Nama Mahasiswa
NPM
: 1420115027
Ruang Rawat
: Ruang Paru
Institusi
Prodi
: S1 Keperawatan
A. PENGERTIAN
Tumor adalah neoplasma pada jaringan yaitu pertumbuhan jaringan baru yang abnormal.
Paru merupakan organ elastis berbentuk kerucut dan letaknya didalam rongga dada. Jenis
tumor paru dibagi untuk tujuan pengobatan, meliputi SCLC ( Small Cell Lung Cancer )
dan NSLC ( Non Small Cell Lung Cancer / Karsinoma Skuamosa, adenokarsinoma,
karsinoma sel besar )
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru
berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat juga berasal dari bagian tubuh lain yang
terkena kanker.
B. ETIOLOGI
Penyebab / faktor pendukung dari kanker paru, antara lain :
Merokok
1
2
3
4
5
D. Patofisiologi
Sebab-sebab keganasan tumor masih belum jelas, tetapi virus, faktor lingkungan, faktor
hormonal dan faktor genetik semuanya berkaitan dengan resiko terjadinya tumor.
Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya zat yang bersifat intiation yang
merangasang permulaan terjadinya perubahan sel. Diperlukan perangsangan yang lama
dan berkesinambungan untuk memicu timbulnya penyakit tumor.
Initiati agen biasanya bisa berupa nunsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan
bereaksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetik ( DNA ). Keadaan
selanjutnya diakibatkan keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya
neoplasma dengan terbentuknya tumor, hal ini berlangsung lama meingguan sampai
tahunan.
Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel daerah asal dan kecepatan pertumbuhan. Empat
tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma epidermoid ( sel skuamosa ).
Karsinoma sel kecil ( sel oat ), karsinoma sel besar ( tak terdeferensiasi ) dan
adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel kecil umumnya terbentuk di jalan
napas utama bronkial. Karsinoma sel kecil umumnya terbentuk dijalan napas utama
bronkial. Karsinoma sel besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh dicabang bronkus
perifer dan alveoli. Karsuinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh sangat cepat
sehigga mempunyai progrosis buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan adenokar. Paru
merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut dan letaknya di dalam rongga dada atau
toraksinoma prognosis baik karena pertumbuhan sel ini lambat.
E. Penataksanaan Medik
pneumonektomi.
Radioterapi radikal, digunakan pada kasus kanker paru bukan sel kecil yang tidak bisa
dioperasi.Tetapi radikal sesuai untuk penyakit yang bersifat lokal dan hanya
belum jelas.
Terapi endobronkia, seperti kerioterapi, tetapi laser atau penggunaan stent dapat
memulihkan gejala dengan cepat pada pasien dengan penyakit endobronkial yang
signifikan.
Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid
membantu mengurangi gejala non spesifik dan memperbaiki selera makan.
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data.
1. Keadaan umum
2. Kebutuhan dasar
Pola makan : Nafsu makan berkurang karena adanya sekret dan terjadi kesulitan
menelan (disfagia), penurunan berat badan.
Pola minum : Frekuensi minum meningkat ( rasa haus ).
Pola tidur
: Susah tidur karena adanya batuk dan nyeri dada.
Pemeriksaan fisik
1. Sistem pernafasan
Sesak nafas, nyeri dada
Batuk produktif tak efektif
Suara nafas
B. PENGELOMPOKAN DATA
1. Data Subjektif
Perasaan lemah, Sesak nafas, nyeri dada, Batuk, Serak, haus, Anoreksia,
disfalgia, berat badan menurun, Peningkatan frekuensi/jumlah urine, Taku
2. Data Objektif
Batuk produktif, Tachycardia/disritmia,Menunjukkan efusi, Sianosis, pucat, Edema,
Demam, Gelisah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ganguan pola pernafasan.
Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi bronkial sekunder
karena invasi tumor.
Gangguan rasa nyaman nyeriberhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor
paru .
Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ancaman / perubahan status kesehatan.
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan Pola
TUJUAN
Nafas.
Tidak efektifnya
bersihan jalan
napas
berhubungan
dengan
Bersihan jalan
nafas efektif.
Menunjukan
potensi jalan
nafas.
INTERVENSI
Auskultasi dada
RASIONAL
untuk karakter
bunyi napas atau
Cairan sekret
mudah
dikeluarkan.
adanya sekreat.
Bentuk nafas
dalam efektif
anjurkan batuk
obstruksi.
dengan posisi
duduk.
Observasi jumlah
dan karakter
sputum/aspirasi
Pernafasan
bising, ronki,
mengi
menunjukan
tertahannya
sekret/obstruksi
jalan nafas.
Posisi duduk
memungkinkan
ekspansi paru
maksinal, upaya
batuk untuk
membuang
sekret.
Perubahan sekret
menunjukan
progresifitas
penyakit.
sekret.
Penghisapan
dapat
merangsang
batuk efektif.
Hidrasio adekuat
untuk
mempertahankan
sekret
hilang/peningkat
an pengeluaran.
Memudahkan
pembuangan
sekret.
Memberikan
hidrasi
maksimal/pengen
ceran sekret
untuk
meningkatkan
pengeluaran.
Menghilangkan
spasme bronkus
untuk
memperbaiki
aliran udara.
Ekspektoiran
meningkatkan
produksi mu.kus
untuk
mengencerkan
sekret.
Lakukan
penghisapan
dengan
menggunakan
suction. Bila klien
Gunakan oksigen
humidifikasi/nebul
izer ultrasonik .
Berikan cairan
tambahan melalui
IV sesuai indikasi.
Berikan
bronkodilator,
ekspektoran, atau
analgetik sesuai
indikasi.
Jalan nafas
lengket/kolaps
menurunkan
jumlah alveoli
yang berfungsi
Secara negatif
mempengaruhi
pertukaran gas.
Meningkatkan
ekspansi dada
maksimal,memb
uat mudah
bernafas
meningkatkan
kenyamanan.
Kedalamam
pernafasan
bervariasi
tergantung
derajat gagal
nafas., ekspansi
pada terbatas
terjadi pada
atelektasis.
Perubahan bunyi
nafas
menunjukan
obstruksi
sekunder.
Kongesti alveolar
mengakibatkan
batuk
kering/iritatif
Meningktkan
banyaknya
sputum.
Memaksimalkan
pernafasan dan
menurunkan
kerja nafas.
Memberikan
kelembaban pada
membran
mukosa dan
membantu
pengenceran
sekret.
Memudahkan
upaya pernafasan
dalam.