Anda di halaman 1dari 15

LABIRINITIS

Kelompok 3
1. Ayang Nanda Satria (A2R17044)
2. Faurina Risky Sofarria (A2R17054)
3. Nanang Aziz Santoso (A2R17062)
4. Wakhidatun Nur Riani (A2R17076)
DEFINISI

Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam, yang


disebabkan oleh bakteri atau virus, yang mana dapat
terjadi karena komplikasi otitis media meningitis, ISP,
dan setelah infeksi telinga tengah. (Arif Muttaqin, 2009)
ETIOLOGI

Infeksi bakteri yang disebabkan otitis media, atau


kolesteatoma, dapat memasuki telinga tengah
dengan menembus membrane jendela bulat atau
oval. Virus penyebab yang paling sering
teridentifikasi adalah gondongan, rubella, rubeola,
dan influenza. (Hidayat, 2006)
KLASIFIKASI
1. Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut labirinitis
umum (general), dengan gejala fertigo berat dan tuli saraf berat,
sedangkan labirinitis yang terbatas (labirinitis sirkumskripta)
menyebabkan terjadinya vertigo saja/ tuli saraf saja.

2. Labirinitis terjadinya oleh karena penyebaran infeksi ke ruang


perlimfa. Terdapat dua bentuk labirinitis yaitu labirinitis serosa dan
labirinitis supuratif. Labirinitis serosa dapat berbentuk labirinitis
serosa difus dan labirinitis serosa sirkumskripta. Labirinitis supuratif
dibagi dalam bentuk labirinitis supuratif akut difus dan labirinitis
supuratif kronik difus.
3. Labirinitis serosa toksin menyebabkan disfungsi labirin tanpa
invasi sel radang, sedangkan pada labirinitis supuratif, sel radang
menginvasi labirin, sehingga terjadi kerusakan yang ireversibel,
seperti fibrosis dan osifikasi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari
gangguan fungsi vestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo
dan kurang pendengaran derajat ringan hingga menengah secara tiba-tiba.
Pada labirinitis difusa (supuratif)
Gejala yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis lokalisata tetapi
perjalanan penyakit pada labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan
hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo yang hebat, mual dan muntah
dengan disertai nistagmus.
Pada labirinitis viral
Penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza, virus
mumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari
keluhan ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada
labirinitis viral biasanya telinga yang dikenai unilateral.
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI

1. Tuli total
2. Meningitis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Fistula dilabirin dapat diketahui dengan testula, yaitu dengan
memberikan tekanan udara positif ataupun negatif ke liang telinga
melalui otoskop siesel dengan corong telinga yang kedap atau balon
karet dengan bentuk elips pada ujungnya yang di masukan ke dalam
liang telinga.
2. Pemeriksaan radiologik tomografi atau CT Scan yang baik kadang-
kadang dapat memperlihatkan fistula labirin, yang biasanya
ditemukan dikanalis semisirkularis horizontal.
PENATALAKSANAAN

Terapi local harus ditujukan kesetiap infeksi yang mungkin ada, diagnosa
bedah untuk eksenterasi labirin tidak diindikasikan, kecuali suatu focus
dilabirin untuk daerah perilabirin telah menjalar untuk dicurigai
menyebar ke struktur intrakronial dan tidak memberi respons terhadap
terapi antibiotika bila dicurigai ada focus infeksi di labirin atau di
ospretosus dapat dilakukan drerase labirin dengan salah satu operasi
labirin setiap skuestrum yang lepas harus dibuang.
Diagnosa Keperawaan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi.


2. Gangguan persepsi sensori: pendengaran b.d peningkatan cairan serosa,
penurunan tekanan udara telinga tengah.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah.
INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai