Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT KANKER PARU-PARU


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Dosen pembimbing: Ria Anggraini., S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun oleh kelompok 1 :


1. Ayang Nanda Satria (A2R17044)
2. Faurina Risky Sofarria (A2R17054)
3. Reynaldo Leonard C. (A2R17067)
4. Riska Asmaul Hidayah (A2R17068)
5. Yesty Seftariany (A2R17077)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

TINGKAT III-B/ SEMESTER V

STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN

PENYAKIT KANKER PARU-PARU

A. DEFINISI
Menurut Hood Alsagaff, dkk. 1993, karsinoma bronkogenik adalah tumor
ganas paru primer yang berasal dari saluran napas. Sedangkan menurut Susan
Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru adalah suatu pertumbuhan
yang tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru. Kanker paru-paru adalah
pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru.
(Wikipedia).

B. ETIOLOGI
Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari karsinoma
bronkogenik masih belum diketahui, namun diperkirakan bahwa inhalasi
jangka panjang dari bahan karsinogenik merupakan faktor utama, tanpa
mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga
ataupun suku bangsa/ ras serta status immunologis. Bahan inhalasi
karsinogenik yang banyak disorot adalah rokok. Selain itu beberapa factor
yang dimungkinkan dapat ikut berperan dalam peningkatan angka kejadian
kanker paru antara lain: asap dari pabrik/ industri yang mengandung asbestos,
bahan radioaktif, uranium; penyakit TB paru, serta factor lingkungan lainnya.

C. MANIFESTASI KLINIS
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala klinis.
Bila sudah menunjukkan gejala berarti stadium lanjut. (Sudoyo Aru)
1. Gejala dapat bersifat local (tumor tumbuh setempat):
- Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis,
- Hemoptysis,
- Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas,
- Kadang terdapat kavitas seperti abses paru,
- Atelectasis.
2. Invasi local
- Nyeri dada,
- Dyspnea karena efusi pleura,
- Invasi ke pericardium, terjadi tamponade atau aritmia,
- Sindrom vena cava superior,
- Sindrom Horoner (facial onhidrosis, ptosis, miosis),
- Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent,
- Sindrom pancoast, karena invasi pada pleksus brakialis dan sarafs
impatik servikalis.
3. Gejala penyakit metastasis
- Pada otak, tulang, hati, adrenal,
- Limfadenopati servikal dan supraklavikula ( sering menyertai
metastasis).
4. Sindrom paraneoplastik (terdapat pada 10% kanker paru) dengan gejala:
- Sistemik: penurunan berat badan, anoreksia, demam
- Hematologi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
- Hipertrofi osteoartropati
- Neurologi: dementia, ataksia, neuropati perifer
- Neuromiopati
- Endokrin: sekresi berlebihan hormone paratiroid (hiperkalasemia)
- Dermatologic: eritema multiform, hyperkeratosis, jari tabuh
- Renal: Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone (SIADH).
5. Asimtomatik dengan kelainan radiologis
- Sering terdapat pada perokok dengan PPOK/ COPD yang terdeteksi
secara radiologis
- Kelainan berupa nodul soliter.

Anda mungkin juga menyukai