang berbeda seperti infeksi virus mumps,virus influenza, dll.Labirinitis secara klinis terdiri dari
2 subtipe, yaitu: 3
1. Labirinitis lokalisata (labirinitis sirkumskripta, labirinitis serosa) merupakan komplikasi otitis
media dan muncul ketika mediator toksik dari otitis media mencapai labirin bagian membran
tanpa adanya bakteri pada telinga dalam.
2. Labirinitis difusa (labirinitis purulenta, labirinitis supuratif) merupakan suatu
keadaan infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung mikroorganisme ke
labirin tulang dan membran.

Gejala dan tanda


Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsi vestibular
dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringan hingga
menengah secara tiba-tiba. Pada sebagian besar kasus, gejala ini dapat membaik sendiri sejalan
dengan waktu dan kerusakan yang terjadi juga bersifat reversible.
Pada labirinitis difusa (supuratif), gejala yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis
lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan
hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo yang hebat, mual dan muntah dengan disertai
nistagmus. Gangguan pendengaran menetap,tipe sensorineural pada penderita ini tidak dijumpai
demam dan tidak ada rasa sakit di telinga. Penderita berbaring dengan telinga yang sakit ke atas
dan menjaga kepala tidak bergerak.Pada pemeriksaan telinga tampak perforasi membrana
timpani.Pada labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza, virus

mumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari keluhan ini berkurang dan penderita
normal kembali. Pada labirinitis viral biasanya telinga yang dikenai unilateral.

Patogen penyebab
Pada labirinitis akut (serous) mikroorganisme penyebab S. pneumoni, Streptokokus dan
Hemofilus influenza. Pada labirinitis kronik mikroorganisme penyebab biasanya disebabkan
campuran dari basil gram negatif, Pseudomonas, Proteus dan E.coli. 3 Virus citomegalo, virus
campak, mumps dan rubella (measles, mumps, rubella = MMR), virus herpes, influenza dan HIV
merupakan patogen penyebab pada labirinitis viral.

Diagnosis
Gambaran klinik dengan adanya gangguan vestibular dan kurangnya pendengaran didapati
juga pada abses serebellum, miringitis bulosa dan miringitis hemoragika. Pemeriksaan telinga
yang teliti diperlukan pada kasus ini seperti pemeriksaan audiogram, kultur dan CT Scan.
Pada miringitis didapati rasa sakit akut di telinga sedangkan abses serebelum dapat dipisahkan
dengan CT scan.Gangguan fungsi pendengaran pada labirinitis adalah suatu sensorineural
hearing loss.

Terapi
Prinsip terapi pada labirinitis adalah:
1. Mencegah terjadinya progresifitas penyakit dan kerusakan vestibulokoklea yang lebih
lanjut.
2. Penyembuhan penyakit telinga yang mendasarinya.Pengawasan yang ketat dan terus menerus
harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perluasan ke intrakranial dan di samping itu
dilakukan tindakan drainase dari labirin.Antibiotika diberikan untuk mencegah terjadinya
penyebaran infeksi. Jika tanda rangsangan meningeal dijumpai maka tindakan pungsi lumbal
harus segera dilakukan.

Kesimpulan
Labirinitis merupakan inflamasi pada telinga dalam yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang
biasanya merupakan komplikasi penyakit telinga tengah atau komplikasi infeksi virus dari
berbagai penyakit. Labirinitis dibagi atas labirinitis lokalisata (labirinitis serosa) dan labirinitis
difusa (labirinitis supuratif).Keluhan dari penyakit ini berupa gangguan vestibular, vertigo dan
gangguan fungsi pendengaran sensorineural hearing loss.Terapi dengan pengawasan yang ketat
dan terus menerus untuk mencegah perluasan penyakit ke intrakranial di samping itu dilakukan
tindakan drainase dari labirin.

Mastoiditis
Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel - sel mastoid yang terletak pada
tulangtemporal. Biasanya timbul pada anak - anak atau orang dewasa yang sebelumnya
telahmenderita infeksi akut pada telinga tengah.

Etiologi
Penyebab terbesar otitis media supurative chronis yang berkembang menjadi mastoiditis
adalahinfeksi campuran bakteri dari meatus auditoris eksternal
Faktor yang mempengaruhi :
1.Gangguan fungsi tuba eustachius yang kronis.
2.Perforasi membrane timfany yang menetap
3.Terjadinya metaplasia skuamosa / perubahan patologik menetap lainnya pada telingatengah
4.Obstruksi terhadap aerasi rongga mastoid
5.Terdapat daerah dengan skuester atau otitis persisten di mastoid
6.Factor konstitusi dasar seperti alergi kelemahan umum atau perubahan mekanisme pertahanan
tubuh

Tanda dan Gejala


Menurut H. Nurbaiti Iskandar (1997), manifestasi klinis dari mastoiditis adalah1.

Febris/subfebris2.

Nyeri pada telinga3.

Hilangnya sensasi pendengaran4.

Bahkan kadang timbul suara berdenging pada satu sisi telinga5.

Kemerahan pada kompleks mastoid6.

Keluarnya cairan baik bening maupun lendir

Anda mungkin juga menyukai